NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Obsesi Cinta Tuan Gumiho

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Kim Min-seok siluman rubah tampan berekor sembilan, yang sudah hidup lebih dari 1000 tahun,Kim Min-seok hidup dengan menyembunyikan identitasnya sebagai seekor gumiho,Ia berkepribadian dingin dan juga misterius.

Dirinya menjalin hidupnya dengan kesepian menunggu reinkarnasi dari kekasihnya yang meninggal Beratus-ratus tahun yang lalu.

Kim Min-seok kemudian bertemu dengan Park sung-ah mahasiswi jurusan sejarah, saat itu dirinya menjadi dosen di universitas tersebut.

Mereka terjerat Takdir masa lalu yang mempertemukan mereka, mampukah Kim Min-seok mengubah takdir tragis di masalalu yang terulang kembali di masa depan.

apakah kejadian tragis di masalalu akan kembali terjadi kepada dirinya dan juga kepada park sung-ah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

༿BAB༌༚2

Langit di Seoul sudah penuh bintang ketika Park Sung-ah melangkah ke gang sempit yang menuju kontrakan nya. Udara malam terasa sejuk dan sedikit lembap, membuat rambutnya yang sudah lepas dari ikatannya bergoyang-goyang.

Kontrakan yang dia sewa adalah sebuah kamar kecil di lantai dua rumah tua—hanya cukup untuk tempat tidur, meja belajar, dan lemari baju yang sempit.

Harga sewa yang murah adalah alasan utama dia memilih tempat ini, meskipun suasana nya terkadang terasa sepi dan sunyi.

Sung-ah adalah anak tunggal. Orang tuanya tinggal di desa kecil di pedalaman Korea Selatan, bekerja sebagai petani padi. Setiap bulan, dia mengirim sebagian uang yang dia dapat dari kerja paruh waktu untuk membantu biaya keluarga.

Berkuliah di Seoul adalah impian besarnya, tapi juga menjadi beban yang cukup berat—dia harus bekerja keras agar bisa melanjutkan pendidikan tanpa terlalu membebani orang tuanya. Itu sebabnya dia selalu lelah, dan terkadang tertidur di kelas.

Dia membuka pintu kamar dengan kunci yang kusam, lalu mematikan lampu. Cahaya kuning dari lampu gantung membuat ruangan terasa sedikit lebih hangat.

Dia melepas jaketnya dan meletakkannya di kursi kecil, lalu duduk di tempat tidur sambil menghela nafas panjang. Pikiran nya kembali ke kejadian di kelas tadi—tatapan dingin dari Kim Min-seok, rasa malu yang menyelimuti dirinya, dan cara dia dikeluarkan dari kelas.

"Dosen baru itu benar-benar tegas ya," gumamnya sendiri dengan suara yang lemah.

Tiba-tiba, bunyi ketukan pintu terdengar. "Sung-ah! Kamu ada di dalam ga? Aku in-a nih!"

Sung-ah tersenyum sedikit. Dia tahu itu Yoo In-a, temannya sejak kecil. Kedua ibunya berasal dari desa yang sama, jadi mereka sudah mengenal sejak bayi. Berbeda dengan Sung-ah yang berasal dari keluarga sederhana, In-a berasal dari keluarga kaya—ayah nya adalah pengusaha bisnis yang sukses. Tapi itu tidak pernah membuat jarak di antara mereka; In-a selalu perhatian dan seringkali membawakan makanan atau uang saku untuk membantu Sung-ah.

Sung-ah membuka pintu, dan In-a langsung masuk dengan wajah ceria. Tangan nya penuh dengan tas plastik yang terisi makanan dan beberapa botol kaleng soda. "Aku bawa jjajangmyeon favoritmu loh! Dan juga soda cola yang kamu suka!" ucap In-a dengan senyum lebar.

"Wa, terima kasih ya In-a. Kamu terlalu baik buatku," kata Sung-ah dengan suara penuh rasa terima kasih. Dia membantu meletakkan makanan di meja belajar yang sempit, lalu kedua nya duduk berdampingan.

Saat mereka memakan jjajangmyeon yang hangat, In-a tidak berhenti berbicara. Mulai dari cerita tentang teman sekelasnya yang baru pacaran, sampai tentang acara kuliah yang akan datang. Tapi tidak lama kemudian, topik bicara nya beralih ke Kim Min-seok.

"Sung-ah, kamu tau ga sih? Dosen baru kita itu bener-bener tampan banget! Semua cewek di kelas udah ngobrolin dia cuma sehari aja!" ucap In-a dengan mata yang bersinar. "Kharisma nya juga luar biasa—pas dia ngajar, semua orang bener-bener fokus. Aku bahkan lupa mau buka hp!"

Sung-ah hanya mengangguk, tidak terlalu peduli. Untuk dia, Kim Min-seok hanyalah dosen yang tegas dan tampan—tidak lebih dari itu. Dia punya terlalu banyak masalah sendiri untuk berpikiran tentang hal-hal semacam itu.

