NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Kecurigaan Dika

Esok pagi adalah hari minggu. Kaila libur bekerja di kantor, sehingga dia bisa sedikit santai hari ini, dan bisa leluasa menjaga Gavin di rumah sakit. Semalaman Gavin tidak rewel. Mungkin perutnya sudah agak enakan setelah diberi obat melalui cairan infus.

Pagi-pagi sekali, para perawat jaga sudah datang berkunjung untuk memantau perkembangan para pasiennya. Salah satunya mengecek kondisi Gavin. Ternyata perawat yang semalam bertugas.

Perawat itu memperhatikan Kaila yang tidak ganti baju sejak semalam. Tapi hanya sekilas, lalu kembali mengecek Gavin.

“Apa tadi malam adik Gavin bisa tidur nyenyak, Bu?” tanya perawat itu kepada Kaila.

“Iya suster, tadi malam Gavin tidur nyenyak, tidak rewel seperti biasanya,” jawab Kaila.

“Baiklah, perkembangannya bagus. Semoga infeksinya cepat membaik ya, Bu,” kata perawat lagi sambil mencatat di buku yang dia bawa.

“Pagi ini perawat jaganya akan berganti lagi ya, Bu. Nanti jika Ibu butuh bantuan bisa ke perawat jaga yang baru lagi.”

Kaila mengangguk mengerti. Lalu perawat itu pun pamit pergi.

Tidak lama kemudian, Astrid terlihat masuk membawa tas besar dan juga kotak bekal. Pasti isinya adalah makanan, batin Kaila, kebetulan perutnya sudah sangat lapar pagi ini. Tidak tega mau meninggalkan Gavin tanpa ada yang menjaga.

“Hai..” sapa Astrid pada Kaila.

“Astrid.. Kenapa pagi sekali. Bukannya kamu harus mengawasi cafe papamu?” tanya Kaila.

“Papa sudah kembali tadi malam. Jadi pagi ini aku kesini. Ini aku bawakan baju ganti. Tadi aku mampir kerumahmu. Astaga, kamu tidak ganti baju dari kemarin, menjijikkan,” cibir Astrid, tapi malah membuat Kaila tertawa.

“Oh ya, ini ada titipan makanan dari mama. Mama kirim salam dan minta maaf tidak bisa kesini menjenguk Gavin karena harus datang ke acara undangan keluarga,” terang Astrid.

“Iya tidak apa-apa, terima kasih. Nanti titip salam ya, buat Tante Mala,” sahut Kaila. Astrid mengiyakan.

Sebelum sarapan, Kaila menyempatkan diri untuk mandi terlebih dahulu dan berganti pakaian dengan baju yang tadi dibawakan oleh Astrid.

Terlihat Astrid sedang bermain dengan Gavin. Karena kondisi Gavin yang sudah terlihat membaik. Tidak rewel dan suhu badannya sudah normal kembali. Astrid mengucap syukur senang melihat Gavin baik-baik saja.

Saat Kaila selesai sarapan, Astrid mendekatinya dan duduk di lantai bersama Kaila.

“Kay.. kemarin katanya ada yang mau kamu ceritakan. Memangnya ada apa?” tanya Astrid.

Kaila langsung tertegun dan bingung harus mulai cerita dari mana.

“Em, As, kemarin aku bertemu Hansel..” kata Kaila. Astrid pun terkejut.

“Apa? Setelah sekian lama dia akhirnya muncul juga.” Astrid mendadak kesal.

“Sebenarnya.. ia adalah CEO di perusahaan tempat aku magang,” lanjut Kaila.

“Apa?!!” Suara kaget Astrid begitu nyaring sampai-sampai Kaila harus mencubit lengannya. Takut pasien lainnya terganggu.

“Aww.. sakit..” Astrid mengelus bekas cubitan Kaila.

“Maaf, habisnya suara kamu bikin kaget,” kata Kaila, nyengir.

Suara tangisan Gavin tiba-tiba terdengar. Kaila pun langsung bangkit dan menghampiri.

“Uuh sayang... kaget ya, dengar suara Aunty Astrid..” kata Kaila pada Gavin sambil melirik Astrid.

Astrid ikut berdiri juga di sebelah Kaila. Kaila duduk di atas tempat tidur lalu menggendong Gavin dengan hati-hati. Dan Astrid juga ikut duduk di hadapan Kaila.

“Kay.. yang tadi belum selesai,” ujar Astrid.

“Apanya,” tanya Kaila.

“Soal laki-laki brengsek itu!” rutuk Astrid. Sangat benci dia kepada Hansel dan perbuatannya kepada Kaila. Dirudapaksa, lalu pergi meninggalkan tanpa rasa bersalah. Pantasnya dia di jebloskan ke penjara, pikir Astrid berapi-api.

“Sst.. Astrid jaga bicaranya di depan Gavin,” ucap Kaila pelan. Dia tidak ingin anaknya mendengarkan kata-kata buruk dari orang sekitarnya.

Astrid pun menghela napas dan meminta maaf.

“Lalu apakah dia datang untuk bertanggung jawab?” tanya Astrid lagi. Kali ini dengan suara yang pelan dan lebih tenang.

