NovelToon NovelToon
RISA ARIZ

RISA ARIZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: MINOTO-NOVEL

Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.

​Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.

​Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.

​Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.

"MINOTO NOVEL"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12: HUTAN KEMATIAN...

‎HARI PERTAMA...

‎Hari pertama pelatihan para Ksatria Muda dimulai. Lokasinya: sebuah bukit curam dan berbahaya. Seolah medan yang menantang belum cukup, para Ksatria Tingkat Atas juga telah menyiapkan berbagai jebakan mematikan di dalam hutan yang melingkupi bukit tersebut. Para kesatria muda ini harus mendaki, sambil terus waspada terhadap bahaya yang menanti di setiap langkah.

‎"Kita akan berjalan sampai ke titik itu." Zira menunjuk ke puncak bukit yang menjulang tinggi, pandangannya mantap.

‎Mendengar itu, teman-temannya menelan ludah gugup. Ketakutan merayapi mereka.

‎"Aku tidak bisa membayangkan, seberapa banyak jebakan di dalam hutan nanti," gumam C, suaranya sedikit bergetar.

‎Perkataan itu sontak membuat A merinding. Ia buru-buru bersembunyi di belakang Zira. "E-ehh, bagaimana ini?! Aku tidak mau masuk ke dalam hutan menyeramkan itu!" pekik A, menggigil ketakutan.

‎"Mau bagaimana lagi?" balas Leon, pasrah. "Daripada kita dimarahi para Ksatria Tua itu?"

‎Sebenarnya, mereka belum benar-benar melangkah masuk ke hutan. Mereka masih berdiri ragu-ragu di tepinya, sampai Kael tiba-tiba muncul entah dari mana.

‎"Hei, para Ksatria Muda!" seru Kael sambil melambaikan tangan.

‎"Hah?! Itu seperti suara Ksatria Tua? Di mana dia?" C, menoleh ke kanan dan kiri, mencari-cari.

‎"Hei! Di sini!" Kael terus meneriaki mereka.

‎"Ah, kau benar. Di mana asal suara itu?" Zira, ikut mencari sumber suara.

‎"A-apa itu suara hantu yang ada di dalam hutan itu?! T-tidak mungkin hanya ada suaranya saja, kan?!" A semakin menciut, suaranya melengking.

‎"Hah, kau ini," Leon menghela napas. "Mana mungkin siang bolong begini ada hantu?"

‎"J-jadi, suara siapa itu?" A masih ketakutan, matanya melotot.

‎"Hei, di atas sini!" seru Kael.

‎Mendengar perkataan Kael, mereka serempak menoleh ke atas. Betapa terkejutnya mereka melihat Kael sudah bertengger di puncak pohon yang sangat tinggi. Mereka terheran-heran, bagaimana bisa pria itu memanjat pohon setinggi itu?

‎"Bagaimana bisa dia menaiki pohon setinggi itu?" gumam C, tampak bingung.

‎"Hmm, kau benar," sahut Zira. "Pohon itu juga terlihat berduri."

‎"Ugh! Orang gila mana yang peduli dengan keselamatannya?!" sembur A, menatap sinis ke arah Kael. "Jelas-jelas pria itu memang sudah gila!"

‎"Hei. Mengapa kalian hanya diam saja?" Kael berseru dari atas pohon. "Kalian harus mendaki bukit itu, dan jangan lupa... ada berbagai macam jebakan di dalamnya."

‎"Aku akan menunggu kalian di bukit paling atas! Semangat semuanya!" Tanpa aba-aba, Kael tiba-tiba melompat, melesat dari satu pohon ke pohon lain, menghilang dengan cepat.

‎"Eum, dia sudah seperti ninja saja, ya?" komentar C."

‎"Ahh, baiklah! Kita tidak boleh kalah dengan pria sialan itu! Ayo semuanya, kita berangkat sekarang!" Tiba-tiba A maju ke depan, semangatnya membara, seolah keberaniannya muncul entah dari mana.

‎"Yang benar saja. Kau tiba-tiba jadi pemberani?" Zira, menatapnya tak percaya.

‎HARI PERTAMA DIMULAI!

‎Mereka mulai melangkah masuk ke dalam hutan. Suasana langsung berubah gelap, karena cahaya matahari terhalang rapat oleh rimbunnya pepohonan tinggi. Dengan pandangan menyapu sekeliling, mereka terus berjalan, harus ekstra waspada terhadap jebakan-jebakan yang terpasang di mana-mana.

‎Saat sedang berjalan, A, tidak sengaja menginjak tali yang tersembunyi di balik dedaunan. Seketika itu juga, ia terlempar ke atas, tubuhnya tergantung menggantung. "AAHHKK..!!? TOLONG AKU..!!" Panah-panah tajam langsung melesat, mengarah tepat ke arahnya. Dengan bergelantungan, A berusaha keras menghindari serangan panah-panah itu. Teman-temannya yang melihat kejadian itu langsung bergegas menolongnya.

