NovelToon NovelToon
Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:353.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Nak!" panggil Pak Basuki. "Masih belum rela, ya. Calon suami kamu diambil kakak kamu sendiri?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Sashi, saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran untuk menunggu seseorang.

"Ya sudah, mending sama anak saya daripada sama cucu saya," kata sang kakek.

"Hah?" kaget Sashi. "Cucu? Maksudnya, Azka cucu eyang, jadi, anaknya eyang pamannya Mas Azka?"

"Hei! Jangan panggil Eyang, panggil ayah saja. Kamu kan mau jadi menantu saya."

Mat!lah Sashi, rasanya dia benar-benar tercekik dalam situasi ini. Bagaimana mungkin? Jadi maksudnya? Dia harus menjadi adik ipar Jendral yang sudah membuangnya? Juga, menjadi Bibi dari mantan calon suaminya?

Untuk info dan visual, follow Instagram: @anita_hisyam TT: ame_id FB: Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena Batunya

"Kalau bukan Komandan... aku harus panggil apa?"

Bukannya menjawab, Pria itu justru tersenyum kecil, lalu menunduk semakin mendekat, sorot matanya masih tajam mengamati wajah istrinya yang tampak sangat gugup.

"Itu kamu yang pikirkan, Dek," ujarnya tenang.

Sashi tersentak kecil, ia menunduk berusaha untuk menjaga jarak seolah Dirga adalah sumber gangguan ritme jantungnya. Dan memang, rasanya degup di dada semakin tak terkendali sejak mengetahui siapa sebenarnya suaminya.

"Aku minta maaf soal koper tadi. Aku enggak bermaksud seenaknya."

"Apa?" kaget Sashi sambil mendongak. Pria ini meminta maaf kepadanya? Tapi tidak, dia menggeleng keras. "Lalu maksudnya?"

"Tadi aku lihat ada tikus."

"Whattt?!" seru Sashi, refleks menjerit dan tanpa sadar langsung melompat, ya, benar-benar melompat dan memeluk leher Dirga seketika. Kedua lengannya mengunci tubuh pria itu seperti lingkaran lengan seorang penyelamat yang baru saja menarik korban dari jurang.

Dirga menahan napas, tubuhnya menegang. Tapi dengan sigap dia menahan paha istrinya agar tak terjatuh.

"Di-dekat koper, Mas?!" Sashi panik, kepalanya menoleh ke segala arah. "Sekarang... sekarang masuk ke dalam?!"

"Ya, mungkin," jawab Dirga ringan. Lagi-lagi dia malah kecanduan untuk mengerjai istrinya. Hingga, sebuah senyum tersungging begitu saja.

Pelukan Sashi makin erat. Kepalanya bersandar di bahu pria itu, dan secara refleks, napasnya menghembus lembut di sepanjang leher Dirga, membuat seluruh syaraf pria itu seolah melonjak.

Senyum puas yang tadi sempat dia tunjukkan hilang dan kini digantikan dengan kecemasan.

Tubuh Dirga menegang lebih keras. Mata pria itu terpejam sepersekian detik, rahangnya mengeras. Napasnya memburu. Sekujur tubuhnya seperti disetrum pelan-pelan.

"Ko... eumm... Mas!" panggil Sashi lirih, di sela napas terengah dan gemetarnya. "Sorry!" katanya saat sadar posisi mereka saat ini, dia baru akan turun tapi Dirga malah mengeratkan perlindungannya.

"Jangan bergerak," ujar Dirga dengan nada penuh perintah. Ia seperti mencoba mengendalikan diri dari tsunami kecil yang tiba-tiba mendera pikirannya.

"Inalillahi, habislah Kau, Dirga." Pria itu membatin dengan kegelisahan yang semakin menjadi-jadi karena sesuatu di dalam celananya menegang, meronta untuk dikeluarkan. Dia tahu dia yang memulai lebih dulu, tapi dia tidak mengantisipasi kalau hal ini akan terjadi. Dan sayangnya, dia tidak bisa melakukan apa-apa.

** **

Sementara itu, di dapur Bibi, perempuan separuh baya dengan kerudung gelap dan apron bermotif bunga, berdiri dengan kedua tangan di pinggang, memandangi Mbak Ika yang sedang mencuci sayur.

"Sudah satu tahun kamu di sini, Mbak," ujar Bibi, nadanya sedikit meninggi tapi tetap penuh kasih. "Tolong jangan membuat Nyonya muda enggak nyaman."

Mbak Ika menunduk. Tangannya tetap sibuk di wastafel, meski jelas sorot matanya sedikit kesal.

"Maaf, Bi...."

"Nyonya muda itu orang baru. Masih muda, polos, kelihatan capek juga," lanjut Bibi, kali ini sedikit lebih lembut. "Kita harus jadi tempat ternyaman buat Nyonya Muda. Bukannya malah bikin Nyonya muda nggak betah."

Ika diam. Dia memilih untuk tetap dia meskipun dia sangat ingin bicara.

Bibi kembali mengambil bumbu dapur dan menyusunnya di atas meja. "Tuan Muda itu orangnya nggak gampang bawa perempuan ke sini. Dulu aja, sampe dijodohin segala macam juga nggak mempan. Bisa liat Tuan Muda nikah? Itu udah anugerah. Jadi kamu jangan bikin masalah, ya."

Ika akhirnya tersenyum kecil, meski senyum itu seperti ukiran di kayu yang retak.

"Iya, Bi. Aku cuma... belum terbiasa aja."

Bibi mengangguk pelan, lalu menepuk bahu Ika. "Ya udah. Cuci tangan, terus bantu bikin sup-nya."

"Iya, Bi. Aku izin istirahat dulu sebentar ya, Bi."

"Iya, Mbak. Nanti ke sini lagi, ya."

Ika mengangguk lagi, lalu buru-buru melepas apron dan melangkah ke arah kamar pribadinya.

Begitu menutup pintu, ia bersandar sejenak, menatap kosong langit-langit kamarnya. Lalu dengan langkah pelan, ia menuju lemari kayu di sudut ruangan, membuka pintunya perlahan. Tangannya meraih satu buku dengan sampul berbunga-bunga, buku lama yang sudah agak menguning di pinggirannya.

Di sela halaman-halaman, ia menarik keluar sebuah foto.

Tiga orang di sana. Seorang perempuan cantik di tengah, tersenyum manis dengan rambut panjang menyampir di pundaknya. Di sebelah kirinya, seorang pria tampan dengan senyum kalem, matanya dingin, posturnya gagah. Di sebelah kanan, pria lain yang juga tak kalah tampan, tapi senyumnya lebih lebar, terlihat lebih ceria dari pria lain.

Mbak Ika menatap foto itu lama, jemarinya menyusuri garis wajah sang wanita. Pandangannya kosong, seperti ditarik kembali ke masa silam.

Perlahan, matanya memerah. Namun ia tersenyum tipis, menyimpan kembali foto itu ke sela halaman, menutup buku itu rapat-rapat.

1
Retno Harningsih
lanjut
Dianra Malakut
shasi trlalu lemah minimal bisa bela diri sndri lah, karena kelemahan Shahi imbasnya k kluarga suami Shashi sndri. klo shasi emng sdh biasa d tindas, pnh baca komentar sebelumnya krn Shashi kuat mentalnya, jika mmg kuat mentalnya jgn nangis donk jgn ngeluh. klo masih nangis & ngeluh artinya di butuh bntuan jgn so' d kuat2in, tuk kedepan karakter Shashi ad perubahan lah jgn ngalah trs mau aja d tindas...
Agustin Indah Setiyaningsih: Kok jadi penasaran sih..dirga ini adek kandung Jendral wirantara kah bukan sih?Kok agak laen sifatnya.
apa bunda Far ini ibu Sambungnya Wirantara??
total 1 replies
Agustin Indah Setiyaningsih
kok jadi nangis sih..Ingat perjuangan waktu Melahirkan anak pertama.Udah gak kuat krn kecapean dluan.
ingat banget paha ku di pukul sama bidan,gara² kepala anak q udah keluar tapi q udah gak kuat ngejan.
sehat² semua untuk para ibu hamil dan yg sedang berjuang..Sehat selalu untuk para Nakes yg bertugas.
Anita_Kim: MasyaAllah, perjuangan sekali ya, Kak🥰
total 1 replies
Widia
sashi terlalu tertutup..apa" di pikir sendiri..di hina di fitnah emak sama bapaknya jg lembek ga ada gregetnya blas..ga ada inisiatif rembukan sm mertua kek kl bahaya mengancam..
iqha_24
Sashi jangan nekad dehh
dina
wah cerita nya bercabang,ada keluarga pak jendral,mbak Ika , keluarga Bu Azizah, jadi gak fokus sama cerita antara Sashi dan Dirgantara🥴
DianWulanDari
itu mulut anak Kunti GK pernah disekolahkan makanya GK ada sopan² nya kenapa GK kenak musibah aja si mereka Mala hidup enak terus,, kira² apa yg mau dlakukan Sashi ke ika
Lala Kusumah
hati-hati Sashi 🙏🙏🙏
D_wiwied
kenapa jg ga bilang ke bunda Far, malah mutusin sendiri mau datengin ibu si ular smg aj ga ada kejadian yg gimana2 deh, kadang suka heran klo utk urusan kerjaan Sashi tuh ga perlu diragukan lg tp utk yg lainnya koq suka berbanding terbalik ya, ky ga punya prinsip suka banget ditindas 😶😓
Olis Kholisoh
shashi lebay
Putri Sri Ayu
terlalu menye-menye banget jadi Sashi
iqha_24
maunya apa sii si Ika ngintai2 gt , kapan pulangnya Dirga ..
kasihan Sashi
Susi Akbarini
lapor polisi..
minta rekaman video..
beri tay bunda Far..
tambah prtugas keamanan buat ayh Basuki..

❤❤❤❤❤😍😙😙
Nur Adam
lnut
D_wiwied
ikut tegang n deg2 an, jangan gegabah ambil keputusan ya Sash pikir dulu bener2,, kasih tau bukti ke bunda dulu sekalian konsultasi gimana baiknya
DianWulanDari
ttp waspada Sashi Krn si ulet bulu itu nekat org nya,up lgi kak
Lala Kusumah
laporkan cepat Sashi sebelum terlambat 🙏🙏🙏
Fani Indriyani
Mba Ika adalah Rosaline...apa mereka tadinya berteman?trus kenapa muka mba ika atau Dosaline bs jadi jelek,pantes aja Dirga ga mengenali Rosaline karna wajahnya berbeda
Lala Kusumah
semangat Sashi n Dirga 🙏🙏🙏
DianWulanDari
jgn lagi ada ulet bulu dmedan perang nya Dirga kasihan Sashi nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!