NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Penolakan.

Jam pulang kuliah akhirnya tiba. Suasana kelas mendadak riuh oleh tawa dan obrolan bercampur dengan derap langkah kaki para mahasiswa yang bergegas meninggalkan ruangan kelas.

Roselyn masih menunduk, membereskan bukunya, memasukannya ke dalam tas. Dari sudut matanya ia bisa melihat Jayden masih duduk tenang, tatapannya sesekali mengarah padanya, namun tak lama kemudian, Jayden beranjak dari kursinya, berjalan meninggalkan kelas dengan langkah tenang.

“Lyn, pulangnya bareng yuk?” tanya Fifi sambil mengendong tasnya.

Roselyn menggeleng cepat. “Aku ada keperluan dulu, Fi. Kamu sama Clara aja ya,” ucapnya sambil tersenyum.

Fifi mengernyit penasaran, tapi memilih tak ingin bertanya, “Ya sudah, hati-hati ya, Lyn.” Ia pun pergi bersama Clara, Reina, dan Alisya.

“Kalian juga hati-hati ya," timpal Roselyn tersenyum, sambil melambaikan tangannya.

Kini Roselyn berjalan sendirian, melewati lorong, sesampainya di luar, suasana kampus tampak sepi. Saat pandangannya mengarah ke gerbang, tubuhnya mendadak menegang, matanya membeku.

Di sana, Jayden berdiri bersandar pada mobil hitamnya. Kedua tangannya terlipat di dada, wajahnya tenang, tanpa ekspresi. Namun justru ketenangan itu membuat Roselyn gelisah, karena jelas, Dia sedang menunggunya.

Roselyn berdecak pelan, "gawat! ternyata dia serius."

Roselyn berjalan dengan tenang menuju gerbang, ia pura-pura tidak melihatnya, meskipun jantungnya berdegup kencang tak karuan.

Jayden mendekat, langkahnya tegap menghalangi Roselyn, "Saya menunggu dari tadi, kamu sangat lama."

"Pak, urusan kita sudah selesai. Aku sudah jelas! gak mau ada hubungan apapun dengan Pak Jayden."

Jayden cukup kesal mendengar ucapan Roselyn, namun ia berusaha tetap tenang. "Ikut saya." perintahnya datar.

Roselyn masih terdiam, mengabaikannya.

"Masuk ke mobil," ucapnya lagi.

Jayden menatap Roselyn dengan sorot mata yang dingin sarat obsesi. Ia melangkah semakin dekat, tangannya bergerak hendak mencengkeram pergelangan Roselyn.

Namun Roselyn dengan cepat mundur menyentakkan tangannya, menolak keras sentuhan itu. Ia menoleh, matanya berkilat penuh kesal bercampur marah.

"Pak Jayden, tolong hargai keputusanku, jangan begini terus. Ini di kampus, aku takut orang lain melihatnya dan salah paham terhadap kita," Jelas Roselyn dengan napas tersengal menahan emosi.

Jayden menggertakan giginya, "Biarkan mereka salah paham, saya tidak peduli!." Jayden mengontrol dirinya tetap tenang, sebelum melanjutkan perkataannya.

"Yang penting kamu tahu, Saya serius cinta sama kamu," suaranya datar, tatapannya lembut penuh keyakinan.

Perkataannya, membuat hati Roselyn berdesir, jantungnya berdetak cepat, tatapannya berbeda, ia belum pernah melihat tatapan lembut dari seorang Jayden, sehingga Roselyn tak mampu untuk menolaknya, Namun Ia pun tersadar berusaha menepis perasaan itu, pikirannya mengingatkan agar tidak tunduk oleh hatinya.

"Pak, ini salah! perasaan ini tak seharusnya terjadi!."

"Coba jelaskan, dimana letak kesalahannya?." Roselyn terdiam dengan kebingungan, mengalihkan tatapannya.

Jayden mendekatkan wajahnya membuat Roselyn membeku, terdiam. "Salah atau tidak, kenyataannya saya menginginkan kamu." Tubuh Roselyn menegang. Setiap perkataan yang keluar dari mulut Jayden selalu berhasil membuat degup jantung Roselyn berpacu cepat.

"Aku mohon, Pak, cukup anggap semua ini tak pernah terjadi."

"Kamu mungkin, bisa membohongi semua orang, Roselyn. Tapi tidak membohongi Saya," Jayden menarik napas, sebelum melanjutkan ucapannya. "Saya tahu kamu juga merasakan hal yang sama."

Roselyn tercekat, jika harus jujur dalam hati kecilnya ia juga merasakan sesuatu yang berbeda sejak awal pertemuannya, namun ia terlebih dulu menepis keras perasaan itu.

"“Tidak, Pak. Pak Jayden terlalu percaya diri,” suaranya meninggi, penuh keyakinan.

Jayden terdiam, memperhatikan Roselyn dengan tenang. Tatapan matanya berbeda.

Tiba-tiba Roselyn panik, saat matanya menoleh ke arah kampus, terlihat beberapa mahasiswa sedang berjalan menuju ke luar gerbang. Ia meninggalkan Jayden, melangkah cepat menjauh, hampir berlari, tanpa sekalipun menoleh lagi ke arah Jayden.

“Roselyn kamu akan tetap menjadi milik saya, apapun yang terjadi" gumamnya dalam hati, suaranya dingin penuh obsesi.

Jayden masuk ke dalam mobil, memejamkan matanya sejenak, kedua tangannya mencengkeram erat setir mobilnya namun dalam pikirannya masih berputar wajah Roselyn di kepalanya.

“Dia menolak, tapi matanya tidak bisa bohong,” gumamnya pelan. Jayden meyakini bahwa Roselyn menyembunyikan perasaan yang sama terhadap dirinya, hanya saja ego nya masih tinggi.

------

Roselyn menatap dengan pandangan kosong ke arah langit-langit kamar, yang seakan ikut mendengarkan gemuruh di dalam dadanya, perlahan terlintas perasaan bersalah merasuk ke dalam hatinya. Seketika ucapan Jayden tak hentinya berputar di dalam kepalanya. “Saya cinta kamu.”

Roselyn menggigit bibir bawahnya. Ada bagian dirinya yang merasa kejam telah menolak perasaan seseorang yang begitu tulus. Wajah Jayden yang biasanya dingin, untuk pertama kalinya terlihat rapuh di depannya. Bayangan itu membuatnya semakin tidak tenang.

Namun di sisi lain, pikirannya berteriak keras. Ini salah. Aku mahasiswa, sedangkan Dia dosen. Kalau aku terjebak perasaan, semuanya akan berantakan.

Ia menutup wajah dengan bantal, tubuhnya sedikit bergetar. “Maaf, Pak Jayden, aku minta maaf. Tapi aku harus begini,” bisiknya tertahan.

Air matanya hampir jatuh, namun ia dengan cepat menghapusnya. Ia tahu keputusannya tepat, harus menjaga jarak, harus melindungi dirinya dari kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Roselyn menarik napas panjang, berusaha tenang. Ia tetap yakin bahwa menolak Jayden adalah jalan terbaik, untuk mereka berdua.

 

Lanjut Part 9》

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!