 
                            Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.
Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenalan Baru
Kamal nampak terdiam untuk beberapa saat dengan sorot mata menatap lawan bicaranya yang tersenyum, tapi sorot matanya menunjukan sesuatu yang terpendam dalam hatinya. Setelah itu Kamal pun kembali melanjutkan pekerjannya hingga benar-benar selesai.
"Seandainya saja suamiku orangnya siaga seperti kamu, pasti aku nggak akan kebingungan kaya gini," si pemilik rumah kembali bersuara, membuat Kamal tersenyum tetapi bingung mau membalas dengan ucapan seperti apa. "Maaf ya, Mas, aku jadi merepotkan."
"Nggak apa-apa, Mbak," jawab Kamal masih diiringi dengan senyum tipisnya yang msih terkembang. "Cuma hal ringan kaya gini kok. Aku biasa melakukannya waktu di kampung," sambung pemuda itu.
Si pemilik rumah pun ikut tersenyum. "Apa boleh aku minta tolong lagi? Tolong, kompornya sekalian dicoba," ucapnya meski mersa tak enak hati. Tanpa pikir panjang Kamal pun langsung menjalankan permintaan wanita itu.
Begitu dicoba, kompor itu langsung berfungsi dengan baik. Kamal dan si pemilik rumah pun merasa lega.
Setelah dicoba, kompor lalu dipindahkan ke tempat yang semestinya oleh Kamal. Di saat pria itu meletakkan kompor, matanya tak sengaja memandang sebuah kue yang tidak biasa di atas meja.
"Kamu buka usaha kue apa, Mbak?" tanya Kamal basa basi karena rasa penasaran yang tiba-tiba muncul begitu melihat kue yang penampilannya nampak indah.
"Tidak," balas si pemilik rumah. "Kue ini aku sengaja bikin, buat diri sendiri aja," ucapnya. "Sebenarnya hari ini aku ulang tahun, tapi aku nggak tahu suamiku bakalan pulang apa enggak hari ini." wanita itu pun kembali memasang wajah sendu.
"Sudah pasti pulang lah, Mbak," Kamal mencoba meyakinkan. "Selamat ulang tahun ya, Mbak, semoga panjang umur , berkah selalu da apa yang mbak cita-citakan cepat terkabul."
Wanita itu kembali tersenyum. "Terima kasih," balasnya merasa senang. "Kamu orang pertama loh ngucapin selamat."
"Hah!" Kamal sedikit syok. "Serius, Mbak?" dia tidak mempercayainya begitu saja.
"Serius," balas wanita itu meyakinkan. "Malah suamiku juga kayanya nggak ingat kalau hari ini tanggal ulang tahunku."
"Astaga!" kamal masih menunjukan reaksi yang sama."Nggak mungkin lah, Mbak. Pasti dia ingat," lagi-lagi Kamal mencoba meyakinkan lawan bicaranya. "Mungkin suami kamu hendak memberi kejutan, mbak."
S pemilik rumah lantas tersenyum masam. "Kejutan?" wanita itu malah menunjukan raa tidak percaya. "Kalau emang seperti itu, berarti itu adalah keajaiban besar, Mas."
Kamal kembali dibuat tertegun, Anak muda itu sangat heran kenapa bisa wanita tersebut memiliki sikap yang sangat pesimis.
"Ya udah, Mbak, ini kompornya udah beres," ucap Kamal memutuskan mengakhiri obrolannya. "Kalau aku pamit ya, Mbak."
"Iya, Mas, makasih," jawab si pemilik. "Oh iya, aku boleh minta nomer telfon kamu tidak, Mas?"
"Hah! buat apa mbak?" Kamal tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya lagi.
"Kali aja suatu saat nanti aku butuh bantuan," jawabnya nampak begitu enteng. "Kalau boleh sih, kalau nggak boleh juga nggak apa-apa kok," wanita itu lantas tersenyum.
"Ya boleh kok, mbak," Kamal pun memutuskan untuk memberikan nomer telfonnya.
"Makasih ya," wanita itu malah terlihat senang. "Aku sudah kirim pesan," balasnya. "Oh iya, nama kamu siapa?"
"Kamal, Mbak,"
"Oke, aku Tiwi."
Dan obrolan pun akhirnya berakhir dengan dengan pamitnya Kamal yang meninggalkan kesan yang berbeda pada masing-masing.
Jika Kamal masih diliputi rasa heran dengan apa yang baru saja dia ketahui, wanita yang mengaku bernama Tiwi justri malah terlihat tersenyum seperti orang yang sedang bahagia.
