NovelToon NovelToon
WARISAN PENDEKAR NAGA PUTIH

WARISAN PENDEKAR NAGA PUTIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: Marco Hry

Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .

Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.

Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.

Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlatih Seni Keterampilan

Di sebuah halaman belakang paviliun angin, tampak seorang bocah lelaki berumur sembilan tahun yang tengah berlatih jurus keterampilan langkah awan, gerakannya terlihat begitu ringan seolah olah tengah terbang.

Ia terus melatih jurus keterampilan pertahanan itu, hingga gerakannya terlihat lentur dan menjiwai, setelah merasa cukup melatih jurus langkah awan, ia juga melatih jurus keterampilan berupa serangan jarak dekat tangan kosong yaitu Cakar Naga.

Dengan menggunakan tangannya yang membentuk seperti cakar, ia memperagakan jurus keterampilan itu dengan terampil, sambil mengikuti gerakan yang terdapat di dalam ingatannya.

Dalam waktu yang singkat , Tang San dapat mempraktekannya dengan lancar, tidak cukup sekali ia terus mengulang hingga sampai ketingkat mahir, di akhir gerakan ia membidik sebuah batu besar yang ada di dekatnya, ia penasaran dengan dampak kerusakan serangan Cakar Naga yang sedang ia pelajari.

Dengan menyalurkan Qi pada jarinya, ia langsung menyerang batu besar yang ada di depannya.

Hiatttt.....!!!

Boooooom..!!!

Duarrrrrrrzzz.!!

Batu besar yang keras itu seketika itu juga hancur menjadi bongkahan bongkahan batu kecil.

Di paviliun angin, Patriak Tang Zun dan Tang Mulan mendengar keributan yang terjadi di belakang paviliunnya, mereka berdua tampak penasaran dengan apa yang terjadi , dengan diam diam ia menyelidiki apa yang telah terjadi.

Setelah sampai ke tempat yang ia tuju, alangkah terkejutnya ia, ketika melihat sebuah batu besar yang biasa ada di tempat itu sekarang sudah hancur lebur.

"San'er apa yang terjadi nak , kenapa batu ini bisa hancur..siapa yang menghancurkannya, apakah kau yang melakukannya?" Patriak Tang Zun tampak penasaran , tapi tak mungkin pula semua itu karena ulah Tang San.

"Oh rupanya ada ayah.." Tang San pura pura kaget melihat kehadiran ayahnya .

"ayah.. San'er tak tahu entah kenapa tiba tiba saja batu itu hancur dengan sendirinya, apa mungkin sudah lapuk ."

"Em... Apa kau kira itu kayu yang bisa lapuk.?"

"Eh.. maksud San'er keropos." Tang San berkata dengan polos sambil menggaruk garuk dagunya menatap Tang Zun yang masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi .

"Ya sudahlah kau berlatihlah lagi , tapi hati hati jangan sampai mencelakai dirimu sendiri."

"Baik ayah .. "

Setelah mendengar jawaban Tang San, patriak Tang Zun meninggalkan tempat itu , sebenarnya ia masih tampak penasaran dengan apa yang terjadi, kenapa bisa batu yang sekeras itu bisa hancur begitu saja, pasti ada yang membuatnya hancur. karena ia juga sering berlatih di tempat itu dan tahu bagaimana kondisi batu itu , tapi kenapa San'er membohonginya, mungkinkah bocah itu menyembunyikan sesuatu, pikir Tang Zun dalam hati .

Melihat Ayahnya yang sudah menghilang dari pandangan, Tang san kembali berlatih, ia kali ini tak ingin mengulangi tindakan bodoh yang ia lakukan seperti tadi , ia hanya boleh berlatih saja tanpa harus melakukan serangan inti seperti sebelumnya, kalau tidak mau semua orang mengetahuinya , Tang San kembali melatih gerakannya saja hingga sampai ke tingkat mahir.

Kali ini ia menggunakan ranting kayu untuk untuk memperagakan jurus kemarahan naga, jurus keterampilan itu memerlukan senjata pedang , namun ya tak memiliki pedang, terpaksa ia menggunakan ranting pohon .

Tang San langsung mengawali gerakan itu dengan lambat , lama kelamaan gerakannya kian cepat , tapak aura kemarahan terpancar dalam setiap gerakannya yang tampak mendominasi.

Naga putih di dalam kitab emas hanya bisa berdecak kagum melihat setiap kali Tang San memperagakan jurus yang telah ia dapatkan, di perpustakaan kota berkat petunjuknya , ia dapat pelajari dengan sempurna , walau hanya menggunakan ranting saja, bocah itu bisa mempraktekan jurus itu dengan lancar, seolah olah ia sudah berlatih sekian lama .

Ia yang awalnya meremehkan bocah itu, ternyata setelah melihat kejeniusannya ia hanya bisa berdecak kagum, ternyata ia tak salah mengikutinya , atau mungkinkah bocah itu sudah di takdir kan untuk menjadi orang besar suatu hari nanti , pikir naga putih sambil terus memperhatikan Tang San yang tengah mempraktekan setiap gerakan yang telah ia kuasai, di tangannya jurus keterampilan itu bisa terlihat sangat mengerikan.

Namun naga putih tampak kecewa karena Tang san tak memperagakan serangan pamungkasnya, padahal ia ingin mengetahui sebatas mana daya kehancuran dari jurus itu.

Setelah merasa cukup berlatih , Tang San kembali berkultivasi ia menyerap Qi langit dan bumi , guna memulihkan tenaganya yang telah terkuras selama melakukan latihan tadi , setelah tenaganya sudah kembali pulih ia meninggalkan tempat itu , lalu pulang ke paviliun untuk membersihkan tubuhnya.

"Saudara San , dari mana saja kau , apakah kau sedang latihan ." Tan Zan bertanya dengan ramah sambil tersenyum , Tang San menyikapinya dengan biasa saja, entah kenapa bocah itu tiba tiba ramah kepadanya, ia sangat tak biasa .

"Aku baru saja habis menangkap kodok, lihat pakaian ku basah semua kotor dan bau keringat." Tang San sambil mengibas pakaiannya yang memang terlihat kotor dan basah kena keringat.

"Oh apakah kau mendapatkan kodoknya .?" Wajah Tang Zan memperlihatkan ekspresi jijik, namun ia tak memperlihatkan kepada Tang San .

"Saudara San .. pergilah bersihkan tubuhmu , ibu memanggilmu untuk makan."

"Baiklah saudara Zan , terimakasih sudah memberitahu ku , aku pergi dulu membersihkan tubuh ." Tang San dengan cepat berlalu meninggalkannya, setelah kepergiannya Tan Zan tampak mencibir.

Sebenarnya Tang San tau kalau Tang Zan sedang melakukan sandiwara, karna ia tak mempercayai dengan bocah licik itu, kalau bukan anak kandung ibu angkatnya , sudah lama ia ingin menghajar bocah itu , pikir Tang San kesal, tapi ia akan mengikuti permainannya, sebenarnya apa yang di inginkan bocah licik itu .

Setelah membersihkan tubuhnya Tang San pergi keruang makan , ia bersyukur ketika melihat ibunya kembali berubah seperti semula di lehernya juga tak terlihat kalung yang ia berikan. Mungkin ibunya telah menyembunyikan kalung itu pikir Tang San dalam hati .

"Salam ayah , salam ibu ." Tang San memberi salam kepada mereka berdua, tak lupa ia menegur Tang Zan yang tengah memperhatikan dirinya, Tang San tak lupa tersenyum seolah olah tak ada masalah diantara mereka berdua, padahal mereka semua tahu kalau Tang Zan sangat membenci Tang San, melihat itu mereka berdua juga tampak curiga namun tak memperlihatkannya .

"Saudara San ayo kita makan , ayah dan ibu sudah menunggumu dari tadi ." Ucap Tang Zan sambil tersenyum ramah menatap dirinya .

"Iya .. saudara Zan, aku tadi ketiduran pas berendam di bak mandi mungkin capek ngejar kodok tadi , aku minta maaf ."

"Tak apa apa saudara San, makanlah yang banyak biar kau kuat , nanti kita bisa bermain bersama, ayah.. ibu.. mari kita Mahan,mereka semua makan bersama melihat sifat Tang Zan yang berubah drastis terhadap Tang San , membuat mereka bingung kenapa Tang Zan jadi seperti itu .

Setelah selesai makan Tang San memutuskan untuk kembali ke kamarnya , sebenarnya Tang Zan ingin mengajaknya ngobrol, namun ia menolaknya secara halus, melihat itu kedua orang tuanya tampak tersenyum saja , ia ingin melihat sampai berapa lama keramahan yang di tunjukan anaknya itu .

