Kisah seorang pemuda yang dikhianati tunangannya Lin Qionye yang lebih memilih pangeran mahkota Ming San , yang lebih tragisnya lagi, ia dipukul habis habisan oleh bawahan pangeran mahkota atas permintaan Lin Qionye
Xion Cen yang baru menginjak usia 15 tahun , tak kuasa menahan derita , berulang kali ia memohon ampun untuk di lepaskan namun tak satupun dari mereka yang mau mengampuninya, mereka baru berhenti menyiksanya, setelah melihat tubuh Xion Cen terluka hingga babak belur, tulang rusuknya banyak yang patah baik pergelangan tangannya bahkan tulang kakinya juga patah hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.
Tanpa belas kasihan Lin Qionye memerintahkan mereka semua untuk menghancurkan Meridian serta dantiannya akibat perbuatan mereka, tubuh Xion Cen langsung lumpuh seketika,gadis itu tampak tersenyum puas.Ia menatap Xion Cen dengan jijik dan meludahinya.
"Sampah sepertimu tak sadar diri , kau sungguh tak pantas bersanding denganku...!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan Para Pembeli
Tak jauh dari tempat itu terlihat beberapa Srigala berjatuhan meregang nyawa setelah mendapat serangan dari Xion Cen , ia terus membunuh para Srigala yang masih ada dengan gerakan cepat , setelah ia mengenakan topeng itu , ia mendapatkan suatu kemampuan untuk mengalahkan lawan dari segi gerakan dan kelemahan musuhnya .
Dengan menggunakan jurus kecepatan mengejar angin menuai badai, dalam waktu singkat ia bisa membunuh puluhan Srigala , sebagian memilih kabur , setelah melihat keganasan Xion Cen, mereka melarikan diri ke berbagai arah , setelah merasa aman ia mendatangi para pemuda itu.
"Terimakasih tuan muda telah menolong kami semua, kalau boleh tau siapa tuan muda ini. " Pemuda itu menatap Xion Cen dengan penasaran melihatnya Xion Cen mengenakan topeng , dan berpikir mungkin penolongnya itu tak ingin di kenali makanya ia menyembunyikan jati dirinya .
"kalian pulanglah , tempat ini sangat berbahaya bagi kalian ." Xion Cen sengaja tak menjawab pertanyaan pemuda itu, karena ia tengah menyembunyikan jati dirinya, kalau ia memperkenalkan diri untuk apa ia susah susah menggunakan topeng dan juga jubah hitam yang ia beli sewaktu memasuki hutan .
"Baiklah tuan muda , kami akan menuruti perkataan tuan muda untuk pulang, kami juga tak bisa melanjutkan latihan dengan kondisi para anggota kami yang tampak terluka parah .
Xion Cen tang melihat itu , dengan cepat ia menyalurkan Qi Spiritualnya untuk menolong pemuda yang tengah terluka parah, setelah beberapa batang dupa akhirnya pemuda itu tampak sembuh, ia sengaja tak menyembuhkan secara tuntas , asalkan pemuda itu bisa berjalan itu dan lukanya tak mengeluarkan darah itu sudah cukup.
Pemuda itu berterima kasih kepadanya karena disembuhkan walau hanya 50% .
"Kemanakah tujuan kalian..?"
"Kamu akan pulang ke kota petir ." Ucap salah seorang pemuda ke arah Xion Cen.
"Baiklah aku akan menemani kalian untuk keluar dari hutan ini , tapi hanya sebatas pinggiran hutan .
"Terimakasih tuan muda , kami sangat bersukur kalau tuan muda mau mengantarkan kami sampai ke pinggiran hutan , dengan begitu kami merasa aman .
Ketika mereka ingin melangkah pergi , Xion Cen menghentikan langkahnya , lalu menatap mereka semua , mereka tampak heran menatapnya.
"Ada apa tuan muda ..,?" Seorang pemuda memberanikan diri untuk bertanya karena merasa penasaran .
"Apakah kalian tak menginginkan daging, kulit, taring bahkan inti monster binatang itu, bukanya itu berharga di pasaran, jika tidak kalian jual kalian bisa mekonsumsinya sebagai sumberdaya kalian , apakah kalian tidak tau itu..?"
Mereka semua langsung sadar dan bersemangat setelah mendengar ucapan Xion Cen kalau binatang monster tingkat 4 dan 5 yang menyerang mereka sangat berharga di pasaran , tapi mereka mengurungkan niat untuk mengambilnya , melihat itu Xion Cen tampak bingung .
"Kenapa.?"
"Tuan muda .. kami tidak membunuhnya , bagai mana kami bisa begitu serakah untuk mengambilnya , semua binatang itu tuan muda yang membunuhnya , itu menjadi milik tuan muda , kami tidak berhak."
Mendengar ucapan mereka , Xion Cen tampak terharu , ia melihat tak ada keserakahan pada diri mereka semua.
