NovelToon NovelToon
Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Sistem: Pembalasan Pengantin Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Romantis
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Selma, pewaris utama keluarga konglomerat terpandang, dikhianati di malam pengantinnya. Dengan mata kepalanya sendiri, Selma menyaksikan suami yang dia cintai malah beradu kasih di atas ranjang bersama saudari tirinya.

Hati Selma semakin pedih mengetahui ibu tiri dan kedua mertuanya juga hanya memanfaatkannya selama ini. Semua aset keluarganya direnggut sepihak.

"Kalian semua jahat, kalian tega melakukan ini..."

Di tengah laut yang disertai badai dan hujan deras, Selma dibuang oleh suami dan adik tirinya, lalu tenggelam.

Namun, sebelum air menguasai penuh paru-parunya, seorang perempuan sekecil tinkerbell bercahaya biru muncul di hadapannya dengan suara mekanis yang bergema di kepala Selma.

[Ding! Sistem Waktu Eri Aktif. Apakah Anda ingin menerima kontrak kembali ke masa lalu dan membalas dendam?]

IYA!

Begitu Selma membuka mata, dia terbangun di tubuhnya saat berusia 16 tahun. Di kesempatan keduanya ini, Selma berjanji akan menghancurkan semua orang yang mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Menyelamatkan Dokter Vinz dari Sanksi

Di ruangan konferensi sebuah lantai ekslusif rumah sakit, dokter Vinz mengikuti sidang internal bersama direktur utama dan jajarannya. Wajah-wajah mereka serius, duduk di depan meja panjang oval yang terbentang di tengah ruangan. Dokter Jordi juga ada di sana, karena pasien yang dioperasi dokter Vinz adalah pasiennya.

Selama dua jam rapat berlangsung, segala bukti dipaparkan, tanggapan disampaikan serta catatan etik diserahkan. Dokter Vinz juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia memang melanggar protokol rumah sakit. Dia tidak melakukan pembelaan apapun.

"Dokter Vinziel Adrian," kata direktur utama, seorang wanita elegan berusia 47 tahun, Nyonya Helena. Dokter Vinz menatapnya tajam. Seperti tidak ada takut-takutnya.

"Tindakan Anda menyelamatkan pasien bernama Rangga L. memang benar, tapi melanggar protokol rumah sakit juga tidak bisa dibiarkan saja, maka dari itu pihak rumah sakit menjatuhkan teguran tertulis dan penangguhan wewenang sementara selama –," penyampaian Nyonya Helena terpotong. Pintu ruangan terbuka secara tiba-tiba. Tapi bukan itu yang menghentikan ucapan wanita elegan penuh wibawa tersebut, melainkan kehadiran seorang gadis muda yang masuk menggunakan kursi roda.

"Permisi, maaf mengganggu… dewan direksi rumah sakit Mirelle Hospital yang terhormat."

Dokter Vinz menoleh. "Selma?"

Sementara dokter Jordi mulai gelisah karena kehadiran gadis itu.

Selma tersenyum sambil menggerakkan kursi rodanya mendekat ke meja panjang. Tak lupa di sebelahnya ada sosok mungil bercahaya biru transparan. Eri pastinya.

"Apakah Anda tersesat nona kecil? Ini adalah ruangan konferensi khusus dan kami sedang melakukan sidang internal," sahut seorang direktur medis, Prof. Lian.

"Saya tidak tersesat. Sebelumnya, perkenalkan, saya Selma Ratu, salah satu pasien dokter Vinz. Saya di sini ingin memberikan kesaksian saya terhadap apa yang terjadi pada dokter Vinz," papar Selma percaya diri.

"Kami sudah ingin mengakhiri sidang ini, Nona Selma," sahut Nyonya Helena.

"Tapi, Anda semua akan menyesal jika tidak membiarkan saya menyampaikan kesaksian saya, yang saya tahu Mirelle Hospital menjunjung tinggi integritas profesional, reputasi dan etika."