‎Beberapa jam berlalu, dan mereka sudah mengalami kengerian luar biasa. Beberapa dari mereka sudah terkena jebakan di hutan itu. Leon pernah terperosok ke dalam jurang yang dipenuhi duri-duri tajam. C nyaris celaka saat tidak sengaja bersandar pada pohon yang tiba-tiba mengeluarkan banyak ular beracun. Mereka terus-menerus menghadapi kejadian tak terduga, hingga akhirnya malam tiba.

‎Matahari sudah terbenam, dan mereka memutuskan untuk beristirahat.

‎HARI KEDUA...

‎Perjalanan mereka masih jauh! Mereka harus terus menaiki hutan yang semakin menanjak, dengan bahaya yang tak terduga di setiap tikungannya. Semakin tinggi mereka mendaki bukit, semakin banyak pula jebakan yang menanti. Mereka terus saja terjebak dalam perangkap-perangkap yang tersembunyi di hutan mematikan itu.

‎HARI KETIGA...

‎Hari ketiga. Mereka mulai mengenali pola beberapa jebakan yang sudah sering mereka temui. Namun, selalu ada jebakan-jebakan baru yang tak mereka sadari, dan entah mengapa, A selalu menjadi sasaran utamanya. A, seolah magnet bagi jebakan-jebakan mematikan di hutan itu.

HARI KEEMPAT...

‎"MENGAPA SELALU AKU YANG TERKENA JEBAKAN...!!! ARGH! TOLONG AKU...!" teriak, A panik, saat ia dipatuki beberapa burung.

‎"AHKK... ADA APA DENGAN BURUNG-BURUNG INI?!" A terus berlari kesana kemari, berusaha menghindar.

‎Zira yang melihatnya segera berlari mendekat ke arah, A. "SIRO! Aku akan menolongmu!" seru Zira, mengejar, Siro.

‎"AHH... CEPAT!!! BURUNG-BURUNG INI TERLIHAT SANGAT MENAKUTKAN!!" Siro terus berlari, namun sial, ia tiba-tiba tersandung dan terjatuh ke dalam lumpur. Burung-burung yang tadinya mengejar... tiba-tiba pergi meninggalkannya.

‎"Siro, Siro! Kau tidak apa-apa?" tanya Zira, sambil membantu, Siro, keluar dari lumpur.

‎"Uhuk-uhuk. Lumpur ini bau sekali!" keluhnya, wajahnya kini tertutup lumpur.

‎Leon dan C berlari menghampiri mereka. "Zira! Siro! Apa kalian tidak apa-apa?" tanya C khawatir.

‎"Maaf kami telat membantu. Semua jalan terlalu licin untuk berlari," imbuh C, terengah-engah.

‎"Tidak. Kami tidak apa-apa," jawab Zira.

‎Siro terbatuk lagi. "UGH...!! TEMPAT INI BENAR-BENAR MENYEBALKAN! AWAS SAJA, SAAT BERTEMU DENGAN KSATRIA TUA ITU... AKU AKAN MENGHAJARNYA!" gerutunya, wajahnya terlihat sangat kesal.

‎"Hei! Apa kalian baru saja terkena jebakanku?" Suara Kael terdengar dari atas pohon, ia sedang bergelantungan santai.

‎"Pria itu..." Zira belum sempat bicara, Siro sudah lebih dulu mengamuk.

‎"HEY, KAU! JEBAKAN YANG KAU BERIKAN BENAR-BENAR MEMBUATKU MUAK! KEMARI DAN HADAPI AKU!!" teriaknya, ia sudah mengepalkan tangannya.

‎"Hah... Sebaiknya bersihkan dulu lumpur di wajahmu," ucap Kael, nadanya terdengar menghina.

‎"UGH...!! WAJAHKU SEPERTI INI KARENA KAU!" balasnya, sengit.

‎"Sudahlah, jangan bertengkar." Suara Reo terdengar, ia juga berada di atas pohon. "Sebaiknya kalian berjalan segera, atau cari tempat untuk beristirahat. Matahari sudah hampir terbenam."

‎Siro, yang awalnya kesal dengan Kael... kini tiba-tiba kesal juga dengan Reo... yang ikut-ikutan bergelantungan di atas pohon.

‎"UGH...!! KALIAN INI!! LIHAT SAJA, NANTI!!" Siro terus meneriaki Reo dan Kael, namun, Zira menariknya. "AWAS SAJA..!! AKU AKAN MEMBALAS KALIAN BERDUA..!!!" "Sudahlah. Kita harus mencari tempat istirahat," kata Zira, sambil menariknya pergi.

‎HARI KELIMA...

‎Hari di mana mereka sudah terbiasa membaca beberapa gerak-gerik jebakan yang sudah tertanam di hutan. Mereka selalu waspada dan saling bekerja sama.

‎HARI KEENAM...

‎Semakin banyak jebakan-jebakan baru muncul. Namun, mereka sudah terbiasa untuk menghindarinya. Mereka sudah semakin lincah dan tahu keberadaan jebakan-jebakan yang tertanam.

