Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.
Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.
Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.
Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.
Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.
Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berburu atau Diburu
Lin Feng baru saja memasukkan token pertamanya ke dalam tas ketika terdengar geraman lagi. Kali ini bukan satu, tapi tiga Serigala Besi muncul bersamaan!
"Sial! Mereka berburu dalam pak!" pikirnya panik.
Tiga pasang mata merah menyala menembus gelapnya hutan. Level 6 semua—melawan frontal jelas mustahil.
Tak bisa lari ke belakang… mereka lebih cepat di tanah datar.
Lin Feng menatap sekelilingnya. Di kanan, ada pohon besar dengan cabang rendah. Sebuah ide muncul.
"Langkah Bayangan Naga!" serunya dalam hati.
Dia melompat, mendarat di cabang pohon tepat saat tiga serigala menerkam posisi sebelumnya.
KRAAK!
Cakar mereka menggores batang pohon, meninggalkan bekas dalam. Serigala itu tak bisa memanjat, tapi mereka sabar. Akan menunggu sampai Lin Feng turun.
Dia segera membuka peta dari Elder Zhang. Catatan kecil di pinggirnya tertulis: “Serigala Besi takut api dan bau darah Kelinci Bertanduk.”
Kelinci Bertanduk… monster level 3 yang umum di Zona Luar!
Lin Feng tersenyum tipis. Ide gila sudah menetas. Mengeluarkan pisau kecil dari tas, ia melukai telapak tangannya sedikit, membiarkan darah menetes ke tanah.
Lalu, menelan rasa sakit, ia berteriak sekuat tenaga:
"GROAAARRR!"
Meniru suara monster yang terluka.
Belum sampai lima menit, semak-semak bergerak-gerak. Seketika, belasan Kelinci Bertanduk muncul, hidung mereka menoleh ke arah bau darah yang menguar.
Monster level 3 ini sebenarnya mudah dikalahkan sendiri, tapi jika muncul dalam jumlah banyak, mereka tetap mengancam. Tanduk mereka runcing, seperti bilah pedang mini.
Yang lebih berbahaya—mereka adalah mangsa favorit Serigala Besi!
"GRAOOOR!"
Tiga serigala itu langsung melupakan Lin Feng dan menyerbu kawanan kelinci tanpa ampun.
Massacre pun dimulai. Serigala menerkam dengan ganas, sementara kelinci-kelinci melompat kesana-kemari. Darah muncrat, tanduk patah berserakan di tanah.
Lin Feng diam-diam turun dari pohon, menyingkir perlahan dari medan pertempuran.
Tapi tunggu… setiap Kelinci Bertanduk yang mati juga meninggalkan token!
Dia mengintip dari balik semak. Benar saja, cahaya-cahaya kecil bermunculan dari tubuh kelinci yang sudah roboh.
Token level 3 memang hanya bernilai satu poin… tapi ada belasan!
Menunggu sampai serigala kenyang dan pergi, Lin Feng akhirnya keluar dari persembunyian.
"Haha! Tiga belas token sekaligus!"
Totalnya, sudah 14 token dalam satu jam. Awal yang cukup menjanjikan.
Namun, ketika dia menunduk untuk mengambil token terakhir, instingnya langsung berteriak: bahaya!
WUSH!
Sebuah kunai melesat, menoreh pipinya sedikit.
"Akhirnya ketemu juga kau, sampah!"
Chen Wei muncul dari balik pohon besar, diikuti delapan murid lainnya. Mereka bergerak serempak, membentuk lingkaran mengepung.
“Kau pikir bisa kabur dari kami?” Chen Wei menyeringai, matanya tajam menatap Lin Feng. “Kami sudah mengikutimu sejak kau masuk hutan!”
Lin Feng tersenyum pahit. Jadi ternyata aku yang diburu…
“14 token di hari pertama, lumayan untuk sampah seperti kau,” salah satu murid mengejek sambil menatapnya sinis. “Serahkan semuanya, dan kami akan membiarkanmu pergi… dengan 'hanya' patah tulang.”
Lin Feng menatap mereka dingin, lalu bertanya, “Kalian yakin sembilan orang cukup?”
Chen Wei terkekeh. “Hah? Kau sudah gila karena takut?”
“Bukan begitu…” Lin Feng mundur perlahan, mengarahkan langkah ke titik tertentu. “Hanya saja, kalian berdiri tepat di sarang mereka.”
“Sarang si—”
BZZZZZZ!
