"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Alisa sampai di rumah kedua orang tuanya yang sudah satu tahun ini ia tinggalkan karena harus belajar di Pesantren.
“Alisa, Mbak pulang ya ! Jaga dirimu, ya, Lis ! Kalau ada apa-apa kabarin Mbak, ya !” kata Syira memeluk Alisa.
“Terimakasih banyak Mbak, Mbak baik sekali sama Aku selama ini.” Kata Alisa dengan lembut.
“Sama-sama Lis !” jawab Syira
“Mbak tidak mau mampir dulu, bertemu Ayah dan Ibu Ku ?” tanya Lisa
Syira menggelengkan kepalanya,
“Tidak Lisa ! Tidak apa-apa, Mbak langsung pulang saja, ya ! Sekali lagi kabarin Mbak ya kalau ada apa-apa ! Jangan pernah sungkan dengan Mbak, ya !”
“Iya Mbak, terimakasih banyak ya Mbak !”
Mereka pada akhirnya saling berpelukan dan berpisah. Syira memutuskan kembali ke pesantren meskipun ia pun lelah, tapi ia juga memiliki tanggung jawab sebagai pengajar disana.
Setelah kepergian Syira, Alisa memberanikan masuk ke dalam halaman rumahnya. Terlihat taman bunga yang biasanya rapi dan terawat kini penuh dengan rumput yang sudah begitu tinggi. Belum lagi dedaunan kering yang begitu banyak terlihat sekali kalau rumah kedua orang tuanya mungkin sudah lama tidak di urus.
Perasaan Alisa mulai tak enak, dengan penuh keberanian ia menarik kopernya dan sampai di depan pintu rumah. Pintu rumah tersebut tidak terkunci dan Alisa masuk begitu saja.
“Ibu…Ayah ! Alisa pulang !” sapa Alisa mencari keberadaan Ayah dan Ibunya.
Alisa mencari ke kamar kedua orang tuanya, ia masuk ke dalam dan melihat Zulaikha yang tengah tidur di atas tempat tidur.
“Ibu…” lirih Alisa dengan mata yang berkaca-kaca.
Benar apa yang dikatakan oleh Anisa kalau Ibu mereka tengah jatuh sakit.
“Ibu…” Alisa menangis disamping Zulaikha.
Zulaikha yang mendengar suara putrinya langsung membuka matanya dan menoleh.
“Alisa !”
Mata Zulaikha langsung berkaca-kaca dan ingin menangis bahagia melihat putrinya sudah kembali dan dalam versi yang lebih baik. Terlihat cantik dan anggun dalam balutan hijab saat ini.
“Ibu…Aku kangen Ibu !” Alisa langsung memeluk Zulaikha dengan erat. Namun Zulaikha tak mampu membalas pelukan Alisa tubuhnya sejak enam bulan lalu mati rasa karena insiden dirinya jatuh dari tangga.
“Ibu kenapa ? Ibu sakit ? Mana yang sakit, Ibu ?” tanya Alisa begitu prihatin dengan keadaan Zulaikha.
“Maafkan Ibu ya, Lisa ! Ibu tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.” Zulaikha menangis karena ia tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya, kecuali bicara dan menolehkan kepala.
Alisa menangis, andai saja ia pulang lebih awal, tentu ia akan merawat Ibunya dengan baik.
“Ayah kemana, Ibu ? Anisa kemana ?” tanya Alisa teringat pada Ayah dan saudari kembarnya.
“Ayah mu masuk penjara, Nak ! Sedangkan Anisa, Ibu tidak tahu dimana dia ! Selama ini Ibu di rawat oleh Bibi mu, Siti ! Tapi sudah dua hari ini Siti tidak pernah datang lagi !” kata Zulaikha apa adanya.
“Astaghfirullah. Jadi Ibu sudah dua hari ini sendirian di rumah !”
Hati Alisa tersayat sembilu mendengarnya. Tenyata Ibunya hidup terlantar sudah dua hari ini. Beruntungnya Alisa sudah kembali hari ini, dengan begitu ia bisa merawat Zulaikha dengan baik.
Zulaikha hanya menangis, ia pikir tidak akan ada yang memperdulikannya, namun ternyata Alisa pulang ke sisinya.
“Maaf Ibu jadi beban saat ini untuk mu, Nak !” lirih Zulaikha.
Alisa langsung menggelengkan kepalanya,
“Tidak ! Ibu bukan beban Alisa ! Alisa bersyukur bisa melihat Ibu lagi !” Alisa memeluk Zulaikha sekali lagi dan tak ingin ia lepaskan pelukan hangat tersebut.
Beberapa hari kemudian,
Rumah orang tua Alia yang tak terawat kini sudah bersih dan rapi kembali, Alisa bahkan membawa Zulaikha untuk terapi, agar Zulaikha sembuh.
“Nak…Kamu bawa Ibu berobat, uangnya darimana ?” tanya Zulaikha ketika dirinya sudah berada dirumah sakit, dan mendapatkan perawatan.
“Ibu pernah lihat Alisa di tv, gak ?” tanya Alisa pelan.
Zulaikha menganggukkan kepalanya.
“Iya, Ibu bangga sama Kamu. Suara Kamu merdu sekali saat membaca ayat suci Al Qur’an.” Jawab Zulaikha.
“Alisa dapat uang dari itu, Bu ! Uangnya halal kok ! Insyaallah uangnya cukup untuk Ibu berobat !” kata Alisa berjongkok menatap Ibunya.
“Tapi itukan uang Kamu, Nak !” Zulaikha merasa tak enak hati, karena Alisa harus mengeluarkan uangnya untuknya berobat.
“Uang Aku kan uang Ibu juga ! Yang terpenting sekarang, Ibu sembuh dulu, ya ! Uang bisa di cari Bu, tapi kebersamaan bersama Ibu tidak bisa Alisa beli dengan uang ! Apapun akan Alisa lakukan asal Ibu sembuh !”
Alisa menggenggam tangan Zulaikha dan menatap matanya.
“Ya Allah, Nak ! Andaikan Ayah mu tidak pilih kasih, ia pasti akan menyesal telah membuang putri sebaik dirimu.” Kata Zulaikha meneteskan air matanya.
Mendengar ucapan Zulaikha yang membicarakan tentang Rahman membuat ia teringat akan Ayahnya itu. Ia bahkan belum sempat menemui Rahman di penjara. Apa kabarnya ? Seperti apa dia sekarang. Walaupun Alisa merasa kecewa pada Rahman yang tidak pernah menyayanginya tapi walau bagaimana pun Rahman adalah Ayahnya.
“Ibu jangan banyak pikiran ya ! Ayo Kita temui dokternya !” ucap Alisa tak ingin lagi Zulaikha membicarakan mengenai Rahman.
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi