NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Benci

Cinta Setelah Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Enemy to Lovers
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Setelah perpisahan itu, Siena memulai hidup baru tanpa mengenang lagi masa lalu. Namun, saat kakinya meninggalkan Limerick, benih Erlan tumbuh di perutnya. Itu anak mereka. Tapi bagi Siena, anak itu hanya miliknya seorang.

Erlan tidak pernah membayangkan Siena akan benar-benar pergi. Erlan hidup dalam bayang-bayang penyesalan yang menyakitkan.

Nicole Ophelia Calliope tahu bahwa jatuh cinta pada Fernando Sagara Caesar adalah kesalahan besar. Pria itu adalah orang yang sangat ia benci selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, ia tahu bahwa hati Nando adalah milik kakaknya, Siena Ariana Calliope.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah memenangkan hatinya. Nando mencintai kakaknya, selalu. Nicole hanya bisa menyimpan perasaannya sendirian, bahkan saat perjodohan keluarga Caesar dan keluarga Calliope yang baru berdamai mengikat dirinya dan Nando dalam ikatan pernikahan.

***
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar itu hanyalah karangan penulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

London, inggris.

Seorang wanita cantik sedang duduk di depan laptop dalam apartemen sederhana. Jemarinya bergerak cepat diatas keyboard, kacamata bertengger diatas batang hidungnya.

Wajahnya masih sangat cantik meskipun hampir berusia tiga puluh lima tahun. Di samping laptop ada pigura kecil, di dalamnya ada ia dan Nicole, adiknya.

Bertahun-tahun sudah berlalu sejak ia pergi, ia mengubur semuanya saat kakinya melangkah pergi. Tapi, setidaknya Nicole adalah seseorang yang tidak bisa ia lupakan begitu saja. Ia menyayanginya dan membiarkannya tetap ada walaupun hanya dalam bentuk foto.

Krietttt….

Pintu terbuka lebar, langkah kaki kecil berlari cepat kearahnya lalu dalam sekejap sepasang tangan kecil memeluk kakinya.

“Mommy, aku pulang!” Suara lucu melengking terdengar di telinganya membuatnya tersenyum lebar.

Xaveric Kaivan, si kecil tampan dan juga pintar. Dia adalah sisa-sisa dari masa lalunya yang tetap ingin ia jaga. Perpisahan hari itu mungkin adalah salah satu tragedi paling menyakitkan dalam hidupnya, tetapi Kaivan tidak salah.

Ia menjaga Kaivan tetap ada bahkan dalam kondisi tersulitnya. Kaivan akan tetap hidup sebagai anaknya dan hanya akan menjadi miliknya seorang.

“Bagaimana sekolahmu, Kaivan?” Tanyanya pada si kecil tampan. Kaivan memang anak yang tampan dan cerdas, dia memiliki garis wajah simetris dan alis melengkung sempurna. Bibirnya penuh dan hidung mancung, secara keseluruhan wajahnya sangat mirip dengan seseorang dari masa lalunya.

Satu-satunya yang membedakan Kaivan dengan orang itu adalah matanya. Kaivan memiliki coklat terang yang mirip dengan Siena.

“Baik-baik saja mom, tadi aku ada pelajaran seni. Aku mendapat nilai sempurna dari Sir Leon,” Cerita kaivan dengan ceria. Kaivan berumur tujuh tahun, saat ini dia bersekolah di Primary school.

Dia anak yang berbakat, kebanggaan para guru di sekolahnya. Darah Calliope dan Harrison yang mengalir deras dalam tubuhnya membuatnya amat cemerlang meskipun masih kecil.

Siena menutup laptopnya dan mengangkat tubuh Kaivan lalu mendudukkan di pangkuannya.

“Pintarnya anak mommy,” Ia mencium pipi tembem Kaivan membuat anak itu tertawa geli.

“Mommy, aku sudah besar. Jangan menciumku!” Kata Kaivan pura-pura marah.

“Iya deh yang udah besar. Makan sekarang sayang?” Tanya Siena mengusap kepala Kaivan penuh kasih sayang. Hidupnya tidak pernah mudah, tapi setidaknya ia masih punya Kaivan sebagai obat lelah.

