NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Pulang

Jiang Shen berjalan di samping Lin Xueyin dengan langkah agak canggung. Hatinya berdebar karena baru pertama kali berinteraksi langsung dengan seorang jenius dari klan besar, apalagi usianya sebaya dengannya namun sudah berada di ranah Inti Emas.

Ia sempat melirik gadis itu dari sudut matanya—rambut hitam legam terurai hingga punggung, wajahnya seindah ukiran giok tanpa cela, dan sepasang mata biru yang dingin menusuk seakan mampu membaca isi hati seseorang. Namun sikapnya tetap tegas dan dingin, membuat Jiang Shen harus berhati-hati dengan setiap kata.

“Nona Lin Xueyin … sejak umur berapa kamu mulai berkultivasi?” tanya Jiang Shen dengan suara hati-hati, rasa ingin tahu mengalahkan rasa malunya.

Lin Xueyin tidak langsung menjawab, hanya memandang lurus ke depan. “Sejak aku berumur enam tahun,” jawabnya singkat, nadanya dingin, datar, tanpa emosi.

Jiang Shen membelalakkan mata, tak menyangka begitu muda. “Lalu … bagaimana kamu bisa menembus ranah Inti Emas secepat ini? Usia kita tidak jauh berbeda, tapi—”

Belum selesai dia bicara, Lin Xueyin menghentikan langkahnya lalu menoleh dengan tatapan menusuk. “Kau terlalu banyak bertanya. Apa semua orang miskin di luar sana tidak tahu cara menjaga mulut mereka?” Nada suaranya tajam, membuat Jiang Shen tersentak.

Dia buru-buru menunduk. “Maaf … aku hanya penasaran. Aku tidak bermaksud lancang.”

Lin Xueyin mendengus pelan, lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh. Jiang Shen merasakan wajahnya panas, malu sekaligus kesal pada dirinya sendiri. Ia memang tidak pandai berbicara dengan orang lain, apalagi dengan seorang jenius dari klan besar.

Namun beberapa saat kemudian, Lin Xueyin yang biasanya dingin justru balik bertanya. “Bagaimana denganmu? Dengan kekuatan selevel itu, bagaimana kau bisa bertahan di hutan Yulong? Bahkan murid sekte biasa pun sudah pasti mati dimangsa beast di sana.”

Pertanyaan itu membuat Jiang Shen sedikit lega, setidaknya gadis ini mau menanggapi dirinya. Ia pun menghela napas sebelum menjawab. “Aku hanya beruntung. Kebanyakan beast yang kutemui hanya tingkat 1. Kalau lebih dari itu, mungkin aku sudah mati sejak lama.”

Lin Xueyin melirik sekilas ke arah pakaian Jiang Shen yang compang-camping, penuh sobekan dan kotoran darah kering. Tatapannya mengeras. “Melihat kondisimu, aku masih heran bagaimana kau bisa tetap hidup. Dari mana asalmu? Dan kenapa kau bisa ada di hutan Yulong?”

Jiang Shen terdiam sebentar, lalu menatap tanah. “Aku … hanyalah seorang buruh dari kamar dagang kecil. Aku ditugaskan mengantar barang ke kota Shengguang, tapi di tengah perjalanan kami diserang oleh seekor Gorila Ekor Emas. Semua orang tewas … hanya aku yang selamat. Tanpa arah, aku berakhir di hutan Yulong.”

Lin Xueyin menatapnya beberapa saat, seakan menimbang apakah kata-katanya jujur atau tidak. Ekspresinya tetap dingin, tapi tatapan matanya tidak lagi sekeras tadi. “Hm. Jadi begitu.”

Percakapan pun terhenti, hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar di antara pepohonan. Hingga akhirnya, pepohonan mulai menipis dan cahaya terang muncul di depan mata—mereka berhasil keluar dari hutan Yulong.

Begitu sampai di padang terbuka, Lin Xueyin mengangkat tangan. Dari langit terdengar kepakan sayap besar, dan seekor elang raksasa turun dengan gagah. Bulu hitamnya berkilauan terkena sinar matahari, dan hawa tekanannya membuat Jiang Shen sedikit tertekan. Ia segera menyadari, ini bukan elang biasa, melainkan beast spiritual tingkat 2 yang sudah dijinakkan.

Jiang Shen tertegun. “Kamu … menjinakkan beast ini?”

“Benar. Ini tungganganku,” jawab Lin Xueyin datar. Ia lalu menaiki elang itu dengan langkah anggun. Sebelum terbang, ia sempat melirik Jiang Shen. “Kebetulan tujuan kita sama, kota Jinan. Naiklah. Jangan membuatku menyesal memberimu tumpangan.”

Hati Jiang Shen langsung diliputi rasa lega dan bersyukur. Ia membungkuk sedikit, menunjukkan rasa hormat. “Terima kasih, Nona Lin.”

Dengan sedikit kikuk, ia naik ke atas punggung elang raksasa itu, duduk di belakang Lin Xueyin. Saat elang mengepakkan sayapnya dan melesat tinggi menembus langit, Jiang Shen menatap ke depan dengan mata berbinar—untuk pertama kalinya sejak tragedi itu, ia merasa langkahnya menuju masa depan kembali terbuka.

...

Setelah beberapa jam terbang di atas punggung elang raksasa itu, sayap besar sang beast mengepak kuat dan perlahan menurunkan tubuhnya di depan gerbang kota Jinan. Angin kencang berputar, membuat debu dan pasir beterbangan, hingga beberapa penjaga gerbang menutup wajah mereka dengan lengan.

