"Kamu siapa?" tanya Angel dengan suara lirih pada pria yang tengah berada di atas tubuhnya.
Tapi pria itu tidak mengatakan apapun, hanya terus membuatnya merasa tidak nyaman dengan setiap sentuhannya pada Angel.
Kringggggg Kringggggg
Angel membuka matanya, suara alarm ponselnya membangunkannya. Dengan nafas terengah-engah Angel melihat ke sekeliling kamarnya.
"Hais, mimpi itu lagi. Kenapa aku terus mimpi hal yang sama sejak pindah ke kota ini" gumamnya bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Awal Bencana
Prangg
Seorang panglima di kerajaan Voorspoedig, Edgar Dorian membanting pedangnya ke lantai. Suaranya begitu keras, karena dia melakukannya dengan sangat kuat. Pria yang bertubuh besar dan sangat tinggi itu begitu emosi, ketika dia mendapatkan perintah dari raja Vujovic Morvantis untuk berlutut dan memberi hormat pada pemimpin klan Bangsawan kelompok para vampir itu.
"Kita ini manusia. Kita ini makhluk yang bahkan tidak takut sinar matahari seperti para pemburu yang hanya bisa keluar di malam hari itu! Brengsekk! kenapa aku harus berlutut pada mereka. Aku adalah Edgar Dorian. Panglima perang yang bahkan bahkan sudah mengalahkan ribuan pemberontak dan para penyerang..."
Dan seorang pria tua dengan jubah merah yang sampai menutupi kepalanya tampak mendekati pria itu.
"Makanya ku bilang juga apa? rajamu itu bodohh. Bekerja samalah denganku. Aku akan pastikan rajamu itu akan tunduk padamu!"
Mata panglima Edgar Dorian langsung tertuju pada pria bertudung merah itu.
"Bukankah kamu orang paling setia raja Vujovic Morvantis...?"
"Bukankah itu juga cukup meyakinkan kalau aku tahu semua yang tidak diketahui semua orang?" tanya pria bertudung merah itu.
Panglima Vujovic Morvantis masih tidak begitu percaya. Dia terlihat masih belum yakin.
"Raja Vujovic Morvantis, tidak hanya memiliki satu putra dan satu putri!"
Ucapan pria bertudung merah itu mulai membuat panglima Edgar Dorian tertarik.
"Ada satu putri lagi, yang dia buang sejak bayi. Kita bisa menemukannya. Dia bukan manusia biasa!" pria bertudung merah itu tampak sangat serius.
Dan hal itu sungguh bisa membuat Edgar Dorian penasaran.
"Apa maksudmu?" tanya Edgar Dorian.
"Di suatu tempat, putri itu disembunyikan. Tempat dimana para pemimpin vampir itu yang menjaganya. Itulah kenapa raja Vujovic Morvantis terkesan tunduk pada para makhluk berdarahh dingin itu. Yang sebenarnya, bukan karena dia takut rakyat manusia menjadi santapan makhluk hais darahh itu. Tapi, agar putrinya terus di jaga di tempat itu. Dan tidak dilepaskan! karena ramalan Valgos mengatakan. Raja Vujovic, akan binasa di tangan putrinya sendiri, Glorie Morvantis!"
"Glorie, bukankah tuan putri bernama Georgina..."
"Aku sudah bilang padamu, raja kita tidak hanya memiliki satu putra dan satu putri. Ada satu putri lagi, yang bukan keturunan ratu Lorena. Tapi keturunan wanita bernama Selerina, kabarnya anggota klan Arcana Noir!" terang pria bertudung merah itu.
Mata panglima Edgar Dorian terbelalak.
"Artinya, dia..."
"Ya, dia vampir berdarahh campuran. Merupakan sebuah momok bagi klan makhluk berdarahh dingin itu. Tapi juga tidak bisa diterima oleh manusia"
Panglima Edgar Dorian mencoba untuk berpikir.
"Raja pasti punya alasan kenapa dia harus di kurung oleh pemimpin vampir itu. Melepaskannya, bukankah akan membawa bahaya bagi kita para manusia?" tanya Edgar Dorian.
"Kau pikir aku akan mencari bahaya untuk diriku sendiri. Aku tentu saja sudah mencari tahu kelemahan makhluk itu. Dia berdarahh campuran, bukan vampir berdarahh murni. Dia tidak kebal terhadap rabun buatan Valgos!"
Pria itu menghentikan ucapannya dan meraih sesuatu dari balik jubahnya. Sebuah botol kaca, berisi catatan berwarna merah gelap.
