NovelToon NovelToon
The Curse Of Beauty

The Curse Of Beauty

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan

Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Aku pulang" kata paman Key yang baru saja pulang dari tambang pasir.

Penampilannya sangat berbeda dari sebelumnya. Kalau sebelumnya paman Key selalu tampak rapi dan bersih. Sekarang ... Tampak begitu kotor, berdebu dan semakin kurus. Bekerja di tambang pasir pasti melelahkan.

"Aku sudah menyiapkan makan" kata Kirana

"Besok saja"

Kirana tidak bisa memaksa paman Key. Dia hanya bisa menyimpan semua makanan ke lemari es dan tidur. Pagi harinya, dia membuat makanan baru untuk paman Key. Tapi makanan itu baru disentuh saat sudah tengah hari.

Besoknya, paman Key kembali ke tambang pasir. Kirana hanya bisa melihat pria yang selama ini dia takuti itu pergi dengan tampang lusuhnya.

Kirana tidak bisa diam saja dan menunggu pria yang sudah berbaik hati memberikan tumpangan padanya itu bekerja sendiri. Dia harus melakukan sesuatu.

"Kau anak SD?" tanya pemilik toko.

"Iya"

"Badanmu tinggi dan ... Kau tidak seperti anak SD"

Kirana memperlihatkan kartu pelajarnya pada pemilik toko.

"Saya dua belas tahun" ucapnya.

"Apa kau pintar menghitung?" tanya pemilik toko.

"Iya. Saya juara satu di pelajaran matematika"

"Aku hanya bisa memberi gaji sedikit. Kerjamu menjaga toko dan bantu-bantu menata barang. Jangan mencuri disini. Atau aku tidak akan segan menghukum"

Kirana mengangguk mantap. Dia tidak butuh gaji besar. Yang dia butuhkan hanya pekerjaan agar dia tidak terlalu merasa bersalah pada paman Key.

Setiap hari, dia menjaga toko setelah pulang sekolah. Sampai petang. Lalu pulang dan belajar sebelum akhirnya tidur.

Tapi menjaga toko tidak sederhana seperti yang dia kira. Karena harus menata barang, sering sekali dia merasa lelah dan badannya kotor. Tanpa tahu kalau hal itu menyelamatkannya. Dari semua mata pria yang memandangnya saat di toko.

Hari kelulusan datang. Kirana berhasil menjadi lulusan terbaik di sekolahnya. Dia ingin sekali paman Key datang ke acara kelulusannya. Tapi ... Tidak bisa.

"Aku harus bekerja. Memangnya tidak bisa kalau aku tidak hadir?!" katanya waktu Kirana bertanya apakah paman Key datang.

Kirana hanya bisa memaklumi ketidak hadiran paman Key. Dia menelan kekecewaan dan menerima ijazahnya dari kepala sekolah. Tak menyangka kalau pamannya itu menyempatkan waktu untuk datang. Meski dengan baju lusuhnya.

Kirana sangat bahagia. Dia berlari memeluk paman Key dan memamerkan prestasinya.

"Aku lulusan terbaik" katanya.

"Yahhh, bagus juga. Ayo kita makan makanan panas sekarang" ajak paman Key dan dengan senang hati Kirana menerimanya.

Karena kesibukan paman Key, Kirana terpaksa mengurus pendaftaran sekolah lanjutan sendiri. Seragam dan buku juga dia siapkan sendiri. Bahkan ketika masuk sekolah pertama kali, dia berangkat sendiri. Dia terbiasa untuk melakukan semua sendiri.

"Apa ini?" tanya paman Key yang libur.

"Ayam panggang" jawab Kirana bangga.

"Dapat dari mana?"

"Kirana masak sendiri"

"Tapi ... Bukannya ayam mahal sekarang? Kau boros sekali"

Kirana menahan mulutnya. Dia tidak mau mengatakan tentang pekerjaannya di toko pada paman Key.

"Uang dari paman, Kirana simpan di tabungan"

"Bagus! kau harus menjalankan wasiat ibumu. Belajar sampai tingkat paling tinggi"

"Tapi paman Key, biaya kuliah besar. Apalagi enam tahun lagi"

"Itu wasiat ibumu! Makanya jangan boros!! Dasar anak bodoh. Mukamu itu juga!!"

Kirana memegang wajahnya.

"Kenapa?"

"Jangan kebanyakan perawatan!! Boros lagi nanti"

Padahal Kirana tidak pernah merawat wajahnya. Hanya mencuci wajah tiap mandi saja.

Ketika paman Key kembali bekerja, Kirana juga menjaga toko. Tapi ibu pemilik toko menyuruhnya berhenti.

"Kenapa Bu?" tanyanya ingin tahu.

