Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 7
Tok...tok....tok...Tok..pintu rumah hanifah di ketok dengan keras berulang kali, dan terdengar seruan beberapa orang dari luar rumah hanifah.
" Hanifah ....buka pintunya...!!" seru beberapa orang dari luar rumah.
" Dasar wanita pembawa sial, keluar kamu, apa yang kamu lakukan di dalam sana, cepat keluar..." teriak seorang pria dari luar.
"Hanifah yang baru saja selesai menjalankan sholat subuh nya terkejut saat mendengar ramai ramai di luar rumahnya.
tanpa melepas mukenahnya Hanifah langsung beranjak dari duduknya dan berjalan cepat ke arah pintu rumah.
Hanifah bergegas membuka pintunya dan ia begitu terkejut saat melihat pak lurah dan beberapa warga sudah ada d depan pintu rumahnya, terlihat kemarahan di wajah para warga itu.
" hem dasar sok alim ....cepat suruh pria itu keluar " hanifah semakin tercengang saat salah satu warga mengucapkan hal itu.
Hanifah menatap pak lurah " ada apa ini pak?" tanya hanifah.
" Jangan banyak bicara... cepat suruh pria simpananmu itu keluar, atau kami obrak abrik rumahmu ini " ucap warga yang lainnya.
Hanifah semakin gemetar matanya nanar ingin menangis.
Hanifah merasa kalau warga telah mengetahui keberadaan pria yang ada di rumahnya, tubuh hanifah bergetar hebat, ketakutan terlihat jelas di matanya.
" Lihatlah dia pak lurah dia terlihat panik, dia pasti ada di dalam rumah ini " ucap seseorang.
" benar ayo kita cari pria itu di dalam ayo kita arak mereka ...mereka sudah mengotori desa ini dengan berbuatan mesum mereka " ucap yang lainnya
" Ayo arak mereka " teriak beberapa orang bersamaan.
Hanifah menggeleng - gelengkan kepalanya dengan wajah ketakutan.
sedangkan di dalam kamar dio, seorang pria muda menyentuh tubuh dio yang masih tertidur lelap, sontak dio langsung terbangun karena hawa yang sangat dingin menjalar di kulitnya.
" Shit...kamu lagi " ujar dio sambil bangun dari tidurnya.
" Ayo kita pergi " ucap datar pria muda itu.
" kemana ...ini masih sangat pagi, lihatlah matahari saja masih belum nampak " ucap dio sambil matanya menatap celah celah kayu.
" Pergilah dari sini, lewat belakang rumah ini, di sana nanti ada jalan setapak masuk hutan, bersembunyi lah dulu di sana " dio mengerutkan dahinya.
" kenapa aku harus sembunyi " kata dio heran.
lamat lamat dio mendengar suara keributan dari depan.
" suara apa itu ?" tanya dio sambil menajamkan telinganya.
" para warga mengetahui kalau Hani menyembunyikan pria di rumah ini, jika mereka tahu kamu ada di sini hani akan mendapatkan masalah, pergilah lewat belakang dan sembunyi lah di hutan sampai keadaan aman " ucap pria muda itu, yang pertama kali ini berbicara panjang, dio menatap pria itu dengan pandangan heran.
Tak lama terdengar lagi suara teriakan dari luar sana.
" cepatlah "
Dio menghela nafas panjang dan kemudian membenarkan pakaiannya dan setelah terlihat rapi dio berjalan keluar kamar dan di ikuti oleh pria muda itu.
" Kamu itu sebenarnya manusia atau hantu sih, selalu saja datang tiba-tiba dan saat kamu datang udara selalu saja dingin, bahkan tangan mu sedingin es, dan tengkukku selalu dingin dan merinding" gerutu dio.
" walaupun kamu hantu, aku tidak takut..." kata Dio sambil meraba tengkuknya yang merinding.
pria muda itu tersenyum tipis mendengar gerutuan dio.
" jalannya bukan ke arah situ tapi ke arah sana " ucap pria muda itu.
Dio tak menghiraukan nya ia terus berjalan ke arah samping rumah hanifah, jalan menuju ke depan rumah hanifah, ia tahu kalau pintu dapur pasti masih di kunci hanifah.
" Kamu diam saja, aku akan mengurus semuanya, aku bukan seorang pengecut yang harus sembunyi dan membiarkan seorang wanita berjuang sendiri " ucap dio sambil berjalan tenang ke arah pintu depan.
pria muda itu tersenyum lebar dan menghentikan langkahnya dan membiarkan dio berjalan ke depan sendirian.
" kalian diamlah ..." seru seru kepala desa.
" kita selesaikan ini dengan kepala dingin, jangan grusak grusuk seperti orang bodoh " seru pak lurah.
Hanifah tertunduk tak berani menatap pak lurah, orang yang selama ini selalu melindungi dirinya dari kebencian warga desa yang ingin mengusirnya dari desanya.
" Hanifah...lihat bapak, katakan yang sebenarnya, aku tahu kamu tak pernah berbohong pada bapak"
Hanifah meremas mukenahnya dengan kuat kuat kepalanya masih menunduk dan ada buliran bening yang keluar dari matanya
" maaf pak ...tapi kami...."
" tegakkan kepalamu dan jangan sekali kali menundukkan kepalamu kepada orang lain jika kamu merasa benar "
Semua orang menoleh ke arah suara yang ada di samping rumah hanifah, mereka melihat seorang pemuda tampan berjalan tegap ke arah mereka dengan tatapan tajam dan tak ada rasa takut dimatanya.
" Lihatlah pak lurah benarkan apa yang aku katakan kalau hanifah kumpul kebo dengan pria asing" ucap seorang pria yang berusia hampir sama dengan pemuda yang di temui dio di hutan.
Pak lurah mengeryitkan dahinya menatap pria muda yang mengunakan sarung dan jacket yang kekecilan di tubuh pemuda itu.
Dio berdiri di samping hanifah yang menatapnya dengan kekhawatiran.
" Ada apa kalian sepagi ini datang ke sini, dan membuat keributan di sini, mengganggu sekali " ucap dio datar dan memperhatikan satu satu orang yang ada di situ.
" Lihatlah sombong sekali dia pak lurah, dan Sudah jelaskan kalau ada pria yang tidak kita kenal berada di rumah hanifah, mereka pasti sudah kumpul kebo, ayo kita arak mereka, kita telanjangi mereka " teriak seorang pria yang lebih tua yang berdiri di samping pak lurah.
terlihat di kejauhan seorang pria setengah baya berdiri di balik pohon besar dan menatap kearah rumah hanifah dengan senyum yang lebar.
Pak lurah menenangkan para warga yang sudah berteriak teriak tak karuan.
" Apa kalian bisa diam dulu, kita minta kejelasan dulu dari hanifah " ucap pak lurah tegas.
" halah ...nanti mereka akan nge les pak lurah "
" Apa kamu mau main hakim sendiri, kalau iya silahkan tapi aku angkat tangan, dan pastinya aku akan melaporkan berbuatan kalian pada pihak yang berwajib, kita punya hukum, ada semuanya ada prosesnya ".jelas pak lurah dengan nada tinggi sehingga membuat warga langsung terdiam .
pak lurah ganti menatap pria yang berdiri di samping hanifah.
" katakan siapa kamu anak muda, dari mana kamu berasal dan kenapa kamu sampai ada di dalam rumah hanifah, aku tahu kamu bukanlah saudara dari hanifah karena aku tahu siapa saja keluarga hanifah " kata pak lurah.
" Nama saya fandi, saya berasal dari kota, saya berada di sini karena hanifah sudah menolong saya, saya adalah korban dari sebuah konspirasi pembunuhan, saya di buang di hutan sana " kata dio memperkenalkan dirinya sebagai fandi nama tengahnya.
" Malam itu Saya keluar dari hutan itu dan melihat pondok ini, saya terluka tiga tusukan di perut dan hanifah sudah menolong saya " ujar dio sambil melihatkan luka yang ada di perutnya yang sudah mulai mengering.
semua warga melihat ke arah perut dio.
" Kenapa kamu tak melapor ke kelurahan hani " tanya pak lurah.
" saya yang melarangnya pak, saya tak ingin ada yang mengetahui keadaan saya dulu sampai saya sembuh, dan iya saya tidak pernah serumah dengan dengan hani saya tinggal di rumah belakang, hanifah tak pernah memperbolehkan saya untuk masuk rumah ini "
" halah...alasan saja...aku yakin kalian sudah tidur bersama dan ..." ucap seorang warga.
Dio langsung menatap tajam pria itu, melihat tatapan dio yang tajam pria itu langsung diam .
" tapi ini tetap salah nak..benar tidak nya ucapanmu itu, hanya kalian yang tahu, sedangkan kami hanya melihat dari mata kami kalau kalian sudah tinggal serumah, dan itu ada konsekuensi nya " ucap pak lurah.
" Saya akan terima semua konsekuensi ny pak, tapi jangan sentuh hanifah, karena di sini sayalah yang salah " ucap dio.
pak lurah tersenyum tipis mendengar ucapan dio, pak lurah melihat sebuah ketegasan di mata dio.
" kalau begitu nikahi Hanifah..."
#####
hanifah kasian banget hidupnya dikelilingin orang" toxic, parahnya lagi mau diusir karena menyebabkan malapetaka/kesialaan bagi warga desa...
tapi dio akan ada selalu bersama hanifah menjadi garda terdepan untuk melindunginya.....
Semoga permasalahan dio cepat selesai bawa pergi hanifah ketempat yang aman....
seru nih pengalaman reyhan dan nino dihutan wingit hahaha berasa uji nyali
lanjutkan Thor, tetap semangat ngajarnya 💪
ternyata apa yang dbilang dio itu benar mama nya penakut...
semoga saja dio bisa kembali bertemu dgn ortuanya dengan membawa hanifah...