NovelToon NovelToon
SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Pernikahan Nilam dan Angga berjalan dengan lancar. Namun tidak dengan malam pertama mereka. Nilam berhalangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri karena kedatangan tamu bulanan. Angga pun pamit dan meninggalkan Nilam di kamar hotel seorang diri.

Keluar dari kamar Nilam, Angga mengetuk pintu kamar lain di lantai yang sama. Seorang wanita dengan pakaian tidur yang tipis menyambut Angga.

"Kamu sengaja memberikan aku obat," ucap Angga.

Wanita itu tertawa. Angga tidak lagi bicara. Dia menarik tubuh wanita itu lalu menjatuhkannya ke atas tempat tidur. Hal yang seharusnya tidak terjadi pun terjadi. Angga berbagi peluh dengan wanita yang sengaja menggodanya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Nilam dan Angga?

Siapa wanita yang sengaja menggoda Angga di malam pertamanya dengan Nilam?

Yuk simak ceritanya di, SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Ternyata

Sudah lama sekali Nilam ingin mengenalkan Sisil dengan Bintara. Karena itu dia memaksa Sisil untuk ikut bersamanya siang ini agar bisa bertemu dengan kakak laki-lakinya itu.

"Cafenya keren ya," ucap Sisil begitu mereka tiba di cafe yang Bintara maksudkan tempat biasa untuk mereka bertemu.

Nilam tersenyum, desain cafe ini adalah idenya yang disetujui oleh Bintara dan Nurma. Karena cafe ini sebenarnya milik mereka bertiga. Cafe yang berdiri karena ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk anak-anak panti asuhan yang sering mereka kunjungi sejak kecil.

Bukan hanya anak-anak panti asuhan saja, ketiga saudara itu juga mempekerjakan anak-anak putus sekolah yang tinggal di lingkungan sekitar cafe, agar mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka.

Tidak banyak yang tahu cafe ini milik ketiga saudara itu, selain karyawan dan keluarga inti mereka. Yaitu mama Ratih, kakek Mahendra dan juga mbok Darmi. Asisten rumah tangga kakek Mahendra itu mengetahui tentang cafe ini, karena ketiga saudara itu mempercayakan cafe ini dikelola oleh keponakan mbok Darmi dan dibantu Nurma sebagai perwakilan owner.

"Selamat datang Kak Nilam," sapa Tono, salah satu karyawan yang ikut bekerja sejak awal cafe ini berdiri.

Tono salah satu anak panti asuhan yang Nilam kenal sejak kecil, karena itu mereka cukup akrab. Tidak hanya bekerja, Tono dan yang lainnya tetap melanjutkan pendidikan mereka hingga universitas. Karena bagi Bintara, Nurma, dan Nilam, pendidikan adalah hal yang penting.

Sudah ada dua karyawan yang menjadi Sarjana, salah satunya Tono. Sebenarnya ketiga saudara itu membebaskan mereka yang sudah Sarjana untuk kerja di tempat lain. Tapi Tono memilih untuk tetap membantu di cafe sebagai bentuk balas budi. Sementara yang satu lagi diminta suami Nurma untuk menjadi asistennya.

"Terima kasih Tono," balas Nilam.

"Mau makan Kak?" Tanya Tono.

"Nanti saja, Kakak menunggu abang Tara."

Tono mengangguk mendengar jawaban Nilam. Lalu dia mempersilakan Nilam menunggu Bintara di ruangan yang biasa digunakan Nilam dan Bintara untuk membahas perkembangan cafe bersama Nurma dan Erwin.

"Ayo Sil," ucap Nilam menarik Sisil untuk ikut bersamanya.

"Kamu sering datang ke cafe ini?" Sisil bertanya, karena melihat Nilam kenal dengan karyawan di sini.

Sisil dan Nilam bertemu di sekolah tempat mereka mengajar. Merasa cocok dan sama-sama merasa nyaman berteman, akhirnya menjadi sahabat.

Hanya saja Sisil belum sepenuhnya mengenal keluarga Nilam, termasuk Bintara. Sisil mengenal Bintara hanya tahu namanya saja, karena Nilam sering sekali menyebut nama kakak laki-lakinya itu.

Nilam tersenyum. "Abang Tara sering mengajak aku ke sini," jawab Nilam. Nanti saja dia memberitahu Sisil tentang cafe ini. Bukan Nilam tidak ingin jujur, dia tidak ingin terlihat lebih dari pada Sisil.

Nilam pintar sekali menyembunyikan identitas dirinya yang sebenarnya. Dengan begitu, dia bisa tahu siapa yang tulus berteman dengannya. Seperti Sisil contohnya.

Selama ini, ketiga saudara itu diajarkan hidup sederhana oleh keluarga mereka, khususnya oleh kakek Mahendra. Sehingga tidak ada yang tahu jika sebenarnya mereka adalah cucu kakek Mahendra, yang merupakan seorang Presdir sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti.

Tempat Bintara bekerja salah satu anak perusahaan milik kakek Mahendra. Kakak Nilam itu bekerja sebagai karyawan biasa, sebagai salah satu cara kakek Mahendra mendidik Bintara sebagai calon penggantinya.