Hari hari terus berlalu , ketika Tangisan habis berlatih pasti Tang Zan menghampirinya, sesekali yd menuruti ajakan Tang Zan untuk bermain bersama , teman teman Tang Zan juga tampak ramah dengannya , tak ada sikap sombong seperti dahulu terhadapnya, melihat itu Tang San hanya bersikap biasa saja menanggapi mereka.

Setelah satu minggu keramahan yang Tang Zan buat akhirnya hari yang ia tunggu datang juga.

"Ayah sebagai perwakilan klan kita berburu binatang monster di hutan embun aku ingin mengajak saudara San untuk ikut serta mewakili klan kita , apakah ayah dan ibu menyetujuinya .

Mendengar permintaan anaknya , Tang Zun dan Tang Mulan tampak kaget.

"Zan'er.. kau kan tau kalau kekuatan San'er sangat lemah , kan ada yang lain yang lebih kuat, kenapa kau malah mengajaknya , jika terjadi apa apa terhadap saudaramu , siapa yang bertanggung jawab.?" Tang Mulan tampak cemas .

"Ibu aku dan peserta lain akan menjaganya , ibu tenang Saja tak akan terjadi apa apa kepada saudaraku Tang San, jadi ibu dan ayah tenang saja, dengan pergi ke sana sekalian melatihnya untuk menjadi kuat . " Tang zan berusaha menyakinkan orang tuanya .

"San'er apakah kau ingin ikut pergi? Jika kau tak ingin pergi , kau bisa membatalkannya.. ibu tak ingin terjadi apa apa terhadapmu di hutan sana ."

"Aku akan ikut, ibu tenang saja , saudara Zan akan melindungi ku kalau ada bahaya yang datang menghadang ." Mendengar ucapan Tang San , Tang Zan terlihat tersenyum senang.

Keesokan sebanyak 50 orang anak dari berbagai usia mereka di bagi menjadi dua kelompok batasan usia , untuk mewakili klan Tang kelompok satu usia 9 hingga usia 12 tahun hanya di perbolehkan untuk berburu di hutan luar , sedangkan kelompok dua usia 13 hingga 15 tahun mereka memasuki hutan dalam, namun mereka sudah di tandai agar tidak masuk melebihi dalam hutan. Sedangkan Tang San yang baru berusia 9 tahun ia masuk kelompok satu yang berburu di luar hutan, mereka semua berkumpul di lapangan klan Tang, sebelum pergi ke tempat perlombaan yang di adakan walikota Zhou .

1
Nanang Supriyatna
bagus..alur ceritanya
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangat thor 💪💪
Arie Chaniago70
up Thor mantap
Arie Chaniago70
matikan manusia yg sombong dan angkuh
Arie Chaniago70
good good mantap semangat
Arie Chaniago70
tang masukan anak harimau kedalam cincin naga putihmu
Arie Chaniago70
up Thor mantap,,,
Arie Chaniago70
up Thor mantap tingkat kan terus kekuatan mu tang
Arie Chaniago70
dasar patriknya otak sedeng,,,tunggulah
pembalasan tang
Arie Chaniago70
up Thor mantap 🙂🙂🙂🙂
Arie Chaniago70
👍👍👍👍💪💪💪💪⭐⭐⭐
Arie Chaniago70
up Thor mantap berlatih terus tang biar kekuatan mu meningkat
Arie Chaniago70
up Thor mantul banget,,,,, 🌹🌹🌹
4wied
nama klannya Xion atau Tang ??
4wied: biasalah NT
Marco Hendry: gak usah di bahas dulu . mau lihat kontraknya dulu , kalau lanjut , oke lah aku terusin , karena aku tak tertarik untuk melanjutkan Cerita sekarang , aku sudah ngedit cover di novel toon eh malah di ganti jadi cover jelek , jika gak lolos buku mau aku ajukan ke PF lain.
total 2 replies
Kuswandi Destra
lnjutkn thorrr...
shat slalu..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Niksen Sihotang
kopi hitam sudah dikirimkan biar tambah semangat
Niksen Sihotang
mantap thoor lanjutkan
Rozali Bz
lanjut lagi dong thor.
Marco Hendry: aku jadi ngedrob liat coverku di ubah jelek gitu . mau lanjut nulis saja hilang moedku . bagai mana mau nerusin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!