Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Rencana Siska
"Tidak, kamu lanjutkan saja makannya cepat habiskan ini sebentar lagi juga matang" kata Aurel sambil membolak-balik kan ayam tersebut.
"Baiklah, ayam ini enak sekali baru kali ini aku makan ayam bakar" kata Bram lagi lalu ia melanjutkan makan dengan gembira, baru kali ini perut kenyang sampai penuh, ia senang bersyukur bisa ikut dengan kakaknya hari ini.
"Bram bawa sini piringnya, semua nya sudah matang" kata Aurel memanggil adik nya yang asyik makan.
"Baik kak" lalu bram memberikan piring itu kepada Aurel. setelah itu aurel membersihkan tempatnya ia menyimpan tempat panggang daging kedalam keranjangnya sebenarnya memasukkan kedalam ruang dimensi bulan.
Mereka makan bersama-sama dengan bahagia, Aurel sangat bahagia karena mendapatkan adik saat sampai disini, kehidupan sebelum ia juga yatim piatu sekarang meskipun yatim piatu tapi ia mempunyai adik kandung.
Tidak lama setelah itu mereka selesai makan, dengan perut yang kenyang...
"Ingat ya bram ini adalah rahasia kita berdua, tidak boleh orang ketiga yang tahu, apa kamu ingat" kata Aurel lagi mengajari adik nya itu untuk menyimpan rahasia.
"Iya kak aku pasti ingin, jika memberitahu orang lain pasti kita tidak bisa makan" kata Bram lagi ia sudah menjalani hidup menderita sejak kecil, mana mau dia memberitahu makanan kepada orang lain, dia saja kelaparan dia juga tidak bodoh.
"Kayu bakarnya sudah habis, hari juga hampir sore lebih baik kita mencari kayu bakar untuk bawa pulang" kata Aurel lagi mengambil parang dalam keranjangnya.
"Aku akan membantumu kak" ucap bram lalu ia membantu Aurel mengumpulkan kayu yang sudah di potong-potong oleh Aurel.
Setelah terkumpul cukup banyak, Aurel mengikat menjadi dua ikatan yang satu ikatan kecil untuk adiknya bawa turun gunung yang besar untuk dirinya.
Ia juga mengumpulkan sayur liar untuk dan ia juga mendapatkan singkong dan ubi jalar lalu ia bawa pulang, untuk obat tanya orang di rumah.
"Kak, ubi ini terlalu banyak kalau kita bawa pulang, bagaimana kalau kita simpan disini sedikit, besok kita kesini lagi" ucap Bram kepada Aurel dengan takut-takut kakaknya marah karena menjadi picik.
"Ya, kamu benar kalau kita bawa pulang semua, kita tidak akan dapat memakannya" kata Aurel tersenyum jadi Bram juga tersenyum ternyata kakak nya tidak marah dia menerima usulnya, dia senang kakak menyayangi nya.
"Kamu tunggu disini kakak yang menyimpan" ucap Aurel lalu pergi kebalik pohon agak besar kemudian Aurel menyimpan sebagian ubi yan dia gali kedalam ruang dimensinya.
"Dek, ayok kita pulang" ucap Aurel setelah ia kembali dari balik pohon dan mereka segera turun gunung.
***
Sedang kan di rumah, paman dan bibinya terbangun satu jam kepergian nya ke gunung, lalu bibi Lina pergi ke dapur apakah Aurel sudah memasak.
"Kemana anak itu, kenapa tidak terlihat apakah dia sudah pergi atau belum bangun" gumam Lina saat sampai di dapur tidak melihat Aurel lalu ia memanggil Aurel dengan suara kerasnya.
"Aurel... Aurel kurang ajar berani kau tidak masak,cepat bangun au sudah lapar" teriak bibi Lina yang keras sehingga membangunkan semua anak-anaknya.
"Kenapa kau berteriak-teriak, Aurel sudah masak ini sudah di tata meja makan" kata paman Aurel Antoni lalu ia duduk dan membawa istrinya.