Dengungan keras menggelegar di udara. Dari lubang di bawah kaki Chen Wei dan teman-temannya, ratusan Lebah Besi mendadak beterbangan keluar!
“LEBAH BESI! LARI!” teriak seorang murid, panik.
Individu Lebah Besi memang tidak terlalu kuat, tapi jika menyerang dalam jumlah banyak, swarm ini mampu melumpuhkan kultivator Kondensasi Qi sekalipun.
Kekacauan pecah. Murid-murid berhamburan ke segala arah, menjerit kesakitan saat disengat.
Lin Feng sudah mengantisipasi ini; ia menjaga jarak aman karena tahu lokasi sarang dari peta rahasia yang diperolehnya.
“AAARGH! LIN FENG SIALAN!” Chen Wei berteriak sambil berlari, puluhan lebah menempel di sekelilingnya. “AKU AKAN BALAS INI!”
Di tengah keributan itu, Lin Feng melihat tiga murid menjatuhkan token mereka saat panik.
“Terima kasih untuk donasinya,” gumamnya sambil menunduk sejenak.
Total token kini mencapai 17.
Tanpa menunggu lama, ia bergerak cepat ke area lain. Zona Luar terlalu ramai; waktunya menjelajah Zona Tengah.
Perbatasan Zona Tengah ditandai kabut yang lebih tebal dan pohon-pohon yang jauh lebih besar. Suhu tiba-tiba turun drastis, membuat napas Lin Feng mengembun di udara dingin.
Dia menatap peta dengan cermat. Zona Tengah memang dihuni monster level 4-6, tapi beberapa predator level 7 kadang berkeliaran di sini.
Harus ekstra hati-hati. Satu langkah salah bisa berakibat fatal.
Sreek… sreek…
Suara aneh dari atas membuatnya mendongak, dan jantungnya hampir meloncat keluar.
Seekor laba-laba sebesar kerbau tergantung di jaring raksasa yang membentang di antara dua pohon! Mata majemuknya yang delapan berkilau hijau beracun, menatap sekeliling dengan ketelitian yang menakutkan.
Laba-laba Kristal… level 7! Kenapa bisa sampai sini?!
Peta Elder Zhang menuliskan catatan kecil: “Kadang monster Zona Dalam turun ke Zona Tengah. Jika ketemu, JANGAN BERGERAK. Mereka bisa mendeteksi vibrasi sekecil apa pun.”
Lin Feng langsung membeku. Bahkan napasnya ia tahan, seolah satu tarikan saja bisa membangunkan predator itu.
Satu menit… dua menit…
Keringat dingin menelusup di punggungnya.
Akhirnya, laba-laba itu naik kembali ke jaringnya dan menghilang ke kanopi pohon. Lin Feng melepaskan napas panjang, rasa lega menyelimuti dadanya.
Namun matanya segera tertuju ke bawah jaring. Di sana—mayat seorang murid. Dan bukan hanya satu token yang jatuh, tapi lima token Zona Tengah berserakan di dekatnya!
15 poin… tapi tepat di bawah monster level 7…
Lin Feng menatap token-token itu, lalu mengangkat pandangan ke jaring di atas.
Berburu atau diburu? Kadang, untuk mendapatkan sesuatu, kau harus mengambil risiko…
Malam pertama di Hutan Iblis Mini baru saja dimulai, dan Lin Feng sudah merasakan: tiga hari ke depan akan menjadi tiga hari terpanjang dalam hidupnya.
...----------------...
Tingkatan Kultivasi (Setiap tingkat memiliki 9 sub-level)
Tahap Mortal:
Pemurnian Tubuh - Memperkuat fisik dengan Qi
Kondensasi Qi - Mengumpulkan Qi di Dantian
Pembentukan Fondasi - Membentuk fondasi spiritual
Tahap Spiritual:
Pembentukan Inti - Membentuk Inti Emas di Dantian
Jiwa Nascent - Melahirkan jiwa spiritual
Transformasi Dewa - Jiwa menyatu dengan langit dan bumi
Teknik Khusus & Harta Karun
Tingkatan Teknik Kultivasi:
Mortal > Spiritual > Bumi > Langit > Surgawi > Ilahi > Primordial
Tingkatan Senjata/Artifact:
Biasa > Spiritual > Harta > Suci > Surgawi > Ilahi > Chaos
Pil & Obat:
Tingkat 1-3: Untuk kultivator Tahap Mortal
Tingkat 4-6: Untuk Tahap Spiritual
Tingkat 7-9: Untuk Tahap Surgawi
Pil Ilahi: Legenda, bisa mengubah takdir
