Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian ke tujuh
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam,kini Anita dan Clara telah sampai di tempat yang di tuju.
Bukan mall atau clinic kecantikan,melainkan mereka berdua kini berada di sebuah pantai.Bukan tanpa sebab Anita memilih pantai,selain karena Anita memang menyukai pantai kini dia memiliki misi mendekatkan pasangan yang sudah terpisah selama bertahun-tahun.
Saat mendengar kisah Arjuna dan Clara dari suaminya,Anita merasa gemas sendiri kenapa ada orang yang tidak peka dengan perasanya sendiri.Saat Rendi yang seorang playboy,tapi sahabat mereka justru ternyata seorang yang tak pandai dengan apapun yang menyangkut soal hati.
"Mbak Anita,ku mau minta maaf."
lirih Clara yang kini tengah duduk di sebelah Anita.
Anita menolehkan pandangan ke arah Clara.Anita menaikan sebelah alisnya,sebagai tanda kenapa minta maaf.
"Sebenarnya waktu itu mas Rendi nggak ketemu ani-ani kok mbak.Niatku cuma mau iseng karena mas Rendi usilin aku duluan,tapi efeknya benar-benar bikin mbak sama mas rendi sampai marahan."
Anita terkekeh.
Mendengar kekehan Anita pun membuat dahi Clara berkerut.
"Kamu nggak salah Clara,aku sama sekali nggak marah sama kamu ataupun mas Rendi.Aku tuh istrinya mas Rendi Cla,aku kenal bangett gimana mas Rendi.Dia bukan tipe cowok yang suka ani-ani.
Ucapan Anita di akhiri dengan kekehan yang terdengar renyah di telinga Clara.Anita lantas bangun dari duduk nya,membersihkan pantat dari pasir yang tadi duduki.Menatap Clara sambil melipat tangan di depan dada.
"Sebenarnya ada misi yang lebih penting Cla,aku bawa kamu ke sini karena aku mau kamu ngobrol dari hati ke hati sama Arjuna.Dan soal Bayu,kamu nggak usah khawatir.Aku tadi udah minta pak Maman jemput Bayu, sekarang anaknya lagi asik main sama miskha.
Clara mengerjap,seketika dia pun ikut bangun dari acara duduk santainya.
"Maksud mbak Anita apa??"
Lagi-lagi Anita tersenyum,menepuk pelan pundak Clara lantas berjalan menjauh dari Clara.
"Aku tinggal ya Cla,aku mau second honeymoon sama papanya miskha."
"Mbak Anita,terus aku gimana??"
"Nolh ke belakang deh Cla!"
Anita berlalu sambil melambaikan tangan ke arah Clara,dan bisa Anita lihat suaminya sudah menunggunya.
***
"Ekkhemm"
Suara deheman dari seseorang menarik atensi Clara,dia pun menolehkan kepala ke arah suara.Dam saat itu mata Clara membelalak,ada Arjuna yang membawa buket bunga mawar yang lumayan besar.
Arjuna berjalan menghampiri Clara dengan langkah yang pelan namun pasti.Tanganya memegang buket bunga mawar yang sudah di rangkai dengan apik.
Pemandangan di pantai sore itu,adalah pemandangan terindah menurut Clara.Arjuna yang berjalan menghampirinya, bagaikan slomotion.Pria itu menggunakan kemeja warna navy yang lenganya sudah di gulung sampai siku,serta celana chinos warna cream.
Kakak kelas yang dulu sangat mustahil untuk dia raih,kini pria itu sedang berjalan menuju ke arahnya.Tubuh Clara seakN kaku,tenggorakan ya bahkan tercekat saat Arjuna sudah tepat berada di hadapannya.Hanya
berjarak tidak lebih dari tiga puluh sentimeter saja.
"Untuku mu Ra"
"Arjuna menyerahkan buket mawar merah kepada wanita yang ada di hadapannya.
Dengan degub jantung yang tak beraturan,Clara menerima buket dari Arjuna.
"Ma-makasih mas"
"Arjuna menatap lekat mata Clara,tatapanya seakan mengunci manik mata berwarna hitam pekat.Dari jarak sedekat ini Arjuna bisa melihat dengan jelas wajah sempurna milik Clara.Mata bulat yang jernih,bulu mata lentik,alis yang hitam dan rapih membingkai dengan apik,serta bibir mungil nan ranum.
Entah keberanian dari mana,kini Arjuna memajukan kepalanya dan mencium kening Clara.
Rasa hangat terasa kala bibir kenyal Arjuna menyentuh kening Clara.Tanpa sadar Clara memejamkan mata,menikmati rasa hangat yang menjalar sampai ke hatinya.
"Maaf Ra,aku udah lancang"
Arjuna memundurkan kaki selangkah ke belakang, menelusuri wajah Clara apakah ada atau kecewa.Tapi Clara hanya menundukkan kepala.
Tak taukah Arjuna, Clara tengah menahan rasa malu dan mengendalikan degub jantung yang menggila.
"Nggak papa mas,makasih bunganya.Cantik!aku suka."
