TRANSMIGRASI ZEYARA

Saat ini zeya sedang menunggu alex di depan gerbang sekolah, merry sudah pulang terlebih dahulu tadi karena katanya sang mama Minta ditemani perawatan jadi dia tidak bisa menemani zeya menunggu abangnya.

30 menit nenunggu di depan gerbang tapi abangnya tak kunjung datang, sekolah sudah mulai sepi hanya tinggal beberapa murid yang sedang ektrakurikuler saja. Saat akan menghubungi alex tiba tiba ia melihat ada seseorang yang sedang di keroyok di sebrang jalan, dari penglihatan zeya sepertinya 1 vs 7 orang sangat tidak fair, zeya yang melihat itu bingung bagaimana cara membantu orang itu dia tidak bisa beladiri sama sekali.

Dia gelisah ditempat memikirkan cara menolong orang itu yang sudah terkapar tak berdaya tapi tetap dipukuli, tak lama ia melihat bapak bapak gojek berhenti didepan sekolah ia langsung menghampiri bapak tersebut dan meminta tolong.

Awalnya bapak itu takut untuk menolong tapi zeya menberikan uang 500 ribu kepada sang bapak, mau tak mau bapak itu membantu akhirnya mereka menghampiri perkelahian itu.

Teng teng teng teng 

Bapak itu memukuk tiang listrik dengan batu dengan keras, orang orang mulai mengerubungi tempat itu, mau tak mau perkelahian itu berhenti para berandalan itu langsung berlari kabur dari tempat.

Melihat situasi sudah aman zeya segera menghampiri laki laki yang sudah pingsan akibat di keroyok itu melihat kondisinya yang cukup parah zeya segera memesan taksi dan tak lama taksi pun datang.

"Pak boleh minta tolong lagi, tolong bantu angkatan kedalam mobil itu pak " Ucap zeya kepada bapak grab

"Baik neng" Ucap bapak grab tersebut

Setelah memasukan laki laki itu, zeya segera ikut naik dengan pahanya yang menjadi bantalan untuk kepala laki laki itu.

"Pak makasih udah nolongin saya pergi ke rumah sakit dulu" Ucap zeya kepada bapak grab

"Sama sama neng hati hati"

Mobil melaju dengan kencang menuju rumah sakit terdekat, zeya melihat wajah laki laki di pangkuannya ini babak belur dan pelipis yang terus mengeluarkan darah.

Tak lama mobil sampai di rumah sakit, zeya langsung meminta tolong kepada penjaga di depan, laki laki itu langsung di naikan ke brangkar didorong menuju ruang UGD.

Zeya tak bisa ikut masuk karena ia harus mengisi data untuk kebutuhan administrasi laki laki tersebut.

Di tempat lain alex baru sampai rumah setelah tadi ia mengantarkan catha pulang karena catha sakit perut akibat haid.

"Loh bang zeya mana kok ga sama abang" Tanya sang mama

Alex langsung mematung, dia lupa mengabari adiknya itu jika ia tadi mengantarkan catha pulang dulu, apakah adiknya belum pulang dan masih menunggunya di sekolah tapi ini sudah hampir maghrib.

"Loh zeya belum pulang mah? " Tanya alex

"Loh kok kamu malah nanya mamah sih, kan biasanya dia berangkat pulang sama kamu " Ucap sang mama

"Tadi aku nganterin temen aku pulang dulu ma, aku lupa ngabarin dia, aku kira dia bakal pulang sendiri naik taksi" Ucap alex

"Apa! Kamu meninggalkan adikmu sendirian? Bagaimana bisa kamu lebih mendahulukan temanmu itu daripada adikmu alex! " Ucap sang mama dengan nada tinggi

"Tapi ma tadi temen k-" Belum selesai menjelaskan kepada sang mama, sang mama lebih dulu mengambil ponsel nya dan menghubungi sang suami untuk mengadukan kelakuan anak pertamanya itu.

"Hallo pah, zeya belum pulang tolong cari ya pah , mama takut zeya kenapa kenapa ini udah mau maghrib pah" Ucap sang mama panik

"Loh kok bisa emang alex ga bareng zeya mah? " Tanya sang papa di sebrang telfon

"Nanti papah tanya sendiri saja mamah malas jelasin perilaku bodoh dia , segera temuin zeya pah" Ucap sang mama kemudia telfon mati. Sang mama langsung berlalu dari depan alex menuju pintu keluar, alex yang tadi blank dengan pikiranya sendiri segera menghampiri sang mama.

"Mah mama mau kemana? " Tanya alex

"Mamah  mau nyari anak mama, dia itu tubuhnya lemah bagaimana jika ia kenapa kenapa gara gara abangnya yang ceroboh" Ucap sang mama tanpa melihat alex, alex yang melihat itu menundukan dirinya ia benar benar merasa bersalah, setelah melihat mobil mama pergi alex ikut menaiki motornya dan ikut mencari sang adik.

