NovelToon NovelToon
Langit Tanpa Senja

Langit Tanpa Senja

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa / Tamat
Popularitas:915.8k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.

Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.

~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"

"Gue titip anak di Senja."

"HAH?!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10# Vio--Shaka's Wedding

Arlan masih setia dengan motor bermodel--body besarnya. Begitupun Jingga yang justru datang dengan motor milik papa Mei, Zaltan pun sama. Sementara Mahad dan Maru, memilih membawa mobil yang katanya tak mau jika harus bertarung dengan angin dan polusi ibukota.

Savio terlihat sangat menawan dalam balutan baju pengantin off whitenya, sebelum nanti ia akan memakai baju abu kehijauan senada dengan para groomsmen, sementara para bridesmaid tampil dengan gaun one shoulder sampai ke mata kaki mencetak badan dengan belahan panjang di bagian depan hingga lutut bernuansa putih--senada dengan Shaka, bersama beberapa aksen bunga yang melingkari sanggulan model braided bun. (sanggul kepang)

Arlan memainkan rambut yang masih basahnya, ia acak-acak untuk kemudian ia tata saat berhadapan dengan jendela kaca besar hotel.

"Wehheyyy! Apa kabar?!" ia dan Jingga berjabat tangan dan saling membenturkan bahu.

"Wah bang Jing, keliatan lebih...kusem!" tawanya dibalas tawa Zaltan yang turut bergabung, memberikan keriuhan semakin menjadi-jadi.

Begitu pula saat Mahad dan Maru bergabung, kkn 21 seolah memiliki nyawanya kembali, meski Jovi dan Alby nan jauh disana.

"Udah ketemu sama Shaka?" tanya Arlan kembali merapikan jasnya, entahlah...cukup dibuat suka dengan jas ini, karena apapun itu merk jasnya...model pakaian ini seperti menambah poin plus kekharismaan seorang lelaki.

"Udah, tadi di ruang ganti pengantin." Jawab Jingga mendorong kacamatanya, Mei sempat mengusulkannya memakai lensa, namun Jingga menolak dengan alasan tak bisa dan tak biasa.

"Ah males gue. Banyak ben cong di dalem." Zaltan menyahut memantik tawa mereka lagi, "WO nya njirr milih MUA nya ban ci kabeh. Hih!" gidiknya masih ingat lambaian genit ban ci di dalam ruang make up pengantin yang bikin dirinya seketika merinding disko, bulu kuduknya menjerit-jerit.

Mahad tertawa kencang melihat kengerian Zaltan.

"Udah liat cewek-cewek? Mereka udah dateng?" tanya Maru mengedarkan pandangan ke arah ballroom yang hanya menampakan pegawai hotel dan pihak WO berlalu lalang.

"Udah. Mereka kesini dari jam 5, malah nginep di rumah Senja dulu." kembali jawab Jingga, sudah pasti ia tau setiap detail kegiatan Mei, ia kan bayangannya.

Arlan mengangguk setuju seraya menampilkan senyuman miringnya, "emang lo ngga liat mobil Senja di parkiran, Ru?"

Maru menggeleng, apakah ia lupa atau justru tak tau mobil Senja yang mana?

"Gue cari tempat buat nyesep dulu lah..." Arlan seperti orang sakaw yang resah mencari tempat sepi diikuti yang lain, sementara tak sengaja...sekelebat sosok seorang perempuan diantara balutan dress putihnya itu tak bisa untuk tak membuat Maru tersiam sejenak, demi melihatnya melintas jauh di depan sana sedang menghampiri dan bercengkrama dengan seorang petugas WO. Sudah lama sekali ia tak melihatnya, mami-nya Jojo dan Yaya. Begitu cantik dari terakhir ia melihatnya.

Hingga ia berlalu dan menghilang meninggalkan bayangan punggung yang indah.

Maru segera menyusul yang lain dimana mereka sudah hampir tak berjejak.

Kini tiba saatnya, para tamu undangan memenuhi ballroom hotel bernuansa abu dan gold bernafaskan kekhusyuan.

