Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dor
Kasandra langsung jongkok untuk memunguti pakaian dan beberapa barang miliknya. Hal ini dikarenakan tasnya tidak di resleting oleh Beni dan akibatnya isinya berhamburan keluar.
Kasandra memasukkan pakaiannya ke dalam tas miliknya yang sudah kumuh sedangkan mereka hanya menatap Kasandra dengan tatapan datar.
Hingga Bela tidak sengaja melihat pigura tua di mana foto tersebut sepasang suami istri yang merupakan orang tua angkat Kasandra sambil memeluk Kasandra yang duduk di tengah-tengah mereka.
Bela langsung mengambil pigura tersebut lalu menatap Kasandra yang masih memasukkan pakaian ke dalam tas sambil tersenyum jahat.
"Kakak, Kakak sudah lama tinggal di tempat kediaman Alexander tapi kenapa Kakak masih menyimpan foto mereka? Kenapa Kakak masih memikirkan orang lain? Apakah Kakak merasa kalau keluarga Alexander tidak sebaik orang-orang miskin di desa?" Tanya Bela beruntun sambil berdiri dan diikuti oleh Kasandra.
"Foto itu adalah kenangan terakhir orang tua angkatku. Kembalikan foto itu!" Teriak Kasandra sambil merebut pigura tersebut.
Namun gerakan kalah cepat di mana Bino mengambil pigura tersebut lalu menatapnya dengan tatapan menghina.
"Kamu ingin foto mereka?" Tanya Bino sambil memperlihatkan pigura tersebut ke arah Kasandra.
"Tapi sayangnya Kakak tidak akan memberikannya." Sambung Bino.
Setelah mengatakan hal itu Bino mengangkat pigura tersebut untuk di banting.
Kasandra yang melihat Bino ingin membanting pigura tersebut, membuat Kasandra berjalan ke arah Bino. Namun Beni menahan tangan Kasandra agar tidak merebut pigura tersebut dari tangan Kakak pertamanya.
"Aku mohon jangan di banting." Mohon Kasandra dengan air mata kembali keluar.
Bino hanya tersenyum lalu membanting pigura tersebut lalu menginjaknya sambil menggoyangkan kakinya agar foto tersebut rusak parah.
"Tidakkkkk!" Teriak Kasandra.
Kasandra berusaha memberontak hingga membuat Beni melepaskan genggaman tangannya yang menggenggam tangan Kasandra.
Kasandra duduk berlutut lalu mengambil foto tersebut yang sudah rusak akibat tergores kaca pigura. Kasandra berusaha membersihkan foto tersebut tanpa mempedulikan jari-jarinya terluka dan mengeluarkan darah.
("Ayah dan Ibu, maafkan Aku karena tidak bisa menjaga foto kenangan terakhir kalian." Ucap Kasandra dengan dada yang terasa sangat sesak sambil masih mengeluarkan airmata).
Tiba-tiba ponsel milik Ayah Vino berdering membuat Ayah Vino mengeluarkan ponsel dari saku jasnya kemudian menekan tombol warna hijau.
("Hallo." Panggil Ayah Vino sambil menempelkan ponselnya ke telinganya).
("Tuan Besar, gawat. Perusahaan Galaxy Grup tiba-tiba membatalkan kerja sama kita. Karena Tuan Besar Galaxy tidak sengaja melihat Nona Kasandra sekaligus kekasihnya keluar dari hotel bersama pria asing." Ucap orang kepercayaannya).
Tanpa menjawab Ayah Vino memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak lalu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya.
"Ternyata selain kamu tidur dengan pria liar, ternyata kamu juga tidur sama Tuan Besar Galaxy. Dasar anak pembawa sial! Berapa banyak pria yang sudah kamu tidur? Hah!" Bentak Ayah Vino.
"Lihat bagaimana Aku akan menghajarmu! Dasar anak pembawa sial!" Bentak Ayah Vino sambil menunjuk-nunjuk ke arah Kasandra yang masih jongkok dan memegang foto yang sudah rusak.
Ayah Vino kemudian berjalan ke arah meja dekat televisi kemudian membuka salah satu laci. Ayah Vino kemudian mengambil cambuk lalu berjalan ke arah Kasandra. Sedangkan Kasandra yang tahu akan di cambuk langsung menutupi wajahnya.
("Mungkin sudah menjadi takdir kalau Aku mati di tangan Ayahku." Ucap Kasandra pasrah).
Hal ini dikarenakan Kasandra sudah tidak ada semangat untuk hidup di tambah dirinya sangat lelah menghadapi sikap kejam terhadap Keluarga Besar kandungnya.
Namun ketika cambuk tersebut diarahkan ke atas, tiba-tiba ....
Dor
anak Buan mu jg ga di hukum
Kasandra tunggu hasilnya dr Bella yg songong dan tdk tahu malu itu.