Tidak berselang lama, Nurma masuk ke ruangan tempat Nilam berada saat ini. "Assalamualaikum," ucap Nurma menyapa Nilam dan Sisil.

Nilam berdiri sambil menjawab salam dari Nurma. Lalu Nilam mencium punggung tangan kakaknya. Setelah itu dia mencium pipi kanan dan pipi kiri Nurma.

Sisil mengikuti apa yang Nilam lakukan pada Nurma. Dia sudah mengenal kakak perempuan Nilam itu. Nilam mengenalkan Sisil pada Nurma karena kasus perselingkuhan mantan suami Sisil.

Sahabat Nilam itu butuh pengacara, sementara keuangannya terbatas. Karena adik ipar Nurma adalah seorang pengacara, Nilam pun meminta Nurma untuk bicara pada adik Darma itu agar mau membantu Sisil.

"Abang juga meminta kakak datang?" Tanya Nilam setelah Nurma duduk.

"Sepertinya ada hal yang penting," jawab Nurma setelah mengangguk.

"Seharusnya aku tidak ikut Nilam," ucap Sisil.

"Tidak apa-apa Sil. Kamu itu bukan orang lain bagi kami." Nurma yang menjawab.

"Kak, Nilam juga ada hal penting yang ingin Nilam sampaikan pada Kakak dan abang." Nilam memberitahu Nurma setelah selesai bicara dengan Sisil.

"Tentang apa?" Tanya Nurma.

Belum sempat Nilam menjawab, smartphone miliknya berbunyi. Nama Novia yang menghubungi Nilam. Bukan hal yang baru, karena Novia memang sering mengirim pesan dan menghubunginya.

"Assalamualaikum Kak," ucap Nilam begitu panggilan Novia tersambung dengannya.

"Nilam. Kak Via mau kasih tahu kamu, mas Tara pulang. Nanti malam makan malam di rumah ya," ucap Novia.

"Baik Kak," jawab Nilam.

"Jangan lupa, ajak Angga juga," ucap Novia lagi.

Sepertinya kakak ipar Nilam itu tidak bisa satu hari saja tidak bertemu Angga. Novia tidak tahu saja. Bintara akan sedikit memberikan pelajaran untuk istrinya itu, dengan meminta sahabatnya mengirim Angga ke luar kota selama dua minggu. Sekaligus agar rencana Nilam dan Angga yang akan pergi bulan madu juga gagal.

Bukan jahat pada Nilam. Bintara tidak rela tubuh adiknya disentuh oleh Angga lagi. Nilam pantas mendapatkan suami yang baik dan sayang padanya. Kandidat yang cocok sebenarnya sahabatnya sendiri. Bintara pun akhirnya mengajak Wildan ikut bersamanya ke cafe, agar bisa dia kenalkan pada Nilam.

Sementara Angga tidak keberatan dia dikirim ke luar kota selama dua minggu. Dia tidak pergi sendiri, melainkan bersama tim. Yang membuat Angga senang, dalam timnya ada anak magang yang sedang dekat dengannya.

Dalam pikiran suami Nilam itu bukan pekerjaan, melainkan dia punya kesempatan untuk bisa bersama wanitanya yang baru. Angga bahkan lupa jika dia berjanji akan bulan madu dengan Nilam. Angga, kamu memang luar biasa. Silakan bersenang-senang sebelum kamu mendapatkan hukuman dari Bintara, karena berani menyakiti Nilam.

Selesai membuat Angga dikirim keluar kota, Bintara pun menemui Nilam dan Nurma di cafe. "Assalamualaikum," ucap Bintara setelah membuka pintu ruangan tempat Nilam dan Nurma menunggunya.

Nilam menjawab salam dari Bintara. Matanya membulat begitu melihat ke arah kakak laki-lakinya itu. Bukan kehadiran Bintara yang membuat Nilam terkejut. Tapi keberadaan ayah Adela yang berjalan di belakang Bintara.

Nilam menoleh pada Sisil yang juga melihat ke arahnya. Kedua sahabat itu saling pandang dan sama-sama memiliki pertanyaan yang sama. Ada hubungan apa antara Bintara dengan ayah Adela.

Nurma meraih tangan Bintara untuk salim. Meskipun usia mereka sebaya, status Bintara adalah kakaknya karena pria itu lebih tua tiga bulan darinya. Lalu Nurma menangkupkan kedua tangannya pada Wildan.

Nilam mengikuti apa yang Nurma lakukan. Saat berhadapan dengan ayah Adela, Nilam mengucapkan, "Terima kasih, titipannya sudah Saya terima. Tapi tadi sudah Saya titipkan kembali pada mbak Tika, pengasuh Adela."

Hadiah yang Wildan berikan adalah sebuah tas. Nilam tahu harga tas itu cukup fantastik. Nilam mengembalikan hadiah dari ayah Adela itu dengan menitipkannya pada pengasuh Adela. Dia tidak bisa menerimanya.

Sudah menjadi tugas guru menemani muridnya sampai anak murid mereka dijemput keluarganya. Karena itu Nilam tidak bisa menerima hadiah itu. Nilam tidak ingin dikira menerima suap.

