Aku Lelah Mengalah

Hubungan Delon dan Sonia semakin beku tak terbendung lagi.Sonia bahkan sudah tahu tentang apa yang telah Delon lakukan terhadap Kimi dan juga Eva.wanita ini sangat marah sekali dan benar-benar mengacuhkan Delon.

Selang beberapa waktu Tania semakin berani menampakkan wajah nya di rumah yang Sonia tempati bersama Delon.wanita itu tiba-tiba datang ke rumah ini berlagak seperti seorang nyonya bahkan secara terang-terangan melayani Delon di meja makan.Sonia tetap diam membiarkan Delon dan kekasih nya melakukan yang mereka inginkan.bahkan ketika Delon sedang libur bekerja,seharian Tania mendekam manja di rumah ini ikut menemani kemana pun Delon pergi.sementara Sonia terlihat sebagai seorang tamu di rumah nya sendiri.

Sonia bahkan pernah mengurung diri seharian di dalam kamar karena terlalu malas bertemu dengan kedua manusia itu.

Hari ini Sonia memberontak,menolak di sakiti untuk yang ke sekian kali nya,tanpa persetujuan dari Delon yang sedang tidak berada di rumah,Sonia memindahkan semua barang-barang nya ke kamar tamu.terserah nanti Delon akan marah atau kembali mengancam dirinya.Sonia tidak perduli lagi.

" Aku harus bisa mengembalikan harga diri ku.hanya itu satu-satunya yang tersisa dari hidup ku."batin Sonia menatap kamar baru yang akan menjadi tempat istirahat nya mulai sekarang hingga nanti Delon benar-benar membuang nya dari rumah ini.

Selesai dengan urusan kamar,tepat pada pukul sepuluh siang.Sonia mengendap keluar lewat pintu belakang tanpa ada satupun yang menyadari kepergian nya.

Langkah Sonia nampak tergesa menyusuri jalan setapak,hingga akhir nya ia menemukan sebuah pangkalan ojek.

" Aku pinjam dulu uang mu, nanti setelah gajian akan Aku kembali kan lagi." gumam Sonia sambil memegang uang dua ratusan yang tidak sengaja dia temukan di dekat laci meja nakas.

Semesta seakan-akan sedang berpihak kepada nya,tanpa di jelaskan pun mereka tahu seberapa besar luka yang Sonia tanggung selama ini.dan hari ini Sonia benar-benar membutuhkan uang ini.

Dahi Sonia mengernyit menghadang panas nya terik matahari, meskipun begitu Sonia begitu menikmati hidup nya saat ini.

" Berapa Pak?" tanya Sonia kepada pria paruh baya ini.

" Dua puluh ribu saja Mbak." jawab Bapak ojek nya sambil memperhatikan penampilan Sonia.

Wanita ini terlihat sangat cantik dengan kemeja dan celana bahan yang dia pakai ,serta sebuah tas kecil yang melingkar di pundak nya.Sonia terlihat seperti wanita kelas atas dan sangat berkelas.

" Mau melamar kerja ya Mbak?" tanya Bapak nya sedikit berbasa-basi dan ragu dengan pertanyaan nya ini.

" Iya Pak." Sonia lalu menyerahkan selembar uang seratusan kepada Bapak nya.

Tapi Bapak ini malah terlihat gugup sekali menerima uang tersebut.sedangkan Sonia masih berusaha merapikan kembali tatanan rambut nya supaya terlihat lebih rapi.

Kulit putih Sonia seketika berubah menjadi merah karena sudah cukup lama tidak terbiasa menantang terik nya matahari.

" Maaf Mbak,ada uang pas tidak? Saya belum ada kembalian nya.Mbak adalah penumpang pertama saya hari ini." nyes Sonia merasa prihatin.

Ternyata di luar sana masih ada yang lebih menderita ketimbang dirinya yang selama ini bisa makan sepuasnya meskipun harus merasakan bosan nya terkurung di dalam rumah mewah.

" Kembalian nya ambil saja untuk Bapak,doakan saya semoga bisa di terima bekerja di sini ya Pak." ucap Sonia sambil tersenyum hangat.

Meskipun saat ini ia juga tidak memiliki uang yang banyak, Sonia masih ikhlas berbagi dengan sesama.baju yang di pakai oleh Bapak ojek ini terlihat sudah usang dan di beberapa titik sudah ada yang robek-robek.tanpa di jelaskan pun Sonia sudah tahu seperti apa kehidupan beliau sebenarnya.

" Amin... Semoga Mbak di terima bekerja di sini, terimakasih atas rezeki nya hari ini Mbak, akhirnya saya bisa membeli beras untuk keluarga saya.untuk hari ini mereka tidak perlu menahan lapar lagi." dalam satu momen terjadi beberapa kejadian yang membuka mata Sonia lebar-lebar.

