NovelToon NovelToon
BECOME AN ANTAGONIST

BECOME AN ANTAGONIST

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:29.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: zarin.violetta

Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.

"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA

Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.

Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.

Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.

NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.

Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#29

3 hari berlalu. Lara menjalani hari-harinya seperti biasa. Lara senang mendapat kabar bahwa Julius sedang dirawat di rumah sakit karena mengalami luka yang cukup parah.

Tangan dan kakinya patah. Tulang keringnya sedikit hancur karena anak buah Gonza memukulnya memakai tongkat kayu baseball dengan pukulan yang lumayan keras.

Yang membuatnya senang lagi adalah semua kontrak Julius dibatalkan oleh brand-brand terkenal yang mengontraknya sebagai model.

Hari ini adalah hari minggu dan Lara hanya menghabiskan waktunya dengan berdiam diri di apartemen.

Ponselnya berbunyi tanda bahwa ada pesan singkat masuk. Lara yang masih memejamkan matanya, meraba-raba ranjangnya dan mengambil ponsel yang ada di dekat bantalnya.

"Halo ..." jawab Lara dengan mata yang masih terpejam.

"Lara ... Ke mansionku sekarang juga," ucap Silas.

"Ya, Uncle," jawab Lara dan langsung menutup ponselnya.

Lara tahu apa yang akan di bicarakan Silas dengannya. Silas ingin membicarakan tentang Julius yang disiksa oleh Lara kemarin.

Lara segera beranjak dari ranjangnya dan menuju kamar mandi. Setelah itu, Lara pergi ke restoran sebentar untuk makan pagi sebelum menuju mansion Silas yang jaraknya cukup jauh dari sana.

Lara makan pagi dengan santai sembari mengirim pesan pada Silas jika dia makan pagi terlebih dulu sebelum ke sana.

Matanya memandang ke arah luar jendela restoran, di belakangnya tampak Gonza yang selalu mengawalnya kemanapun Lara pergi.

Setelah menyelesaikan makan paginya, Lara beranjak dari tempat duduknya. Ketika menuju ke arah pintu keluar ada suara yang memanggilnya.

"LARA!!!" panggil suara wanita itu.

Lara menghentikan langkahnya dan kembali berjalan karena dia tak ingin menoleh.

"LARA ... TUNGGU!!!" teriak wanita yang memanggilnya itu dan berlari di belakang Lara.

Wanita itu meraih bahu Lara dan membuat langkah Lara terhenti. Kemudian tampaklah sosok yang memanggil Lara yang kini sudah ada di depan Lara.

'DAVINA,' batin Lara.

Lara tak bereaksi sama sekali. Dia hanya diam dan tatapannya dingin bahkan sangat dingin.

Lalu Davina tiba-tiba memeluk tubuh Lara dengan sangat erat.

"Maafkan aku, Lara. Aku mencarimu kemana-mana dan tak menemukanmu. Aku menyesal. Maafkan aku," ucap Davina yang tampak sedikit menangis.

Kemudian Davina melepaskan pelukannya dan melihat ke arah Lara.

"Aku bahagia melihatmu seperti ini, Lara. Kau hidup dengan sangat baik," ucap Davina memandang Lara dari ujung rambut sampai ujung kaki.

'Kau tak tahu jika kau telah membunuh jiwaku, Davina,' batin Lara.

"Di mana kau tinggal sekarang? Aku harap kita bisa berhubungan baik. Aku ingin menebus semua kesalahanku padamu," ucap Davina.

"Aku tak mengenalmu," jawab Lara datar dan dingin.

Davina tampak terkejut dengan jawaban Lara itu.

"Aku tahu kau pasti sangat marah padaku. Aku mohon, maafkan aku, Lara. Daddy tak akan tenang di alam sana jika kau belum memaafkanku," ucap Davina memohon.

'Jadi, paman Harlow sudah meninggal?' batin Lara. Tak ada rasa sedih sama sekali di hatinya meskipun dulu hubungannya dengan Harlow sangat baik.

"Lepaskan tanganmu dari bahuku," kata Lara lagi.

"Lara ... Apa kau tak akan memaafkanku?" tanya Davina dengan wajah sedih.

"Sudah kubilang aku tak mengenalmu," jawab Lara dan mendorong tubuh Davina hingga tersungkur ke lantai.

"Hei ... Apa yang kau lakukan??!" teriak seorang laki-laki dari belakang Lara.

Laki-laki itu langsung menolong dan membantu Davina untuk berdiri lagi.

"Aku tak apa-apa, Phoenix," ucap Davina.

'Phoenix? Nama itu sangat langka, apakah dia ...' batin Lara sembari melihat sosok Phoenix yang menolong Davina.

Tatapan Lara masih dingin dan kini tatapannya berpindah pada sosok Phoenix yang cukup familiar di matanya.

Setelah membantu Davina berdiri, Phoenix akhirnya melihat ke arah Lara. Mata biru Lara mengingatkannya pada seseorang yang pernah ditemuinya dulu.

Lara akhirnya berbalik dan meninggalkan Davina serta Phoenix.

"Lara ... Tunggu ..." panggil Davina tetapi Lara tak mempedulikannya dan tetap berjalan dengan Gonza yang selalu setia di belakangnya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA..

1
Sri Nurjannah
ka visual Dedy Rey dan Phoenix itu 1 orang kn ya ka?
tp aku suka visual nya hot hot gmnh gtuh🤭
gmnh GK mau hot ka aku baca novel nya sambil masak wkwkwkwk
helmiza emi
tiada maaf bagimu......!!
SLina
air tenang tanda kau akan tengelam
SLina
bumil mendadak jadi lemah lembut
SLina
mencuri didepan mata dan cahaya 😀
Putra Ganteng
davina davina dunia itu berputar terus jadi jangan sombong
Putra Ganteng
thor 😭😭😭😭😭
LinLin
haha...skrg aja lu bilang temperamental, ujung2nta lu bucin jg
pangenda
sebenernya sikap lara yang Uda ga nangis lagi ato ga meratapi nasib bisa jadi bom waktu kedepannya, kalo di kontekskan ke real life sih wkwkw.. itu sikap yang ga baik. ada kalanya menangis, marah, sedih dsb bener² di butuhin sama manusia².

but sejauh ini ceritanya oke siii
As Ngadah
kerennnn lara bestiku
As Ngadah
T E R L A M B A T
As Ngadah
tetap semangat thorrr, super duperrr kerennnnnn
Helen Nirawan
mang itu nenek lampir gila , sakit jiwa lo.kampret , mati aj lu sono , ciihh
ilmi ilmiyyach
Sempurna
ilmi ilmiyyach
Velvet kau baik sekalii
ilmi ilmiyyach
Kurang suka sama cara lara ini
ilmi ilmiyyach
Bagus cepat katakan saja yg sebenarnya
ilmi ilmiyyach
Jngn sampai kali ini davina menang
ilmi ilmiyyach
Aku dsni hanya menunggu kehancuran davinaaaaa
Hahhaa jahat kah aku 🤣
ilmi ilmiyyach
Bagusss laraaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!