"Kau ... Wajahmu, badanmu, semuanya jadi masalah!!"

"Masalah? Masalah apa?" tanyanya tak mengerti.

"Kau ... Pokoknya mulai besok tak usah kerja lagi disini!"

Kirana sedih. Padahal dia sudah memasukkan gaji dari toko ke rencana keuangannya untuk setahun ke depan. Dia memiliki banyak rencana yang bisa diwujudkan dengan gaji toko. Dan alasan dia diberhentikan dari toko tidak bisa dimengerti sama sekali.

"Kenapa memangnya dengan wajah dan badanku? Kenapa semua orang menganggapnya masalah? Tidak hanya ibu, paman Key, sekarang ibu pemilik toko. Apa yang harus aku lakukan agar wajah dan badanku tidak menjadi masalah lagi?" gerutunya.

Besoknya, Kirana mencoba makan lebih banyak. Dia berusaha membuat tubuhnya lebih berat. Agar bentuk tubuhnya tidak menjadi masalah untuk orang lain.

Dua bulan sudah dia mencoba untuk menambah berat badan. Namun yang terjadi, hanya bagian dada dan pantat saja yang membesar. Bagian lain sama seperti sebelumnya. Dan hal itu membuat bentuk tubuhnya menjadi lebih seperti wanita dewasa.

Beberapa anak laki-laki di sekolahnya mulai menggoda dengan kata-kata tak sopan dan itu membuatnya risih.

Guru di sekolahnya memanggil Kirana di ruang Bimbingan.

"Kamu sengaja ya?" tuduh gurunya

"Sengaja apa Bu?"

"Dengar ya, harusnya badan anak seusiamu tidak seperti ini. Jangan membuat orang lain berpikiran jelek karena bentuk badanmu!!"

Kirana keluar dari ruang Bimbingan dan mendesah kesal. Padahal dia berusaha untuk menaikkan berat badan. Tapi yang terjadi malah kebalikannya. Ternyata ini yang dimaksud oleh ibu pemilik toko kalau badannya membuat masalah. Dia baru menyadari kalau ternyata bentuk badan seorang perempuan bisa menjadi masalah di mata orang lain. Kirana mulai mengurangi makan lagi. Dan mengembalikan badannya seperti beberapa bulan lalu.

Pagi itu, sebelum Kirana berangkat sekolah. Ada orang yang menggedor pintu rumahnya. Kirana membuka pintu dan berhadapan dengan orang yang berpakaian kotor sekali. Tertutup debu, seperti penampilan paman Key setiap pulang dari tambang pasir.

"Key, di rumah sakit!!" kata orang itu membuat Kirana menjatuhkan tas yang dari tadi bertengger di bahu. Tanpa berpikir lagi, Kirana segera berangkat ke rumah sakit.

"Key terkubur pasir satu truk. Baru beberapa jam dia bisa diselamatkan. Kata dokter paru-parunya terluka karena menghirup pasir. Dan jantungnya sempat mengalami tekanan berat. Karena itu ... Sepertinya pamanmu, tidak bisa diselamatkan. Dia akan segera mati" cerita orang itu ketika Kirana ada di ruang ICU.

Lagi-lagi dia melihat orang yang paling dia sayangi terbaring di ranjang rumah sakit. Dengan berbagai alat yang tersambung dan berbunyi. Dan yang bisa dia lakukan? Tidak ada.

Hanya bisa menunggu keputusan dari Tuhan.

Dan beberapa menit kemudian, suara mesin yang sebelumnya berjeda menjadi bunyi yang tersambung. Begitu nyaring menusuk hati Kirana.

Kirana kembali ke rumah sendiri setelah memakamkan paman Key. Kini, dia benar-benar sendiri.

Sendiri

Tidak ada orang yang akan menjaganya lagi.

Juga tidak ada orang yang bisa dia tunggu pulang lagi.

Dia benar-benar sendiri di dunia ini.

1
cuma baca
tor up lagi donk🥺🥺
cuma baca
jdi serba salah ya/Facepalm/
cuma baca
aisss
cuma baca
yg nyelamatin Kirana dlu tu brarti ya
cuma baca
waduuhhhhh
cuma baca
kak when you forget udah tamat kah?
Kartika Sari: when you forget sudah tamat
total 1 replies
cuma baca
hooh, heran dunia gni amat skrg
cuma baca
astagaa/Sweat/
cuma baca
astaghfirullah, naudzubillah min zalik
cuma baca
ais paling ga snggup ma adegan2 kek gni
cuma baca
bisa2 nya ketawa 😤
cuma baca
ya rabb ga kuat😭
cuma baca
na'udzubillah
cuma baca
astagaaa/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!