Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7-besok
"cepet banget mah, kenapa harus besok? " tanyanya
"iya sayang karena perusahaan papah hampir bangkrut jadi kami berniat untuk memajukan tanggal pernikahan kalian" ucap mamah Alya
"tapi mah, Alya belum siap mah, dan Alya juga ga mau dijodohin" ucap Alya
"sayang mamah tau, tapi tolong bantu perusahaan papah kamu ya, besok pagi keluarga mereka akan kesini, kalau begitu mamah keluar dulu ya kamu istirahat siapin diri kamu buat besok" ucap mamah Alya kemudian keluar dari kamar Alya.
"mamah sama papah kenapa sih dari dulu selalu aja mementingkan urusan masing-masing sampai-sampai lupa sama anaknya sendiri, padahal Alya cuma mau kasih sayang dari mamah dan papah" ucap Alya menatap luar jendela yang mulai gelap tanpa dia sadari setetes air mata jatuh mengenai pipinya.
sementara di cloudy cafe
Valen bersama ke dua temannya Kael dan Arsya sedang duduk di cafe milik Valen sambil menikmati kopi hangat kafe itu.
dreet-dreet
telfon gengam milik Valen berbunyi menampilkan nama di layar 'papah'
Valen hanya melihat telfon itu terus berbunyi namun tidak mengangkatnya.
"siapa al? " tanya Arsya.
"bokap gua" ucap Valen
"kenapa gak lu angkat? " tanya Arsya
"males" jawab singkat Valen
"angkat aja al, siapa tau penting" ucap Arsya
"iya angkat aja napa" ucap Kael membenarkan ucapan Arsya
"ck,malas banget gua ngangkat" pada akhirnya Valen mengangkat telfon itu karena dari tadi terus berhenti meski sudah dia rijek puluhan kali.
"pulang kamu, ada hal penting yang mau papah omongin ke kamu! " ucap papah Valen dari balik telfon
"Valen kamu dengar papah ga sih, kalau kamu gak pulang sekarang semua fasilitas kamu akan papah cabut! " ucap papah Valen mengancam Valen kemudian mematikan telfon tanpa sepihak.
"kenapa al? " tanya arsya
"bokap gua, suruh gua pulang, gua cabut duluan" ucap Valen kemudian pergi begitu saja dari kafe miliknya meninggal kael dan arsya
"lah cabut dia" ucap arsya
"yaudah biarin aja gua juga mau cabut pulang, Bisa-bisa kalau gua belum pulang dijadiin pepes gua sama emak gua" ucap kael, kemudian mereka berdua pergi pulang meninggalkan kafe itu.
saat ini Valen sudah sampai rumah dan langsung masuk ke dalam rumah tersebut.
"Valen! " baru juga masuk Valen telah disambut oleh omongan papahnya.
"papah akan memajukan pernikahan kamu dengan Alya, jadi siap gak siap kamu harus menikah besok! " tegas papah Valen
"ga bisa dong pah, bahkan gua aja belum nerima perjodohan itu" ucap Valen
"tidak ada bantahan, kalau kamu nolak papah akan keluarin kamu dari kartu keluarga"ucap papah Valen.
"dan besok pagi kamu harus siap, besok resepsinya akan dimulai pukul sembilan pagi, kita akan berangkat pukul tujuh pagi, faham! " ucap papah Valen, namun Valen langsung pergi ke kamarnya.
Di sisi lain saat ini Alya sedang merebahkan tubuhnya di kasur menatap langit-langit, dia menoleh ke arah meja rias, melihat gaun pengantinnya yang sudah tergantung rapih berwarna putih bersih,sebenarnya dia tidak ingin menerima perjodohan ini namun apa daya dia tidak bisa menolak papah dan mamahnya.
"kenapa ya mamah sama papah hanya memikirkan diri mereka sendiri, apa kalau aku menerima perjodohan ini mamah sama papah bisa perhatiin aku, aku cuma pengen satu, aku pengen dapet kasih sayang dari mamah sama papah tapi mamah sama papah terlalu sibuk sampai tidak memikirkan aku"ucapnya air mata setetes demi setetes mulai membasahi pipi mulusnya