Begitu elang itu mendarat, semua mata langsung tertuju pada sosok anggun yang turun lebih dulu—Lin Xueyin. Wajahnya seindah peri, auranya dingin namun mempesona. Para penjaga bahkan terdiam, beberapa di antaranya menelan ludah, bingung harus memberi salam atau hanya terpaku. Mereka tentu mengenal siapa dia, bunga kebanggaan kota Jinan, putri berbakat dari klan Lin yang dijuluki Peri Jinan.

Namun perhatian mereka segera bergeser pada sosok di belakangnya—seorang pemuda berpakaian lusuh, wajahnya penuh lelah, dan pakaian compang-camping. Jiang Shen.

Seketika keributan kecil terjadi di antara penjaga dan para pejalan kaki di sekitar gerbang. Bisik-bisik terdengar di mana-mana.

“Siapa itu? Bagaimana mungkin Nona Lin bersama pemuda seperti itu?”

“Lihat pakaiannya, seperti pengemis dari desa kecil …”

“Jangan bilang dia orang istimewa yang berhasil menarik perhatian Nona Lin?”

Jiang Shen merasakan tatapan-tatapan penuh heran, sebagian meremehkan, sebagian penuh rasa iri. Hatinya terasa terhimpit. Ia tidak bodoh, ia bisa sedikit merasakan bahwa berjalan di samping Lin Xueyin hanya akan menimbulkan masalah.

Ia melangkah sedikit ke belakang lalu menunduk dalam-dalam. “Nona Lin … terima kasih sudah menolongku. Tapi aku tidak pantas berjalan bersamamu. Aku akan pergi lebih dulu.” Suaranya lirih, tapi tegas.

Lin Xueyin hanya menatapnya sekilas, wajahnya tetap dingin tanpa menanggapi. Namun tatapan itu terasa seperti konfirmasi—ia tidak menahannya, seakan memang menganggap wajar bila Jiang Shen menyingkir sendiri.

Tak lama kemudian, dari arah dalam kota, datanglah sebuah kereta kuda mewah dengan lambang klan Lin yang terpampang jelas. Beberapa pengawal turun dengan cepat, memberi hormat kepada Lin Xueyin. “Nona muda, kami datang untuk menjemputmu.”

Lin Xueyin menaiki kereta itu tanpa banyak bicara, auranya tetap dingin seperti es. Dalam sekejap, kereta pun berangkat meninggalkan kerumunan. Semua mata terus mengikuti kepergian kereta tersebut, sebagian masih bergumam memuji keanggunannya.

Sementara itu, Jiang Shen yang berdiri sendirian di pinggir jalan hanya menghela napas panjang. Ia merapatkan pakaian lusuhnya, lalu berjalan cepat menjauh dari pusat keramaian. Tidak ada yang memperhatikan kepergiannya, semua orang terlalu sibuk mengagumi Lin Xueyin.

Langkah Jiang Shen terus membawanya menuju desa kecil di pinggiran kota Jinan—tempat ia tinggal, tempat di mana tidak ada satupun yang peduli pada status atau darah keturunan. Meski hatinya sempat merasa pedih, di dalam dirinya api tekad kecil mulai menyala.

Ia tahu, untuk bisa berdiri sejajar dengan seseorang sekelas Lin Xueyin, ia harus menjadi lebih kuat.

1
Abi
mantap
Agus Rose
Alur cerita nya cukup bagus,gaya bahasa penyampaian juga ok.

MC nya belom mengenal luas nya dunia karena belom berpetualang keluar tempat asal nya,hanya tinggal dikota itu saja

Jangan buat cerita MC nya mudah tergoda pada setiap wanita yg di temui seperti kebanyakan novel2 pada umum nya,cukup 1 wanita.
Agus Rose: Ok ok thoorrrt
total 1 replies
Ismaeni
tak banyak kata yg ku ucapkan ,ceritanya sangat bagus thor, gaya bahasanya enak tidak berat juga alurnya bagus...semangat update-nya thor
dawin sapunsya
mantap thor tetap pertahankan detail nya yahh agar semakin menarik dan juga jangan dulu mulai muncul masalah percintaan 👍👍
Ismaeni
coba masuk sekte pas ditawarin sang tetua pasti hidupnya lebih aman dan sumber daya terjamin...
AK47 uzi
mulai membaca sambil komen...yg jd pertanyaan besar.....apakah novel ini akan jd hiatus atw sampai selesai??? entahlah hanya author yg tau...sehat selalu buat author nya
dawin sapunsya: semoga saja sampai tamat bro kalau novel yg ga melanjutkan lagi itu biasanya novel terjemahan
total 1 replies
إندر فرتما
tingkat ranah amburadul gak bakalan seru ini alur cerita
إندر فرتما: ngasih masukan
total 3 replies
y@y@
👍🏻🌟👍🏼🌟👍🏻
y@y@
🌟👍🏼👍🏿👍🏼🌟
Wulan Sari
cip critanya 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
Dante-Kun: Siap. Makasih supportnya kak 🙏
total 1 replies
Ismaeni
bagus sekali ceritanya
Ismaeni
ceritanya sangat menarik thor, inget yaa jangan hiatus thor....semangat yaa
Dante-Kun: 🤭🤭 Justru hal paling sulit author noveltoon adalah menamatkan novel nya sendiri, hehe
total 1 replies
mbono keling
hai ya thor...76 bab sekali up....👍👍👍...yg penting lancar....
sibaweh abduh
sangat baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!