“Kamu tahu.. aku bahkan takut jika dia mengetahui tentang Gavin. Dia yang sekarang terlihat berbeda dari dia yang dulu,” kata Kaila.

“Berbeda bagaimana?” tanya Astrid penasaran.

“Dia seperti seorang diktator. Sangat mengerikan. Aku seperti tidak mengenalinya. Dan satu hal mengejutkan lagi. Mika ternyata bekerja di sana juga, sebagai sekretarisnya Hansel,” terang Kaila.

Astrid tampak melongo, tidak menyangka dunia terlalu sempit. Orang-orang yang ingin dihindari malah berkumpul jadi satu.

“Lalu, bagaimana sikap wanita ular itu?” tanya Astrid yang kembali berapi-api.

“Dia masih terlihat tidak menyukaiku. Bahkan dia pernah mengancam akan membuka aibku di seluruh kantor, jika aku membuatnya kesal,” terang Kaila, merasa sedih sekali dengan nasibnya.

“Dasar wanita ular,” ujar Astrid pelan, takut kata-kata buruknya terdengar oleh Gavin.

Sangat asik mereka menceritakan Hansel dan Mika sehingga tidak terasa hari sudah siang. Tidak lama kemudian, dokter jaga pun datang untuk mengecek pasien.

“Bagaimana kondisi anak saya dokter?” tanya Kaila.

“Kondisi adik Gavin sangat jauh membaik dari kemarin, ya. Kalau hari ini kondisinya lebih baik lagi, kemungkinan besok sudah bisa pulang,” kata Dokter, menerangkan. Kaila dan Astrid sangat lega mendengarnya. Setelah selesai dengan Gavin, dokter pun keluar.

“Aku senang kondisi Gavin sudah membaik,” ucap Astrid.

“Terimakasih ya, As. Berkat bantuan kamu juga,” ujar Kaila dengan tulus.

Astrid menjawab dengan tersenyum. Yang terpenting sahabatnya ini tidak lagi bersedih karena Gavin sakit dan lagi Gavin bisa kembali sehat.

Setelahnya, Astrid pamit pulang karena ibunya menelepon minta dijemput dari acara keluarga. Hanya seperti itulah kegiatan Astrid setiap hari. Mondar mandir dan menggantikan ayahnya mengatur café. Sebagai anak tunggal dengan orang tua lengkap, tentu hidup dia sangat tercukupi.

***

Di apartemen, Hansel seharian ini dia tidak melakukan aktivitas apapun yang berarti. Sepanjang hari, dia hanya memikirkan Kaila. Wajahnya Kaila yang semakin cantik dan memancarkan aura yang berbeda.

“Apa yang berbeda, ya?” tanya Hansel, yang tengah berfikir tentang Kaila.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada video call masuk. Dari Livia. Hansel pun menggeser tanda hijau untuk menerima panggilan telepon itu.

“Honey.. kapan kamu kembali ke sini?” tanya Livia, dari negara yang berbeda.

Tampak Livia mengenakan baju mandi dengan belahan dada yang sengaja ditampakkan kelayar ponselnya. Hansel sudah terbiasa dengan penampilan liar dari kekasihnya itu. Ya, Hansel sudah lama berpacaran dengan Livia, bahkan sejak sebelum dia memulai studi S2 nya di Jakarta.

Tapi hubungan mereka seperti tidak ada kemajuan, karena sejujurnya Hansel tidak terlalu merasa suka dengan kepribadian Livia. Hanya karena dijodohkan oleh kedua orang tua mereka yang merupakan rekan bisnis sekaligus bersahabat sejak lama di Jerman.

Keluarga juga sudah sejak lama menginginkan mereka bertunangan. Begitupun Livia, tapi nyatanya Hansel selalu mengatakan nanti, kalau waktunya sudah tepat baru dia akan melamar Livia.

“Aku baru saja tiba disini,” sahut Hansel, datar saja.

“Tapi aku sudah merindukanmu, honey..” sahut Livia, manja.

Saat itu, terdengar suara bel pintu apartemen. Hansel menoleh ke sumber suara.

“Nanti aku telepon lagi.” Hansel langsung mematikan video call-nya.

Sudah biasa Hansel bersikap seperti itu pada Livia. Tapi bukannya marah, Livia malah merasa tertantang, karena sampai saat ini Hansel tidak pernah menyentuhnya seperti pergaulan bebas di negara mereka. Oleh sebab itu, Livia suka bermain dengan laki-laki lain untuk memuaskan hasratnya setiap kali Hansel kembali ke Jakarta. Hanya saja, Hansel tidak mengetahuinya. Atau mungkin sengaja membiarkannya saja.

“Masuklah..” kata Hansel, saat membukakan pintu dan tamunya adalah Dika.

Belum sempat mendudukkan bokongnya ke sofa, Dika langsung berkata.

“Han, aku mengetahui hal mengejutkan tentang Kaila,” ucap Dika, dengan raut wajah serius membuat Hansel lantas menatapnya dengan rasa penasaran.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!