"Dan, Anda sekarang sedang mengganggu jalannya sidang, kalau Anda masih bersih keras tidak meninggalkan ruangan ini, kami akan memanggil keamanan," kata seorang ketua dewan etik rumah sakit, dokter Handri.

"Tunggu," sahut Nyonya Helena, dia kemudian menatap para dewan direksi lalu beralih ke Selma. "Baiklah, Nona Selma, silakan sampaikan kesaksian Anda."

Dokter Jordi semakin panik di kursinya.

Selma mulai menjelaskan runtutan kejadian yang dialaminya semalam. Para dewan direksi mulai menatap curiga pada dokter Jordi.

"Maaf, menyela," sahut dokter Jordi. "Nona kecil ini setahu saya baru sadar dari koma, jadi bisa saja apa yang disampaikan hanya halusinasi dan trauma pasca koma."

"Saya tidak berhalusinasi, dok, saya punya bukti kalau Anda menerima suap, mengganti rekam medis dan menjalin hubungan terlarang dengan salah satu suster di rumah sakit ini," kata Selma tanpa jeda.

Semua orang di dalam ruangan itu syok dengan pernyataan Selma.

"Jangan mengada-ngada kamu!" bentak dokter Jordi. Suaranya meninggi tanpa peduli lagi siapa saja yang ada di ruangan itu.

Selanjutnya, Selma menggerakkan kursi rodanya ke ujung meja tempat direktur utama duduk. "Ini bukti rekaman CCTV dan beberapa video yang menunjukkan pelanggaran dokter Jordi."

Gadis itu juga menyerahkan sebuah berkas. "Ini rekam medis asli Rangga L. sebelum dimanipulasi oleh dokter Jordi dengan bantuan salah satu suster yang punya hubungan gelap dengan beliau."

Dokter Jordi beranjak dengan wajah merah penuh emosi, tapi dokter Vinz menahannya. "Kalau dokter Jordi merasa tidak bersalah, harusnya dokter duduk tenang saja."

Tidak cukup sampai di situ, Selma juga memanggil Aluna masuk untuk membawa orang-orang yang terlibat dengan pelanggaran dokter Jordi. Jay salah staf SCR dan suster Melanie.

Sial. Dokter Jordi sudah tidak bisa apa-apa lagi.

Selma menyunggingkan senyum devil pada dokter Jordi yang sudah tidak berkutik lagi. Yap, setelah mengurus Jay, tadi Selma langsung menemui suster Melanie.

"Dasar, anak sialan!" muak dokter Jordi.

Ruangan jadi tegang karena dokter Jordi ingin menyerang Selma, untungnya dokter Vinz dan Aluna berhasil mengunci pergerakannya.

Begitu semua bukti dinyatakan valid, dokter Jordi dinyatakan melakukan pelanggaran berat dan akan diberhentikan, komplotannya juga ikut terseret.

Tim keamanan membawa tiga orang itu keluar dan dokter Vinz tidak jadi diberi skorsing. Dia hanya menerima surat peringatan ringan.

Sebelum keluar dari ruangan konferensi, dokter Vinz menatap sekilas pada direktur utama. Ya, sebenarnya Nyonya Helena adalah mama dokter Vinz, tapi tidak banyak yang tahu soal itu. Hubungan mereka juga memang … runyam.

"Terima kasih yah, Selma, Aluna… kalian bener-bener nyelametin saya, lho," kata dokter Vinz begitu tiba di luar ruangan.

"Sama-sama, dok," timpal Selma.

"Tunggu," dokter Vinz menyipitkan mata tertuju ke Selma. "Kalau kamu daritadi ngumpulin bukti-bukti itu, berarti kamu nggak jalanin pemeriksaan lanjutan bareng suster Alysa dong, Selma."

"Oh iya, saya lupa, dok. Pasti suster Alysa nyariin saya sekarang," kata Selma membungkam bibirnya dengan satu tangan.

"Maaf, dokter Vinz, saya juga tidak sempat mengingatkan nona saya," kata Aluna. Dia kemudian bergerser ke belakang kursi roda Selma. "Ayo, Nona, kita temui suster Alysa sekarang."