Kaivan mengangguk.

Ibu dan anak itu pun pergi ke dapur apartemen, ia sudah memasak udang goreng kesukaan Kaivan.

“Waahhh… udang,” mata Kaivan berbinar, ia dengan gerakan cepat mengambil nasi dan meletakkan beberapa udang diatas piringnya.

Siena tertawa kecil melihatnya.

“Mommy, nggak makan?” Kaivan melirik piring Siena yang masih kosong.

“Tentu saja mom makan,” Tidak mau membuat anaknya khawatir Siena pun ikut makan.

“Eum… mom, apa maksudnya pemilik baru sekolah?” Tanya Kaivan setelah mereka selesai makan.

“Itu artinya sekolahnya akan berpindah tangan ke orang lain. Kenapa? Sekolah Kai ada pemilik barunya?”

“Iyaa, kata Miss Agatha pemilik baru akan datang ke sekolah bulan depan jadi kita di suruh untuk menampilkan bakat. Aku ikut drama mini," Kaivan menjelaskan.

Siena tersenyum. Ia selalu tercengang dengan cara bicara Kaivan yang sangat tertata.

"Kelasku akan menampilkan drama Jack and the Beanstalk. Teman-teman menunjukku sebagai Jack. Mommy, aku akan berakting sebagai Jack. Yeyyyy!!!" Kaivan mengangkat tangan mungilnya ke udara. Ia bercerita dengan penuh semangat.

“Bagus dong,” ucap Siena membawa piring ke wastafel.

“Mom, aku bisa mencucinya. Mom istirahat saja,” Kaivan kecil menarik lembut tangan Siena.

“Ini tugas mommy, Kai harus belajar agar bisa menjadi orang hebat." kata Siena lembut.

“Baiklah, aku akan belajar dan menjadi orang hebat untuk membahagiakan mommy.” Kaivan kecil berlari cepat ke kamarnya, dalam sekejap dia sudah tidak terlihat lagi.

Siena tersenyum tipis. Wajahnya sedikit pucat saat membilas piring. Membesarkan anak tidak mudah, tapi Siena belum ingin menyerah.

Tidak sekarang! Ia tidak bisa menyerah sekarang, ia harus memastikan anaknya menempuh pendidikan yang baik, memiliki kehidupan yang lebih baik dan memiliki keluarga yang baik di masa depan.

Ia sudah banyak gagalnya dan ia tidak ingin anaknya merasakan hal yang sama. Kaivan harus tumbuh baik, bersama kasih sayang orang tua walaupun dia hanya punya satu orang tua.

\=\=\=\=

Siang hari di Limerick.

Akhirnya Sylvia menyetujui gaun terakhir, dia puas melihat Nicole dalam balutan gaun silver bertabur berlian itu.

Namun, meski sudah selesai memilih gaun pernikahan, hari Nicole yang berat masih belum berakhir. Sylvya mengajaknya pergi berdua ke suatu tempat yang jauh di pinggir kota Limerick.

Panti asuhan putri Caesar, gedung berlantai dua itu adalah tempat anak-anak terbuang yang di bangun oleh mendiang ibu mertua Sylvia, Elly Florine Caesar.

"Nicole, kita akan datang kemari setiap bulan untuk mengantarkan makanan dan pakaian untuk anak-anak malang ini," kata Sylvia lembut, dia meminta sopirnya untuk menurunkan kotak makanan dan koper pakaian.

"Ya, mama. Aku selalu bersedia menemani mama datang kesini kapanpun mama mau," ujar Nicole, matanya bergerak cepat mengikuti anak-anak yang berlarian di halaman panti.

"Bagus. Mulai sekarang, kamu akan menggantikanku untuk mengurus badan amal keluarga." Sylvia membawa Nicole masuk melewati gerbang, dan saat anak-anak melihatnya, mereka dengan cepat berlari kearahnya dan mengelilinginya.

