Follow Ig ~ Mom_tree_17
Tik Tok ~ Mommytree17
Sebuah pernikahan seharusnya menjadikan sepasang kekasih hidup berbahagia. Tapi apa jadinya jika pernikahan itu terjadi karena sebuah perjodohan? Dan yang lebih parahnya lagi jika dijodohkan dengan teman semasa kecil dulu. Itulah yang terjadi dalam kehidupan Ryu dan Ivy.
Karena kejadian satu malam panas yang mereka lewati saat acara pesta topeng, akhirnya mereka pun dinikahkan dengan paksa. Akankah perasaan cinta monyet yang pernah dirasakan Ryu pada Ivy dulu akan kembali bergelora membuat pernikahan mereka bahagia? Ataukah justru pernikahan itu akan kandas saat Inara yang merupakan kekasih dari Ryu kembali datang ke Jakarta. Ditambah dengan hadirnya Elbar, pria yang disukai oleh Ivy.
Yuk kepoin keseruan pernikahan Ryu dan Ivy ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Tapi Ivy, kau bisa minta pertanggung jawaban dari pria itu, jadi—"
"Tidak akan, lebih baik aku menikah dengan pria pilihan kedua orang tuaku dari pada meminta pertanggungjawaban darinya."
Tidak bisa ia banyangkan jika harus menikah dengan seorang Ryu Arbeto. Pria yang terkenal sering menebar pesona dan memiliki banyak kekasih. Setidaknya itulah yang diketahui oleh Ivy dari berita dan cerita para sepupunya. Dan apakah ia percaya dengan semua cerita itu? Tentu saja Ivy percaya, karena dulu saat ia masih kecil saja Ryu kerap kali bertingkah aneh dengan memeluk dan mencium pipinya. Dan yang lebih gila dan membekas dalam ingatannya, Ryu kerap kali berkata pada Dad Lio dan Mom Arneta jika besar nanti pria itu akan menikahinya.
Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Hubungan mereka merenggang entah karena apa. Ryu tiba-tiba saja menjauh tidak lagi mengunjungi dan menemaninya bermain, terlebih mereka akhirnya berpisah karena Ryu melanjutkan sekolahnya di luar negeri, dan ia yang kembali ke Paris tinggal bersama keluarga besar Richard.
"Jadi kau akan pasrah menerima pernikahan itu?"
Ivy pun hanya menganggukkan kepalanya dengan putus asa. "Mau bagaimana lagi?" Sekarang ia hanya bisa berharap jika calon suaminya kelak adalah pria yang baik, seperti Dad Lio yang akan selalu menjaga dan menyayanginya.
*
*
Lima hari kemudian.
"Sayang kau cantik sekali," puji Arneta pada putrinya.
Dengan perasaan takjub Arneta menatap Ivy yang begitu cantik dan anggun, dengan gaun pengantin berwarna putih yang dihiasi batu- batu mulia berkilauan.
"Tersenyumlah sayang! Hari ini adalah hari istimewa dalam hidupmu," pinta Arneta.
Ya, hari ini adalah hari pernikahan putri kesayangannya. Hari dimana ia akan melepas putri yang selama ini dibesarkan dan dijaganya dengan sepenuh hati, untuk memulai kehidupan barunya.
"Tapi Mom..." lirih Ivy dengan kedua mata berkaca-kaca. "Aku merasa tidak yakin dengan pernikahan ini, apalagi aku tidak mengenal siapa calon suamiku." Karena Mom Arneta tidak memberitahu lebih detail siapa calon suaminya. Bahkan nama pria itu saja Ivy tidak tahu terlebih wajahnya.
"Sayang percayalah pada Mommy, pria yang mom pilih adalah pria terbaik yang akan menjaga dan menyayangimu," ucap Arneta sembari memeluk putri kesayangannya tersebut.
"Tapi Mom..."
Belum sempat Ivy mengatakan isi hatinya yang masih meragu untuk menjalani pernikahan hari ini. Sosok pria cinta pertama dalam hidupnya terlebih dulu masuk ke dalam ruangan.
"Daddy..." Ivy beranjak dari tempat duduknya lalu memeluk Dad Lio dengan sendu. "Apakah aku benar-benar harus menjalani pernikahan ini?"
Lio menatap putrinya dalam dan penuh kasih. "Ayo kita berangkat, semua keluarga besar sudah berkumpul!" ucapnya tanpa menjawab pertanyaan Ivy, membuat gadis itu mau tidak mau mengurai pelukannya tanpa protes sedikit pun. Karena baginya, perkataan Dad Lio adalah perintah untuknya. Sehingga ia hanya bisa pasrah saat Mom Arneta membawanya keluar dari ruangan, menunju tempat pernikahan yang ia sendiri tidak tahu di mana tempat itu berada.
Sementara itu di tempat yang berbeda. Lebih tepatnya di salah satu apartemen mewah yang ada di Jakarta. Seorang wanita yang masih terlihat cantik diusianya yang tak lagi muda itu, tengah menarik telinga putranya sembari membawanya keluar dari dalam kamar dengan penuh emosi.
Bagaimana tidak emosi saat pagi hari tadi ia tidak menemukan keberadaan sang putra di kediamannya. Dan setelah mencari tahu, ternyata putra keduanya itu pulang ke salah satu apartemen milik keluarga besar mereka, setelah sebelumnya bersenang-senang di sebuah klub bersama teman-temannya.
untung Boy tegas klu engga Tita bisa nongkrong trs di layar monitor, liatin kegiatan anak n mantunya, Ivy klu tau pasti malu bgt tuh, kegiatan nya di pantau.
ayuuu Ivy belajar masak buktikan kau bukan wanita manja
Ryu sabar ya , kampung tengah kudu di isi sebelum tempur 🤣🤣
bgaimna kbarnya kak? smoga sehat sllu y🤗
kyk arwah bangkit, semangat thor
semoga mommy bisa update setiap hari 🥰🥰