NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Loh kang, kenapa suami ku kang" pekik perempuan itu sambil menggendong anak kecil.

"Eem... gak tahu mbak yu, tiba tiba saja begini" jawab salah satu pria yang mengantarkan suami perempuan itu.

"Gak mungkin kang, gak mungkin sampean berdua gak tahu, dia selalu main sama kalian berdua, kalian pasti tahu kang Mus tiba tiba begini" omel perempuan itu sambil menunjuk nunjuk dua pria yang mengantarkan suami nya itu.

Dua pria itu saling tatap, kedua nya saling kode....

Setelah mendudukan pria yang terbengong itu, dua pria itu langsung lari ngibrit meninggalkan rumah perempuan yang mencak mencak karna tidak terima suami nya pulang dalam keadaan tatapan mata yang kosong...

"Hai...!! Kenapa kalian malah lari," pekik perempuan itu dan akhir nya mendatangkan para tetangga nya.

Dan hanya dalam waktu sekejap, kabar pria terbengong itu sudah tersebar, banyak warga yang berceloteh tentang pria itu, ada yang mengatakan ketempelan dedemit Kahuripan di desa itu, ada yang mengatakan stres karna sudah lama tidak kerja, ada yang mengatakan kualat karna mulut nya yang suka menghina orang lain.

Sedangkan dua pria yang mengantarkan pulang, tidak berani pulang kerumah nya karna banyak warga yang mendatangi rumah mereka berdua yang ingin mencari kebenaran kabar yang tersebar di desa Kahuripan ini.

"Gimana ini kang??, mosok mau pulang kerumah sendiri sampek gak berani begini kang, kita malah koyok maling lo kang" gerutu salah satu nya sambil mengintip di balik rimbun nya pohon pisang.

"Kalau sampean mau di tanya sana sini, ya sana pulang saja, aku nunggu malam nanti saja" jawab yang satu nya.

"Mosok ya sampek malam to kang, la kalau orang orang itu gak pulang, apa kita juga gak pulang" sahut teman nya sambil terus mengintip kearah rumah nya.

"Ya mau gimana lagi" jawab teman nya pasrah.

Di tempat lain tepat nya di warung kopi....

"Mosok to pak, wong tadi baru saja ngopi lo pak" sahut perempuan si pemilik warung yang heran.

"Paling dia itu kualat, mulut nya suka asal, gak bisa jaga perasaan orang lain" ujar salah satu pengunjung warung kopi.

"Iya, apa lagi tadi pagi, dia habis hina Romli abis abisan" sahut yang lain nya.

"Apa iya ya kang, dia kualat karna menghina Romli tadi pagi" sahut yang lain nya yang justru penasaran.

"Opo jangan jangan Romli benar benar muja, trus Romli gak terima, trus dia di rasuki peliharaan Romli" ujar yang lain nya dengan keyakinan nya sendiri.

"Hus, jangan begitu kang, kalau sampek ada yang dengar, bisa jadi fitnah kang" sahut lain nya sambil berbisik.

"Sudah, biarkan saja, maka nya ya kang, kita harus bisa menjaga mulut kita kang, jangan sampai menyinggung orang lain, iya kalau orang nya gak sakit hati, laa kalau sampai sakit hati, bisa celaka kita" ujar pria itu memperingatkan teman teman ngopi nya itu.

Semua yang ada di warung itu mengangguk setuju.

Sedangkan Romli di rumah sedang mengawasi pekerja nya yang sedang mengerjakan dapur kayu di belakang rumah nya.

Nur yang baru masuk rumah langsung mengadu pada sang suami...

"Kang Romli, dia benar benar kualat dia kang" adu Nur, sedangkan Romli hanya terdiam kebingungan karena tidak paham apa yang di katakan sang istri.

"Sampean itu lo, di kasih tahu malah diam saja " omel Nur.

"La yang kualat siapa to, datang datang kok malah kualat kualat" sahut Romli yang ikut mengomeli sang istri.

"Pch, itu lo si Mus, kualat dia, sekarang di kesurupan, bengong saja... gak bisa ngomong apa apa'adu Nur sambil memperagakan pria itu terbengong.

"Sampean tahu dari siapa??" Tanya Romli penasaran.

"Semua kang, semua orang sudah tahu kang, sampean keluar kalau gak percaya" ujar Nur sambil menunjuk kedepan rumah nya.

Romli pun langsung bangkit dari duduk jongkok nya dan berlalu kedepan rumah, dan ternyata benar, banyak orang orang yang sedang berkumpul di jalan, dan sedang membicarakan pria yang seperti sedang kerasukan itu.

"Paling dia kesurupan demit bengong kang" seloroh yang lain nya dan akhir nya mengundang tawa yang lain nya.

"Ini ada apa to kang,?" Tanya Romli basa basi.

"Eeh kang Romli, ini lo kang, lagi bahas si Pri, kata nya si pri kesurupan tapi bengong tok kang," jawab salah satu pria yang ada di kerumunan itu dan di angguki beberapa orang.

"Memang nya dia dari mana kang?? Kok bisa kerasukan" sahut Romli penasaran.

"Ya gak tahu kang, wong tadi pagi kata nya ngopi, trus pas dia pulang, tapi kata nya gak pulang, pindah njagong di pos ronda, la di ronda itu dia tiba tiba kerasukan" adu salah satu pria itu bercerita.

"Oalah, begitu to kang, la kok kasihan sekali to kang" sahut Romli lagi, yang merasa kasihan pada pria yang selalu menghina nya itu.

"Alah kang, buat apa kasihan sama orang begitu, sudah benar dia kualat kang, wong mulut nya lemes begitu," sahut yang lain nya dengan nada sinis.

