NovelToon NovelToon
Aset Besar Milik Istri Kecilku

Aset Besar Milik Istri Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Atik's

Semua orang terkejut saat bos besar mereka muncul dengan menggandeng seorang wanita muda. Karyawan pria terpesona karena lekuk tubuh dan aset besar yang terpampang itu, sementara karyawan wanita merasa cemburu pada sosok yang berjalan bersama atasan mereka.

"Turunkan pandangan kalian!" desis Vino dengan nada dingin. Banyak yang berbisik-bisik tentang Sea menyebutnya sebagai perayu ulung. Mendengar itu, David merasa darahnya mendidih. Ia berhenti, berputar, dan menatap tajam mereka yang berani menggunjing istrinya.

"Berani-beraninya kalian menyebut istriku penggoda!Kalian ingin mencari masalah, ya?"

Semua orang kaget saat tahu bahwa wanita yang mereka bicarakan ternyata adalah istri dari atasan mereka.

"A-ampun, Tuan. Kami tidak tahu kalau Nyonya adalah istri Anda!" kata salah satu dari mereka dengan nada takut.

David mendengus kesal. Wajahnya menjadi lebih lembut saat merasakan usapan halus di tangannya.

"Jangan emosi, sayang. Nanti mereka bisa ketakutan," bisik Sea den

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atik's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

22

Setelah bertemu Bu Tari, Yudi langsung pulang ke kediaman David. Dia menemukan David dan Sea sedang makan siang di ruang makan, dengan suasana yang tenang. Yudi mendekati dengan foto dan cerita yang dia dapat.

"Tuan Muda, saya sudah bertemu Bu Tari," ujar Yudi dengan nada yang lebih lembut. Dia memberitahu semua yang Bu Tari ceritakan, mulai dari kesulitan dulu, kalung bintang perak, hingga menunjukkan foto tua itu.

David mengambil foto dan menatapnya, lalu melihat Sea yang sudah berhenti makan. Gadis itu memandang foto dengan mata terbuka lebar dan wajah ayu disana memang mirip dia, dan kalungnya sama persis dengan yang dia simpan di laci lemari.

"Kalung itu... itu kalung yang selalu aku simpan," bisik Sea dengan suara pelan. Dia berdiri dan mengambil foto, tangannya menggigil.

David melihat wajah Sea yang penuh dengan harapan, dan rasa keraguannya hilang sepenuhnya. "Baik, kita pergi bertemu dia sekarang," ujarnya, menggenggam tangan Sea.

Mereka berangkat ke kafe yang sama, dimana Bu Tari masih menunggu. Saat mereka memasuki kafe, Bu Tari segera melihat Sea. Matanya terbuka lebar, tangannya menutupi mulut. Sea juga menangis terlihat, langkahnya lambat mendekati.

"Bu... Bu Tari?" panggil Sea dengan suara terbatas.

Bu Tari mengangguk, air mata menetes deras. "Iya, sayang. Ini ibu. Sea, anakku," ujarnya pelan.

Tanpa ragu lagi, Sea berlari dan memeluk Bu Tari erat. Dia menangis tersedu-sedu, menangis karena kebahagiaan yang terlalu besar setelah 15 tahun tidak bertemu. "Aku sudah mencari ibu selama ini," bisiknya di telinga Bu Tari.

David berdiri di kejauhan, melihat kedua orang itu memeluk. Hatinya terenyuh  melihat kebahagiaan yang tulus di wajah Sea, dan itu membuat hatinya juga merasa tenang. Dia menyadari bahwa ini adalah hal yang paling penting untuk Sea saat ini.

Bu Tari memeluk Sea kembali, menangis juga. "Ibu menyesal banget, sayang... tapi ibu senang bisa bertemu lagi denganmu," ujarnya.

Sea masih memeluk Bu Tari erat, tangisnya belum berhenti. Setelah beberapa saat, dia melepaskan pelukan dan menatap ibunya dengan mata yang memerah. "Bu... rumah IBu sekarang dimana? Aku ingin melihatnya," tanya dia dengan suara pelan.

Bu Tari tersenyum meski air mata masih menetes. "Rumah ibu kecil, sayang, di pinggiran kota. Jauh dari sini, tapi kalo mau, kita bisa pergi sekarang," jawabnya.

Sea langsung menoleh ke David, matanya penuh dengan harapan. David menyenyum dan mengangguk. "Tentu, kita pergi sekarang," ujarnya, menggenggam tangan Sea lagi.

Yudi mengemudi mobil mereka menuju rumah Bu Tari. Perjalanan memakan waktu sekitar sejam dari pusat kota ke daerah pinggiran yang lebih sunyi. Akhirnya, mobil berhenti di depan rumah sederhana dengan dinding berwarna putih yang sudah agak pudar, dan halaman kecil yang ditanami bunga merambat.

"Ini dia rumah ibu," kata Bu Tari sambil membuka pintu mobil.

Mereka memasuki rumah. Dalamnya sederhana tapi rapi. lantai keramik, meja makan kecil, dan kamar tidur yang tidak terlalu luas. Di dinding, terpasang beberapa foto lama, salah satunya adalah foto Sea yang masih bayi yang Bu Tari tunjukkan di kafe tadi.

Sea berjalan perlahan, melihat setiap sudut rumah. Dia merasa ada rasa akrab yang tidak terkatakan meskipun ini pertama kalinya dia datang, tapi rasanya seolah-olah dia sudah tahu tempat ini.

