Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. menambah bahan makanan
"Kalian begitu percaya padaku, maka aku akan menjaga kalian selama hidup ini" gumam Aurel sambil tersenyum ia bertekad untuk menjadi kuat kedepannya supaya bisa melindungi keluarga barunya.
"Bram apa kamu tidak bermain bersama dodi setelah kamu bersekolah kamu tidak bisa bermain lagi" ucap Aurel kepada adiknya.
"Tidak kak, aku besok saja kerumah dodi sekarang aku bermain di rumah saja, aku belum puas bermain dengan mobil mainan ku" ucap Bram dari tadi hanya sibuk bermain dengan mobil mainan itu.
"Jangan terlalu lama bermainnya, setelah bermain tidur siang lah baik untuk anak-anak jika tidur siang" kata Aurel kepada adiknya lalu ia berbicara lagi kepada adiknya
"Dan jika kamu mau buah ambil saja di atas meja sudah kakak taruh disana, buah yang kamu suka ada disana, dan juga ada buah baru kakak yakin kamu pasti suka juga" ucap Aurel sambil merapihkan kamar Bram memberitahukan bahwa ia juga sudah menaruh buah kesukaannya di dalam kamarnya.
"Ada buah baru" ucap Bram ia berhenti bermain mendengar ada buah baru, ia suka mencoba buah baru dari pada bermain mobilan lalu ia berlari kearah meja yang ada di kamarnya, karena kamarnya sekarang agak luar ada meja kursi ranjang besar juga kasur empuk.
"Kak buah apa ini yang merah kenapa ada bintik-bintik nya, apakah dia berpenyakitan" ucap Bram melihat buah tersebut agak ngeri.
"Ini namanya buah strawberry cobalah rasa enak sudah aku bersihkan jadi kamu langsung makan saja, ini adalah bijinya" ucap Aurel sambil menggigit buah strawberry dihadapan Bram. Melihat kakak memakan buah tersebut tidak terjadi apapun lalu ia juga mencobanya.
"Ini benar enak rasanya manis juga ada asam-asamnya" Bram ketagihan makan buah strawberry ia makan empat buah setelah itu baru memakan buah lainnya, setelah puas makan buah ia kembali bermain.
Setelah selesai membersihkan kamar bram Aurel keluar dari kamar Bram lalu ia pergi ke dapur ia juga membersihkan dapur, dan melihat bahan makanan yang tersisa sedikit, ia menambahkan semua bahan makan yang ada di ruang dimensi bulan.
Aurel tidak berani menambah banyak, takut ketahuan bila ibu mertuanya melihat bahan makannya di dapur tambah banyak, Aurel menambah sedikit beras lalu ia campurkan beras di ruangnya dengan beras yang ada di dapur, dan bahan-bahan lain Aurel menambahnya seperti ia menambah beras.
Kemudian ia mengupas kulit buah apel dan memotong-motongnya dadu untuk ia berikan kepada William, mengeluarkan buah anggur unggu meletakkan di piring yang bersih sambil memberikan tusuk buah kedalam piring.
Setelah itu ia memberikan kepada william yang berada di teras rumah, sambil berpikir entah apa yang dipikirkannya.
"Bang, ternyata kamu disini" kata Aurel sambil menghampiri william lalu ia menaruh piring buah tersebut didepan william.
"Aku bawa buah dari rumah, cobalah aku telah siapkan untukmu" ucap Aurel sambil memberikan buah tersebut kepada William.
"Buahnya enak segar, bisa menenangkan pikir" kata william sambil tersenyum lalu ia memakan buah itu lagi.
"Ini buah apel dan anggur darimana kamu mendapatkannya kalau di beli harganya pasti mahal, apa bibimu tidak tahu bahwa kamu punya buah mahal ini" ucap william santai lalu ia makan lagi buah tersebut, ia sangat menikmati nya karena makan buah sangatlah menyegarkan, dia pernah makan buah sebelum nya, tapi tidak seenak buah yang di berikan Aurel.
