NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Aktivitas Kaila

Bangun di pagi harinya, Kaila memulai aktifitas dengan segudang kesibukan. Siang kerja dan malam lanjut mengerjakan skripsi. Selesai memandikan Baby Gavin, dia segera bersiap ke rumah Tante Sandra untuk menitipkan Gavin, tidak lupa membawa perlengkapan untuk Gavin seperti diapers, pakaian ganti dan asi pompa untuk stok asi, untuk waktu pagi sampai siang hari, kala dia bekerja di tempat magangnya. Lalu membawa semua itu beserta baby Gavin menggunakan motor matic nya. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya.

“Ayo kita berangkat sayang,” kata Kaila pada bayinya. Sambil menarik napas dalam lalu menghembuskannya, berharap hari ini bisa lebih mudah dari hari sebelumnya. