NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak / Reinkarnasi
Popularitas:618
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralia melupakannya. Namun, takdir membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6: Telaga Kesunyian

Esok adalah hari yang Lucian tunggu.

Punggung tangan Andralia mulai dilukis dengan hena kuning keemasan. Warna yang benar-benar cocok dengan kulit Andralia, namun mencolok jika dengan gaunnya.

"Anda sungguh memilih warna dengan hati-hati" sindir Lucian saat melihat proses hena tangan Andralia.

Tidak ada senyuman, tidak ada jawaban. Seolah, Lucian tak pernah ada di sana.

Wanita yang mengambar hena menahan pandangannya untuk tidak ikut campur.

"Apa hena ini akan kering nanti sore?" tanya Lucian sekali lagi. Namun, kali ini dia bertanya tidak pada Andralia. Dia bertanya kepada Wanita yang mengambar hena itu.

"Untuk hasil maksimal agar hena terlihat indah, hanya membutuhkan waktu 1 kemudian, dibilas Tuan" jawab wanita itu.

Lucian hanya mengangguk beberapa kali, dan duduk di sebelah kursi Andralia untuk mengamati pola yang digambar dengan ekstra hati-hati oleh wanita itu.

Wajah Andralia yang diam, sebenarnya menyembunyikan isi hatinya yang ramai dan penuh penolakan.

"Aku tidak bisa merusak hena ini, karena akan merendahkan nilai pernikahan. Dan kenapa orang ini duduk di sebelahku?" Andralia melirik Lucian. Matanya fokus mengikuti gerakan tangan pengambar hena itu.

30 menit kemudian, hena telah selesai di gambar. Masih basah dan mengeluarkan aroma rempah menyengat. Andralia menatap pola hena yang Lucian pilihkan untuknya. Sangat sederhana. Bahkan, terlalu banyak memberikan rongga pada pola.

Lucian mengipasi kedua punggung tangan Andralia dengan pelan, lembut menggunakan kipas sutra yang dia pinjam dari pelukis hena.

"Seperti sebelumnya, nanti sore. Akan ada upacara adat di telaga Kesunyian. Saya harap, setelah ini Anda istirahat dan-"

"Tak perlu menyuruhku" sahut Andralia, "aku bukan anak kecil" lanjutnya.

"Lagi pula, memasukkan diri ke Telaga Kesunyian bukanlah hal yang sulit. Pergilah dari sini. Aku mau istirahat" Andralia kembali mengusir Lucian.

"Baik, Yang Mulia" Lucian segera keluar setelah diusir.

Andralia menjadi rileks setelah dia sendirian di kamarnya. Dia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa yang empuk. "Aku tidak bisa menjalin janji di Telaga Kesunyian. Itu sungguh tempat Sakral yang tak bisa untuk dipermainkan. Bagaimana jika leluhur di sana memberkati pernikahan ini?"

Sore hari itu tiba.

Sepoian angin sore menyapu rambut keemasan Andralia yang tergerai. Begitu juga dengan gaun putih dengan bahan yang ringan, turut bergerak karena sepoian angin. Andralia tak sendiri, dia ditemani Kyle dan Sesepuh sebelumnya. Mereka menunggu kemunculan Lucian.

"Kemana bocah itu? Barusan aku melihatnya. Putri, tolong tunggu sebentar" Kyle mengambil langkah untuk mencari Lucian, meninggalkan Andralia dengan Sesepuh itu berdua.

Sesepuh itu tersenyum lembut di sebelah Andralia. "Lady, rasi bintang telah menunjukkan takdir pernikahan Anda berdua. Ini sungguh awal yang sangat baik bagi Kerajaan Erundil" ucap Sesepuh.

Andralia melirik pelan. "Sangat baik?"

"Ya. Takdir yang begitu suci. Seakan penantian lama yang telah Kerajaan Erundil tunggu. Bahkan, roh leluhur di sini yang tak pernah menampakkan mereka, mereka berkumpul mengelilingi Anda"

Kedua mata Andralia terbulat lebar. "Berkumpul?" lirih Andralia melihat sekitarnya. Dia tidak melihat apapun.

"Anda tidak bisa melihat mereka dengan mata telanjang, Lady. Percaya pada ucapan saya. Anda memiliki masa depan yang baik setelah ini" Sesepuh itu membuka matanya perlahan, menoleh ke arah Andralia.

Matanya putih total, "Dia buta. Bagaimana dia bisa melihat mereka dan takdir? Sedangkan mataku yang berfungsi, aku tak melihat yang dia katakan" batin Andralia.

...♧♧♧...

Mata Kyle terus berkeliling, hingga punggung yang telanjang dan sinar matahari itu, langsung menyorot matanya. Begitu juga rambut hitamnya yang berkilau. Sungguh sangat kontras dengan pemilik punggung lebar itu.

"Apa yang kau lakukan?"

NYUUT!

"HUAH!!!!"

Jantung Lucian seakan melompat. Dia terkejut setengah mati karena suara Kyle yang selalu muncul tiba-tiba.

"Sialan! Ayah! Kenapa kau mengagetkan kayak gitu?!" Lucian memegang dadanya yang berdebar kencang, dengan tangannya yang kotor dengan tanah.

"Apa yang kau lakukan di tempat Sakral ini?" Kyle mengabaikan Lucian dan mengintip apa yang Lucian sembunyikan.

Anak burung. Anak burung yang sudah mati.

"Kau membunuhnya?" celetus Kyle tanpa pertimbangan.

Mulut Lucian terbuka lebar. "Membunuh? Astaga Ayah! Aku bahkan tidak tega menginjak semut..." Lucian mengeluarkan nada yang dramatis, dia bahkan berlagak lemah dihadapan Kyle.

Kyle hanya bisa menatap tingkah putranya yang lebay. "Tak perlu drama. Buruan kubur burung itu. Astaga, kau bahkan menghancurkan Kerajaan musuh seorang diri, bisa-bisanya berlagak seperti ini" Kyle meninggalkan Lucian setelah memarahinya.

Lucian hanya bisa tersenyum kaku, "Kenapa ucapanmu selalu menusuk, Ayah?" Lucian lemas di tempat, seakan dirinya sudah kehilangan banyak nyawa.

Lucian segera kembali ke tempat Andralia bersama yang lain berada. Dia terkekeh canggung saat menyadari tiga lekukan muncul di kening Andralia.

"Maafkan aku... " ucap Lucian yang Andralia abaikan.

"Apa-apaan tubuhnya itu" pipi Andralia sedikit merona saat melihat bentuk tubuh Lucian yang telanjang dada dan hanya mengenakan celana putih kedodoran.

Upacara itu di mulai, hanya Kyle yang menjadi saksi untuk upacara Sakral yang tidak bisa disaksikan sembarang orang.

"Lucian Beasley dan Lady Andralia Raelys, turunlah ke Telaga bersama, dan perlahan. Air Telaga Kesunyian akan melunturkan segala pengaruh buruk yang ada di sekitar kalian berdua. Membuang energi negatif, meringankan tubuh kalian, dan menyerap kesunyian dalam hati kalian"

Lucian mengkatupkan bibirnya rapat-rapat, dia hampir tertawa karena Sesepuh itu seperti menjelaskan tentang khasiat obat-obatan, "Ini bukan tentang khasiat. Telaga ini, memiliki energi positif yang kuat. Maafkan aku karena sering mandi di tempat Sakral ini" Lucian mengulurkan tangannya pelan ke arah Andralia.

"Jalannya licin, Yang Mulia" ucap lirih Lucian. Sayangnya, Andralia melengos, tidak menerima uluran tangan itu.

"Langkahkan kaki kanan kalian bersamaan" ucap Sesepuh.

Andralia melangkahkan kaki kanannya perlahan. Belum sampai menyentuh pinggiran Telaga, punggung Andralia seakan di dorong seseorang.

Tubuh Andralia tersungkur, namun belum jatuh karena Lucian berhasil menangkapnya. Dan sayangnya, ada sosok jahil di sana. Kaki kanan Lucian ditarik ke arah Telaga dan "BYURRRRR!!!!" Keduanya masuk ke dalam Telaga dengan cara yang unik.

Lucian tersungkur dan Andralia terjatuh di atasnya.

"Astaga!" Sesepuh tersentak.

"Yang mulia, Anda baik-baik saja?" tanya Lucian mengosok kepala belakangnya yang terhantuk batu.

"Bocah-bocah ini! Kenapa kalian menganggu!" Sesepuh itu memukul udara.

Andralia dan Lucian yang melihatnya membuat ekspresi heran bersamaan. Sedangkan Kyle yang juga bisa melihat apa yang dilihat oleh Sesepuh, dia hanya menutup wajahnya.

"INI SEMUA KARENA KALIAN BERDUA BERCANDA TERUS!" Sesepuh itu balik marah ke Andralia dan Lucian.

Andralia segera bangkit dan mengibaskan rambutnya. "Siapa yang bercanda dengannya?!" Andralia melipat lengannya di depan dada.

Sedangkan Lucian, berdiri pelan-pelan dan masih mengosok kepalanya. "Haha, haruskah kita ulang dari awal?" Lucian ganti mengosok-gosok kedua telapak tangannya memohon kepada Sesepuh.

"Tidak perlu. Mereka yang ada di sini, hanya terlalu senang. Terlalu antusias. Tidak sabar dengan pernikahan kalian berdua. Semoga kalian terus bersama, meski takdir memisahkan kalian berdua" ucap Sesepuh sambil tersenyum lebar.

1
gwramm
ini sihh ceritanya menarik bet aslii🤭💯🔥semmangatt kakk author😾✨
ChiArt_27: terima kasih kak❤️‍🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!