NovelToon NovelToon
Fake Marriage

Fake Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.

‎Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?

Simak kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Mengigau.

Elvano tidak punya pilihan lain selain menyetujui keinginan Oma dan kedua orang tuanya yang ingin mengadakan pesta resepsi untuk dirinya dan Maura.

"Terserah Oma saja, kami tinggal mengikuti. Tapi tidak perlu pesta yang terlalu mewah, apalagi Maura sedang mengandung. Aku tidak mau Maura kelelahan."

Selesai sarapan mereka berpamitan untuk berangkat. Oma Mia mencium pipi kanan dan kiri Maura, begitupun dengan Rosa. Kehadiran Maura sebagai menantu keluarga Ferdinand membuat mereka sangat bahagia.

Asisten Ryan menutup pintu mobil setelah memastikan kedua majikannya duduk dengan nyaman di jok belakang. Pria berbadan tinggi tegap itu berjalan mengitari mobil kemudian menyusul duduk di kursi pengemudi. Suara deru mobil terdengar lembut, perlahan mobil berwarna hitam pekat itu melaju meninggalkan area kediaman utama.

Tidak ada obrolan, hanya suara dering ponsel Maura yang menemani mereka selama diperjalanan. Tampaknya gadis itu memilih untuk abai karena dia tahu siapa yang sedang menelponnya sekarang.

"Angkat teleponmu, Maura. Aku yang akan bicara," ucap Elvano memberi perintah, suara dering itu mulai mengganggu ketenangannya.

Maura menoleh, "Ah, biarkan saja. Aku malas meladeninya." tolaknya halus.

"Kalau malas kenapa tidak kamu blokir saja nomornya?" tanya Elvano dengan nada sedikit menyindir. "Aku tidak akan bertanya apakah kamu masih mencintainya atau tidak, tapi... Apakah kamu masih berharap pada pria seperti itu yang jelas-jelas sudah mencampakkan kamu secara terang-terangan."

Maura tersenyum samar, bukan hal mudah melupakan sesuatu yang sudah dia pertahankan selama dua tahun ini. Meskipun dia mencoba untuk lupa dan abai, tapi bayang-bayang kebersamaan bersama dengan Alex tetap muncul di pelupuk mata.

"Kamu tidak akan tahu bagaimana rasanya. Dikhianati disaat kami akan menjalani hubungan ke tahap yang lebih serius itu sangat menyakitkan." suaranya pelan, nyaris pecah karena menahan tangisan.

"Kalau begitu kamu tidak perlu datang ke toko hari ini," ucap Elvano. "Ikut denganku ke kantor, bagaimana?"

Mata basahnya kini berganti dengan binar kebahagiaan saat mendengar tawaran yang Elvano berikan. "Sungguh? Boleh?"

"Tentu," Elvano mengangguk. "Diruanganku ada kamar khusus, nanti kamu bisa beristirahat disana. Kalau kamu datang ke toko sekarang, si pengkhianat itu pasti akan menemui dan mengganggumu disana. Kamu sedang terikat pernikahan denganku, jadi aku tidak mau mengambil resiko sebelum sesuatu yang buruk terjadi padamu."

"Ck, jadi hanya karena alasan itu," Maura berdecak pelan. "Tapi tidak masalah, lagipula aku butuh merefresh otakku untuk melupakan masalah tentang mantanku."

Elvano menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis, jika itu gadis lain mungkin sudah menangis meraung-raung bahkan sampai ada yang berani berbuat nekad setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri. Tapi Maura... Gadis ini berbeda, sedikit unik. Dia pandai menutupi luka hatinya dengan tetap tersenyum dan bahkan pandai berakting didepan keluarganya meskipun Elvano tahu hatinya tidak mungkin baik-baik saja.

...------------...

"Maura...! Maura...!"

Alex melangkahkan kakinya memasuki toko bunga milik keluarga Maura. Wajahnya bersungut-sungut menoleh ke kanan dan kirinya untuk mencari keberadaan gadis yang masih dia anggap sebagai kekasihnya. Baginya, Maura adalah cintanya, dan Rani hanya kesenangan saja.

"Maura! Dimana kamu, sayang."

Tari, salah satu pegawai di toko itu segera menghampiri Alex begitu menyadari kehadiran pria itu didalam toko.

"Kak Alex cari kak Maura ya?" tanya Tari saat sudah sampai di hadapan pria itu.

"Ya, dimana Maura? Kenapa dia belum terlihat?" tanya Alex balik.

"Kak Maura tadi pagi menelpon katanya hari ini dia tidak bisa datang ke toko karena harus menemani suaminya bekerja. Tari pikir yang dimaksud suami itu adalah kakak." Tari mengatakannya dengan ragu-ragu karena takut salah bicara.

"Suami?" lirihnya dengan nada sinis. "Lelucon macam apa ini."

Alex mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya dan mencoba menghubungi Maura kembali, namun sayangnya hasilnya tetap nihil, Maura mengabaikan panggilannya.

Meskipun begitu Alex tetap merasa yakin jika Maura masih sangat mencintainya, mungkin gadis itu hanya perlu waktu untuk sendiri setelah memergokinya berciuman dengan Rani kemarin.

Buuggh...

Sebuah bogem mentah mendarat di wajah Alex begitu dia keluar dari toko. Rupanya Rio sejak tadi mengikuti Alex untuk memberinya pelajaran. Sebagai seorang kakak, Rio merasa tidak terima adiknya dipermainkan seperti ini.