"Ada apa sih ibu, kenapa kau berteriak aku kan masih mengantuk" kata Siska anak perempuan paman dan bibi Aurel.
"Baguslah kalau sudah bangun, cuci muka mu dan bangunkan adik-adik mu, setelah itu cepat makan" kata bibi Lina lalu ia membagikan ubi rebus kepada piring anak-anaknya.
Tidak lama setelah itu mereka selesai makan, lalu Lina membersih piring kotor.
"Kemana anak itu apa dia sengaja menghindari pekerjaan dirumah" kata Lina lalu ia mencuci semua piring itu, terpaksa dia yang mencucinya.
"Bu, hari sabtu Bang kevin datang melamarku, kapan pertunangan ku dibatalkan" kata Siska kepada ibunya.
Kevin pacar Siska pacar siska selama dua tahun ini, semenjak kaki William cacat tidak bisa berdiri lagi, ia berpacaran dengan anak jurangan anak didesa mereka yaitu James dan Lini. Kevin anak kesayangan mereka karena susah mendapatkan anak jadi mereka memanjakan anak satu-satunya itu.
Semua kemauannya di turuti, jadi dia memiliki sifat angkuh dan sombong ingin memang sendiri tanpa melihat kesusahan orang.
"Kamu kata saja kepada nak kevin, karena perjanjian itu tidak bisa di batalkan, tapi yang menikahi William sicacat itu si Aurel" kata Lina santai tanpa bertanya kepada Aurel apakah dia setuju atau tidak.
"Baik ibu, aku sangat mencintaimu, kau memang ibuku, kalau aku sudah menikahi bang Kevin aku akan membawa beras kerumah, supaya kamu bisa makan nasi" kata siska kepada ibunya.
"Kamu memang putriku, tidak seperti anak sialan itu pagi sudah pergi untuk menghindari pekerjaan" kata Lina, sedangkan pamannya Antoni hanya diam saja bukan urusannya juga.
"Bu kalau aku kasih saran, lebih baik ibu jangan marah kepada Aurel sebelum ia menerima pernikahan ini, aku takut dia tidak menerima karena ibu tidak baik padanya" kata siska lagi memberikan saran kepada ibunya.
"Ya kamu benar, tiga hari lagi Benjamin dan Lia datang kemari untuk membahas pernikahan, karena dia ingin cepat menikahi dengan anaknya untuk mengurus anaknya yang cacat itu" kata lina kepada putrinya.
"Pas hari itu kamu katakan saja, bahwa aku sudah punya pacar tidak mungkin menikahi anaknya karena pacar anak juragan tanah, mereka tidak mungkin bisa melawan juragan tanah, lalu mereka pasti menerima Aurel sebagai pengganti ku, yang mereka inginkan bukan istri tapi pengasuh cocok Aurel yang menikah dengannya" ucap siska lagi kepada ibunya.
"Baiklah, nanti ibu dan ayahmu sampai kan kepada pak kepala desa, seperti itu" kata Lina lagi.
"Kita tunggu saja anak itu pulang baru kita bahas ini lagi" kata lina lagi lalu ia melihat suami nya.
"Bang Anton aku tidak kerja hari ini di kebun, soalnya aku menunggu ponakanmu itu dirumah" kata lina kepada suaminya.
"Terserah bu saja, aku pergi dulu" kata Anton lalu pergi ke kebun nya. Dan lina menunggu di rumah sedangkan siska dan kedua anak laki-laki nya pergi keluar intuk bermain
Matahari sudah sampai di puncak kepala pertanda hari sudah siang, lina yang menunggu Aurel dirumah sudah marah-marah sendiri karena orang yang di tunggu tidak kunjung nampak.
"Kenama anak itu apa dia kabur dari rumah, adik nya juga tidak ada dirumah, apa benar mereka kabur, kurang ajar aku harus kasih tau bang Anton" gumam Lina
