Di negeri fantasi Qingya, seorang gadis bernama Lian Yue tiba-tiba membangkitkan Spirit Rubah Perak sebelum usianya genap 18 tahun—sesuatu yang mustahil dan sangat berbahaya. Kejadian itu membuat seluruh sekte mengincarnya karena dianggap membawa warisan kuno.
Saat ia kabur, Lian Yue diselamatkan oleh pewaris Sekte Naga Hitam, Shen Ryuko, lelaki dingin dan kuat. Namun ketika tubuh mereka bersentuhan, Qi mereka saling menyatu—tanda bahwa mereka adalah pasangan ritual yang hanya bisa diaktifkan lewat hubungan intim.
Sejak itu, keduanya terikat dalam hubungan berbahaya, penuh gairah, dan diburu para sekte yang ingin merebut kekuatan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 — Terjebak di Ruang Ritual Tua
Lian Yue berlari tanpa tujuan, hanya mengikuti naluri untuk menjauh dari kekacauan Balai Agung dan Monster Roh yang mengincar Qi-nya. Lorong yang ditunjuk Shen Zhaoling membawanya ke bagian terabaikan Istana, jauh dari kemewahan dan keramaian.
Dia menemukan dirinya di depan sebuah pintu kayu gelap yang dihiasi dengan simbol-simbol kuno. Ini adalah Pintu Ruang Ritual Tua, sebuah tempat yang jarang digunakan dan diselimuti aura dingin.
Lian Yue mendorong pintu itu, dan segera menyelinap masuk. Pintu itu tertutup di belakangnya dengan bunyi klik yang mematikan, mengunci dirinya dari dalam.
Lian Yue terhuyung-huyung, mencoba menenangkan Qi-nya. Namun, begitu ia berada di dalam, ia menyadari bahwa ini bukanlah tempat yang aman.
Ruangan itu sangat luas, dengan langit-langit berkubah. Di tengahnya terdapat altar batu giok yang diukir dengan pola-pola kuno, memancarkan Qi spiritual yang aneh. Ruangan itu berfungsi sebagai tempat penyaluran Qi Yin purba, dan tampaknya telah disiapkan untuk Ritual Ikatan yang sangat kuat.
Udara di ruangan itu terasa tebal dan panas. Itu adalah perpaduan antara kelembapan Qi dan aroma dupa yang memabukkan, yang segera memengaruhi Spirit Rubah Lian Yue.
Gairah. Panas. Melepaskan.
Aura sensual di ruangan itu sangat kuat, dirancang untuk memperkuat ikatan spiritual secara instan. Bagi Lian Yue, yang sudah berada di ambang Ikatan Tubuh dengan Ryuko, aura ini adalah racun yang manis.
Lian Yue menjatuhkan diri ke lantai, mencoba bernapas. Ia meraih Kalung Pelindung Qi di lehernya. Batu Naga Hitam di kalung itu terasa panas, berjuang untuk menyaring Qi Yang Ryuko ke dalam tubuh Lian Yue, tetapi itu pun nyaris tidak cukup.
Ia tahu ini adalah perangkap. Tetapi ia tidak sendirian.
Dari bayangan di sudut ruangan, sesosok tubuh melangkah keluar. Itu adalah Pangeran Yu Liang.
Yu Liang tidak lagi mengenakan jubah birunya yang angkuh. Ia kini mengenakan pakaian meditasi sutra putih, auranya yang keemasan memancar lembut. Ia tampak tenang, sama sekali tidak terpengaruh oleh kekacauan yang terjadi di luar.
“Aku tahu kau akan datang ke sini, Nona Lian Yue,” kata Yu Liang, suaranya kini tidak lagi sombong, tetapi penuh kehangatan dan simpati palsu.
Lian Yue terkejut. “Kau… kau sudah tahu?”
“Aku dan beberapa Kultivator Istana telah menyiapkan ruangan ini sebagai tempat perlindungan bagi tamu paling berharga jika terjadi serangan,” Yu Liang berbohong dengan lancar. “Syukurlah, kau selamat. Ryuko, dalam mode Naganya yang mengamuk, pasti tidak akan bisa menjangkau tempat ini.”
Yu Liang melangkah mendekat. Setiap langkahnya memancarkan Qi Emas yang kuat, dan Lian Yue merasakan dorongan naluriah dari Qi Yin-nya untuk menyeimbangkan Qi Yang itu.
“Kau terluka,” kata Yu Liang, mencoba menyentuh pipi Lian Yue. “Biarkan aku membantumu menstabilkan Qi-mu. Kau berada di bawah pengaruh Energi Bulan yang sangat kuat, dan ruangan ini… ia akan memperkuat setiap naluri spiritualmu.”