"Yo kasihan to kang kalau sampek dia bengong terus, kasihan anak nya masih kecil" jawab Romli lagi.

"Wong dia suka menghina orang lain lo kang" ujar pria yang ada di depan Romli dengan nada kesal.

"Ya maklum saja kang, memang itu sudah mulut nya kang" sahut Romli memaklumi pria itu.

Semua orang menggeleng dengan apa yang di ucapkan Romli, semua orang tahu kalau orang yang kesurupan itu selalu menghina Romli.

Hingga tengah hari, orang orang yang berkumpul di jalan itu belum juga membubarkan diri, terik panas matahari tak menyurutkan semangat mereka untuk bergunjing.

"Iyo to kang?? Dia kualat to" ujar Nur saat Romli baru melangkahkan kaki nya di depan pintu.

"Hus, jangan begitu, nanti kalau ada yang dengar, di kira sampean seneng dengar dia kesurupan" tegur Romli, Nur hanya mendengus dan berlalu masuk kedalam rumah.

"La kalau dia bengong begitu kan sudah gak bisa jahati orang lagi, sudah gak bisa menghina, gak bisa nuduh orang lagi" sahut Nur dengan nada kesal.

Nur pun berlalu masuk kedalam rumah meningalkan sang suami yang memelototi nya.

"Sabar yu Nur, kang Romli dari dulu memang begitu, suka ngalah" ujar pak tukang

"Suka ngalah kalau sama orang di luar, tapi kalau sama istri, yo galak nya minta ampun" gerutu Nur sambil berlalu.

Sedangkan pak tukang itu hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Nur.

Siang telah berlalu, sore pun datang, para pekerja di rumah Romli sudah pulang kerumah masing masing.

"Kang, apa benar besok sore sampean mau pergi menemui 'itu' "tanya Nur dengan nada sendu dan kepala nya menoleh sekilas kekamar kosong yang ada di sebelah kamar nya.

"Yo pasti to Nur, kalau sampai kakang gak kesana, gak ikut penghormatan itu ya bisa bahaya Nur" sahut Romli dengan semangat nya.

"Eem... apa banyak yang ikut penghormatan itu kang??' Tanya Nur lagi pelan.

"Ya gak tahu Mar, wong kakang pas di sana cuma bertemu para abdi nya, mereka berdandan seperti orang kerajaan Mar, yang laki laki pake udeng, yang perempuan pake sanggul" cerita Romli dengan semangat nya.

"Ooo, jadi sampean dari sini gak ada teman nya??"

"Yo gak ada, kakang sendiri" jawab Romli lagi.

Nur hanya mengangguk pelan.

"Besok kita jalan jalan kekota dulu, kita belanja belanja, sampean mau beli apa" ujar Romli menawarkan pada sang istri.

"Mau beli apa kang, gak ada kang" jawab Nur sendu.

"Eem... apa sampean minta sepeda motor baru juga??" Tawar Romli.

"Pch, malu kang, apa lagi sampean baru saja beli sepeda motor, nanti malah orang orang ngomong nya gak karuan kang" jawab Nur sambil mendelikkan mata nya melirik kesal karena tawaran sang suami.

"Yo gak usah di dengar, anggap saja mulut mereka itu radio rusak, toh kita beli juga bukan pake uang mereka, buat apa dengar omongan mereka" sahut Romli yang masa bodoh dengan apa yang akan di katakan para tetangga nya.

"Ya gak bisa gitu kang, kita hidup di desa, mau gak mau ya tetep harus dengar omongan mereka" sahut Nur dengan keluhan nya.

"Apa kita beli lahan di luar desa saja" usul Romli.

Nur terkesiap dan menegakkan duduk nya yang sebelum nya bersandar....

"Apa sampean punya uang banyak to kang??" Tanya Nur penasaran, dan Romli hanya mengangguk pelan.

"Eem, jangan dulu lah kang, biarkan mereka reda dulu, aku masih Risih dengar celotehan mereka" sahut Nur.

"Ya sudah, nunggu berapa bulan lagi saja ya Nur, sekalian nanti dapat tambahan" ujar Romli dan sang istri hanya mengangguk pelan menyetujui usulan sang suami.

Kedua nya saling merebahkan diri menikmati malam yang dingin ini.

Malam semakin larut, suara binatang malam pun saling bersahutan...

Bahkan suara burung hantu ikut menambah seram nya malam ini.

1
Trimii
hahahaha salah duga jg strees
Trimii
lahh 1 orson berdua... heii.... heiii
Putra
kesambet gr2 dengki
Putra
hhaaha inget pas diajarin naek motor dlu sm bokap
Teddy S
bagus lahh
Teddy S
wkwkwkwk kesambet
Teddy S
anjaay nama na tumirah ngeselin beud
Teddy S
kaya, zaman bareto beli motor auto dikerumunin tetangga
Teddy S
hahaaha sueeek itu kancut pake nyangkut
FiaNasa
si nur ini goblok opo piye sih,,dinasehati si mbok malah lupa melulu
Teddy S
warkop ala2 cafe kalo di kota /CoolGuy/
Teddy S
percobaan dijadiin tumbal tuh bininya.. wkwkkw
Teddy S
yuhuuu demit na caem bisa2 dijadiin gebetan ma romli
FiaNasa
20 tahun punya suami pengangguran,,yg diharapne terus apa to nur nur
Santi Santika
Sukaaaa
Santi Santika
mampuzzzz kualat kan tuh orang
Santi Santika
njirr jd inget pas bljr motor zaman bocil /Facepalm/
Santi Santika
terhura kan nur jadinya rom
Santi Santika
hahaah rebutan kue
Santi Santika
baek bener kang romlay
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!