NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:936
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. PeDe

Inara mengucapkan terima kasih banyak karena udah diantarkan pulang ke rumah, Juanda baru pertama kali tahu rumah Inara kalau misalkan dia bukan dari kalangan orang kaya tapi di sisi lain Inara tidak pernah merasa dirinya malu atau kayak gimana dan dia adalah orang yang sangat pintar namun menyukuri dengan apa yang sudah Tuhan kasih kepadanya.

Mamanya Inara pun menanyakan siapa yang mengantarkannya itu? Inara menjawab kalau misalkan yang mengantarkan itu adalah Juanda teman sekolahnya alias murid lesnya di rumah Juanda.

Lantas sedikit membuat mama ke-gr-an sih melihat Juanda yang mengantarkan Inara, Inara hanya tersenyum dengan pertanyaan mama yang seperti itu nggak akan pernah mungkin sosok seperti Juanda memiliki perasaan yang lebih kepadanya. Buktinya aja ngomongnya selalu jutek dan ketusi nggak mungkin banget kalau misalkan ke arah situ apalagi menaruh perasaan.

"Kamu nggak boleh ngomong kayak begitu apapun yang Mama ucapkan ini pasti menjadi sesuatu hal yang sangat nyata jadi kamu nggak usah tidak percaya diri kayak begitu, santai aja percaya deh suatu saat dia bakalan jatuh cinta sama kamu."

"Ah sampai kapanpun aku nggak akan pernah percaya masalah kayak begitu yang paling penting aku itu jadi anak yang baik dan jadi anak yang pintar supaya aku bisa mengejar-kejaran kita main selama ini yang aku pengen tahu nggak sih! Dan aku juga merasa kalau misalkan hidup itu harus bisa kita jalani dengan baik kalau kita cuma mikirin ke atas ya nggak akan pernah ada habisnya dan nggak akan pernah ada ujungnya!"

***

Inara mengucapkan terima kasih banyak kepada Juanda karena kemarin itu udah nganterin pulang ke rumah, Juanda tersenyum tipis dengan apa yang diucapkan oleh Inara seakan-akan iya biasa-biasa aja sih nggak pernah merasa yang gimana banget.

"Santai aja gue bukan tipe kalau orang yang ke-gr-an juga kok setelah lo ngomong kayak begini dan gue kasih tahu ya sama lo ya sampai kapanpun gue nggak akan pernah tertarik sama lo dan sampai kapanpun juga. Oh jangan merasa kegeeran dengan kebaikan gue karena itu atas dasar suruhan dari nyokap gue sendiri jadi gue harap lu nggak usah berpikiran yang aneh-aneh tentang apapun yang gue lakukan sama lo!"

Juanda pun pergi dan ia segera langsung masuk ke dalam kelas karena tadi itu sempat ditahan oleh Inara, Prilly pun menanyakan kepada Inara ada apa nih kok tiba-tiba aja Inara berani untuk ngobrol langsung dengan Juanda. Ia pun segera langsung menarik tangan Prilly berbisik mengatakan kalau Juanda itu adalah anak muridnya dan Inara datang ke rumah dan kemarin itu adalah hari keduanya tapi hari pertama mengajar karena hari pertamanya waktu itu adalah hanya sekedar ibarat wawancara biasa.

Seketika Prilly merasa kaget banget dong dengan apa yang diucapkan oleh Inara, rasa-rasanya nggak mungkin banget bahkan cowok seganteng Juanda tuh tipe ke orang yang gak suka yang namanya belajar jadi rasanya mustahil banget kalau pengen belajar apalagi fokus.

Kirana menatap Inara dengan tatapan yang sangat tajam sekali dan seolah-olah nggak suka banget Inara itu dekat dengan Juanda, Prilly pun kayak nggak suka dengan tingkah laku dari Kirana yang suka cakepan di sekolah padahal masih banyak kok perempuan cakep dan nggak bersikap seperti itu.

"Hei nggak usah peduliin orang-orang yang nggak suka sama kita, yang paling penting itu kita maju dengan langkah kaki kita ngapain juga kita memikirkan mereka nggak akan pernah ada habisnya kayak begitu! Aku percaya kok orang-orang yang gak suka sama kita mereka tuh cuma iri dengan kita mereka nggak bisa kayak kita dia cuma mengandalkan kecantikan mereka tapi nggak pakai pikiran mereka sendiri untuk berpikir."

Teng.

Suara bell pun berbunyi segeralah mereka berhamburan masuk ke kelas masing-masing setelah nongkrong-nongkrong aja.

Ternyata guru yang mengajar hari ini di kelas mereka mengatakan kalau hari ini adalah hari ulangan dan mereka merasa kaget banget. Kenapa tiba-tiba aja ada ulangan di kelas dan kenapa tiba-tiba aja nggak diberitahu seperti itu? Dibagikan lah soal-soal yang ada di kertas dan mereka merasa bingung banget kenapa bisa-bisanya kayak begini tapi anehnya Juanda merasa tenang dan biasa aja karena soal yang diberikan oleh Inara kemarin itu ternyata datang di hari ulangan yang nggak diduga ini.

"Kenapa gue jadi mudah banget ngerjain soal kayak begini ya perasaan ini biasa-biasa aja dan sangat susah banget selama ini kenapa tiba-tiba aja gue kayak bisa banget kayak begini? Apa gara-gara Inara yang ngajarin gue ya?"

Tugas ulangan mendadak kali ini sekitar hampir 20 menitan diberikan waktu untuk mengerjakannya bagi yang udah belajar di rumah harusnya merasa santai dan percaya diri.

"Ok, gimana kalian apakah udah selesai mengerjakannya kalau misalkan udah selesai kalian tinggal kumpulkan tugas kalian itu ke depan dan kalian bisa keluar dari ruangan ini atau kelas ini ya biar nggak bikin gaduh di dalam kelas oke,"

"Juanda tumben sekali kamu hari ini anteng banget? Biasanya kamu kayak orang yang cari jawaban kayak gitu kamu udah insap atau kayak gimana?"

"Enggak lah saya udah belajar di rumah makanya saya ngerjainnya begitu sangat santai."

Dan karena mereka udah merasa terbiasa Juanda adalah orang yang sangat bikin onar ia pun ditertawakan hampir teman-teman yang ada di kelasnya. "Hei kenapa kalian pada ketawa kayak begitu, bisa aja kan gue dapetin nilai terbaik nantinya ketika kelulusan kalian pada nggak tahu aja kalau misalkan nanti gue bakalan lebih pintar daripada kalian semua!" Juanda seakan-akan percaya diri dengan apa yang ia katakan walaupun nggak tahu juga sih apakah yang ia lakukan ini apakah yang ia kerjakan ini adalah sesuatu hal yang bikin orang-orang bakalan tertipu dengan apa yang ia lakukan.

"Sudah, kalian nggak boleh ngomong kayak begitu dong bisa jadi dengan apa yang diucapkan oleh Juanda. Bagus kalau misalkan pemikiran kamu kayak gitu nggak usah memikirkan yang gimana-gimana yang paling penting itu adalah bagaimana caranya kamu ngerjain tugas-tugas sekolah kamu jadi anak yang baik apalagi kamu udah kelas 12 kan?"

"Iya Bu, mudah-mudahan aja saya bisa jadi anak yang pintar dan membahagiakan orang tua saya dan mudah-mudahan aja saya juga nggak bikin malu lagi saya udah ngerasa kapok Bu kalau misalkan kayak begini,"

Ibu guru menggelengkan kepala sih dengan ucapan dari Juanda yang seakan-akan ngelantur.

1
Dwi Sulistyowati
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!