"Aku memiliki benda ini, benda yang akan melumpuhkan makhluk berdarahh campuran itu setelah dia menghancurkan kerajaan Voorspoedig!"
"Kenapa kamu melakukan semua ini? mendapatkan semua itu pasti tidak mudah. Dendam apa yang kamu miliki sebenarnya?" tanya Edgar Dorian.
Pria bertudung merah itu tersenyum mengerikan. Kemudian perlahan, pria itu membuka tudungnya. Tudung yang selama ini, bahkan di dekat raja Vujovic Morvantis pun tidak pernah dia lepaskan.
Terlihat sebuah luka bakar yang cukup mengerikan di belakang kepala pria itu sampai ke bahunya. Pria itu tidak memiliki rambut, mungkin karena pernah terbakar atau semacamnya. Dan penampilannya memang sangat mengerikan ketika tudungnya di lepas.
"Penasehat, semua luka ini..."
Ya, pria itu adalah penasehat raja Vujovic Morvantis, namanya Lucianus.
"Pernah dengar peristiwa yang dulu dianggap sebagai rumor. Bahwa demi menjadikan anak yang menjadi putra mahkota, ratu Clemente membakar seluruh hareem?" tanya Penasehat Lucianus.
Edgar Dorian tentu saja pernah mendengar hal itu, tapi kejadian itu berlangsung puluhan tahun yang lalu jadi dia sama sekali tidak tahu. Apakah itu benar atau tidak. Sayangnya, kedua orang tuanya ataupun seluruh anggota keluarganya yang berusia sudah tua selalu mengatakan bahwa semua itu hanya rumor.
"Kakekku bilang, itu hanya rumor" jawab Edgar Dorian.
"Itu bukan rumor, itu sungguh terjadi. Aku adalah salah satu pangeran yang di bakarr hidup-hidup di hareem itu. Usiaku bahkan baru 10 tahun. Aku tidak akan pernah melupakan kejadian 40 tahun yang lalu itu!" mata penasehat Lucianus tampak marah dan basah. Sepertinya memang penuh dengan kebencian dan rasa dendam yang begitu besar.
Edgar Dorian, sekarang mengerti kenapa penasehat Lucianus memiliki dendam seperti itu. Keluarganya semua dihabisii dengan cara yang sabat mengerikan. Bahkan, seharusnya juga semua memang berlangsung secara adil, dia juga bisa saja menjadi raja di kerajaan Voorspoedig ini.
"Aku sudah berusaha selama puluhan tahun. Sekarang aku bahkan sudah sangat tua. Jika kita berhasil, kamulah yang akan menjadi raja di kerajaan Voorspoedig ini. Aku dan seluruh pengikutku, akan dengan senang hati mengikutimu yang telah membantuku membalaskan dendam ibu dan saudara-saudaraku pada raja Vujovic Morvantis itu!"
Panglima Edgar Dorian melihatnya. Sepertinya hanya ada kebenaran yang dikatakan oleh penasehat Lucianus itu. Setahunya, penasehat Lucianus itu adalah seseorang Eunuch, seseorang yang memang hidup hanya untuk mengabdi pada kerajaan dan raja. Dia tidak menikah dan tidak memiliki keluarga. Sepertinya apa yang dikatakannya memang jujur.
Lagipula, kalau dia memang berniat licik, dia tidak mungkin mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya di depan panglima Edgar Dorian kan?
Panglima Edgar Dorian yang merasa kalau tidak ada ruginya sama sekali menerima tawaran kerja sama dari penasehat Lucianus juga langsung mengangguk. Siapa memangnya yang tidak mau menjadi raja? bukankah dia hanya panglima, seluruh keluarganya mengabdikan diri pada kerajaan dan raja. Kalau ada kesempatan untuk membawa keluarganya menjadi raja, kenapa dia harus menyia-nyiakannya.
"Baiklah, aku setuju. Apa yang harus aku lakukan?" tanya panglima Edgar Dorian.
Pada akhirnya, manusia akan selalu dihadapkan pada pilihan. Dan terkadang, beberapa di antara mereka akan selalu memilih yang menguntungkan, pada dasarnya beberapa orang memang tidak bisa menghindari keserakahan.
Perjanjian antara penasehat Lucianus dan panglima Edgar Dorian ini adalah awal, dimana kehidupan banyak orang berakhir tidak baik di jaman ini, di masa ini, masa kerajaan Voorspoedig.
***
Bersambung...
jager apa ya kok lupa 🤭
apa ajaib karena mahal 🤭