"sebenarnya disini yang mesum siapa Aku atau kamu ,honey"! tanya bhara laki laki yang kini sedang mengungkung tubuh Zahra ,gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah.
Zahra terdiam ,sungguh kali ini dia tidak bisa berkutik ketika bhara menindihnya saat ini, gadis yang selalu penasaran dengan rasanya bercinta ,sepertinya akan merasakannya di bawah belenggu serangan CEO posesif yaitu tuan bhara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 7
Tring"!!Kelvin yang sedang makan malam di rumahnya pun melirik sekilas benda pipih yang berbunyi tersebut.
" Aku sedang makan".Gumam kelvin dengan tatapan tertuju pada ponselnya yang memperlihatkan nama sang boss terpampang disana.Kelvin pun merah benda pipih tersebut dan membaca isi pesan dari bhara setelah selesai makan.
"Apa,, apa dia sudah gila, apa dia benar benar tertarik dengan gadis yang masih kecil, memang sudah tidak waras, sepertinya dia sudah terkena mental setelah berubah status nya menjadi duda".Geruntuh kelvin namun tetap saja mengerjakan apa yang di minta sang boss.
"Boss edan,, jangan sampai dia jatuh hati dengan gadis di bawah umur".Gumam kelvin lagi dengan kepala yang mulai berdenyut denyut.
" Di sisih lain".
Setelah makan malam.Ibu nita pun menghampiri Sinta yang sudah berada di dalam kamarnya.
"Bu, ada apa"?Tanya Sinta yang melihat sang ibu masuk ke kamarnya tida seperti biasanya.
" Sinta, ibu cuma mau bilang sesuatu, apa kamu tidak ada niatan untuk menikah".Sinta pun menatap dalam ke arah Sang ibu.Lagi lagi masalah yang sama yang sang ibu bahas, soal pernikahan.
"Sinta belum terfikir kan sampai di situ".Jawab Sinta yang sudah lupa dengan umurnya yang semakin dewasa.
" Tapi sayang"!!
"Bu, mana ada laki laki yang mau dengan ku, kalau ibu masih memaksa, ibu carikan saja laki laki yang tepat untuku".Pasrah, ya begitulah perasaan Sinta saat ini.
Seketika mata bu nita pun berbinar dan senyum mengembang sempurna.Sepertinya rencananya menjodohkan Sinta dengan bhara akan berhasil.
"Kalau begitu ibu akan meminta Zahra untuk membantu Ibu'.Sahut bu nita dengan bahagia.
" Maksud ibu"!Tanya Sinta yang mulai bingung.
"Sudah diam saja, tuan bhara tadi sangat tampan siapa tahu belum punya jodoh danau denganmu".Kata bu nita dengan percaya dirinya.
" Buuuu"!!Pekik sinta.
"Sudah, tidurlah saja, biar ini semua ibu yang urus".Sahut bu nita yang tak ingin ada penolakan dari sang anak.
*****Pagi pun tiba.
Zahra yang sudah mulai enakan dengan perutnya yang selalu sakit saat datang bulan, setalah beberapa kali meminum obat anti nyeri yang di berikan salah satu OB kemaren saat di kantor bhara.Kini Zahra sudah nampak rabi dengan seragam putih abu abunya.
"Selamat pagi semua".Sapa Zahra yang selalu ceria itu.
" Pagi,, sahut ketiga orang yang sudah duduk di meja makan.
'"Apa kamu mau bareng kakak"!?Tanya Sinta di sela sela makan mereka.
"Tidak kak, kasian kak sinta harus lawan arah hanya untuk mengantarku".Sahut Zahra yang tak ingin sering merepotkan sang kakak.
" Tidak masalah ".Sahut Sinta.Namun Zahra tetap menolak nya, dia lebih memilih baik bis atau naik taxi ke sekolah nya.
" Beneran tidak mau diantar nih".Tanya Sinta lagi saat sudah berada di halaman depan.Dengan cepat zahra menggelengkan kepalanya.Setelah Sinta pergi, barulah Zahra berjalan menuju halte bis depan perumahan yang Zahra dan keluarganya tempati.
Tit...!!
Sebuah klakson mobil bersamaan dengan turunnya kaca spion saat sebuah mobil berhenti tepat disamping Zahra yang sedang menunggu bis.
"Ayo masuklah".Kata laki laki tampan dari dalam mobil, siapa lagi kalau bukan bhara yang saat itu sedang membawa mobilnya sendiri.Zahra pun masih terdiam menatap ke arah bhara.
" Tampan sekali sih"!!.Batin Zahra malah terpesona dengan laki laki dewasa di dalam mobil yang sedang tersenyum kepadanya.
Tit"!!
Lagi lagi bhara membunyikan klakson mobilnya saat Zahra hanya diam melamun.
" Mau dibawa kemana aku'.Tanya Zahra akhirnya, yang takut jika bhara akan membawanya lagi ke kantornya bukan kesekolahan nya.
"Aku antar kesekolah lihatlah sudah hampir telat".Sahut bhara.Zahra pun sontak melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganya.
Dan benar saja jam sudah menunjukan angka 6 lewat 45 menit.Tak ada pilihan lain akhirnya Zahra pun masuk kedalam mobil mewah tersebut.
"Om tidak Akan menculiknya lagi kan".Tanya Zahra saat sudah duduk di samping bhara.
