NovelToon NovelToon
Sebelum Segalanya Berubah

Sebelum Segalanya Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Dunia Masa Depan / Fantasi / TimeTravel
Popularitas:798
Nilai: 5
Nama Author: SunFlower

Rania menjalani kehidupan yang monoton. Penghianatan keluarga, kekasih dan sahabatnya. Hingga suatu malam, ia bertemu seorang pria misterius yang menawarkan sesuatu yang menurutnya sangat tidak masuk akal. "Kesempatan untuk melihat masa depan."

Dalam perjalanan menembus waktu itu, Rania menjalani kehidupan yang selalu ia dambakan. Dirinya di masa depan adalah seorang wanita yang sukses, memiliki jabatan dan kekayaan, tapi hidupnya kesepian. Ia berhasil, tapi kehilangan semua yang pernah ia cintai. Di sana ia mulai memahami harga dari setiap pilihan yang dulu ia buat.

Namun ketika waktunya hampir habis, pria itu memberinya dua pilihan: tetap tinggal di masa depan dan melupakan semuanya, atau kembali ke masa lalu untuk memperbaiki apa yang telah ia hancurkan, meski itu berarti mengubah takdir orang-orang yang ia cintai.

Manakah yang akan di pilih oleh Rania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#15

Happy Reading...

.

.

.

Selepas kepergian Arkana, Rania memilih untuk melanjutkan sarapannya. Ia menatap nasi hangat di piringnya, mencoba menyingkirkan beberapa pertanyaan yang masih berputar di pikirannya. Untuk saat ini, ia tidak ingin memikirkan siapa dirinya di masa depan, apa hubungan dirinya dengan Arkana atau bagaimana kehidupan barunya berjalan. Ia sudah terlalu lelah untuk membebani otaknya dengan pertanyaan- pertanyaan yang tidak memiliki jawaban.

Yang ia tahu sekarang hanya satu, ia lapar.

“Setidaknya perutku tidak berubah.” gumamnya lirih. “Lebih baik aku makan dulu saja.” gumamnya, mencoba menenangkan diri.

Baru beberapa suap masuk ke mulutnya, tiba-tiba pintu apartemen diketuk cukup keras. Rania menghentikan sendoknya dan menutup mata sejenak, mencoba menahan kekesalan yang muncul. “Kenapa hanya untuk menikmati sarapan saja terasa sulit, sih?” keluhnya sambil meletakkan sendok.

Ia bangkit dari kursi, merapikan rambutnya dengan tangan lalu berjalan ke arah pintu. Ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih sopan namun tetap membuat Rania merasa kesal.

“Iya, iya...” gumamnya sambil memutar kenop pintu.

Saat pintu terbuka, alis Rania langsung terangkat. Di depannya berdiri seorang perempuan muda, hampir seusianya, dengan penampilan sangat rapi. Blazer fit body, rok selutut, rambut tertata sempurna dan di tangannya ada sebuah iPad.

“Pagi, Bu.” sapa perempuan itu sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

“Pagi.” balas Rania pelan, masih berusaha memahami siapa yang sedang berdiri di depannya.

Perempuan itu tersenyum profesional. “Maaf mengganggu, Bu. Saya ingin memastikan apakah Ibu siap menerima jadwal untuk hari ini.”

“Jadwal?” Rania memiringkan kepala, bingung. “Anda mencari siapa?”

Perempuan itu tampak kaget, wajahnya menunjukkan sedikit ketakutan. “Maksud Ibu?”

“Ya... kamu mencari siapa?” ulang Rania dengan sangat polos. “Kalau kamu ke sini mencari Pak Arkana, beliau sudah berangkat sekitar tiga puluh menit yang lalu.”

Perempuan itu terlihat semakin bingung. Bahkan matanya bergerak-gerak kecil, seolah mencoba mencari jawaban di udara kosong. “Saya tidak mencari Pak Arkana, Bu.” jawabnya dengan sopan. “Saya datang untuk membacakan jadwal Ibu hari ini.”

Rania terpaku. Ia memegang gagang pintu kuat-kuat, memastikan dirinya tidak jatuh pingsan.

“Jadwal.. saya?” ulangnya lirih.

“Iya, Bu.”

Rania menatap perempuan itu lama, sangat lama. Kemudian ia mengangkat satu tangan, meminta waktu. “Nanti dulu,” ujarnya. "Siapa kamu?”

Perempuan itu mengedip, mencoba untuk tersenyum meski terlihat kaku. “Saya Sonya, sekretaris pribadi Bu Rania.”

Hening.

Rania mematung selama beberapa detik sebelum akhirnya matanya membulat tajam. Tangannya otomatis menunjuk dirinya sendiri. “Sekretaris saya?” serunya dengan nada tidak percaya. “Sekretaris... saya?”

“Iya, Bu.”

“Maksud kamu…” Rania menelan ludah. “Kamu bekerja... untuk saya?”

“Iya, Bu,” jawab Sonya lagi dengan nada yang masih sopan tapi sangat kebingungan. “Sudah hampir dua tahun.”

Dua tahun.

Dua. Tahun.

Rania memejamkan mata kuat-kuat. Kalau ia membuka mata dan menemukan dirinya masih di era lamanya, ia mungkin akan menangis lega. Tapi ketika ia membuka mata, Sonya masih ada di sana lengkap dengan iPad dan balutan blazer hitam yang membuatnya tampak meyakinkan.

Rania mengusap wajahnya perlahan. “Ya Tuhan…”

“Bu?” Sonya bertanya hati-hati. “Apakah kemarin terjadi sesuatu?”

“Tidak.. aku..” Rania cepat menggeleng tapi kemudian bingung sendiri. “Maksudku, iya.. eh tidak.. ah.. sudahlah.”

Sonya tampak semakin khawatir, tapi tetap berdiri tegak.

“Kamu.. masuk saja dulu.” ucap Rania akhirnya. “Dan.. Tolong tutup pintunya.”

Sonya mengangguk dan melangkahkan kaki masuk ke dalam apartemen luas itu. Sementara itu Rania berjalan menuju kamarnya lalu menutup pintu perlahan, Ia bersandar di balik pintu.

Udara dingin AC menyentuh kulitnya, tapi kepalanya masih terasa panas.

Dia punya sekretaris.

Dia punya sekretaris pribadi.

Rania membuka sedikit pintu kamarnya untuk mengintip Sonya. Ia menatap Sonya sambil menahan napas.

Apakah mungkin hidup barunya jauh lebih rumit dari yang ia bayangkan.

.

.

.

Rania mengikuti langkah kaki Sonya dengan sedikit bingung. Setiap langkah terasa berat. Sonya berjalan cepat namun tetap sopan, sesekali menoleh memastikan Rania tidak tertinggal.

Sampai di basement Rania lagi- lagi di buat terkejut. Deretan mobil mewah berbaris rapi di sana, tetapi Sonya membawa Rania menuju salah satu mobil yang paling mencolok. Mobil hitam metalik dengan desain elegan dan plat nomor khusus.

Sonya membukakan pintu belakang. “Silakan, Bu.”

Rania berdiri mematung. “Ini.. mobil siapa?”

“Mobil Ibu.” jawab Sonya tanpa ragu.

Rania hampir tersedak udara kosong. “Mobil.. saya?”

Sonya mengangguk. “Iya, Bu. Tuan Arkana yang membelikan untuk Ibu."

“Hah?” Rania langsung membeku.

Sonya menatapnya dengan ekspresi bingung. “Ibu.. benar tidak apa-apa?”

Rania memaksakan senyum yang sangat kaku. “I-Iya. Saya cuma sedikit pusing.”

“Oh baik, Bu. Kalau begitu kita berangkat.”

Rania akhirnya masuk ke dalam mobil. Kursi empuk itu seperti menenggelamkan tubuhnya, terlalu nyaman sampai membuatnya semakin tidak yakin kalau semua ini nyata. Di depan, seorang supir pria berusia sekitar empat puluh tahun menyapa sopan.

“Selamat pagi, Bu Rania. Kita langsung ke kantor?”

Rania kembali terbelalak. Supir pribadi?

“Iya, langsung ke kantor,” sahut Sonya yang duduk di samping sopir.

Rania tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap keluar jendela. Mobil melaju perlahan meninggalkan basement, dan sinar matahari pagi langsung menyapa wajahnya. Namun kehangatannya sama sekali tidak berhasil menenangkan pikirannya.

Di dalam mobil yang hening itu, hanya suara mesin halus dan deru jalan yang terdengar. Rania memejamkan mata sebentar, berusaha mengatur napas.

Sebenarnya sesukses apa aku? batin Rania.

Dulu, ia selalu merasa hidupnya kacau. Keluarga yang mengabaikan, pekerjaan yang tidak menghargai jerih payahnya, lelaki yang mengkhianatinya. Semuanya membuatnya terpuruk. Tapi sekarang?

Ia bangun di apartemen mewah. Ia punya tubuh sempurna yang bahkan tidak ia kenali. Ia memiliki sekretaris pribadi. Ia memiliki supir pribadi. Ia memiliki hubungan dengan Arkana.

Tapi.. jika ia sudah mencapai semua ini.. kenapa ia tidak ingat apa pun?

“Bu?” suara Sonya memecah lamunan.

“Hm?”

“Apa Ibu benar-benar merasa baik? Dari tadi Ibu kelihatan...”

“Aku hanya sedikit pusing,” jawab Rania jujur. “Terlalu banyak yang kupikirkan.”

Sonya mengangguk. “Apa mungkin ini efek alkohol yang ibu minum semalam?"

"Alkohol!!" Ulang Rania sedikit berteriak.  "Apalagi ini? Selain tidur dengan Arkana, apa aku juga seorang pemabuk?" Batinnya.

"Jadwal Ibu hari ini cukup padat. Tapi kalau Ibu tidak sanggup, saya bisa menjadwalkan ulang semuanya.”

Rania terdiam beberapa detik sebelum menggeleng. “Tidak. Aku.. aku ingin melihat semuanya dulu.”

“Baik, Bu.”

Rania kembali bersandar pada jok mobil. Kepalanya berdenyut halus seperti dipukul lembut dari dalam. Ia mengangkat tangan dan memijat pelipisnya perlahan.

Bagaimana kehidupanku bisa berubah sejauh ini?

Apa aku sungguh-sungguh berhasil bertahan dari semua masalah masa laluku?

Pertanyaan lain muncul, lebih menusuk.

Tapi.. di mana keluargaku? Apakah aku memilih meninggalkan mereka? Atau..  justru mereka yang akhirnya benar-benar meninggalkanku? Pikiran itu membuat dadanya terasa sesak. Terlalu banyak kemungkinan. Terlalu banyak hal yang harus ia hadapi di dunia yang bahkan bukan miliknya.

Rania menutup mata rapat-rapat.

“Ini terlalu banyak…” bisiknya lirih agar tidak ada yang mendengar.

Rania benar- benar merasa seperti orang asing yang tersesat di kehidupan orang lain.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak...

1
Erni Kusumawati
nyesek bgt jd Rania😭😭😭😭
Puji Hastuti
Seru
Puji Hastuti
Masih samar
Puji Hastuti
Semakin bingung tp menarik.
Erni Kusumawati
masih menyimak
Puji Hastuti
Menarik, lanjut kk 💪💪
Erni Kusumawati
duh.. semoga tdk ada lagi kesedihan utk Rania di masa depan
Puji Hastuti
Masih teka teki, tapi menarik.
Puji Hastuti
Apa yang akan terjadi selanjutnya ya, duh penasaran jadinya.
Puji Hastuti
Gitu amat ya hidup nya rania, miris
Erni Kusumawati
luka bathin anak itu seperti menggenggam bara panas menyakitkan tangan kita sendiri jika di lepas makan sekeliling kita yg akan terbakar.
Erni Kusumawati
pernah ngalamin apa yg Rania rasakan dan itu sangat menyakitkan, bertahun-tahun mengkristal dihati dan lama-lama menjadi batu yg membuat kehancuran untuk diri sendiri
Erni Kusumawati
mampir kk☺☺☺☺
chochoball: terima kasih kakak/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Puji Hastuti
Carilah tempat dimana kamu bisa di hargai rania
Puji Hastuti
Ayo rania, jangan mau di manfaatkan lagi
Puji Hastuti
Bagus rania, aq mendukungmu 👍👍
chochoball: Authornya ga di dukung nihhh.....
total 1 replies
Puji Hastuti
Memang susah jadi orang yang gak enakan, selalu di manfaatkan. Semangat rania
Puji Hastuti
Kasihan rania
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!