Saat Shaka telah berhasil mengucapkan dengan lantang janjinya di depan Tuhan, kini Savio berjalan diiringi para bridesmaidnya.

Ada sentakan tiba-tiba yang membuat daya kerja jantung Maru mendadak berhenti memompa di tempatnya. *Si paling menonjol* datang sepaket senyuman yang tak pernah luntur mengiringi Vio bersama yang lain.

"Vio keliatan banget beratnya." kekeh Zaltan berbisik diantara Mahad dan Arlan.

"Ini belum seberapa, Zal...ntar keliatan banget berbebannya kalo dah merit." Tawa jenaka Arlan langsung di desisi Jingga.

"Si Shaka girang banget, keliatan tuh dari mukanya udah siap nerkam si Vio." Masih saja keduanya bergosip membuat Jingga harus kembali menggeplak punggung Arlan. Maru tak ayal ikut tersenyum tipis mendengar celotehan mereka, namun fokusnya tetap tak berpindah dari wajah Senja.

Senja dapat melihat mereka, para laki-laki kkn 21 yang berdiri berderet. Jujur saja, rasa sukanya sudah bisa ia kontrol...tak separah waktu lalu, setidaknya sekarang ia bisa berdamai dengan perasaannya terhadap Maru. Hanya saja tatapan itu, tatapan dingin Maru seolah sedang mencecar dan memintanya untuk segera menoleh membalas tatapannya. Tidak, ia tak mau untuk luluh kembali dan gagal untuk maju.

Namun rupanya takdir selalu berkata lain, ia cukup kesulitan sebab peredarannya mengharuskan Senja berada dalam ruang lingkup Maru, seperti sekarang. Padahal, baik ia atau Maru sudah berusaha untuk tak sering muncul bahkan terkesan menghilang demi menghargai usaha Senja yang ingin melupakan Maru.

Kini moment haru yang berurai air mata dari Vio-Shaka bersama keluarga sudah terlewati, bagian seru seperti berbagi nasi dan ayam serta prosesi adat lain sudah dilakukan penuh keseruan. Bahkan dalam potret berbagai moment, ada Jingga dan Mei yang selalu menempel. Dan sisanya, memilih berkerumun bersama di satu sudut melihat berbagai runtutan acara, termasuk ketika para bridesmaid dan groomsmen ini melakukan tugasnya mengiringi dan menempeli pengantin.

Sampai tiba giliran Vio dan Shaka melempar buket bunga, mereka tak kalah berebut, kecuali Mei yang memang tak berniat melakukan itu, ia berdiam diri bersama Jingga di pinggir sambil memperhatikan yang lain berebut tempat.

"Lo ngapain ngikut antri juga sih?!" omel Senja pada Arlan, "ya lo tadi ngga denger, itu yang dipanggil tuh yang perjaka sama gadis...lah gue kan masih perjaka."

"Udah kali oy, berantem mulu nih pasangan pacar mo nyet." Zaltan menyela.

"Oke, siap ya!"

"1..."

"2..."

Mereka sudah harap-harap cemas setengah gemas.

"Lempar arah sini Vi!" jerit Senja membuat Vio tersenyum manis ke arah teman-temannya itu.

"Kayanya ada yang pengen cepet nyusul nikah nih?" tanya Lula tertawa.

"Iya, nanti gue kasih ke bang Jing sama eonni yang mau nyusul merit.." kilah Senja tanpa mau menatap siapapun dan lebih memilih melihat sepasang pengantin baru di depan, sekilas dapat ia lihat Maru yang berada tepat di samping sedikit belakang dari ekor matanya.

"3!"

"Wwooooo!"

Buket bunga dilempar, sekaligus membuat para tamu undangan yang berebut menangkap itu, langsung saling sikut dan ricuh di bawah sana, termasuk Senja.

Bukan ikut berebut menangkap buket, refleks Maru justru melindungi Senja dari sikutan yang lain, menarik dan membawanya ke dalam kungkungan dimana dapat ia lihat orang di samping Senja beresiko membuat gadis ini terjatuh dan terinjak-injak, terutama di bagian gaun belahnya itu.