"Cantik banget!"
"bunganya kan mas??"
" Kamu juga cantik banget Ra"ya
Clara tersipu,dia sangat yakin pasti kini pipinya merah bak tomat.Clara merasa kini dia seperti ABG yang pertama kali jatuh cinta.
Tangan Arjuna masih setia menggenggam jemari Clara,hingga akhirnya suara ponsel di dalam tas Clara seakan menyadarkan kegiatan mereka berdua.
Clara mengambil ponsel,dan melihat nama ibunya yang memanggil.Dengan cepat Clara menekan tombol berwarna hijau untuk menjawabnya.
"Halo, assalamu'alaikum ibu"
"Nduk,ini bapak mu sakit.Nanyain kamu terus lho nduk,apa kamu Ndak kasian sama bapakmu??"
"Astaghfirullah,bapak sakit apa Bu??"
"Bapak masih di priksa nduk,sudah dua hari bapak demam tapi Ndak mau di bawa ke rumah sakit."
"Clara usahain pulang Bu,kalo ada apa-apa langsung kabari Clara nggeh Bu."
"Yo wes nduk,kamu hati-hati kalo jadi pulang.Jangan lupa Bayu di ajak,siapa tau bapakmu kangen sama cucu."
"nggeh Bu,Ya sudah Clara tutup dulu Bu. Assalamu'alaikum Bu"
Clara menggusah nafas kasar,ponsel dia remas,matanya berkaca.Bahkan Arjuna mendengarnya suara Clara yang bergetar kala berbincang dengan ibunya.
Clara mendongak,matanya yang basah kini jelas terlihat di mata Arjuna.Dengan raut penuh rasa khawatir dan menahan sesak di dada Clara mengatakan kepada Arjuna kalo dia harus segera pulang.
"Ra,kenapa??ada apa sama bapak kamu?"
"bapak sakit mas,kayaknya aku harus pulang sekarang mas.Aku harus cepet-cepet cari tiket mas."
Arjuna tau kini Clara tengah di landa rasa panik,air mata pun kini sudah meluncur melewati pipi mulus Clara.Tangan Clara bergetar, wajahnya terlihat pucat.
Arjuna genggam tangan Clara,dia usap punggung Clara dengan lembut.
"Jangan panik Ra,aku di sini. Tarik nafas Ra,sekarang kita pulang dulu,kamu percaya kan Ra sama aku?"
Clara mengikuti apa yang Arjuna katakan,dia menarik nafas dan menghembuskan dengan perlahan.Perasaanya menghangat merasakan genggaman Arjuna yang membuat nyaman.
"Iya mas,aku percaya sama mas."
"Oke,sekarang kita ke mobil."
Dengan tangan yang masih saling bertautan,Arjuna dan Clara melangkah bersama menuju mobil Arjuna yang terparkir di bawah pohon.
***
"Ren,di rumah anak-anak sama siapa?bisa minta tolong anter Bayu ke rumah Clara nggak?"
"Ada masalah kah bro?"
"Bapak nya Clara sakit,beliau minta Clara pulang."
"Oke,aku langsung hubungi pak Maman.Kamj butuh bantuan lain nggak?mau naik apa?"
"Tolong cek tiket pesawat atau kereta, pokoknya aku butuh tiket Ren!"
"Oke,gue paham"
"Thank's bro!"
Selesai menghubungi sang sahabat kini Arjuna melanjutkan perjalanan untuk menuju rumah clara,Arjuna percaya sahabatnya itu bisa di andalkan.
Kini fokus Arjuna adalah sampai di rumah Clara dengan selamat,Arjuna menoleh ke arah Clara,raut wajah khawatir masih terlihat jelas,hanya saja sekarang Clara terlihat lebih tenang.
"Aku antar sampai Jogja Ra."
Clara menoleh,mengerjakan matanya.Bukankah pekerjaan Arjuna belum selesai,kenapa dia malah ikut pulang ke Jogja.
Arjuna terkekeh,menggemaskan sekali Clara ini.hidungnya merah,mata sembab tapi dengan keadaan seperti itu kecantikan Clara sama sekali tak berkurang barang secuil.Malah semakin terlihat cantik di mata Arjuna
"Kamu kacau gini,nggak mungkin aku bisa tenang Ra.Aku juga harus tanggung jawab kan sama kamu dan Bayu."
"mas,,maksudnya apa! kata-kata kamu tuh terdengar ambigu tau nggak sih".
"tanggung jawab apa coba??emang mas juna ngapain sampai harus tanggung jawab??"
"lho,,,kamu gimana sih Ra,aku ini kan calon suami kamu.Jadi ya emang udah wajib buat aku kan nganter kamu,mastiin kamu aman,mastiin kamu nyaman."
blush!!!Tanpa di suruh pipi Clara memerah,setau Clara dulu Arjuna sangat irit bicara.Kenapa sekarang Arjuna yang ada di sampingnya ini pandai merayu.Tolong Clara Tuhan,dia takut suara deguban jantungnya bisa di dengar oleh Arjuna.