"aku membelinya di kota, ini memang mahal tapi beli sekali-kali tidak apa-apa, oh ya bang aku kedalam dulu, kamu lanjutkan saja makannya, apakah kau mau kopi atau teh aku buatkan untukmu" ucap Aurel lagi dengan lembut.
"Aku mau kopi saja, jangan terlalu manis juga jangan terlalu pahit" ucap William senang, beginilah rasanya punya istri ada yang melayani kita.
"Baiklah kamu tunggu saja disini" ucap Aurel lalu ia masuk lagi kedalam menuju dapur membuatkan william kopi kesukaannya, ia menambahkan setetes air suci kedalam kopi tersebut lalu mengaduknya.
Setelah itu ia membawa kembali kepada william, yang masih bersantai di luar.
"Cobalah bang kopi buatan ku bagaimana rasanya, apa perlu untuk memperbaiki lagi, katakan semuanya jangan ditutupi, bila tidak enak" ucap Aurel sambil melihat william minum kopi tersebut, William hanya tersenyum.
"Mmm... Rasanya.." ucap william dia tidak melanjutkan katanya lalu ia memperhatikan istrinya menunggu jawaban darinya sangatlah lucu ia hanya terkekeh.
"Bang bagaimana rasanya mengapa kamu tidak bicara" ucap Aurel cemas.
"Rasanya enak cocok untuk seleraku, mulai sekarang ini adalah minuman kopi favoritku" ucap William bahagia lalu ia meminumnya lagi.
"Kalau gitu makanlah buah sambil minum kopi, jika kamu ingin kopi depannya aku buatkan yang seperti ini, aku kedalam dulu lihat Bram" ucap Aurel lalu ia bangkit dari duduknya kembali kamarnya juga kamar William ia menutup pintu.
Setelah itu ia pergi keruang untuk melihat tanaman obatnya, ia sudah membaca sedikit tanaman obat, yaitu tentang ginseng, jadi ia ingin melihat tanaman ginseng tersebut ia rebus untuk mengobati kaki william.
Sebenarnya bukan ginseng ini yang mengobati kakinya tapi air suci, ginseng ini hanya untuk menutupinya saja, ginseng juga baik untuk stamina dan penyakit lainnya, jadi tidak masalah ia menggunakan ginseng sebagai bahan obat untuk menjawab pertanyaan orang lain, jika ada yang penasaran.
Ternyata tanaman obatnya sudah subur termasuk ginseng, setelah melihat tanaman obat ia pergi melihat buah kelapa yang ia tanam, kelapa nya sudah berbuah tapi masih muda, kapan-kapan ia akan makan kelapa muda, tapi sekarang belum bisa jika ada waktu ia akan memakannya.
Lalu ia melihat kebun buahnya, ternyata ia tidak sadar telah menanam buah nanas juga buah nangka masih ada buah lainnya, yang belum ia kenal ia akan melihat dalam buku bila ada waktu pikirnya.
Setelah itu ia kembali keluar ke kamarnya William, lalu ia membersihkan kamar dan merapikan, setelah semuanya rapi ia keluar kembali menemui william,
Rupanya william sedang bermain bersama Bram, entah sejak kapan bram keluar dari kamarnya, Aurel senang melihat mereka berdua dekat, jadi tidak ada perselisihan antara adik ipar dan kakak ipar.
"Bram apakah kamu sudah tidur siang" ucap Aurel juga ikut melihat kesenangan mereka berdua.
"Sebentar lagi kak, aku sedang bermain dengan kak William, kami sedang asyik" ucap Bram masih bermain dengan william.
"Sudah besok kita bermain lagi kamu dengarkan kata kakakmu" ucap William lembut.
"Baiklah, aku tidur dulu kak, dan kak will" ucap bram lalu ia masuk kedalam dan sekarang hanya tinggal William dan Aurel..
.
.