Si Bapak ojek menitikkan air mata bahagia,tidak sia-sia dia bersabar menunggu penumpang pertama nya,uang seratus ribu ini cukup untuk mengenyangkan perut keluarga nya selama dua hari ke depan.

Sonia sudah bersiap-siap untuk menerima amukan Delon.karena sekarang mungkin anak buah Delon sedang kelimpungan mencari keberadaan nya.

Sonia memberontak untuk ketenangan jiwa nya.

" Iya Pak, sehat-sehat ya Pak.tetap semangat mencari nafkah nya." balas Sonia dengan mata yang berkaca-kaca.

Meskipun tidak memiliki ponsel lagi, Sonia masih memiliki laptop,dari sana lah Sonia mendapatkan email dari sebuah perusahaan yang meminta nya untuk datang melakukan interview.sebenar nya Sonia hampir ingin menolak tawaran ini, setelah berpikir cukup lama akhirnya dia memilih keluar dari Zona yang Delon gariskan untuk nya.

" Sonia..." panggil seseorang dan suara itu cukup familiar di telinga Sonia.

" Kimi...Kamu di sini?" teriak Sonia tidak percaya setelah sekian lama akhirnya dia bisa bertemu kembali dengan Kimi.

Kimi mengangguk berlari menabrak tubuh Sonia yang sedikit kurus dari biasa nya.kedua sahabat yang sempat terpisahkan ini saling berpelukan dengan air mata yang berlinang.

Sejak tadi Kimi sengaja berdiri di depan perusahaan hanya untuk menyambut kedatangan Sahabat nya.

" Maafkan Aku ya Kim! Gara-gara Aku karir Kamu dan Mbak Eva jadi hancur.Aku benar-benar nggak tahu kalau Delon bisa nekat melakukan itu kepada kalian berdua." ucap Sonia lirih.

" Aku baik-baik saja begitu juga dengan Mbak Eva, sudah jangan di pikir kan lagi.Kamu harus segera interview.jangan sampai telat nanti pihak HRD nya marah dan mengusir mu dari sini." kata Kimi menenangkan sahabat nya

Kimi tidak pernah menyesali apa yang sudah dia perbuat untuk Sonia, begitu juga dengan Eva,sayang nya kali ini mereka salah pilih lawan sehingga membuat mereka berdua tidak bisa berkutik lagi.

Beruntung Eva memiliki sahabat yang memiliki jabatan mentereng di perusahaan ini, sehingga Kimi bisa dengan mudah kembali meniti karir yang sempat hancur.sementara Eva lebih memilih bekerja di luar negeri untuk menghindari Delon sementara waktu.

" Kamu kok tau kalau Aku di terima bekerja di sini?" tanya Sonia kebingungan.

" Kamu pikir saja sendiri." Kimi tersenyum misterius.

Sonia sangat mengerti maksud dari senyuman itu.dia sudah cukup lama mengenal Kimi.

Sonia kembali berhamburan memeluk tubuh Kimi, suatu hari nanti Sonia berjanji akan membalas semua kebaikan Kimi kepada nya.dia akan mengumpulkan uang yang banyak untuk membeli apapun yang Kimi inginkan.

" Terimakasih banyak Kim,Aku benar-benar berhutang kepada mu." kata Sonia dengan wajah sendu nya.

" Jangan nangis dulu,tahan air mata nya.jangan sampai merusak riasan mu.ini ponsel lama ku,masih bagus kok dan masih bisa Kamu gunakan,di dalam nya juga sudah ada nomer yang Aku siapkan untuk mu.Kamu sangat membutuhkan ponsel ini nanti nya. " Kimi ternyata sudah menyiapkan semua yang Sonia butuhkan.

Mata Sonia kembali terbelalak melihat apa yang Kimi berikan kepada nya.padahal rencana nya nanti Sonia akan membeli ponsel ketika sudah menerima gaji pertama nya.

" Nanti Aku tunggu Kamu di ruangan ku,kita akan mengobrol panjang lebar di sana." Kimi mengedipkan sebelah mata nya menggoda Sonia, setelah nya langsung mengantar kan Sonia masuk ke dalam sebuah ruangan.

Sonia menatap punggung Kimi yang menghilang di balik pintu kayu jati.Sonia perlahan masuk duduk di salah satu bangku kosong.di dalam ruangan ini ada beberapa orang yang juga akan ikut bersaing dengan nya mendapatkan pekerjaan ini.

" Ya Allah,semoga saja Aku keterima bekerja di sini." ucap nya sambil memejamkan mata.

Ini pertama kali nya Sonia melamar pekerjaan.tangan Sonia berkeringat dingin menunggu giliran nya di panggil ke depan.

