NovelToon NovelToon
Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Perperangan / Fantasi Wanita / Penyelamat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang mafia yang kejam dan dingin menemukan dua bayi kembar yang cantik di dalam dus yang di letakkan di tempat sampah. Mafia itu merasa iba dan merawat mereka. Kadang dia kesal, lelah dan ingin rasanya melempar mereka ke belahan dunia lain. Itu karena mereka tumbuh menjadi anak yang jail, aktif dan cerewet, selalu menganggu kesenangan dan pekerjaannya. Namun, dia sudah sangat sayang pada mereka. Mereka juga meminta mami sampai nekat kabur karena tidak diberikan mami. Dalam perjalanan kaburnya, ada seorang wanita menolong mereka.

Wanita yang cantik dan cocok untuk menjadi mami mereka. Bagaimana usaha mereka untuk menjadikan wanita itu mami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.19

"Anita!" Jasmin sangat terkejut bagaimana mungkin dia masih hidup dan bertunangan dengan Alkana.

"Iya saya, apa kabar? Kenapa Anda terlihat sangat terkejut? Seperti melihat hantu saja." Anita melemparkan kata-kata sindirannya.

"Tidak, saya hanya terkesima, Anda cantik sekali."

"Terima kasih, pernah hampir mati membuat saya mencintai diri sendiri dan memanjakan diri."

"Apa kabar, Tuan William Smith?" tanya Anita.

"Baik, selamat untuk pertunangan Anda. Semoga awet sampai pernikahan."

"Jangan cuma sampai pernikahan, tapi sampai kakek nenek." Alkana ikut menimpali.

"Tidak mungkin, karena aku akan merebutnya darimu," batin Willi.

Willi hanya memberikan senyum tipisnya, menanggapi perkataan Alkan. Mereka lalu turun dari atas panggung. Willi merencanakan sesuatu dalam otaknya.

Hari ini adalah hari pertunangan Alkana Leophard dengan Anita Sulaeman. Perjuangan Alkana, akhirnya membuahkan hasil. Setelah Anita menolaknya akhirnya hatinya luluh juga berkat anak-anak.

Memori Alkana kembali pada saat Anita baru sadar dari komanya. Ya dia dinyatakan koma setelah oprasi, tetapi syukurlah hanya satu hari Anita langsung sadar. Alkana dan juga si kembar selalu berkumpul di kamar Anita, karena kamar mereka bersebelahan.

Dhara dan Dhira selalu memanjakan Anita.

Mereka bersyukur Anita masih selamat. Mereka sangat takut kehilangan Kak Anitanya. Mereka juga setiap saat merayu Nita, agar mau menjadi Ibu sambung mereka.

Alkana sendiri selalu memberi perhatian pada Anita. Sehingga Anita akhirnya luluh, terutama jika melihat luka bakar yang ada pada leher belakang dan tangan Alkana, luka yang menjadi bukti pengorbanan Alkana untuknya. Saat Alkana melindungi Anita dari ledakan bom itu. Alkana merengkuhnya. Sehingga hanya kaki Anita yang terkena luka bakar sedikit.

Syukurlah luka bakar itu berangsur hilang tentu saja dengan obat dan perawatan dari dokter kulit yang mahal. Membuat lukanya cepat hilang. Alkana juga merasakan perubahan pada pribadi Anita. Dia menjadi pribadi yang lebih tegas, juga berani. Bukan gadis lembut yang pemalu.

"Selamat Bro!" Suara Dominic membuyarkan lamunan Alkana.

"Terima kasih."

"Selamat Anita."

"Terima kasih, Pak Dokter."

"Jangan panggil saya Pak Dokter. Kita bukan di rumah sakit." Dominic tersenyum tampan.

"Susah, Pak! Sudah biasa."

"Gak apa-apa Pak Dokter, ayo kita turun!" ledek Alka pada Dominic.

Anita turun menghampiri si kembar. "Halo sayang."

"Mami."