"Ibu tinggal sendirian di sini?" tanya Sea.

Bu Tari mengangguk. "Ya, sayang. Tapi sekarang, ibu merasa tidak sendirian lagi," jawabnya, menyentuh pundak Sea dengan lembut.

David berdiri di belakang, melihat suasana itu dengan hati yang tenang. Dia melihat betapa bahagia Sea menjadi, dan itu membuat dia juga merasa puas. Dia tahu bahwa tempat ini mungkin tidak mewah seperti rumahnya, tapi bagi Sea, ini adalah tempat yang berharga.

Mereka duduk di teras rumah, menikmati angin sejuk sore. Setelah sejenak diam, Bu Tari menghembuskan napas panjang dan menatap Sea dengan wajah serius.

"Sayang, ada sesuatu yang ibu ingin katakan padamu dan David," ujarnya, matanya bergeser ke arah David yang sedang mendengarkan dengan cermat. "Setelah bertemu kamu lagi, hati ibu merasa penuh sekali. Ibu ingin sekali hidup bersama mu di rumah ini. Seperti keluarga yang utuh lagi."

Sea mengangkat alis, wajahnya terlihat bingung dan sedih. Dia menggenggam tangan Bu Tari. "Bu... aku juga ingin sekali itu. Tapi Bu tahu kan, aku sudah menikah dengan David. Aku tidak bisa tinggal di sini terus-menerus, karena aku harus bersama suamiku."

Bu Tari mengangguk, wajahnya menunjukkan kekhawatiran tapi juga pemahaman. "Ibu tahu, sayang. Ibu tak tahan rasanya kangen padamu lagi setelah 15 tahun."

David yang mendengar itu kemudian berbicara. "Bu Tari, saya mengerti perasaan ibu. Sea juga pasti kangen pada ibu. Mungkin Sea tidak bisa tinggal di sini, tapi saya setuju kalau dia sering datang menjenguk ibu. Bahkan, kalo mau, ibu juga bisa datang ke rumah kami kapan saja."

Sea tersenyum lega mendengar kata David. Dia memeluk Bu Tari lagi. "Iya Bu, itu kan bagus? Aku janji akan sering-sering datang ke sini. Mungkin setiap minggu, atau kapan saja ibu butuh aku,"

Bu Tari menangis senang, memeluk Sea kembali. "Terima kasih, sayang. Terima kasih juga, David. Itu sudah cukup bagi ibu. Yang penting, ibu bisa melihatmu lagi dan tidak sendirian lagi."

Mereka tetap duduk di teras sampai matahari terbenam, berbicara tentang banyak hal.

***" ""

Beberapa Bulan Kemudian

Hidup Sea dan David berjalan dengan tenang selama beberapa bulan. Sea sering menjenguk Bu Tari setiap minggu, dan kadang Bu Tari juga datang ke rumah mereka. Semuanya terasa sempurna, sampai satu hari, David mendapatkan tugas kerja besar yang membuatnya harus keluar kota terus-menerus.

Mulai dari seminggu sekali, kemudian menjadi dua minggu, bahkan kadang sebulan sekali dia pulang ke rumah. Sea mulai merasa kesepian. Malam-malam dia tidur sendirian di kamar yang luas, dan hari-hari hanya diisi dengan menunggu pesan atau panggilan dari David.

Satu malam, Sea sedang menunggu David yang janji pulang hari itu, tapi tiba-tiba dia menerima pesan: "Sayang, maaf ya, tugasnya belum selesai. Aku harus tinggal lagi seminggu." Membaca pesan itu, Sea menangis sendirian. Rasanya, dia jarang berbicara serius dengan David lagi. Semua obrolan hanya tentang kerja dan jadwal pulang.

Masalahnya semakin memburuk ketika mereka mulai sering bertengkar melalui telepon. David merasa Sea tidak memahami tekanan kerjanya, sedangkan Sea merasa David tidak lagi peduli padanya. Bahkan, dia mulai lupa kapan terakhir kali mereka berdansa atau berbicara tentang hal-hal yang membuat mereka bahagia bersama.

#puncak cerita baru di mulai#

 

1
azka
👋
Uji Coba
Mr p
Uji Coba
dari awal baca sampai bab 21 masih ok. alur masih nyambung. semoga kedepannya tidak ada pelakor ya Thor. semangat nulisnya. aku akan setia padamu seperti David ya g setia pada Sea. wkwkwk.. ku tunggu dobel update setiap hari
Uji Coba: dari awal sampai bab 21 dibikin senyum-senyum sama tingkah Sea dan David. semoga kedepannya tidak ada drama pelakor ya Thor. tapi ya terserah author lah. aku akan setia padamu.. wkwkwk.. seperti David yang setia pada istri kecilnya yang agak oon.. Ups... bukan ngejek ya Thor, ya. 😍😍
total 1 replies
Uji Coba
🤣
azka
Sea bikin ngakak brutal🤣🤣
sabun
Sea Sea😎😎
sabun
semangat💪💪
Mama Farez
buatlah karya dengan fikiran sendiri jangan menjiplak karya orang lain..
karna cerita anda sama dengan orang lain yg judulnya istri kecil sang pewaris cuma yg beda cm nama tokohnya...klu gak percaya cb cek dia udah ada bab 2 hargailah karya orang tor ...
jangan asal ketik kasihan orang yg udah mikir2 eh gak tau udah d jiplak
baru 2
nice
baru 2
😍
baru 2
sangat puas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!