NovelToon NovelToon
He Is A Psyhco

He Is A Psyhco

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:710
Nilai: 5
Nama Author: ayel_zaa

azalea steffani leandra seorang anak tunggal kaya raya ,ceria dan juga manja dipertemukan dengan seorang pria yang sifatnya berbanding terbalik dengannya dan ternyata pria itu adalah pengasuhnya ketika ibunya tidak ada dirumah (bodyguard)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayel_zaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMBUNUH

Gavin berjalan keluar dari ruangan kerja papanya, tepat ketika dia diruang tamu, papanya baru saja kembali.

" gue cuma ngambil barang-barang yang ketinggalan" jelas gavin, ia tak ingin membuat cedric bahagia karna dirinya akan kembali tinggal dirumah, dia benar-benar membenci papanya itu, bahkan gavin terlihat lebih senang jika papanya menderita.

jika dibilang tak berperasaan tentu saja, sedari kecil dia sudah menjadi orang yang tak berperasaan, banyak orang yang terluka karna nya, tapi dia juga tidak tahu mengapa dia menjadi seperti itu.

" huft..." lelaki paruh baya itu menghela nafas lelah, putra tunggalnya itu kini tak lagi mempedulikannya.

Gavin bergegas pergi meninggalkan rumah itu menuju apartemennya.

dia membanting tubuhnya kekasur, dia segera bangkit kembali untuk memeriksa berkas data ezra. dia memijat pelipisnya, sepertinya dia mengetahui sesuatu dari kecelakaan dan juga kematiannya ezra, dan dia juga merasa aneh terhadap seseorang yang baru-baru ini berada disekitarnya.

" apa gue selidiki?" gavin mengerutkan alis, sepertinya orang itu tidak sederhana kelihatannya.

dia kembali menyimpan kertas itu dan berbaring dikasurnya.

Sebelum pergi kesekolah gavin akan menjemput lea terlebih dahulu tapi dia tidak terlihat bersemangat seperti biasanya.

"lo kenapa" gavin menempelkan punggung tangannya pada keningnya lea, memastikan apakah gadis itu baik-baik saja atau sebaliknya.

" gua cuma enggak enak badan sedikit" lea tersenyum sembari mrnyingkirkan tangan gavin dari keningnya.

" tumben lo mau sekolah, biasanya gak kenapa-kenapa malah gak sekolah. kayaknya lo beneran sakit lah." celoteh gavin, sepertinya ini untuk pertama kalinya dia seperti itu terhadap orang lain.

" kayaknya lo deh yang sakit, soalnya mulut lo nyerocos aja gak kayak biasanya" ketus lea fak kalah seperti gavin.

" karna ntar jamkos jadi sayang gak sekolah, kapan-kapan aja kalo ada ujian bulanan baru gue sakit " jawabnya seperti tak ada beban.

gavin mengacak-acak rambut lea merasa gemas karna tingkahnya.

" GAVINNN..... STOP NGACAK-NGACAK RAMBUT GUEE " lea menyingkirkan tangan gavin, dia mengumpati gavin dalam hatinya karna merasa kesal , tidak tahu aja cowok itu kalau 1 jam waktunya dia habiskan hanya untuk menata rapi rambutnya.

Benar saja seperti kata lea, selama 2 hari ini pelajaran sekolah akan jamkos karna menyiapkan untuk acara sekolah.

para murid sangat bebas, ada banyak murid yang merokok secara terbuka disekolah karna tak ada guru yang melihat, ada juga yang berkencan , membuat keributan, bahkan minum-minum disekolah.

sedangkan lea dan teman-temannya lebih memilih untuk kekantin saja, karna mereka semua belum sarapan tapi..sebenarnya itu hanya alasan saja, tujuan mereka sebenarnya yaitu untuk mendapatkan gosip baru.

Gavin merasa sangat bosan didalam kelas, zergan bahkan juga tidak ada dikelas.

gavin bangkit dari duduknya, melangkah pergi untuk mencari udara segar, tapi keadaan diluar juga tak jauh berbeda dengan yang dikelas, semuanya tampak berantakan.

pilihan terakhirnya hanya rooftop sekolah, dan syukurnya semua tampak seperti yang diinginkannya, hanya saja ada beberapa kotoran yang sangat mengganggu.

victor dan entek-enteknya tampak sangat bahagia menikmati minum-minuman itu, raut wajah gavin berubah saat melihat tingkah mereka. siswa-siswa berandal ini seperti orang yang tidak memiliki motto hidup, melakukan apa saja yang ingin dilakukan mereka tanpa memikirkan resikonya, terlebih lagi minum-minum disekolah.

"benarrkah??..aphaa diyaa terli-hat seperthi ituu?" victor berbicara pada bawahannya, dia sudah mabuk itulah sebabnya dia sempoyongan dan berbicara tak jelas.

" i-yaa..tapih guweh ju-ga dengar darih..orang-orang" jawab temannya juga sama seperti itu.