"Jangan panggil Mami, Kakak belum nikah sama Papi kalian."

"Mami aja yang pengennya tunangan dulu. Kita kan maunya langsung nikah aja," ucap Dhara.

"Sabar, gak lama lagi juga mereka nikah. Kalian tuh, protes aja," ucap Arsen sambil tersenyum.

Acara itu berlangsung hingga pukul dua belas malam. Jasmin yang sudah sampai di rumah, melampiaskan rasa kesalnya dengan melempar sepatunya ke arah cermin sehingga cermin itu retak. Dia juga melempar tasnya, ke sembarang arah.

"Ini tidak boleh dibiarkan!" Jasmin lalu keluar kamar dia mencari Kakaknya.

"Kak, buka pintunya!" Jasmin mengetuk dan berteriak di depan pintu kamar William. Pintu terbuka.

"Apa, sih Jas? Kamu berisik banget!" William merasa kesal pada Jasmin.

Jasmin langsung masuk ke dalam kamar William. Dia duduk, dia atas sofa yang ada di kamar William. Sedangkan William duduk di atas tempat tidur.

"Pokoknya Kakak harus cepat bertindak, sebelum Anita benar-benar menikahi Alkana!"

"Buat apa? Anita saja menolak Kakak. Kamu juga ditolak Alkan 'kan?" tanya William.

"Iya, tapi aku akan berusaha untuk mendapatkannya. Aku tidak rela! Jika Alkan menikah dengan wanita lain!"

"Biar pun Alkan tidak menikahi Anita, dia juga tidak akan melihat kamu."

"Kakak! Bukannya dukung aku, kok malah jatuhin aku, sih!"

"Sekarang kamu maunya apa?"

"Kakak culik Anita, Kakak nikahin dia lebih dulu. Bukankah Kakak juga cinta sama Anita?" tanya Jasmin. Willi hanya mengedikkan bahunya.

"Kakak, ih! Memangnya Kakak rela? Kalau orang yang Kakak cinta menikah dengan orang lain?" Willi hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan Jasmin.

"Aku pikir dia sudah mati, ternyata dia selamat dari bom itu. Aku bahkan sudah menembaknya." Jasmin tanpa sadar mengatakan apa yang telah di lakukannya.

William langsung melihat ke arah Jasmin.

"Apa?" Willi beranjak bangun dan mendekati Jasmin.

"Apa kamu bilang? Menembak Jasmin? Membom Jasmin?" William menyentuh rahang Jasmin. Dia mencengkeramnya kencang.

"Hey, kau tahu aku tidak rela melihat dia terluka apalagi hampir mati. Cuma aku yang boleh melakukannya, jika itu harus. Mengerti kamu!" sentak Willi pada Jasmin.

"I-iya Kak." Jasmin takut melihat Kakaknya yang seperti ini.

"Sekarang kamu keluar! Kakak mau istirahat."

Jasmin segera berlari keluar kamar Kakaknya. "Ih ... Kak Willi seram kalau sudah marah."

Jasmin melangkah kembali ke kamarnya. Dia akan menyusun sendiri rencananya. Tanpa Jasmin tahu, William sudah merencanakan sesuatu pada Anita.

William mengirim pesan pada anak buahnya, dia lalu merebahkan tubuhnya di atas pembaringan. "Lihat saja Anita, apa yang akan terjadi besok?" gumamnya, lalu matanya perlahan terpejam.

***

Di rumah, Anita baru saja akan tidur saat terdengar suara ketukan pintu. Anita beranjak bangun dan membuka pintu. Di lihatnya tak ada orang, Anita melihat ke jam yang terpajang di dindingnya. Pukul satu malam.

Bulu kuduknya merinding, dia merasakan hawa dingin menerpa tubuhnya. Anita segera menutup pintu.

Namun, sesuatu menghalangi. Dia tak bisa menutupnya. Anita melihat sepatu sniker mengganjal pintunya.