Selma menekan tombol rem di kursi rodanya. "Eittsss, nggak usah, Kak Aluna, aku bisa pergi sendiri, kok."

"Tapi, Nona, sa –,"

"Ssstttt! Kak Aluna! Aku bukan anak kecil yang mau ditemenin pipis, jadi nggak usah khawatir."

Dokter Vinz menautkan tangan di belakang sambil mengulum bibir, tidak berkomentar apa-apa.

"Mending, kak Aluna temenin dokter Vinz makan siang aja, pasti dokter Vinz kelaperan karena ngikutin sidang kelamaan. Kak Aluna juga pasti laper, kan?" ujar Selma dengan wajah tengilnya yang imut.

Eri di sampingnya hanya bisa  melipat tangan di dada. "Sebenarnya misi kamu balas dendam atau jadi agen perjodohan, Selma." Dia geleng-geleng.

Selma melirik pelan dengan senyum yang masih setia di bibirnya. "Kalau bisa dua-duanya kenapa enggak, Eri."

Selma menekan panel di sandaran tangan kursi rodanya dan bergerak menjauh dari dua orang di depan pintu ruangan konfrensi itu.

"Kalau gitu saya temuin suster Alysa dulu, yah. Dokter Vinz dan Kak Aluna selamat makan siaaaaaanggggg," teriak Selma sambil melambaikan tangan, dadah-dadah.

Aluna dan dokter Vinz jadi kikuk ditinggal berdua di sana.

"Maaf, dok, nona saya memang kadang-kadang suka semaunya," kata Aluna tak enak.

"Bukan kadang-kadang, tapi kayaknya sering, yah," ujar dokter Vinz tersenyum, mencairkan suasana.

Di sisi lain, Selma terus melajukan kursi rodanya dengan pelan. Eri duduk di pundaknya. Seperti biasa mengayunkan kaki.

"Aku udah level 2 kan, yah, sekarang?"

"Iya, Selma, tadi kamu sudah mendapatkan notifikasinya."

"Aku juga dapetin skill hacking level pemula, yeyyyy…"

"Iya, Selma."

"Ehh, aku bisa pake bobol rekening papa nggak, yah. Dia kan masih blokir semua kartu aku. Total kekayaan aku masih tertera 151 ribu di panel."

"Tidak bisa Selma, kalau kemampuan kamu dipakai untuk hal yang ilegal dan merugikan orang lain, cahaya jiwa kamu akan berkurang."

Selma kemudian mengangkat pergelangan tangan kanannya, melihat tiga tato bercahaya biru sekilas di sana. "Oh iya, aku nggak bisa kehilangan ketiganya yah."

"Eh, tapi nggak langsung hilang kan tiga-tiganya?"

"Iya, Selma, dan daripada kamu berpikir terus-menerus ke hal yang ilegal, kenapa kamu tidak mencoba berpikir ke arah yang lebih berguna."

"Misalnya?"

"Kamu bisa memakai kemampuan kamu menolong orang lain."

"Aku udah lakuin ke pasien semalem dan dokter Vinz, kan?"

"Ya, maksud Eri ke orang lainnya lagi, Selma. Atau kamu bisa pakai kemampuan kamu untuk mencari uang sendiri."

"Eri, aku? Nyari uang?"

Membayangkannya saja, Selma rasa mau pingsan. Dia sudah bergelimang harta sejak lahir, dia bisa tahu dari semua album fotonya semasa bayi. Pakaian dan perlengkapan bayinya semua merk terkenal juga limited edition.

Dan, sosok mungil ini menyuruhnya mencari uang sendiri?

"Duh, Eri, hidup aku itu udah terjamin tujuh turunan."

"Tapi, di masa depan kamu sudah menyaksikan sendiri, kalau kamu dikhianati dan harta kamu dirampas sepihak dengan tidak adil."

"Makanya, di kesempatan kedua ini aku nggak bakalan mau tunangan sama Julio."

"Di dunia ini penuh hal tak terduga, Selma. Bisa saja ada hal lain yang bisa membuat harta kamu habis dalam sekejap. Kalau kamu tidak bertunangan dengan Julio, dia bisa saja punya rencana lain. Jadi lebih baik kamu persiapkan diri, Selma."