"Ambilah , aku hanya mengambil satu ekor untuk perbekalan dan beberapa inti monster saja , selebihnya untuk kalian.
Xion Cen menguliti satu ekor Srigala tingkat lima , ia memisahkan daging dan kulitnya tak lupa mengambil inti monster lalu memasukan ke tas penyimpanan ketika mereka sibuk mengambil binatang yang bergelimpangan , Xion Cen menasukan daging dan inti monster ke dalam cincin surgawi nya.
Setelah mereka semua selesai menyimpan tubuh Srigala yang berserakan , mereka melanjutkan perjalanan ,setelah satu hari perjalanan akhirnya mereka sampai di pinggiran hutan sebelum mencapai tempat itu beberapa kali mereka dihadang binatang monster yang menghalangi perjalanan mereka , namun semua mati di tangan Xion Cen , mereka semua terlihat senang apa lagi Xion Cen tak mengambilnya , ia menyerahkan binatang itu kepada mereka semua.
Setelah di pinggiran hutan, Xion Cen langsung melesat pergi meninggalkan mereka.
"Kalian pergilah , kota petir sudah dekat kalian juga sudah aman, maaf aku hanya mengantarkan kalian sampai disini saja ada hal lain yang harus ku selesaikan."
"Tuan muda terimakasih atas bantuannya ." Ucap mereka semua secara bersamaan , lalu melanjutkan perjalanan keluar dari hutan monster .
Di kejauhan, Xion Cen melihat kepergian mereka semua , setelah merasa aman , ia melepaskan topeng dan jubah yang ia kenakan langsung menyimpannya ke cincin surgawi . Terlihat di ke jauhan Long Ma dan Hai long sengaja memisahkan diri , agar semua, pemuda itu tak mengenali mereka .
"Tuan muda ..apakah sudah aman .?"
"Sudah.. kita bisa pulang ke Klan ." Mereka bertiga keluar dari hutan .
"Tuan muda akhirnya kau muncul juga , paman mengkuatirkan mu." Terlihat seorang pria paruh baya tersenyum senang melihat kemunculan Xion Cen .
"Siapa mereka berdua..?" Pria paruh baya itu menatap Long ma dan Hai long.
"Oh .. mereka , mereka berdua adalah teman baruku, mereka yang menolong dan menjagaku selama di hutan , aku berterima kasih kepada mereka , jika tak ada mereka mungkin aku sudah mati di terkam kelinci.."
"Hem... Kelinci .?" Ucap tetua itu pelan dan terlihat bingung, namun ia mengabaikannya saja , sebagai mahluk fana kelinci juga bisa menjadi ancaman jika itu kelinci petir.
"Pulanglah .. orang tuamu beberapa kali menanyakan keberadaan mu di hutan ini, paman bingung mau menjawabnya , paman hanya berharap kau selamat, ternyata apa yang paman harapkan terkabul ." Ia menepuk pundak Xion Cen .
"Terimakasih paman sudah mencemaskanku, aku undur diri dulu." Xion cen menakutkan kedua tangannya dengan hormat, lalu beranjak meninggalkan hutan itu .
Sebagai tuan muda klan Xion para penjaga gerbang mengenali Xion Cen , ia membiarkannya masuk, sebelum pulang ke Klan Xion Cen mampir ke toko yang menjual dan membeli binatang monster.
Ia memasuki sebuah toko besar yang di dalamnya terdapat beberapa stan yang menjual dan membeli binatang monster, ia mendekati salah satunya .
"Tuan apakah di sini membeli binatang monster, kepada seorang pelayan toko itu , ia menatap Xion Cen dari ujung kaki sampai ujung kepala , terlihat wajahnya terlihat mencibir setelah melihat Xion Cen yang bisa berkultivasi tapi ingin menjual binatang monster., mungkin saja yang ingin di jualnya kodok dan cacing , pikir pelayan itu jijik.
"Sana .. pergi sana .. kami tak membeli barang dari seorang sampah sepertimu .!! Ia melambai tangannya menyuruh pergi .
"Tapi tuan.. apakah tak melihatnya dulu ." Ucap Xion Cen tanpa termakan dengan sikap pelayan itu , ia tetap tenang .
"Pergilah sana apa jauh tak mengerti ucapanku ..aku tak ingin membeli barang barang milikmu .!!" Usir pelayan itu dengan kasar, Xion Cen pergi meninggalkan toko itu, para pembeli yang kebetulan melihat kejadian itu ada yang mencibir ada pula yang kasihan menatap Xion Cen .
"Tuan muda kenapa tuan diam saja ketika direndahkan seperti itu ." Ucap Hai long marah , kalau menurutkan kemarahannya mau saja ia menampar pelayan itu .
"Tidak apa apa .. itu tak masalah buatku selama itu masih cacian , yang jadi masalah itu jika mereka bertindak berlebihan baru aku akan bertindak ."ucap Xion Cen sambil tersenyum .
.
.
."