NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:36.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 21

Paviliun Kayu Tua.

Pagi itu, Ye Chen bangun dengan perasaan tidak nyaman. Udara di dalam paviliunnya terasa... kering.

Biasanya, meskipun tipis, Energi Bintang di Puncak Terluar selalu mengalir. Namun pagi ini, Ye Chen merasa seolah-olah ia sedang bernapas di ruang hampa. Partikel bintang lenyap sama sekali.

"Formasi pengumpul energi paviliun ini mati?" gumam Ye Chen.

Ia berjalan ke halaman belakang. Tanaman liar di sekitar Makam Pedang tampak layu. Long Yin keluar dari kamarnya sambil menggosok mata, wajahnya pucat.

"Kakak... dadaku sesak," keluh Long Yin. Bagi kultivator elemen es murni sepertinya, ketiadaan energi lingkungan membuatnya lemas.

Mata Ye Chen menyipit tajam. Formasi sekte tidak mungkin rusak begitu saja.

Ia berjalan ke pilar batu pengontrol formasi di sudut halaman. Di sana, tertempel sebuah segel kertas berwarna merah dengan lambang Aula Sumber Daya.

Tulisan di segel itu berbunyi: "ALIRAN ENERGI DIPUTUS. ALASAN TUNGGAKAN BIAYA SEWA."

"Biaya sewa?" Ye Chen tertawa dingin. Murid sekte tidak perlu membayar sewa. Ini jelas sabotase.

"Tunggu di sini, Yin'er," kata Ye Chen, mengenakan jubah luarnya dan menyambar Pedang Karat. "Ada anjing yang perlu diajari cara menggonggong."

Alun-alun Puncak Terluar.

Ye Chen berjalan menuju pusat formasi murid luar. Di sana, sekelompok murid sedang berkumpul mengelilingi sebuah panggung batu.

Di atas panggung, seorang pemuda bertubuh kekar dengan otot yang menonjol seperti batu sedang berlatih tinju. Setiap pukulannya menciptakan ledakan sonik kecil.

Zhang Lie. Peringkat 1 Murid Luar. Ranah: Pengumpul Bintang Setengah Langkah (Half-Step Star Gathering). Dia adalah bawahan terkuat Wang Teng di sekte luar, penjaga gerbang sebelum masuk ke jajaran Murid Dalam.

Melihat kedatangan Ye Chen, kerumunan murid terbelah. Mereka menatap Ye Chen dengan campuran rasa takut dan kasihan.

"Itu Ye Chen..." "Kasihan dia. Kudengar Zhang Lie diperintahkan untuk menghancurkannya hari ini."

Zhang Lie berhenti berlatih. Ia melompat turun dari panggung, mendarat tepat di depan Ye Chen, menghalangi jalannya. Tingginya hampir dua meter, membuat Ye Chen harus mendongak sedikit.

"Mau ke mana, Junior Ye?" tanya Zhang Lie, suaranya berat dan menggema.

"Minggir," kata Ye Chen datar. "Aku mau ke Aula Formasi."

"Aula Formasi?" Zhang Lie tertawa mengejek. "Percuma. Aliran energi ke kandang babimu itu diputus atas perintah Saudara Wang Teng. Katanya, sampah tidak butuh energi."

Wajah Ye Chen tidak berubah, tapi aura di sekitarnya menjadi dingin. "Jadi Wang Teng takut padaku sampai harus main curang?"

"Jaga mulutmu!" bentak Zhang Lie. "Saudara Wang adalah naga di langit. Kau hanya cacing tanah. Dia tidak perlu takut padamu."

Zhang Lie maju selangkah, menekan Ye Chen dengan auranya yang mendekati Ranah Pengumpul Bintang.

"Dengar, Ye Chen. Tiga hari lagi adalah Turnamen Peringkat Bulanan. Aku menantangmu."

Zhang Lie mengeluarkan sebuah gulungan tantangan berwarna merah darah.

"Jika kau menang, aliran energimu dikembalikan, dan aku akan memberikan 1.000 Poin Kontribusi."

"Tapi jika kau kalah..." Zhang Lie menyeringai kejam. "...Adikmu, Long Yin, harus pindah ke kediaman Wang Teng sebagai 'pelayan pribadi'. Dan kau... harus merangkak keluar dari sekte ini sambil menggonggong."

Para murid di sekitar menahan napas. Taruhannya gila. Kehormatan dan masa depan Long Yin dipertaruhkan.

Mata Ye Chen yang merah delima menyala.

Ia tahu ini jebakan. Zhang Lie adalah Setengah Langkah Pengumpul Bintang. Perbedaannya dengan Tahap 7 (level Ye Chen saat ini) sangat jauh. Di dunia ini, perbedaan satu ranah besar adalah mutlak.

