NovelToon NovelToon
Lies Of Marriage

Lies Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Romansa / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Poporing

Liana adalah seorang wanita yang paling berbahagia karena ia bisa menikah dengan lelaki pujaannya, Yudistira. Hidupnya lengkap dengan fasilitas, suami mapan dan sahabat yang selalu ada untuknya, juga orang tua yang selalu mendukung.
Namun, apa yang terjadi kalau pernikahan itu harus terancam bubar saat Liana mengetahui kalau sang suami bermain api dengan sahabat baiknya, Tiara. Lebih menyakitkan lagi dia tahu Tiara ternyata hamil, sama seperti dirinya.
Tapi Yudistira sama sekali tak bergeming dan mengatakan semua adalah kebohongan dan dia lelah berpura-pura mencintai Liana.
Apa yang akan dilakukan oleh Liana ketika terjebak dalam pengkhianatan besar ini?

"Aku gak pernah cinta sama kamu! Orang yang aku cintai adalah Tiara!"

"Kenapa kalian bohong kepadaku?"

"Na, maaf tapi kami takut kamu akan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poporing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 : Keputusasaan

Malam itu Yudistira tidak pulang, sesuai dengan apa yang telah diprediksi oleh Liana. Lelaki itu pasti saat ini sedang berada di rumahnya Tiara dan entah apa saja yang bisa mereka lakukan berdua. Memikirkan hal itu saja sudah membuat perasaan hati Liana sangat tak tenang. Rasanya ia ingin sekali pergi ke rumah perempuan itu dan menarik Yudis keluar. Tak peduli meski dia harus membuat keributan dan menjadi tontonan.

Tapi demi menjaga nama baik dua keluarga, Liana terpaksa harus diam dan menelan semua rasa pahit itu sendirian.

Sebenarnya sempat terlintas dalam benaknya untuk bercerai dari Yudistira, tapi setelah membayangkan pria itu akan pergi ke pelukan Tiara dan bahagia. Liana merasa tidak ikhlas. Dia benci dengan kenyataan kalau harus dirinyalah yang menderita sendirian, itu tidak adil.

"Aku gak bisa biarkan mereka berdua bahagia di atas rasa sakit ku!" Ucapnya sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Malam itu Yudis memang menginap di rumah Tiara. Setelah apa yang dialami oleh wanita itu ia tak tega membiarkan wanita itu sendiri meski barang sedetik pun.

Saat ini keduanya sedang duduk berdua di atas kasur dengan Tiara yang duduk sambil bersandar pada dada bidang pria itu, dan Yudis ia mengusap lembut rambut panjang wanita itu dengan penuh kasih dan mesra.

"Kamu itu kenapa sih tadi di mall? Kenapa bisa ada kejadian kayak gitu??" Ujarnya yang bertanya dengan nada suara yang lembut dan perhatian pada Tiara.

"Mas, percaya atau enggak tadi itu aku ketemu sama Liana...," jawab Tiara yang baru mengungkap fakta pertemuan singkatnya dengan Liana saat sedang berada di pusat perbelanjaan dan mencari susu ibu hamil.

"Kamu ketemu sama Liana??" Pria itu langsung bergejolak. Tubuhnya yang sedari-tadi bersandar rileks langsung maju ke depan lalu menghadap ke arah Tiara yang ada di sampingnya. "Serius kamu beneran ketemu sama wanita itu?" Tanyanya sedikit emosional.

"Iya mas, makanya aku kaget banget...." Tiara mengangguk tanpa menyembunyikan rasa takut dan khawatirnya di depan Yudis. Ia melihat perempuan itu sudah seperti ancaman yang bisa mengganggu ketentramannya.

"Astaga..., bisa-bisanya kalian ketemu di sana...." Yudis langsung memijit keningnya sendiri yang terasa sakit seketika, menyadari kalau sekarang Liana berarti sudah tahu kalau Tiara sedang hamil.

"Aku juga ga nyangka Liana bisa ada di sana," balas Tiara yang jujur saja dia masih merasa was-was.

"Dia ngomong apa? Dan apa itu yang bikin kamu hampir keguguran?" Yudis tampak sudah emosional karena menduga kecelakaan yang terjadi pada Tiara pasti karena ulah Liana.

"Enggak ada, Mas, tapi aku takut dia curiga...." Tiara menunduk. Masih lekat dalam ingatannya bagaimana Liana memandangnya penuh dengan kecurigaan.

"Kalau dia curiga biar saja!" Balas Yudis yang seakan menantang rahasia mereka untuk terbongkar.

"Mas, jangan ngomong kayak gitu!" Tiara langsung menegur Yudistira. "Kamu masih ingat janji kita apa 'kan? Liana jangan sampai tahu sebelum anak ini lahir. Aku gak mau ada masalah, Mas!" Tiara mendapat Yudistira dengan gusar. Wajah cantiknya menggambarkan kegelisahan yang nyata. Dia gak mau Yudis sampai bertindak sembrono dan malah bikin rahasia mereka terbongkar.

"Tapi aku udah gak tahan lagi, Ra!" Yudistira terlihat frustasi. Ia bahkan sampai menghela napas dalam-dalam seperti orang yang sedang terkena tekanan batin.

"Aku tau Mas, aku tau. Tapi tinggal 2 bulan lagi, tolong Mas...." Tiara membujuk pria itu dengan lembut. Digenggamnya tangan Yudistira erat-erat. "Demi bayi kita Mas, aku mohon jangan sampai semua ini ketahuan oleh Liana...," ucapnya lagi dengan nada memelas.

"Huft..., baiklah..., aku akan menahan semua ini 2 bulan lagi, tapi setelah itu aku akan segera meninggalkan Liana," ujarnya sambil berjanji demi Tiara. Ya, semua demi Tiara....

......................

Keesokan paginya Yudistira berangkat ke kantor langsung dari rumah Tiara. Dia bahkan enggak mempedulikan bagaimana keadaan Liana di rumah, bahkan sekedar bertanya lewat pesan, apalagi menyempatkan untuk pulang sebentar. Dia memilih bungkam dan langsung ke kantor.

Sebelum berangkat tentu saja dia berpamitan kepada Tiara sambil mengecup dahi wanita itu dan mengelus perut buncitnya dengan kasih. Kontras sekali dengan Liana yang melewati malam dengan kesendirian dan terbangun dengan rasa hampa. Kosong karena ketiadaan Yudis, sang suami di sana.

Liana yang sudah terbangun sejak tadi hanya duduk di tepi ranjang sambil merenung. Matanya sembab karena ia semalaman kembali menangis sampai tertidur. Wajahnya pun pucat. Ia terlihat berantakan pagi itu.

"Nya...?" Suara Tuti terdengar dari depan.

"Masuk Bi," balasnya dengan suara lemah.

Krieeeeet ....

Pintu kamar pun dibuka dan wanita tua itu masuk dengan hati-hati sambil membawakan secangkir teh manis hangat.

"Diminum dulu, Nya...." Ia meletakkan cangkir teh tersebut di samping laci tempat tidur.

"Makasih Bi...," balas Liana yang hanya melirik cangkir itu tanpa minat.

"Nya..., apa gak sebaiknya Nyonya ke dokter?? Wajahnya pucat banget...." Wanita itu terlihat mencemaskan Liana saat melihat wajahnya yang sangat lesu seperti kekurangan vitamin.

"Bi..., menurut Bibi saya ini harus apa ya...?" Ujar Liana secara tiba-tiba dengan pandangan mata yang kosong ke depan.

"Eh? Maksudnya kayak gimana Nya...? Harus apanya bagaimana?" Tanya Tuti sedikit bingung dengan kalimat dadakannya Liana.

"Ya saya harus apa, gimana lagi ke Mas Yudis...? Saya sudah berusaha sekuat tenaga pertahanin dia, tapi kok rasanya dia malah semakin menjauh ya...," jelas Liana dengan gamblang mengenai permasalahan pernikahannya saat ini yang berada di ambang kehancuran.

"Aduh, Nya..., kalau ditanya kayak begitu, Bibi juga bingung sih...," jawab Tuti dengan jujur dan sedikit celingukan kayak orang bingung.

"Memangnya suami Bibi, enggak pernah selingkuh?" Tanya Liana yang tiba-tiba membahas soal orang ketiga.

"Dulu pernah sih Nya, sekali," jawab si Bibi mengenai perilaku suaminya. "Tapi itu enggak lama. Dia cuma selingkuh beberapa bulan tapi berhenti setelah tahu Bibi lagi hamil...," tandasnya menjelaskan.

"Memangnya cara kayak gitu bisa berhasil?" Liana tampak penasaran.

"Ya, kalau Bibi sih dulu kayak begitu..., setelah tahu Bibi lagi hamil dia langsung memutuskan komunikasi sama wanita itu dan akhirnya jadi merantau deh ke Jakarta," jawab Tuti yang tentu saja masih mengingat kejadian itu dengan jelas. Bagaimana dulu suaminya begitu dingin dengan alasan sudah bosan. Tapi setelah tahu akan kehamilannya dia langsung sadar dan menjauh dari wanita itu.

"Tapi kok, Mas Yudis malah enggak percaya ya, Bi..., dia gak percaya kalau saya sedang hamil...." Liana tersenyum getir akan fakta tersebut. Jelas terlihat pria itu tak nyaman dan tidak menginginkan kehamilannya Liana.

"Mungkin instingnya Pak Yudis belum muncul kali, Nya..., nanti juga dia sadar dan kembali, Bu Liana sabar ya, Bu...." Tuti berusaha untuk menguatkan hati sang majikan.

"Ya jelas dia tidak peduli karena semua perhatiannya sudah tercurah untuk orang lain...." Batinnya kembali merasakan luka yang teramat perih.

.

.

.

Bagaimana kisah rumah tangga Liana? Mampukah dia bertahan? Apakah rahasia Yudis dan Tiara akan terbongkar di depan umum?

BERSAMBUNG....

1
sutiasih kasih
klo km ngotot cerai.... setidaknya punya lah hrga diri yudis.... srcara sadar keluar dri zona nyamanmu slm ini yg mmberimu ketenaran karir...
dan saat nanti trbukti liana memang hamil.... jgn lgi ada kta mnyesal yg berujung mngusik ketenangan hidup liana dan anknya....🙄🙄
dan untuk liana.... brhenti jdi perempuan bodoh jdi jdi pngemis cinta dri laki" yg g punya hati jga otak...
jgn km sia"kn air matamu untuk mnangisi yudis sialan itu..
sutiasih kasih
knapa km msih mau prtahanin laki" macam yudis....
sdh tau km tak prnah di anggp.... bhkn km matpun yudis g akn sedih liana....
justru klo yudis km buang.... yg bkalan hidup susah itu dia dan gundiknya...
yudis manusia tak tau diri.... g mau lepasin km krna dia butuh materi untuk kelangsungan hidup gundik dan calon anaknya...
jdi... jgn lm" untuk mmbuang kuman pnyakit...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!