" clara alexandriaaa.., bukhannya dia.. gilaaa?" victor tertawa setelah mengucapkan itu. gavin sontak menoleh saat mendengar salah satu dari mereka yang memanggil nama ibunya bahkan menghinanya,sepertinya mereka mencari mati !!

" looo siinii" victor menunjuk asal salah satu bawahannya itu.

"loo..cari si alvinn, seret diyaa kes-sini.." perintahnya.

melihat beberapa bawahannya masih bersantai seperti dirinya, victor melemparkan botol minuman itu kearah mereka." ngapaaiin loo masih disinii..pergii sanah " usir victor.

meskipun mabuk mereka masih mendengarkan perintah victor.

Dirooftop kini hanya ada mereka berdua, victor masih terus melanjutkan minumnya sebelum dia terkapar pulas.

" eehh loo.." victor berteriak sembari menunjuk gavin.

" loo.., kenal sa-maa orang stress yanggh kitaa bicarain tad-di?" dia berusaha mendekati gavin sembari jalan sempoyongan.

gavin menatap tajam pria yang didepannya ini, ia mengepalkan erat genggamannya, masih menahan emosi agar tidak memukul pria gila yang ada dihadapannya itu.

" yanggh namanyaa...cla-rra"

********

lea membuka ponselnya saat menyadari ada notifikasi masuk, ia menyerengitkan alisnya melihat nama orang yang tertera disana "gavin".

" gue jalan-jalan dirooftop karna bosen, ntar kalau butuh sesuatu gak usah kekelas gua " isi pesan itu.

lea mengiyakannya, kemudian lanjut menggosip bersama teman-temannya.

" gua nih ya, kalo dikasih pilihan mau sama alvin apa kodok, gua sih milih kodok anjir " laura membuat pernyataan untuk dirinya sendiri.

" segitu gak sukanya ya lo.." viona terkekeh melihat ekspresi temannya itu.

" awas lo, biasanya yang gitu-gitu ntar bakalan jodoh tu.." lea juga ikutan tertawa setelah mengatakan itu.

" amit-amit ya tuhan, amit-amit.." laura membuang semua pikiran-pikiran gila itu.

" gue itu kek... gak tau deh, susah banget ngejelasinnya " ucap laura

" intinya, aura-aura dia itu enggak banget kek... ih... gak suka deh gue pokoknya " ucap laura teguh pendirian.

" iya-iya, gue ngerti maksud lo " timpal viona.

disela-sela percakapan mereka, ntah mengapa banyak siswa yang berlarian untuk melihat sesuatu.

AAAAAA.....

mereka tambah dibuat penasaran setelah mendengar teriakan seseorang, mereka juga ikutan berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi.

DEGG...

lea terkejut bukan main, dirinya dibuaf shock setengah mati saat melihat tubuh tanpa nyawa itu terbaring dilantai, darah mengalir deras dari kepalanya yang pecah akibat benturan keras.

yang membuat lea dan teman-temannya lebih shock adalah orang itu, victor.

lea mendongakkan kepalanya melihat kerooftop tempat jatuh victor, jelas orang akan mati jika jatuh dari situ.

dia juga teringat pada gavin yang kebetulan juga dari rooftop, tapi kenapa tidak ada gavin dari sekian banyaknya kerumunan ini??

pikirannya menjadi tidak-tidak, lea segera menepis pikiran kotor itu, gavin memang ada disana tapi... kita tidak tahu apa yang terjadi.

gavin baru saja keluar dari kamar mandi, mendengar kehebohan dan kerumunan para siswa, gavin berniat untuk melihat kerumunan itu. wajahnya seperti biasa, sulit berekspresi, dia sama sekali tidak menunjukkan raut wajah terkejut, sedih atau lainnya.

didekat kerumunan itu, zergan sudah memperhatikan gavin sedari tadi, sedangkan gavin yang tidak tahu berperilaku seperti biasa seperti orang pada umumnya.

"hem...siapa orang selain gue yang tau sifat lo gavin," batinnya.

setelah kejadian itu, pihak sekolah memutuskan untuk mengundur hari perayaan sekolah dan melanjutkan investigasi kematian salah satu murid sekolah itu.

sejak kejadian itu, lea tampak lebih pendiam dari biasanya, melihat itu justru membuat gavin khawatir.

dia berjalan menghampiri lea dan menempelkan punggung tangannya ke kening lea lagi, memastikan apakah lebih baik apa semakin buruk.

dibanding yang tadi, kondisi lea yang sekarang jauh lebih buruk, wajahnya juga kelihatan pucat.

" lo sakit, ayo pulang !" gavin membujuk agar lea mendengarkannya.

lea memegang tangan, ia seperti akan berbicara sesuatu yang serius.

" oke.. tapi setelah itu, gue mau nanyak sesuatu sama lo".

1
Ververr
Aku suka karakternya, semoga bisa jadi buku cetak!
Ichigo Kurosaki
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Hakim Bohiran
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!