Sementara di dalam sebuah ruangan yang ada di lantai sepuluh,Kimi sedang duduk memelas di hadapan seorang pria.

" Mas! Jangan lupa loloskan teman Aku ya,kasihan dia Mas.dia lagi butuh uang yang banyak." kata Kimi bahkan rela memohon kepada teman Eva demi Sonia bisa bekerja di perusahaan ini.

" Tapi dia belum punya pengalaman apapun Kim,Aku tidak bisa membantu nya.hasil nya tergantung pihak HRD dan Aku tidak pernah ikut campur dalam urusan perekrutan karyawan." jawab Pria itu tegas.

" Yah....jangan gitu Mas...Sonia ini teman baik ku Mas dan juga sangat dekat dengan Mbak eva,masa Mas tega lihat dia pulang dengan wajah lesu nya.Aku jamin dia bisa bekerja dengan baik.Aku sendiri yang akan mengajari nya." meskipun di tempat lama nama Kimi sangat tercoreng,tapi tidak dengan di tempat baru ini.

Satu hari bekerja di sini saja Kimi langsung di angkat menjadi kepala divisi pemasaran.meskipun menggunakan jalur orang dalam tetapi Kimi mampu membuktikan jika ia memang pantas berada di posisi tersebut.terhitung ada beberapa produk perusahaan yang tembus hingga ke manca negara sehingga membuat perusahaan meraup keuntungan yang besar.Kimi sangat puas begitu juga dengan orang yang sudah membantu Kimi bangkit lagi .

" Aku bantu! Tapi Kamu juga harus membantu Aku mendapatkan hati Eva.bagaimana? Impas kan?" tanpa berpikir panjang Kimi langsung mengangguk setuju.

Selama ini Eva hanya menganggap Azzam sebagai sahabat nya, padahal Azzam sudah beberapa kali memberikan kode keras kepada Eva.sayang nya wanita itu sangat sulit untuk di sentuh hati nya.

Demi menolong Sonia,Kimi bahkan rela menyeret nama kakak nya.Kimi sangat tahu seperti apa perasaan Eva terhadap Azzam selama ini.

" Itu masalah kecil,tapi sekarang untuk beberapa bulan biarkan Mbak Eva di sana dulu,kalau mau pdkt sebaiknya Mas Azzam yang nyamperin ke sana.nanti Aku akan membantu dari sini." Azzam tersenyum lebar sambil mengangguk paham.

Dia tidak boleh terburu-buru,salah langkah saja Eva bisa menjauh dari nya untuk selama nya.wanita itu sangat mandiri tidak seperti wanita lain nya.dengan dukungan dari Kimi,Azzam yakin jalan nya ke depan akan sangat mulus.

" Retno! Wanita yang bernama Sonia terima dia untuk bekerja di sini." titah Azzam pada seseorang.

" Tapi Pak..." Retno ingin membantah namun suara tegas dan keras dari Azzam membuat Retno tidak berani berkutik lagi.

" Jangan membantah ucapan ku,Sonia masih kerabat dekat dari calon istri ku,terima dan masukkan dia ke bagian pemasaran yang di pimpin oleh adik ipar ku." apa ini,belum resmi menikah dengan Eva saja Azzam sudah terang-terangan mengakui Kimi sebagai adik ipar nya.

Aaa Kimi tertawa kecil.kali ini Delon tidak akan bisa lagi mengusik ketenangan nya.setelah ini dia bisa bebas membantu Sonia tanpa harus takut lagi dengan kelicikan Delon.

Azzam si calon kakak iparnya tidak akan mungkin membiarkan Delon mengusik nya lagi.

" Sudah,jadi Kamu tidak boleh ingkar janji." kata Azzam menaikkan alis nya.

" Iya,tapi satu lagi!Jangan sampai Delon gila itu kembali merusak nama baik ku." kata Kimi lagi.

" Tidak akan,dia tidak akan berani mengusik Kamu lagi." balas Azzam terdengar meyakinkan.

Sementara di lantai dasar,Sonia sedang menangis haru karena berhasil di terima bekerja di perusahaan ini.bahkan hari ini Sonia langsung di minta untuk bekerja.

Dari lima belas orang yang ikut interview bersama nya,hanya Sepuluh orang yang di terima sementara sisa nya lagi harus pulang dengan hati yang kecewa.

" Aku harus belajar banyak dari Kimi.tapi Aku nggak mungkin menginap di tempat Kimi lagi.yang ada nanti Delon akan kembali mengacaukan hidup Kimi." batin Sonia yang tidak ingin lagi terjadi sesuatu kepada Kimi.

" Mari saya antar ke lantai Lima,Mbak akan bekerja di lantai lima." kata seseorang mengajak Sonia masuk ke dalam lift.

Bersambung.