Ada waktu sepersekian detik yang mampu membuat keduanya terlibat eye contact saat itu.

"Aduh, du duh..." meski dorongan-dorongan tetap mampu menggeser badan Maru yang mengungkung dirinya, hingga membuat keduanya tersingkir, namun beruntung tak sampai bikin Senja terluka dan jatuh.

"Ngga usah ikut-ikutan, Nja. Nanti gaun kamu keinjek." Ucapnya pertama kali bicara lagi, setelah sekian lama.

"Yeeeee!"

Bukan Mei atau Jingga yang berada di pojok ruang, bukan pula Lula yang hampir terjatuh dibantu Zaltan. Atau Syua yang sudah melepas heelsnya seraya tertawa bersama Mahad, apalagi Arlan yang langsung berlari tak ingin jasnya rusak, melainkan...

Pluk!

Buket bunga itu jatuh di kepala seorang di tengah sana, dimana beberapa orang sudah saling tin dih dan tertawa.

"Thanks," Senja langsung menjauh berjarak dan kembali ke tempat dimana Mei--Jingga berada disusul Maru serta yang lain.

Sementara Vio dan Shaka sudah tertawa riang, dengan Shaka yang yang merangkul pinggang Vio mesra.

\*\*

"Bridesmaid, groomsmen, foto yuk foto!" pinta sang fotografer yang langsung membuat anak-anak kkn 21 ini mengikuti langkah si fotografer dengan membersamai langkah sepasang pengantin ini. Bukan di podium, namun di sudut lain hotel lebih tepatnya area outdoor.

"Sayang banget Alby sama Jovi ngga disini..." ujar Vio berjalan didampingi semuanya, termasuk Senja yang buru-buru menggandeng Vio di sisi lain Shaka, "biar aja. Mas fotografer, ntar minta fotoin kita di podium pelaminan ya, biar bisa edit foto temen yang ngga disini, kasih aja lah foto mereka yang lagi jongkok." Oceh Senja selalu lain dari yang lain.

"Hahah, ngga estetik banget Nja!" omel Vio.

"Elah, kan yang penting ada."

Mereka berjajar sesuai arahan si fotografer dan pengarah gaya.

"Kakak yang ini coba gantian posisinya. Biar posisinya kaya tangga." pintanya mengubah posisi Senja dan Syua.

"Oke sip!" ujarnya, jepretan pertama kedua dan ketiga cukup bagus, namun ketika gaya keempat, sungguh membuat Senja dibuat mati kutu, sebab sang pengarah gaya memintanya bersampingan dengan Maru, sementara Arlan justru diminta berdampingan dengan Mei.

"Elah, bang ini calon bini orang nih!"

"Oh, salah?" tanya nya.

"Ini calon lakinya, bang. Jangan diganggu gugat, ntar rumah lo banjir bandang..." omel Zaltan memantik tawa mereka.

"Oh sorry...Sorry bang..." ucap tak enak pria dengan kameranya itu pada Jingga dan Mei yang digelengi Jingga dan Mei sendiri.

Diantara keseruan mereka, kedua orang yang sejak tadi sama-sama diam masih saling bersikap canggung terutama Senja.

"Kamu baik-baik aja Nja? Sakit?" tanya Maru digelengi Senja, "aku cuma..."

"Yok...siap yok!" pinta sang fotografer membuat mereka mengambil posisi masing-masing.

"Sorry ya," ucap Senja menaruh sikunya di pundak Maru, "no problem. Kamu kalo sakit, mauku anter balik?" masih saja lelaki ini bertanya.

"Engga." Tolak Senja, "aku oke."

"Atau mau tuker posisi sama Arlan?" tawar Maru paham jika Senja tak nyaman, namun gadis itu menggeleng, "ngga apa-apa, aku oke kok, Ru...asli..."

Maru mengangguk paham, "oke..oke, percaya." Senyum Maru tipis.