Lalu dia melihat ke atas secara perlahan. Ada wajah yang tertutupi topeng. Anita langsung memaksa menutup pintu. Tidak perduli jika kaki orang itu terjepit.

Sekuat apa pun dia berusaha, Anita hanyalah seorang perempuan. Tenaganya kalah kuat dengan lelaki bertopeng itu. Anita kemudian berlari secepat mungkin ke kamarnya.

Baru saja Anita akan menggapai pintu kamar, satu tangannya di tarik oleh seseorang. Anita berteriak sebelum akhirnya kesadarannya hilang. Penjahat itu menyuntikkan obat bius pada Anita.

"Bawa dia ke mobil!" ucap pria tadi pada dua temannya yang berada di luar. Lalu dia pergi lebih dulu menuju mobilnya.

***

William bangun dini hari, matahari masih enggan untuk muncul. Sedangkan bulan sudah merasa lelah. Ayam pun berkokok memberi semangat.

William keluar dengan membawa koper, kelihatannya dia akan pergi jauh. William sedikit berlari menuju mobilnya. Satpam yang membukakan gerbang pagar terlihat bingung melihat majikannya pergi di jam seperti ini.

Kalau pulang dini hari sering, tapi kalau pergi dini hari itu tidak pernah. Biar pun seperti itu, satpam tidak berani untuk menanyakannya.

Setelah mobil itu pergi, pak satpam kemudian menutup gerbang dan kembali ke posnya.

Mobil Willi melaju kencang ke Bandara.

Senyumnya selalu menghiasi wajahnya. Begitu sampai tanpa basa basi, Willi langsung melempar kunci mobil pada anak buahnya.

William naik ke atas jet pribadinya. Dia langsung melangkah menuju satu kamar, senyumnya semakin lebar tatkala dia melihat seorang wanita terbaring di ranjangnya.

"Kita berangkat sekarang!" Titahya pada semua anak buahnya.

***

Alkana dan si kembar sedang sarapan, mereka akan pergi ke rumah Anita. Ada sesuatu yang harus mereka urus. "Ayo Papi cepat berangkat!" Dhara dan Dhira sudah tidak sabar ingin menemui Anita.

Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di rumah kediaman Anita. Alkana ingin mengetuk pintu tapi ternyata pintu dalam keadaan tidak terkunci. Alkan dan si kembar masuk ke dalam.

Suara cempreng si kembar berteriak memanggil-manggil Anita. Yang di panggil tidak juga menampakkan batang hidungnya. Mereka menghampirinya di kamar.

Di kamar Anita tidak ada siapa pun, hanya ruangan kosong tanpa penghuninya. Perasaan Alkana mulai menangkap sesuatu yang janggal. Ada yang aneh di sini.

Saat mereka sedang mencari. Dhara merasa menginjak sesuatu. Dia lalu mengambilnya. "Papi, lihat?"

Alkana melihat benda yang dipegang oleh Dhara. Alkana lalu mengambilnya dan menciumnya. Baunya Alkana kenal, ini adalah obat bius.

1
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Lanjuutt
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Okeh lanjut baca 😁 sepertina syeruu
Dewi Anggraeni
dgn memampaat kan anita jd korban anda kan tuan smith .. anda akan mencari keributan
Dewi Anggraeni
cemburu bilang pa boss sok jaim anda .
jgan2 Dominic kaka na anita yg tetpisah
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Iya cocok tuh sama2 galak
Dewi Anggraeni
baca nya ak yg meringis ya si willi d santap ikan .
kayanya anita bakal menimbulkan trauma
Hafizah Aressha R
tpi mafia.. knp g ada pebjagaan buat calon istri y
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣/Facepalm//Facepalm/ Bikin orang takut ae kau al
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
🤣🤣 Kasiman kalian
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Si kembar enak2an mkn papihna kelimpungan /Facepalm/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mentang2 kembar kompak bener
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Bnr2 pampir emang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Masih nyimak ya
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Mmpir 😄 Kirain juala di warung remang2 gitu yg gelap2an thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!