"Oh, iya, Julio waktu itu bilang papa serakah dan bikin keluarga dia harus bergantung sama keluarga aku."

Gadis itu sejenak berpikir dengan kata-kata Eri. Sosok mungil itu benar, ini kesempatan keduanya, dia tidak mungkin seperti Selma yang dulu yang hanya mengandalkan warisan.

Astaga. Dia hampir terlena.

Selma lalu menoleh pada Eri yang mengambang di sisi bahunya. "Oke, wali sistem mungil, sambil merancang rencana balas dendam, aku juga bakalan cari cara menghasilkan uang sendiri."

Eri berputar mengelilingi Selma. "Semangat, Selma. Kamu tidak mau jadi pecundang untuk kedua kalinya, kan? Xixixi."

Selma lalu menjentikkan jarinya pada Eri sehingga sosok mungil itu terhempas sekilas. Akhirnya kesampaian keinginan Selma selama ini untuk menyentil Eri.

"Selma! Kamu tega dengan Eri!"

Eri melayang lagi menyusul Selma yang cekikikan. "Tunggu pembalasan Eri kalau kamu kena hukuman, Selma."

Selma malah tertawa sambil terus melajukan kursi rodanya. Dan, tanpa sadar seorang cowok tampan memperhatikannya dari jauh.

1
Nanin Rahayu
Pepet trs si ketos cupu Selma nnt km tau KLO dia buka kaleng" 🤭😂
Uncle A
udh gk digendong ky karung beras lg ya/Facepalm/
Yita Alian: belajar dari pengalaman dia /Hey/
total 1 replies
mrsinch
uwuu/Proud//Proud//Proud/
Yita Alian: makasih kak/Smile/
total 1 replies
doremidore
selma pmbngkang sombong tp dia bisa jaga diri, kalo debora tmpgnya doangg yg polos/Sweat/
Yita Alian: always don't judge book by its cover/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
awww awww🤭🤭
Yita Alian: thanks kak/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
sarkas tipis2 dlu ya sel
Yita Alian: nggak nyadar si Julio/Grievance/
total 1 replies
Nanin Rahayu
kyrann jadi penguntit Selma 🤭
Yita Alian: selalu ada dimana-mana ya kak/Facepalm/
total 1 replies
doremidore
uwekkkk/Pooh-pooh/
mrsinch
emg itu orgnya selma🤭
Nadiraa Star
yyy sm debora sajaa,selma jg gak butuh loo julio/Smug/
Nanin Rahayu
kucing d ikan asin pasti d mkn lah pdhal d depan dia ada berlian 🤭😏
mrsinch: fr🤭🤭🤭
total 1 replies
Uncle A
prettttttt/Drowsy/
mrsinch
hiyaaahiyaa cmburuu 🤣🤣🤣
Yita Alian: terbakar dalam hati
total 1 replies
Nanin Rahayu
tanda" cemburu nih🤭😂😂
Yita Alian: mulutnya bilang nggak naksir, tapi hatinya beda/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
tp klo kmu suka kan kyrann🤭🤭
Yita Alian: makanya nggak nyebut 'aku' dia/CoolGuy/
total 1 replies
doremidore
nexttt thourrrr/Applaud//Applaud//Applaud/
Yita Alian: stay tuned/Smile/
total 1 replies
Nadiraa Star
cupu tp suhu🤭
Yita Alian: cupunya memang cover doang kak/Smile/
total 1 replies
Nanin Rahayu
awal bunga" cinta nih😂
Yita Alian: /Smile//Smile//Smile/bener kak
total 1 replies
Nanin Rahayu
pede abis Julio, Selma udh ga peduli lagian yg butuh kalian bukan selma😏
Yita Alian: belum sadar dia kalau selma udah jiji sama dia kak/Slight/
total 1 replies
Nadiraa Star
yaa puasinnnn selma gk pduli kokk/Speechless/
Yita Alian: bener💯
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!