.

.

.

.

1
Turwaty suketi
Ditunggu karya barunya tehsin.
gak papa lah aku rela nunggu.
momomo neno
hwaaa akhirnya sampe di tahap ini😭 terimakasih ya kk sin udh membuat karya yg seruuu, ringan tanpa konflik yg berat"🤭duh gasabar buat karya selanjutnya😄btw berati karya selanjutnya Russel ya kk?
Rohima
gak nyangka secepat ini ya udh end aja, seneng bnget bisa kawal novel ini sampe tamat, puas bnget aku thor sama alur cerita nya ga bertele" , next cerita apalagi nih thorr😊😊😊😊
Inarairlan 0811
lanjut apa kaa???
isni afif
🥰🥰🥰🥰❤️⚘️⚘️😘😘😘😘😘
Elizabeth Zulfa
𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞𝙝𝙝𝙝𝙝.... 𝙠𝙤𝙠 𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙖𝙟𝙖 𝙏𝙝𝙤𝙧... 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙤𝙣𝙘𝙖𝙥𝙩 𝙡𝙖𝙝 😁😁😁
isni afif
makasih teh sin....🫰 d tunggu yang batu teh....
Deera
Teteh, big hug too
Makasi, makasiii bgt udah kasih imagines story yg berasa bgt feel nya.
dtitunggu karya2 baru nya...
sehat2 yaa, bolehlah 1-10 bonchap aawkwkwkk/Drool//Drool/
yuli
ok nunggu klan Ananta cemungut makkkkk😄
Wings Vit
Aduh ga rela udh end aja,,, cerita terrrrrsweeeeett yang saya baca,, thx Thor,, lope sekebon ❤️
Miko Celsy exs mika saja
devinisi ikut bahagia meski tak bersama nja,tp liat orang yg kita sayng dan cintai bahafia dengan orang lain itu pencapaian luar biasa,,,,salut sama kau arlan semoga dpt jodoh yg baik dan syng bgt sm km ya
merry yuliana
😍😍😍😍😍😍😍
merry yuliana
mqkasih teteh geulis...duhhhh gemezzznya....semangat yaaa ditunggu kisah ucel launching secepatnya....abis ucel kisah mahad syua ya teh kynya seru kl teh arlan ketemu salah satu kembar turunan mahesa kali iparan sm russel reh🤭😍🙏
my flower🌹
𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚎𝚗𝚍 𝚊𝚓𝚊 𝚝𝚎𝚑... 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚞𝚗𝚋𝚘𝚡𝚒𝚗𝚐, 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚖𝚊𝚞 𝚒𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚞 𝚕𝚊𝚐𝚒...
Nur Khalimah
kutunggu ceritamu teh siin.. sehatselalu.. i love you full luber2
Pipiet Ferdianti
can't wait for next story.. Mahad &Ci syua ato Arlan & someone???... nuhuun teh Siin buat cerita2nya yg bnr2 menarik 🙏🙏
Natalia Martiningsih: kaget lho....kok END
total 1 replies
Miko Celsy exs mika saja
wih.....akhirnya halal jg nja ru,wah mahadri parah nih......berarti yg diliat arlan di pulau macan bener dong,,jd penasaran kisah mahad sm arlan gmn ujungnya,,,selamat ya,abang Maru neng Senja,abang Zalthan sm Lula🥰🥰🥰
Trituwani
takut kali si neng diunboxing sampe pura pura bobok /Sneer/
kasih arlan cew yg terbaik Y min.. 3orang tuh min yg belum keliatan hilalnya... ntar ketemu lg dah pada bergandengan semua /Kiss/
Defvi Vlog
selamat ya bang maru sama neng senja, semoga samawa langgeng sampai maut memisahkan, penasaran ih Ina inu nya senja ma maru kaya gmn🤭
Yashlaura
selamat nja dan maru
akhirnya halal
boleh lah staycation ber2an aja papi ga akan larang lagi kok
nja aku bisikin
air matanya jangan dikasih murah ya pas mp 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!