NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Bersemi

Ketika Cinta Bersemi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Di sebuah universitas yang terletak kota, ada dua mahasiswa yang datang dari latar belakang yang sangat berbeda. Andini, seorang mahasiswi jurusan psikologi yang sangat fokus pada studinya, selalu menjadi tipe orang yang cenderung menjaga jarak dari orang lain. Dia lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan, membaca buku-buku tentang perilaku manusia, dan merencanakan masa depannya yang penuh dengan ambisi.

Sementara itu, Raka adalah mahasiswa jurusan bisnis. raka terkenal dengan sifatnya yang dingin dan tidak mudah bergaul, selalu membuat orang di sekitarnya merasa segan.

Kisah mereka dimulai di sebuah acara kampus yang diadakan setiap tahun, sebuah pesta malam untuk menyambut semester baru. Andini, yang awalnya hanya ingin duduk di sudut dan menikmati minuman, tanpa sengaja bertemu dengan Raka.

Yuk guys.. baca kisah tentang perjalanan cinta Andini dan Raka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 KABAR BAIK.

Seperti biasa Andini sibuk dengan buku-bukunya. sesekali Andini melihat ponsel. Beberapa hari setelah wawancara kerja yang mendebarkan belum ada panggilan kerja untuk Andini.

" Ada apa, apa kamu masih belum mendapatkan email penerima kerja? " Tebak nana.

" Iya. apa ada yang salah ya dengan wawancara ku tadi? " Andini terlihat gelisah.

Nana menepuk bahu Andini pelan " Aku yakin kamu pasti akan keterima bekerja disana, jangan putus asa gitu dong " Hibur nana.

" Jika mereka tidak menerima kamu, itu tandanya perusahaan itu tidak layak untuk kamu yang selalu berpartisipasi dalam segala bidang. " Saut Sofi, ikut menimpali pembicaraan nana dan Andini.

" Yang di katakan oleh Sofi itu benar, masih banyak perusahaan yang mau menerima pemagang pintar seperti kamu " Ucap nana.

Dreettt...

" Siapa? " Tanya nana.

" tidak tau " Jawab Andini.

" Ayok angkat, siapa tau penting " Kata Sofi penasaran.

" Halo "

“ Selamat, Andini! Kami senang mengabarkan bahwa Anda diterima untuk bergabung dengan tim kami. Kami percaya Anda akan memberikan kontribusi besar " kata suara di ujung telepon itu, yang berasal dari pihak HRD perusahaan.

Andini menundukkan kepala, berusaha menahan air mata kebahagiaan. "Terima kasih banyak! Saya sangat senang dan bersemangat untuk bergabung."

Setelah telepon itu berakhir, Andini menatap layar ponselnya dengan senyum lebar. Dia merasa seperti tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Namun, juga ada perasaan gugup yang menyelimutinya. Masuk ke dunia profesional adalah tantangan baru yang lebih besar, dan dia tahu ada banyak hal yang harus dipelajari.

" Apa itu panggilan kerja untukmu? " Tanya Sofi

Andini menganggukkan kepalanya " Aku di Terima kerja " Seru Andini dengan wajah yang bahagia.

" Aaaahhhh.. apa aku bilang sahabatku akan keterima " Seru nana, langsung bersorak bahagia untuk sabahat nya ini.

" Selamat ya "

" eum.. terimakasih " Jawab andini.

KEESOKAN HARINYA.

Pagi ini, Andini bangun lebih pagi dari biasanya. Alarm ponselnya berbunyi tepat pukul 6.30, mengingatkan bahwa hari ini dia memiliki kuliah pagi yang penting. Dengan segera, Andini melompat keluar dari tempat tidur, merapikan diri, dan menyusun rencana agar bisa tiba di kampus tepat waktu.

" Nana, Sofi. bangun " Panggil andini, membangunkan sofi dan nana.

" masih pagi, aku masih ngantuk " Rajuk nana.

" Apa kamu lupa, jika hari ini ada jadwal pagi "

" Lima menit lagi " Ucap nana

Andini menggelengkan kepalanya pelan " Sofi, apa kamu juga tidak akan bangun? jangan salahkan aku jika kalian telat masuk kampus " Tutur Andini.

Andini meraih tas ranselnya yang sudah disiapkan semalam. Di dalamnya, ada laptop, buku catatan, serta berbagai peralatan yang dibutuhkannya untuk menghadapi kuliah hari ini. Andini memang selalu berusaha untuk terorganisir, terutama saat ada banyak tugas dan ujian yang menanti.

Dia memeriksa jam di ponselnya. Waktu terus berjalan, jadi dia segera berjalan menuju pintu asrama dan keluar. Udara pagi yang segar langsung menyentuh wajahnya, menambah semangat untuk memulai hari. perjalanan menuju kampus biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 menit dengan sepeda.

" Pasti mereka akan telat masuk kelas " Gerutu andini, sambil mengayun sepeda.

Di jalan menuju kampus, Andini menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan sekitar. Jalanan yang masih sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas. Beberapa pedagang sudah membuka lapak mereka, menjajakan makanan ringan dan kopi untuk para pengendara yang ingin menyambut pagi. Andini menyukai suasana pagi di kota, tenang dan penuh harapan.

" Itu bukannya Raka? heum.. pria setampan Raka sudah pasti banyak di sukai oleh gadis-gadis kampus " Ucap Andini, Andini melihat Raka yang sedang di dekati oleh gadis.

" Astaga! aku telat " Ucap Andini kembali mengayun sepeda.

Andini memarkir sepeda di tempat parkir khusus sepeda. Suasana kampus pagi itu cukup hidup, meski banyak mahasiswa yang masih terburu-buru menuju ruang kelas. Andini mengeluarkan buku dan laptop dari tasnya, lalu berjalan dengan cepat menuju gedung tempat kuliah pagi itu berlangsung.

Di dalam gedung, beberapa teman sekelasnya sudah berada di ruang kuliah. Andini menyapa mereka dengan senyum, lalu duduk di bangku yang sudah dipilihnya. Dosen yang mengajar hari itu adalah dosen kiler. Pak Arief, yang terkenal dengan cara mengajarnya yang tegas dan juga serius.

"Selamat pagi semuanya! Hari ini kita akan membahas topik tentang.... " ujar Pak Arief saat masuk ke kelas, menyapa dengan penuh energi.

Benar saja, nana dan sofi telat masuk kelas. untung mereka memiliki ide untuk mengelabui dosen kiler ini. alhasil nana dan sofi bisa langsung ikut gabung dalam pelajaran.

Andini membuka buku catatannya dan mulai mencatat dengan cepat. Meskipun materi kuliah cukup padat, dia merasa tertantang dan menikmati setiap detiknya. Dia tahu, jika dia bisa memahami materi ini dengan baik, itu akan membantu proyek akhir yang sedang dikerjakannya.

Sepanjang kuliah, Andini aktif bertanya dan berdiskusi. Teman-temannya sering kali berbisik padanya, memuji semangat dan pengetahuannya. Andini tidak merasa risih, malah semakin termotivasi untuk terus belajar.

1
Drama Queen
Hai kak, salam kenal. kalo berkenan mampir ya di novel aku ☺
Marchel: Terimakasih sudah mampir ☺
total 1 replies
Kim Bum
lanjut
Kim Bum
titip sandal ya kak. nanti kalo udah rame balik lagi😁
Marchel: Terimakasih kak, sudah mampir 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!