"Selamat datang kembali Nyonya," Anak-anak itu menyapa dengan membungkukkan badannya sembilan puluh derajat.

Nicole mengerutkan dahinya, ia melirik Sylvia yang nampak sangat menikmati penghormatan dari anak-anak ini. Bukankah ini terlalu berlebihan? Bukankah lebih baik kalau bermain dan mengakrabkan diri dengan mereka selayaknya manusia yang setara?

"Selamat datang Nyonya Sylvia, silahkan lewat kesini." Wanita paruh baya yang bertindak sebagai kepala panti menghampiri dengan tergesa-gesa dan wajah pucat.

"Nico, ayo kita ke dalam." Ajak Sylvia.

"Apa aku boleh berkenalan dengan mereka, ma?" Tanya Nicole tidak tahan dengan cara Sylvia yang terkesan merendahkan anak-anak ini seolah-olah mereka tidak berarti di matanya.

"Silahkan. Rossa, gadis cantik ini adalah Nicole Calliope, calon menantuku. Nicole dan Nando akan melangsungkan pernikahan Minggu depan." Sylvia mengenalkan Nicole dengan wajah bangga. Tentu saja, dia harus pamer kepada semua orang bahwa dia berhasilnya menggaet seorang keturunan Calliope untuk di jadikan menantu. Mereka setara dalam hal nama besar dan kehormatan.

"Hallo... Miss Rossa, aku Nicole." Nicole mengulurkan tangannya dengan ramah.

"Selamat datang di rumah kami Nona," Rossa hendak menyambut uluran tangan Nicole ketika Sylvia dengan cepat menarik tangan Nicole hingga tangan Rossa hanya menggantung di udara.

"Jangan menyentuh sembarangan orang Nico, mereka tidak layak." Kata Sylvia lembut lalu berjalan melewati Rossa dengan dagu terangkat.

"Maafkan dia, Miss Rossa," Nicole menatap wanita paruh baya itu dengan tidak enak.

"Panggil aku Rossa. Tentang ibu mertuamu... Dia memang seperti itu, tapi dia adalah orang baik." Rossa tampak tidak keberatan sama sekali. "Saya harus ke dalam untuk mengurus beberapa hal dengan Nyonya Sylvya. Silahkan nikmati waktu anda, Nona."

Nicole hanya tersenyum memperhatikan Rossa yang menyusul Sylvia dengan tergesa-gesa.

"Sial! Aku harus menghabiskan beberapa tahun hidupku untuk tinggal bersama wanita menyebalkan." Nicole tidak berhenti mengeluh, jika saja ia punya pilihan, maka ia memilih untuk tidak masuk ke dalam keluarga Caesar.

...***...

...Like, komen dan Vote....

...💗💗💗...

1
sweyy
yuk siena come back with erlan 🥹🙏
yani
nunggu Siena balik Erlan
yani
nunggu Siena dan Erlan balikan
Uthie
Cepet ketemuin sama Erlan Thor 🤩🙏🙏
nonoyy
aaaa sosweet nya kai pahlawan mommy siena
nonoyy
please thor pertemukan erlan siena & kaivan
Uthie
Apakah Sienna masih di RS?!?
Uthie
tau rasa!! 🤨😡
sweyy
mampusss kamu ruella
lisa_lalisa
luar biasa
lisa_lalisa
semangat author
Sii JunJun
makan tuh ruella
Niia
salam kenal buat paman arsen dan bibi lori, makin penasaran aja lanjut thor
Uthie
Lori siapakah?? baru atau tokoh lama sebelum nya? 😁😀
nonoyy
jgn sampai siena knp2..
kasihan kaivan 🥲🥲
Uthie
Sy tuhhh suka ketuker aja dengan nama Rain (adiknya Nando) karena lebih identik Laki-laki.. padahal disini perempuan 😁
Uthie
Jangan-jangan anak lain ibumu kali Nando 🤨😏😡😡
Uthie
Wahhhh.. perlu di eksekusi tuhh si Ruella 😡😡😡😡
nonoyy
habis kau ruella dari nando
Sii JunJun
ruella mampus kau skrg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!