" Apa, om. aku tidak berharap jadi om mu, "!!Sahut bhara dengan wajah yang seketika menjadi kesal.
" Haaaaah, lalu"!!Kata Zahra sambil menatap ke arah bhara yang sedang mengemudi.
"Terserah.Sahut bhara masih kesal.
" Tuan bhara "!!
" Kau bukan pembantuku.Sahut bhara masih dengan mode kesalnya.
"Pak bhara".
" Aku bukan atasan mu"..Sahut nya lagi.
"Lalu siapa".Kata Zahra dengan otak yang sudah berputar putar.
" Kak bhara".
"Kau bukan adikku".Sahut bhara bertambah kesal.
" Lalu apa maumu "!!Zahra pun ikut kesal dan pusing di buat laki laki dewasa di sampingnya ini.
Bhara hanya menaikan dua bahunya saja.
" Mas bhara,"!!Sahut Zahra asal.
"Blush"!!Sontak pipi bhara pun menjadi merah merona.
" Sialan, kenapa jadi aku yang salah tingkah saat ini".Batin bhara seketika bulu kudu di tubuhnya berdiri.
****
15 menit berlalu sampailah mobil yang di tumpangi bhara dan zahra di depan gerbang sekolahan.
"Terimakasih ya sudah mengantar ku".Kata zahra dengan senyum manisnya.
" Tunggu"!!Sahut bhara saat zahra akan melepaskan sit bell nya.Dengan cepat bhara pun mengambil ponsel yang sudah tadi zahra pegang,
"Ehhhh"!!Sahut zahra saat ponselnya di rampas oleh laki laki dewasa di sampingnya itu.Bhara pun segera mengetikan sesuatu di dalam ponsel zahra.
" Ini nomor ku, jika ada apa apa hubungi aku segera"!Kata bhara sambil menyerahkan kali benda pipih tersebut.Zahra pun hanya terdiam sambil terus memandang ke arah bhara.
"Tampan sekali".Batin zahra yang malah sibuk mengagumi sosok disampingnya.
" Cetak"!!
"Cepat keluar, dan masuk ke sekolah".Kata bhara sambil menyentil kening zahra.
" Aaaa"!!Zahra pun tersentak dari lamunan nya saat kening nya di sentil oleh bhara dengan dua jarinya.
Bergegas zahra pun keluar dari mobil sambil menahan malu karena ketahuan sedari tadi memandangi wajah bhara.
Sedangkan di salam mobil sebuah senyum manis sudah mengembangkan sempurna di wajah tampan bhara.
"Dasar gadis kecil".Kata bhara sambil kembali menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya menuju perusahaan aditama grub.
" Zahra"!!Suara tak asing sudah menyeruap pada ruang kelas.
Siapa lagi kalau bukan suara cempreng erina.
"Ck, masih pagi sudah teriak teriak"!!Gumam zahra sambil berjalan masuk ke dalam kelasnya..
" Kemana saja kamu kemarin, kamu bolos ya, kenapa tidak mengajakku, dan kenapa tidak membalas pesanku, kenapa ponselmu mati".Pertanyaan bertubi tubi erina lontarkan kepada zahra yang baru memasuki kelasnya.
Ssst"!!Sahut zahra sambil meletakan kelima jarinya pada bibir erina yang cerewet itu.
"Satu satu, pusing sekali aku mendengar pertanyaanmu".Kata zahra sambil menatap tajam ke arah erina.
" Turunkan tanganmu".Kata erina dengan wajah yang sudah di tekuk.
"Nanti akan aku ceritakan sesuatu, sekarang bagi PR mu dulu sebelum guru killer itu datang".
Kata zahra yang melihat jam tinggal 5 menit lagi bell sekolah berbunyi.
" Ck,, "!!Sahut erina sambil mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas nya.
" Cepat waktu ku tidak banyak".Kata zahra yang sudah memulai menyalin tugas sekolah dari buku erina.
"Tunggu,apa Silvia masih belum masuk sekolah".Tanya Zahra saat tidak melihat satu temanya se frekuansi lagi.
"Belum,dia masih izin '.
Jawab Erina .Tak terasa jam istirahat pun tiba.
"Cepat ceritakan kemana saja kamu kemaren sampai kedua orang tuamu mencari mu".Tanya erina yang sudah sangat kepo dengan sahabatnya itu.
" Kita ke kantin sambil makan, nanti aku ceritakan".Sahut zahra sambil beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari kelasnya.
"Tunggu'!!Pekik erina yang segera menyusul langkah zahra.
" Zahra"!!Panggil seorang siswa dari arah depan.
"Daffa"!!Sahut zahra dengan senyum manisnya.Daffa murid kelas 12 IPS, tinggi 170 memiliki wajah cukup tampan kulit putih, hidung mancung .
" Ada apa"?Tanya zahra dengan perasaan dag dig dur der.
"Apa kamu ada waktu, aku ingin bicara sesuatu".Kata daffa sambil menunduk menatap ke arah zahra yang hanya memiliki tinggi badan 152 centi itu.
" Tidak, zahra masih ada urusan denganku".Sahut erina yang tiba tiba menyela ucapan daffa yang belum mendapat jawaban dari zahra.
"Maaf daffa lain waktu saja ya"!!Teriak zahra yang sudah di tarik lenganya oleh erina menuju kantin.