Sedangkan zeya masih setia menunggu laki laki itu sadar, sebenarnya ia bisa saja meninggalkan laki laki itu sendiri, tapi ia tidak tega meninggalkan nya. Tak lama laki laki itu bergerak zeya segera menghampiri bed.

"Halo kamu udah sadar?, kamu bisa lihat aku ga, coba ini berapa? " Ucap zeya sambil menaikan tangannya membentuk jari 3 .

Laki laki itu yang melihat zeya hanya menatapnya aneh, dan siapa cewe pendek di depannya ini dia tidak merasa kenal dengan cewe itu.

"Ck gue ga buta " Jawab laki laki yang zeya tak tau namanya.

"Syukur deh tadi darah kamu banyak banget aku takutnya kamu parah sakitnya" Ucap zeya

"Hm" Jawab laki laki itu

"Kamu gapapa kalo aku tinggal sendiri? Soalnya aku harus pulang mama papa dan abang aku pasti nungguin dirumah " Ucap zeya kepada laki laki tersebut.

"Pergi aja "

"Yaudahh kalo gituu aku pergi dulu bye bye ganteng, jangan berantem lagi ya nanti jadi jelek " Ucap nyeleneh zeya kepada laki laki tersebut

Laki laki itu hanya mendengus, tapi tak urung sedikit terseyum melihat tingkah aneh cewe itu. Setelah itu dia mengambil ponsel di dekat nakas dan menghubungi seseorang.

"Gue di kroyok, skrng gue di RS alam, segera cari bukti CCTV di Jl niaga depan SMA Robertson dan cari tahu juga  tentang cewe yang tadi nolong gue " Ucapnya kemudia mematikan telfon itu tanpa menunggu jawaban dari orang yang di telfon setelah itu dia beristirahat sambil menunggu orang suruhannya datang.

Sedangkan taksi yang ditumpangi zeya baru sampai depan mansion,seragamnya sangat kotor dan banyak darah dia ingin segera mandi habis ini. Lalu segera ia turun dari taksi setelah membayar dan mengucapkan terimakasih kepada sang sopir, saat melewati pintu utama mansion zeya langsung bisa melihat papa mama dan abangnya terlihat berkumpul di ruang tamu , atmosfer nya benar benar tegang sepertinya mereka habis berdebat hebat. Sang mama yang melihat zeya zegera menghampiri anaknya dan memeluknya sambil menangis, zeya sendiri bingung kenapa dengan sang mama, kenapa tiba tiba menangis seperti ini.

"Zeya kamu kemana  aja nak kenapa ga jawab telefon mama hiks, dan lihat ini baju kamu penuh darah apa yang terjadi ya Tuhan, siapa yang melakukan ini zeya" Ucap sang mama

Mendengar kata darah keluar dari mulut sang istri, miliam papa zeya langsung menghampiri anak gadisnya, terlihat jelas gurat khawatir di wajahnya.

"Bilang sama papa siapa yang menyakiti kamu zey, biar papa tangkap orang orang itu " Ucap sang papa

"Pah mah aku gapapa kok " Ucap zeya

"Gapapaa gimana lihat kamu berdarah begini bajunya, ini semua terjadi karena kebodohan abang kamu itu, bisa bisanya dia lebih mementingkan temanya daripada kamu" Ucap sang mama dengan sangat marah dan nada tinggi.

"Mah jangan salahin abang, aku beneran gapapa nanti aku jelasin tapi aku capek ma, aku mau mandi dulu ya" Ucap zeya kepada sang mama, karena ia benar benar lelah dan merasa gerah ingi  segera berendam di bath up nya.

"Yasudah habis mandi langsung turun makan malam ya" Ucap sang mama yang di balas anggukan oleh zeya , zeya langsung naik kelantai 2 menuju kamarnya.

Alex yang melihat sang adik hanya melewati nya saja tanpa menegurnya kembali merasa bersalah, pasti adiknya itu benar benar marah padanya, dan apa yang terjadi pada adiknya, kepalanya rasanya mau pecah.

"Kamu alex segera kekamarmu makan malam nanti kita berkumpul kita dengarkan penjelasan zeya jika benar dia kenapa kenapa papah sendiri yang akan membuat temanmu itu merasakan hal yang sama, supaya gara gara temanmu itu anak gadis saya jadi seperti itu" Ucap sang mama dengan tegas.

Alex hanya diam saja tidak berani menjawab, untuk membela catha pun rasanya bukan waktu yang tepat itu akan memperparah keadaan saja. Dia hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu menuju kamarnya.