"Ini dia yang bikin aku penasaran—kenapa kamu tidur di kelas dia tadi? Apa kamu kerja paruh waktu lagi?" tanya In-a dengan tatapan yang khawatir.

Sung-ah mengangguk perlahan. "Ya. Aku baru saja dapat kerja paruh waktu baru di warung makan dekat stasiun. Kerja nya sampai jam 12 malam, lalu aku harus ngerjain tugas sampai larut malam. Jadi tadi pagi aku terlalu lelah dan tertidur," jawabnya dengan suara yang tenang.

In-a mengerutkan alisnya. "Sung-ah, kamu jangan terlalu keras kerja ya. Kamu akan sakit loh. Kalau butuh uang, bilang aja sama aku—ayah ku pasti mau bantuin."

"Gak usah deh In-a. Aku bisa sendiri," jawab Sung-ah dengan senyum lemah. Dia tidak suka menerima bantuan uang dari orang lain, bahkan dari temannya yang terdekat.

Tiba-tiba, telepon genggam Sung-ah berdering. Dia mengambilnya dan melihat layar—nama Baek Yi-jin tertera di sana. Hatinya berdebar-debar kencang.

Yi-jin adalah mahasiswa jurusan teknik di universitas yang sama, dan dia sudah menyukainya diam-diam selama setahun.

Mereka sering bertemu di kantin atau di koridor kampus, dan Yi-jin selalu ramah padanya.

Tapi Sung-ah tak pernah berani mengungkapkan perasaannya—dia merasa tidak pantas dengan seseorang yang sebaik Yi-jin.

Dia mengangkat telepon. "Halo? Yi-jin?"

"Eh, Sung-ah? Kamu baik-baik saja kan? Tadi di kampus aku lihat kamu keluar dari kelas dengan wajah yang pucat banget, seolah-olah sedang sakit," kata suara Yi-jin dari sisi lain, penuh kekhawatiran.

Sung-ah merasa hati nya menjadi hangat. "Aku baik-baik saja kok, Yi-jin. Cuma sedikit lelah doang. Makasih ya udah khawatir."

"Ah, baik deh kalau begitu. Jangan terlalu keras kerja ya. Jaga kesehatanmu," ucap Yi-jin dengan suara lembut.

"Baik, terima kasih Yi-jin. Sampai jumpa ya," jawab Sung-ah, lalu menutup telepon. Dia merasa malu dan senang pada saat yang sama—ternyata Yi-jin memperhatikan dirinya.

In-a yang melihat itu langsung menggoda. "Wah, siapa tuh? Suara nya kocak banget! Dan wajah kamu malah memerah kayak apel merah! Jujur dong, apakah itu pacarmu?" ucap In-a dengan senyum yang menyakitkan.

"Sia-sia aja lo In-a! Bukan pacar! Cuma temen doang!" jawab Sung-ah dengan malu, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

In-a tertawa terbahak-bahak. "Ya udah, ya udah, kalo bukan pacar ya gak apa-apa. Tapi aku lihat dia tuh suka sama kamu loh! Dia ngobrol sama aku beberapa kali, dan dia selalu nanya tentangmu."

Sung-ah membuka jari-jari tangannya dan melihat In-a dengan mata yang penuh keheranan. "Benarkah?"

"Serius deh! Kamu coba deh ajak dia keluar suatu hari nanti. Jangan terlalu malu!" ucap In-a dengan semangat.

Sung-ah hanya mengangguk, pikirannya sudah terisi oleh Yi-jin. Bisakah mungkin Yi-jin juga menyukainya? Tapi dia segera menggoyangkan kepalanya—dia tidak berani berharap terlalu banyak.

Saat itu, jauh di apartemennya yang modern, Kim Min-seok duduk di sofa sambil memandang jendela. Pikirannya masih terganggu oleh Park Sung-ah.

Ia telah mencari tahu sedikit tentang dia melalui catatan akademik—anak tunggal dari keluarga sederhana, mahasiswa yang rajin tapi seringkali terlambat atau tertidur di kelas karena kerja paruh waktu.

Tapi itu tidak menjawab pertanyaan nya: mengapa dia tidak bisa merasakan energi dari tubuh Sung-ah?

1
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖
crezy up thr
Almahira
🤭🤭🤭 kisss lagi🤭
𝓪𝓻𝓽𝓾𝓻 𝚝𝚎𝚖: ko kamu gak ada novel?
total 1 replies
Almahira
gue juga pengen 😭
Almahira
wah nafsunya memuncak, nih dosen 🤭
Almahira
wah udah Kiss kissan aja
Almahira
kaya adegan sinetron aja🤣
Almahira
pasti nangis lah jadi cewek kalo di kasih harapan palsu 😭😭
Almahira
wah di kasih harapan palsu,😭😭😭
Almahira
seneng banget tuh 🤭🤭
Almahira
kalau kaya gitu visualnya saya juga mau
Han Sejin: haaa🤣
total 1 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!