"Dasar brengsek! Bajingan!" Rio meraih kerah kemeja Alex dan kembali melayangkan tinju di wajahnya.

Tubuh Alex terhuyung, ujung bibirnya mengeluarkan sedikit darah akibat pukulan yang sangat keras dari Rio. "Kak Rio, apa-apaan ini? Kenapa kakak memukulku!"

Rio melangkah maju, satu tangannya meraih jas yang dikenakan Alex dan menariknya dengan kuat. Sorot matanya tajam, penuh kebencian dan rasa kecewa.

"breng-sek kamu, Alex. Tega sekali kamu menyelingkuhi Maura dengan Rina, sahabat baik Maura sendiri!" ucapnya bersungut-sungut.

"Kak ini cuma salah paham, aku bisa jelaskan." Alex berusaha membela diri.

"Jelaskan apa?!" bentak Rio. "Aku sudah melihat video kamu dan Rina. Semalam, di basement apartemen!"

Mata Alex terbelalak, bagaimana Rio bisa tahu? Semalam dia dan Rina memang berciuman mesra saat di basement apartemen begitu mereka keluar dari mobil. Tapi bagaimana bisa... Dan video apa yang dimaksud Rio?

"Jangan kamu pikir aku tidak tahu kelakuanmu itu. Suaminya Maura sudah memberitahu semuanya semalam." suaranya berat dan sedikit bergetar, Rio melepaskan tangannya dari jas Alex dengan kasar.

"Nanti malam keluargaku akan datang kerumahmu untuk membicarakan pembatalan pertunanganmu dan Maura. Dan jangan harap kamu bisa membela diri karena aku memiliki bukti video kamu dengan Rina semalam!" ancam Rio sembari menunjukkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Alex.

Langkahnya mundur perlahan, Rio membalikkan badannya dan kembali masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di halaman toko. Alex menatap bingung kepergian mobil berwarna putih itu.

"Suami? Suami apa maksud mereka? Tidak mungkin kan Maura... Ah, tidak, tidak." Alex berusaha menepis dugaan-dugaan yang mungkin terjadi. Maura tidak mungkin bisa secepat itu mendapatkan pengganti dirinya, dia sangat yakin jika Maura masih sangat mencintainya.

...------------...

Elvano masuk ke dalam ruangan kerjanya bersama dengan asisten Ryan setelah mereka selesai meeting. Langkah mereka tertahan begitu melihat Maura yang sedang duduk di kursi kerja Elvano dengan mata terpejam. Gadis itu merasa bosan menunggu hingga akhirnya ketiduran disana.

Elvano berjalan mendekat dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana. "Maura, bangun." panggilnya pelan namun tegas.

Maura bergeming, gadis itu benar-benar terlelap dan sedang mengarungi mimpi-mimpi indah.

Elvano menghela napas panjang, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam meja kerja, membungkukkan sedikit badannya untuk membangunkan Maura, namun niatnya tertahan saat tiba-tiba satu tangan Maura menarik dasinya hingga jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa inci saja.

"Dasar pria brengsek. Kupotong burungmu baru tahu rasa."

Maura mengigau dalam tidurnya. Asisten Ryan tak bisa menahan senyumnya mendengar apa yang diigaukan oleh istri palsu tuan mudanya itu, namun dia tidak berani sampai bersuara karena takut kena amuk oleh Elvano.

...

...

...

Bersambung...

1
Zuri
nasib mu Riv... tertikung berkali kali🤧🤧
Zuri
dirimu sendiri yg milih jadi nyamuk, kenpaa kesel coba🙄
Zuri
kompor menyala😄
Zuri
jujur sih... cuma drama nya gak disebut🤭🤭
Zuri
banget.. dari pada ma Alex.. 🤧🤣🤣🤣
Zuri
kekepin aja.. daripada menunggu kepastian yang tidak akan datang kan atit🤧🤧
Zuri
yakin
..pertama dan terakhir😏😏😏
Zuri
ini sih si El🤣🤣
mimief
pernahlah
emang kenapa?
kepo deh🤣🤣
Violeta: Keponya melebihi cewek 😅😅😅
total 1 replies
Zuri
vote buat Maura😄
Zuri: kembali kasih kaka..terus semangat 💪
total 2 replies
Zuri
astaga maura/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zuri
bantuin aja bantu.. gak perlu pake ijin.. langsung seruduk ke kamar mandi🤣🤣
Violeta: Takut Maura masuk angin kalau dibantuin 😁
total 1 replies
Zuri
kode minta gendong itu El..😏
Zuri
mulai cinta itu namanya/Proud//Proud/
mimief
boleh...tapi aku ukur manual dulu ya
mau gak?
🤣🤣
mimief
lagi ngapa Thor
up lagi Thor 😭😭
Violeta: Asiap 🙌 sedang nunggu review ya kakak 😁
total 3 replies
mimief
walaupun temanya udah banyak,tapi outhor bisa mengemas nya dengan manis dan ngena di hati.
semangat Thor updatetan ya
selalu ditunggu
Violeta: 😍😍😍 Terimakasih banyak kakak untuk dukungan dan bintang-bintang luar biasanya 🙏🙏🙏
total 1 replies
mimief
wkwkwkwk
mudah mudahan terjadi yg diinginkan 🤣🤣
Violeta: Sesuatu yang selalu ditunggu2 😄
total 1 replies
mimief
wah wah
keguguran ni jgn jgn alesannya
mimief
kekekekkekekk
begitulah kalau udah bohong sekali
kita harus menutup dengan kebohongan yg lain
Violeta: Betul sekali Kakak 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!