"Titipan?" Bintara menyela. Dia baru akan mengenalkan Nilam dengan Wildan. Tapi ternyata adiknya sudah saling kenal dengan sahabatnya.

Bintara dan Wildan berteman saat mereka sama-sama menempuh pendidikan di luar negeri. Satu apartemen dan satu kampus, membuat hubungan Bintara dan Wildan jadi dekat dan akrab.

Tapi Bintara belum sempat mengenalkan Nilam dengan Wildan. Berbeda dengan Nurma yang sudah lebih dulu mengenal Wildan, karena masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Darma.

"Adela murid Nilam," jawab Nilam.

"Saya minta maaf ayah Adela," ucap Nilam. Lalu dia menjelaskan alasannya pada Wildan

Ayah Adela itu sempat kecewa. Namun setelah mendengar penjelasan Nilam, dia bisa mengerti. Salah dia juga, memberikan hadiah tanpa mencari tahu siapa Nilam sebenarnya.

"Saya yang seharusnya minta maaf," balas Wildan.

"Jadi kalian tidak perlu dikenalkan lagi, kan?"

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Bintara, karena Tono datang membawakan minuman yang sebelumnya sudah dipesan oleh Nurma.

"Bu, mau makan sekarang atau nanti?" Tono bertanya pada Nurma.

"Bagaimana Bang?" Nurma melemparkan jawaban pada Bintara.

"Makan saja dulu sebelum kita bicara," jawab Bintara.

Sambil menunggu makanan mereka di hidangkan, Nilam mengenalkan Sisil pada Bintara. "Kamu bukankah istrinya -."

"Sudah cerai," ucap Nurma memotong ucapan Bintara.

Suami Sisil salah satu karyawan tempat Bintara bekerja. Bintara pernah bertemu Sisil saat ada acara kantor yang mewajibkan membawa keluarga. Saat itu putra Sisil minta digendong oleh Bintara, membuat Novia sampai kesal karenanya.

Bintara tidak bisa lupa dengan peristiwa itu, termasuk pada Sisil. Bintara masih bisa mengenali Sisil, ibu dari anak yang mengira Bintara adalah ayahnya. Mungkin putra Sisil sudah merasa, ayahnya sudah tidak sayang lagi dengannya. Jadi dia mencari ayah yang baru.

Sementara Sisil tidak menyangka kalau Bintara yang sering Nilam sebut namanya ternyata rekan kerja manta suaminya. Dunia ini sempit sekali ternyata. Mereka sudah lebih dulu saling kenal.

1
Ais
mampus angga kena azab tinggal ibunya angga ini blm kena azab bnr ya Allah tidak tidur dan hukum tabur tuai pst berlaku kepd siapapun didunia ini😤😤😤😤🤭🤭🤭
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
biar kena tulah si Angga tuhh!! 😤
Ma Em
Semoga Nilam segera bisa dapat kebahagiaan begitu juga dgn Bintara , Angga semoga saja dia segera dapat karma biar kena penyakit kelamin karena sering jajan diluar .
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
Sampai lupa sama cerita ini saking sy udah lama nya gan liat notif up nya..
padahal sebelumnya, cerita ini yg paling sy cari dan buka-buka untuk lihat sdh ada yg barunya lagi pa belum up nya 😍

semangat terusss 💪🏻😘
Lydia
Bagus
Ila Lee
wahdu Adela bukan anak Wildan ya hanya Thor yg tahu
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
lanjuuttttt 💪🏻
Ais
berarti adel msh keponakan nurma dan nilam ya thor tp masa nilam dan nurma ngak tau thor klo wildan adalah ipar mereka???scr khan bintara adalah kakak sepupu sekaligus kakak susu nilam dan nurma ya
Ais: owh bun berarti wildan blm pernah menikah ya klo adel ini adalah putri adiknya wildan???
total 3 replies
Ais
thor apakah ibu kandung adel adalah adik kandung bintara????
Ma Em
Semoga orang yg sdh melakukan perbuatan dosa dapat hukuman yg setimpal seperti Novia dan Angga sepertinya Novia ini emang jalang siapa saja lelaki dia layani bkn cuma Angga , semoga Nilam segera bisa lepas dari lelaki tukang selingkuh .
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ila Lee
lain kali jdi ibu harus nasihatkan anak jgn berbuat maksiat nasi sudah menjadi bubur
R¹⁰
knp c hanum berenum ini ga di talak sekalian sih sama bapak nya angga.. biar kicep gitu, biar tau diri.. kasih shock terapi
Uthie
sukurinnnnn 🤨
geram banget sama 2 manusia yg gak tau malu.. masih merasa biasa-biasa aja habis di permalukan juga!! begitu pun dengan Bu Hanum!! 😡😤
Ais
kayaknya istri ilham ini jg sm ya perempuan bejat juga smoga cepat terbongkar kelakuan busuk hesti ini
Ila Lee
wahdu cocok selaku ya mereka teh celup😄
Ila Lee
novia Bentara kaya raya kau selingkuh kini angga yg tak punya apa2 kamu tidak mahu dasar mata duit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!