Lian Yue merasakan bahaya yang sangat besar. Bukan dari pedang, tetapi dari manipulasi spiritual.
“Jangan mendekat!” Lian Yue memerintahkan, suaranya bergetar. Ia menyalurkan Qi Rubahnya, tetapi Qi itu, yang sudah terpengaruh oleh aura sensual ruangan, tidak mau menjadi perisai. Sebaliknya, ia memancarkan gairah.
Yu Liang tersenyum. “Aku tahu kau pasti merasa bingung, Nona. Ryuko telah membuatmu menderita. Ritual Pemisahan Qi. Memaksa Ikatan spiritual yang belum matang. Dia menggunakanmu untuk kekuasaan.”
Yu Liang membungkuk, wajahnya sangat dekat. “Aku menawarkan perlindungan. Aku akan memberimu Qi Yang-ku secara sukarela. Qi-mu membutuhkan Qi Yang, itu adalah hukum alam. Mengapa memilih Naga yang menyakitimu, padahal ada Pangeran yang siap menjagamu?”
Yu Liang mengulurkan tangannya, dan Qi Emas yang memikat itu mulai menarik Qi Yin Lian Yue.
Lian Yue menutup matanya, menahan rasa sakit dan kebutuhan itu. Air matanya menetes.
Tidak. Tidak!
Spirit Rubah Yueyin meraung di dalam alam roh Lian Yue. Qi Yang! Kita butuh Qi Yang!
Tetapi di tengah tuntutan Yueyin, muncul sebuah suara lain, suara Naga yang dingin.
Milikku. Jangan sentuh.
Lian Yue berjuang. Ia mengabaikan Qi Emas Yu Liang yang lembut dan hangat, dan fokus pada Tanda Sisik Naga yang terbakar di lehernya. Ia memaksa dirinya untuk memikirkan Ryuko. Bukan Ryuko yang marah dan posesif, tetapi Ryuko yang memeluknya di bawah Pohon Hitam, Ryuko yang membiarkannya tidur di bahunya.
“Aku… menolak!” desis Lian Yue, suaranya penuh perjuangan.
Ia mendorong tubuh Yu Liang dengan sisa tenaganya.
“Aku tidak membutuhkan Qi-mu! Aku tidak menginginkan Qi-mu!” teriak Lian Yue. “Qi-ku hanya bereaksi pada Naga Hitam!”
Penolakan itu bukanlah keputusan logis. Itu adalah penolakan spiritual yang murni dan naluriah dari Spirit Rubahnya.
Naluri Rubah Perak Lian Yue bangkit. Itu adalah kemarahan dan penolakan yang tidak bisa ditawar.
Hanya Naga yang ditakdirkan. Hanya Naga itu!
Qi Yin Lian Yue meledak. Ia tidak lagi membiarkan Qi Yu Liang menariknya. Sebaliknya, ia melepaskan gelombang Qi Yin murni yang dingin dan menolak, mendorong Yu Liang mundur.
Yu Liang, terkejut, terhuyung-huyung. Ia tidak menyangka penolakan spiritual itu begitu kuat.
“Kau… kau menolak Qi Yang Kekaisaran?” Yu Liang bertanya, tidak percaya. “Ryuko telah meracunimu!”
“Tidak,” kata Lian Yue, berdiri tegak meskipun tubuhnya gemetar. “Dia tidak meracuniku. Dia adalah Ikatan Takdirku. Aku hanya bereaksi padanya!”
Gelombang Qi Rubah itu menyapu ruangan, membuat udara sensual itu terasa dingin.
Lian Yue tahu bahwa dengan penolakan ini, ia telah membakar jembatan apa pun dengan Pangeran Yu Liang, dan mengukuhkan dirinya sebagai musuh Kekaisaran.
Tepat saat Yu Liang mengangkat tangannya, siap untuk menggunakan kekuatan untuk menguasai Lian Yue, terdengar suara gemuruh yang memekakkan telinga dari luar.
Baaang!
Dinding batu giok kuno bergetar. Itu adalah suara amarah, suara Naga yang menabrak Formasi.
Ryuko telah tiba.
Yu Liang menjadi pucat. Ia melihat amarah Ryuko di Balai Agung. Ia tahu Ryuko dalam mode Naga parsialnya jauh lebih berbahaya daripada saat kendali manusia.
“Dia menghancurkan Formasi!” teriak Yu Liang, panik. Ia tidak menyangka Ryuko bisa secepat ini menemukan tempat rahasia itu.
Lian Yue merasakan Qi Naga yang dingin dan posesif itu menembus dinding, mencari dirinya. Itu adalah kemarahan murni, dan itu menakutkan, tetapi ia merasakan kelegaan yang luar biasa.
Ia tidak sendirian. Naga itu telah menemukannya.