Bangkitnya Permaisuri Yang Tersakiti

"Tidak ada yang mulia tapi saya tadi dengar pelayan yang lewat di depan gerbang kediaman kita jika raja tua dan ibu suri marah dan kesal pada anda karena anda tidak datang di cara pagi ini" ucap Cuning takut

"Oh begitu... Ini pasti ulah pria brengsek itu, biarkan saja aku akan memikirkan cara untuk membalas mereka dan juga mencari cara untuk mendekati ibu suri dan raja tua untuk kebebasan ku disini" ucap Yuan santai

"Ayo kita masuk aku lapar" ucap Yuan lagi lalu menggandeng tangan Cuning

...****************...

Hari hari berlalu begitu cepat tidak terasa Yuan sudah belajar bersama guru huyan sebulan lamanya.

Selama sebulan ini Yuan sudah belajar pada guru huyan, ilmu pengobatan pun sudah dia kuasai.

Hari ini adalah tepat satu bulan Yuan mempelajari semuanya, wajah Yuan terlihat semakin cantik tapi sampai saat ini sang guru belum pernah melihat wajah Yuan sekali pun.

 Begitu juga Raja Kiang We belum pernah bertemu lagi Yuan, karena bagi Raja Kiang We keberadaan Yuan tidak lah penting, ia justru senang melihat Yuan tidak keluar kediaman dan membuat selirnya bahagia.

Saat ini Yuan berada di hutan seperti biasanya.

"Yu'er hari ini terakhir untuk kita bertemu" ucap guru huyan

"Kenapa begitu guru?" tanya Yuan

"Hari ini adalah hari terakhir masa hukuman guru bdi dunia ini, jadi guru harus kembali dulu untuk melaporkan semua pada kaisar langit dan guru juga merindukan istri guru, jadi untuk sementara ini kita tidak bisa bertemu tapi jangan khawatir ini hanya sementara" jawab guru huyan

Mendengar itu Yuan pun mengerti,

"Baiklah guru murid mengerti, tapi guru bagaimana jika Yuan ingin bertemu atau bertanya hal penting pada guru?" tanya Yuan

"Itu sangat mudah, ambil ini jika kau ingin menghubungi guru gunakan ini maka kita bisa berbicara walau jauh, kita sudah memiliki ikatan batin jadi jika kau dalam masalah guru akan datang menemuimu" jawab guru huyan sembari memberikan benda penghubung antara mereka

"Teteskan sedikit darahmu di sini agar benda ini menyatu dengan mu dan tidak akan ada yang bisa melihatnya selain dirimu dan aku, jadi bebas kau gantungkan dimanapun" ucap guru huyan

"Benda seperti ini butuh donor darah yang benar saja guru, ini kan hanya cangkang gak ada isi siapa yang minum darahnya, apa ada vampir di dalam cangkang ini" ucap Yuan sembari mengintip lubang kerang itu

 guru huyan yang melihat tingkah Yuan sangat kesal.

"He .. bocah nakal bisa tidak jika gurumu ini bicara kau turuti saja tanpa protes, kau kira ini di dunia mu dulu ada semacam vampir penghisap darah. Sudah lakukan saja " jawab guru huyan kesal

"Ih cerewet sekali... Iya iya guru" ucap tuan langsung melukai jarinya sedikit lalu meneteskan sedikit darahnya pada kerang itu.

Terlihat cahaya terang menyinari gelang itu dan juga tubuh Yuan, tiba tiba cadar Yuan terbuka sendiri memperlihatkan kecantikan Yuan.

Guru huyan yang melihat itu sangat terkejut...