‎HARI TERAKHIR! (HARI KE-7)

‎Setelah mengalami penderitaan yang dahsyat... mereka pun akhirnya sampai ke bukit paling atas. Reo dan Kael yang melihatnya pun bangga pada mereka semua.

‎"Hah, hah, hah...! Aku lelah sekali!" keluh Siro, berjalan merangkak, karena kakinya sudah tidak kuat.

‎"Wah... Kalian hebat sekali, ya!" ucap Kael, dengan santai.

‎"Wah. Aku tidak tahu kalau kalian bisa sehebat ini," ujar Reo, terlihat bangga. "Karena kalian sudah berhasil menyelesaikan misi ini, maka kalian berhak diberi hadiah."

‎"Hadiah?! Hadiah apa yang akan kau berikan?!" tanya Siro, tiba-tiba bersemangat kembali.

‎"Kalian akan diberi hidangan spesial yang sangat lezat! Beserta makanan penutupnya yang sangat premium!" seru Kael.

‎"Waah... Kelihatannya sangat lezat! Euh... tapi," Siro mengedarkan pandangan ke kanan dan ke kiri. "Mana makanannya?" tanyanya bingung.

‎"Makanannya sudah kami sajikan di tempat pelatihan kalian," jawab Reo.

‎"APA?!" Mereka semua terkejut.

"J-j-jadi, kami harus turun dari bukit ini... agar bisa menerima hadiahnya?" tanya Siro, wajahnya terlihat sangat terkejut dengan mulutnya yang terbuka lebar.

‎"Tenang saja." Reo tiba-tiba menunjukkan jalan yang dekat. "Kalian bisa melewati jalan pintas ini," ucap Reo.

‎Mereka yang melihatnya pun terkejut bukan main! Ternyata gunung ini terhubung dengan gunung pelatihan Black Sword. Sayangnya, tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahuinya.

‎"I-itu, tempat pelatihan Black Sword?! Bagaimana bisa?" tanya Siro, terlihat syok dengan apa yang ia lihat.

‎"Sepertinya gunung ini memang terhubung dengan gunung tempat kita berlatih," ujar Zira, pandangannya mengarah ke bawah.

‎"UGH! KENAPA KAU TIDAK BILANG... KALAU GUNUNG INI TERHUBUNG DENGAN GUNUNG BLACK SWORD?!" bentak Siro, pada Reo.

‎"Yaah... Salah sendiri kalian tidak tahu," ucap Reo, terlihat tidak peduli.

‎"Sudahlah. Kita harus cepat-cepat turun dari bukit ini. Karena matahari sudah mulai terbenam," kata Kael, lalu pergi duluan.

‎"Siro. Ayo kita pergi." Zira, mengikuti Kael.

‎Teman-temannya sudah pergi duluan mengikuti Kael.

‎"Apa kau tidak mau pulang?" tanya Reo.

‎"UGH!!!" Siro akhirnya pergi dengan wajah yang kesal.

‎Reo yang melihatnya pun tersenyum. "Sifatnya benar-benar mirip sekali dengan Ariz," ucapnya di dalam hati. "Hah... Aku jadi merindukannya," gumamnya sambil menatap langit.

1
Staywithme00
pasti berat yaa Riz, hidup dalam kehampaan. Akhirnya, Ariz punya teman jugaa😭 terharuuu
Staywithme00: semangatt Arizzz ,walau ga di akui seenggaknya ada beberapa teman yg masih stay sama Ariz (it's miracle too)
total 2 replies
Staywithme00
Nah, loh wkwk. hati hati Riz dicincang 😭
MINOTO-NOVEL: Tenang saja. Dia ahlinya menggocek 🏃‍♂️
total 1 replies
kasychan04-(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
kasihan
Staywithme00
wkwk jail emang si ariz
Staywithme00: wkwk ariz emang bedaa😭
total 2 replies
Linguini Acrom
ekselen
Staywithme00
Zi,bener2 dah kelakuannya ngajak gelud emang.
Staywithme00: wkkw bener sii, bukan konoha yee thor😭👍
total 2 replies
Staywithme00
wah ,nanti Ariz bakal ke desa astranovaaa niih.
MINOTO-NOVEL: 🤫 🧏‍♂️ Masih jauh lho, yah.. 😁
total 1 replies
Staywithme00
Ariz, yg dimaksud itu luka badann, bukan bau badan plis😂😭
MINOTO-NOVEL: 11/12
total 3 replies
Staywithme00
betul thor, memperkuat kekuatan yg ada.
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍
MINOTO-NOVEL: That's right..! Pemikiran kita sama..!💪
total 1 replies
Staywithme00
keren thor, makin dibaca, makin seru.
Staywithme00
semangattt kk
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami ☺

Salam Hangat: "MINOTO-NOVEL"

Pembaca Setia: "MINOTT-LOVERS"
total 1 replies
Elisa Surya Prihadi
Semangat thor, ceritanya bagus! 😍
ღYaraღ
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
MINOTO-NOVEL: Baik Kak, terimakasih. Terimakasih kasih kembali karena sudah berkesempatan mampir di novel kami☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!