Dokter Cantik Milik Mafia Kejam

Ya, setelah drama pagi di kamar mandi berakhir, keduanya langsung bersiap karena mereka akan pergi bulan madu. Tapi lihatlah betapa santainya hidup laki-laki itu, dan apa yang Robert lakukan membuat Clara merasa kesal.

"Ayolah, kamu sendiri yang mengatakan bahwa kita akan pergi bulan madu bukan? Lalu kenapa masih terlihat begitu santai?" tanya Clara yang mulai frustrasi dengan tingkah suaminya.

Ini baru satu hari, dan Robert sudah menguji kesabarannya yang terkadang haya setipis lapisan kulit bawang.

"Lalu aku harus apa? Kita memang akan pergi berbulan madu. Kenapa harus terburu-buru? Mereka tidak akan meninggalkan kita." jawabnya tanpa beban sedikitpun.

Masih terlihat santai sambil menikmati secangkir Americano miliknya. Astaga, ini benar-benar menguji kesabaran Clara.

Americano 6 shot, membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding. Americano, satu shot saja sudah membuat sakit kepala, tapi suaminya ini dengan begitu santainya menikmati 6 shot tanpa masalah bersama sebatang rokok miliknya.

"Bagaimana tidak di tinggal. Sebenarnya kita berangkat jam berapa? Aku bahkan belum siap packing. Aku tidak tau pakaian apa yang akan ku pakai di sana nanti. Jadi-"

"Kamu tidak perlu membawa pakaian karena itu tidak akan berguna."

"Hah?" beo Clara setelah mendengar apa yang suaminya katakan.

"Kenapa terkejut? kita akan berbulan madu, honey. Itu artinya kegiatan kita hanya berada di dalam kamar dan selebihnya kita akan menikmati dunia luar, tapi setelah apa yang kita lakukan di dalam kamar nanti. You know, honey moon darling. Jadi kau tidak membutuhkan pakaian karena nantinya aku akan-"

"Ahhhkkk...sudahlah! Kamu menyebalkan sekali. Terserah mu saja, aku mau sarapan!" jawabnya karena sudah terlalu kesal menghadapi tingkah laku suaminya yang tidak ada habisnya ini.

Tiba-tiba saja Clara merasa pipinya panas dan jantungnya semakin berdebar kencang. Sungguh, dia tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang semakin menggebu-gebu ketika berhadapan dengan suaminya.

Ya, suaminya. seorang laki-laki yang terlihat begitu menyebalkan dengan segala tingkah lakunya itu.

Melihat Clara yang tersipu malu dengan pipi merah begitu membuat Robert kembali tersenyum. Hari-harinya berubah semenjak bersama Clara. Bahkan tanpa sadar akhir-akhir ini dia terlihat lebih banyak tersenyum dan bercanda ria bersama wanita yang baru saja di nikahinya kemarin dan itu membuat semuanya berubah menjadi lebih indah dan lebih berwarna lagi.

"Aku mencintaimu, honey," ucap Robert dengan begitu manisnya hingga membuat Clara yang sedang menikmati sarapan paginya langsung tersedak mendengar kata-kata horo itu.

Uhuk!

"Astaga, apa-apaan ini honey? Kenapa bisa tersedak begini?" tanya Robert panik saat melihat ajah istrinya yang memerah karena tersedak.

Tubuh Clara semakin panas dingin saat mendapatkan sentuhan hangat nan penuh cinta dari Robert.

"Ahhh, sudah. Jangan lakukan hal seperti ini lagi. Aku masih ingin hidup lebih lama lagi."

"Memangnya kenapa? Apa ku tidak suka saat aku menyentuhmu? Apa kau lebih suka jika orang lain yang menyentuhmu? Iya, begitu?" tanya Robert yang mulai kesal karena Clara menolak apa yang dia lakukan untuknya.

"Apa-apaan ini? Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu? Apa kamu pikir aku adalah wanita yang mudah di sentuh orang lain begitu? Apa kamu pikir aku ini seperti wanita-wanita yang mungkin saja pernah kamu sentuh? Jika memang begitu maka kamu salah besar! Karena aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuhku dengan mudah!" ucap Clara dengan nada yang kesal karena Robert telah berpikiran buruk tentang dirinya.

Dia bahkan meninggalkan laki-laki itu begitu saja karena terlalu kesal di buatnya pagi ini.

***