Karena rasa lapar yang tiba-tiba menyerang, setelah keluar dari rumah Tiwi, Kamal memutuskan masuk ke rumah bosnya melalui pintu belakang untuk mengambil makanan yang sudah tersedia untuknya.
Setelah mengambil piring dan mengisinya dengan hidangan yang ada, Kamal mulai menyantap makanan dengan lahap.
Porsi makan Kamal memang cukup banyak, tapi entah kenapa berat badan Kamal malah susah banget untuk bertambah. Kadang Kamal juga heran sendiri dengan keadaannya. Namun dia juga cukup senang, setidaknya dia tidak memiliki perut buncit.
Disela-sela menikmati makanannya, Kamal kembali teringat dengan tetangga yang baru saja dia tolong. Anak muda itu masih merasa heran dengan kehidupan rumah tangga yang dijalani wanita itu.
Kamal sendiri sebenarnya tidak terlalu mengetahui secara jelas tentang seluk beluk beberapa tetangga bosnya termasuk Tiwi. Namun Kamal pernah dengar cerita dari sang bos kalau wanita yang baru saja dia tolong itu baru tinggal di daerah ini setahun lamanya.
Tak butuh waktu lama, semua hidangan yang tersaji dalam satu piring sudah masuk ke dalam perut Kamal. Anak muda itu pun segera beranjak keluar dari rumah, untuk merokok sekaligus mengambil ponsel yang berada di kamarnya.
Sekarang Kamal memiliki dua kenalan baru. Meskipun dua nama baru yang dia kenal adalah dua wanita, tapi Kamal tidak terlalu senang, karena dua wanita itu sudah bersuami.
"Duh, Mbak Salma pulangnya malam, terus dompetku gimana? Masa aku tengah malam ke rumah dia lagi?" gumam Kamal kala membaca balasan chat dari wanita yang semalam dia temui. "Kalau disuruh nginep sih nggak apa-apa. Paling nanti aku bakalan dibiarkan pulang kaya semalam." Pikiran kotor Kamal pun kembali bermunculan.
Kamal segera menyimpan dua nomer milik dua wanita yng baru saja di kanal. Satu bernama Salma dan Satu lagi bernama Tiwi, tetangganya.
"Kapan ya, ada cewek jomblo yang mau kenalan sama aku?" gumamnya penuh harap.
Di saat Kamal sedang asyik bermain ponsel, tiba-tiba telinganya mendengar seseorang memanggil nama bosnya.
Dengan sigap Kamal langsung keluar kamar untuk memeriksanya. Di sana, di depan rumah Mas Deni nampak seorang wanita yang sedang memanggil kedua nama pemilik rumah itu.
"Mas Deninya lagi pergi, Mbak," seru Kamal tanpa turun dari tempatnya.
Wanita yang memanggil nama Deni lantas menoleh. "Lagi pergi? Kemana?"
"Melayat," jawab Kamal. "Katanya pagi ini kakek mbak Gita meninggal."
"Ya ampun..." wanita itu nampak terkejut sambil mengucapan sesuatu menurut agamanya. "Terus pesenanku gimana? Deni ngasih tahu sama kamu tidak?"
"Pesanaan apa, Mbak?" Kamal nampak kaget. "Mas Deni nggak bilang apa-apa sama aku."
"Itu, pesenan yang buat bikin martabak manis, soalnya yang mau beli, orangnya nanyain."
"Wahh, kalau itu aku nggak tahu, Mbak," jawab Kamal. "Mbak coba hubungi Mas Deni aja? Mungkin dia bisa ngasih tahu."
Wanita itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi nomer yang dituju. Wanita itu hanya ngobrol sejenak. Setelah dia berhenti melakukan panggilan telfon, kini giliran ponsel kamal yang berdering dan ternyata mas Deni menghubunginya.
"Ya udah yuk mbak, aku antar," ucap kamal begitu panggilan telfonnya berakhir. "aku tahu kok tempatnya."
"Kamu naik mobil ku aja ya? Soalnya aku mau sekalian mampir ke tempat lain."
Kamal mengiyakan. Tanpa mandi terlebih dahulu, kamal segera berganti pakaian dan pergi bersama wanita tersebut.
Hingga beberapa menit kemudian, tiba-tiba mobil itu mobil berhenti dan Kamal dibuat terkejut dengan apa yang dia saksikan
lanjut thor 🙏
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.
Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌
Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