Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Apa kamu terkejut melihat ku masih hidup?"tanya Alana dengan kepala yang sedikit ia miringkan namun sudut bibir nya menyeringai menatap dingin ke arah Brian.
"K-kamu bukan kah sudah mati?".
"Aku mati?".
"Yang benar saja aku mati sekali pun aku mati tentu saja aku tidak akan membiarkan kalian sekeluarga hidup bahagia seperti sekarang,ahh aku lupa hidup bahagia kalian karna membunuh keluarga ku dan menikmati kekayaan kami"sambung Alana yang kini tanpa ekspresi apapun di wajah nya dengan tangan yang sudah melemparkan belati ke arah perut Brian.
Aaaaa
"Baru juga begitu sudah berteriak bagaimana nanti jika aku menyiksa mu"decak Alana menatap sinis ke arah Brian yang sedang mengatur nafas nya serta tatapan nya menatap perut nya yang masih tertancap belati.
"Kamu ingin aku menyiksa mu seperti apa?".
"Apa seperti memotong mu sedikit demi sedikit atau aku mengulitimu hidup-hidup seperti nya seru juga tenang saja aku tidak akan menambahkan garam dan jeruk nipis ke tubuh mu karna aku tahu dari wajah mu yang pengecut itu kamu ketakutan karna aku masih memiliki hati yang baik jadi aku tidak akan tega melakukan nya pada mu"sambung Alana terkekeh sambil tangan nya menarik kembali belati yang ada di perut Brian.
Aaaa
Teriakan kembali menggema di ruangan itu yang sudah seperti nyanyian untuk Alana.
"Sudah beraba banyak kamu menghabiskan harta kami hmm?"tanya Alana mulai menguliti tangan Brian yang berteriak kesakitan.
"K-kamu bukan manusia"ujar Brian pelan membuat Alana tertawa mendengar nya.
"Jika aku bukan manusia kalian sekeluarga apa hmm?"tanya Alana menatap dingin ke arah Brian.
"Kalian iblis berwujud manusia"sambung Alana dengan kejam memotong tangan Brian dengan cepat hingga darah memercik ke seluruh tubuh nya.
Aaaa
"Hentikan"teriak Brian menatap Alana dengan gemetar ketakukan.
"Ahh maaf kan aku seharus nya aku tidak memotong tangan mu nanti paman kesayangan ku itu harus repot mencari tangan mu ini"ujar Alana dengan wajah yang ia buat dengan menyesal sambil mengangkat tangan yang ia potong tepat di depan Brian.
"Seperti nya aku harus bermain cepat agar bisa mengirim mu ke rumah memberikan hadiah pada ayah mu itu,mungkin sekarang ia sedang marah di sana karna aku sudah memberikan racun pelumpuh pada bibi kesayangan ku juga racun untuk merusak wajah sepupu ku yang selalu merasa cantik itu"sambung Alana lagi.
Ia menguliti Brian hidup-hidup seperti yang ia katakan tadi darah sudah berceceran kemana-mana juga teriakan menyedihkan Brian yang terdengar semakin pelan,tak hanya menguliti nya Alana juga bahkan mengeluarkan isi perut nya yang kini Brian telah kehabisan nafas dengan tubuh kosong juga tanpa kulit hanya wajah nya saja yang terlihat sehingga orang-orang masih dapat mengenal nya jika di lihat.
"Kalian masuk lah bungkus dia dan langsung kirim ke rumah nya sebagai hadiah untuk mereka"ujar Alana dingin setelah kembali memakai topeng.
"Baik Queen"jawab anak buah Alana yang memang masih menunggu di luar pintu sesuai dengan perintah Alana.
Alana sendiri segera keluar dari sana membiarkan anak buah nya menyelesaikan apa yang ia katakan. Ia membersihkan tubuh nya di kamar mandi setelah selesai ia keluar dan melihat Sam sudah menunggu di luar.