Tapi Ye Chen tidak punya pilihan. Jika dia menolak, Wang Teng akan terus menekan Long Yin dari bayangan. Dia harus mematahkan kaki tangan Wang Teng satu per satu sampai bajingan itu turun sendiri.

Ye Chen mengambil gulungan itu.

SRET.

Ia merobeknya menjadi dua.

"Aku menolak aturanmu," kata Ye Chen.

Zhang Lie tertawa. "Hahaha! Pengecut! Kau takut—"

"Aku menolak aturan 'kalah keluar sekte'," potong Ye Chen dingin.

Ye Chen menatap mata Zhang Lie lurus-lurus.

"Aku ganti aturannya menjadi... Duel Hidup Mati."

Keheningan total melanda alun-alun.

Duel Hidup Mati. Diizinkan oleh sekte untuk menyelesaikan dendam yang tak terdamaikan. Pemenang hidup, yang kalah mati. Tidak ada hukuman bagi pembunuh.

Senyum Zhang Lie membeku. Dia tidak menyangka bocah baru ini seberani (atau sebodoh) itu.

"Kau... serius?" Zhang Lie menyipitkan mata. "Kau mau mati secepat itu?"

"Tanda tangani. Atau kau yang pengecut?" tantang Ye Chen.

Wajah Zhang Lie memerah karena marah. Di depan banyak orang, dia tidak bisa mundur. "BAIK! KAU CARI MATI, AKU KABULKAN! TIGA HARI LAGI DI PANGGUNG KEMATIAN!"

Zhang Lie berbalik dan pergi dengan marah, auranya menghancurkan batu panggung di sebelahnya.

Ye Chen berbalik badan, kembali ke arah paviliunnya. Ia tidak jadi ke Aula Formasi. Ia tahu percuma berdebat dengan birokrasi yang korup.

Masalah energi?

Dia punya solusi lain.

Malam Hari, Makam Pedang.

Ye Chen duduk di tengah kuburan pedang itu. Angin malam terasa dingin menusuk.

"Mereka memutus energi dari luar," gumam Ye Chen. "Tapi mereka lupa satu hal."

Ia mengeluarkan Peta Kuno milik Lin Feng (murid inti yang mati).

Di peta itu, ada titik merah tepat di bawah Makam Pedang ini. Sebuah simpul energi kuno yang tersembunyi—saluran pembuangan energi dari Reruntuhan Bintang bawah tanah.

"Jika mereka menutup aliran energi," kata Ye Chen, menancapkan pedang karatnya ke tanah, "aku akan menjebolnya."

Ye Chen memejamkan mata. "Seni Penempaan Bintang: Tubuh Asal."

Ia tidak menarik energi dari udara. Ia menyalurkan kesadarannya melalui Pedang Karat, menembus tanah, terus ke bawah... sepuluh meter... lima puluh meter... seratus meter...

DUM.

Ia merasakannya. Sebuah aliran sungai energi bawah tanah yang sangat padat, namun liar dan berbahaya.

Itu adalah Vena Bintang Bumi (Earth Star Vein) yang tercemar oleh aura kematian reruntuhan kuno.

"Tarik!" batin Ye Chen.

VUUUUUUM!

Tanah di sekitar Ye Chen retak. Asap hitam-perak mengepul keluar dari retakan itu.

Energi itu kasar, kotor, dan penuh racun mayat. Bagi murid lain, menyerap ini sama dengan bunuh diri.

Tapi Cincin Perak di jarinya bersinar. Cincin itu bertindak sebagai penyaring. Ia menyedot energi kotor itu, memurnikannya dalam sekejap, dan mengalirkannya ke tubuh Ye Chen sebagai energi murni yang padat.

"ARGH!"

Ye Chen mengerang. Rasa sakitnya luar biasa. Rasanya seperti tulang-tulangnya dikikis. Tapi energi yang masuk... jumlahnya sepuluh kali lipat dari formasi sekte biasa!

"Zhang Lie... Wang Teng..."

Ye Chen menggertakkan gigi, keringat darah menetes dari dahinya.

"Kalian pikir memutus energiku akan melemahkanku? Kalian justru memberiku alasan untuk menjadi monster."

Di bawah sinar bulan, di tengah makam pedang yang sunyi, aura Ye Chen melonjak gila-gilaan.

1
Eka suci
kelompok manusia barbar ini seperti manusia biasa yg tidak bisa kultivasi jadi mengandalkan otot
aleena
ahaa maen petak umpet🤣🤣
Eka suci
kalau dulu ye chen yg selalu nurut sama long yin disini sebaliknya 👍
Eka suci
udah lumpuh aja masih bilang milikku 😏
MyOne
Ⓜ️🤜🏻💥🤛🏻Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️😁😁😁Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️💥💥💥Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!