"Yuan'er ini sungguh dirimu?" Tanta guru huyan terkejut

"Tentu saja guru, jangan bilang guci terpesona dan mulai mencintai ku?" jawab Yuan

Tukkk... Sentilan guru huyan pada kening Yuan

"Aduk guru sakit, kenapa sih" kesal Yuan sembari mengusap keningnya

"Buat kepala kecilmu sadar, aku ini sudah punya istri dak aku juga setia pada istri ku, aku bukan terpesona tapi aku seperti melihat seseorang di wajahmu dan kalian sangat mirip" jelas guru huyan

"Oh.... Hehehe baiklah, ternyata wajah cantikku pasaran juga ya" ucap Yuan

"Kau memang tidak ada duanya jika membuat orang jengkel" ucap guru huyan

"Baiklah guru akan pergi sekarang, kau berhati hatilah dengan selir suamimu itu yang memiliki wajah seribu tipu daya, oh iya guru hampir lupa setelah kau bisa pergi dari kerajaan ini, kau pergilah menuju arah selatan kau akan menemukan banyak hal disana jadi cepatlah selesaikan urusanmu disini" ucap guru huyan

"Baik guru Yuan mengerti terima kasih sudah menjadi guru terbaik ku dan titipkan salam pada istri guru dan sampaikan padanya jika tua. Sangat penasaran dan ingin bertemu" jawab Yuan

"Tentu kalian pasti akan bertemu secepatnya, jika begitu guru pamit sampai jumpa Yuan'er" ucap guru huyan lalu menghilang.

"Sampai jumpa guru" jawab Yuan

"Baru di tinggal aku sudah merindukan guruku Jang cerewet itu" ucap Yuan lalu pergi dari sana.

Di sepanjang jalan Yuan menikmati perjalanan nya, ia juga banyak mengambil tumbuhan obat.

Sampai akhir tanpa sengaja ia melihat sesuatu yang tertidur di bawah rerumputan tanaman obat.

"Eh apa ini... hewan apa ini kecil sekali, jika ini di duniaku pasti aku mengira ini boneka tapi ini di jaman kuno mana ada boneka karet. Apa dia sudah mati atau pingsan" ucap Yuan sembari menusuk nusuk pipi hewan kecil itu dengan jarinya sampai satu hat terjatuh tanpa di sangka

"Ahrkkkk... Sakit, he mini... kenapa kau menggigit ku aku tidak menyakiti mu" ucap Yuan kesal.

Tapi hewan kecil itu hanya diam karena saat ia tanpa sengaja menggigit Yuan darah Yuan sedikit terletan oleh hewan kecil itu

Dan itu membuat tubuh hewan itu terasa panas dan dingin, tubuhnya yang tadi lemah menjadi bertenaga, tubuh ya yang tersegel pun terlepas perlahan.

Tubuh yang tadinya kecil menjadi sangat besar.... Dan itu membuat Yuan kaget.

"Salam yang mulia... Hamba Naga surgawi memberi hormat dan mulai saat ini hamba adalah mahkluk kontrak anda yang mulia terimalah hamba dan berikan hamba nama" ucap naga itu sembari memberi hormat pada Yuan

Yuan yang melihat dan mendengar itu sangat shock.

"Kau bisa bicara... wah sangat luar biasa, baiklah aku menerima mu tapi bagaimana kau tinggal tubuhmu besar sekali, tidak muat di kantong ku" ucap Yuan

"Apa kantong.... di kira aku kacang bisa di kantong in" kesal naga surgawi itu dalam hati

"He aku bisa mendengar ucapan mu" ucap Yuan

"Maafkan hamba yang mulia, soal tubuh hamba hamba bisa berubah seperti tadi yang mulia" jawab sang naga

"Baiklah jika begitu berubahlah seperti tadi " ucap yuan

"Baik yang mulia" ucap sang naga dan berubah menjadi seperti tadi.

"Longwei... Ya namamu adalah Longwei naga surgawi, apa kau suka ?" tanya Yuan

"Terima kasih yang mulia, hamba sangat menyukainya' ucap Longwei naga

"Baiklah sama sama, ayo kita pulang" ucap Yuan

"Baik yang mulia" jawab Longwei naga

Setelah itu Longwei berada di pundak Yuan dengan tenang.

"Longwei bagaimana bisa kau ada di dalam hutan ini bukanya seharus kau berada di alam surga" tanya Yuan heran .

"Ceritanya sangat panjang yang mulia nanti akan saya ceritakan semuanya" ucap Longwei

"Baiklah jika begitu " jawab Yuan dan mereka

Bersambung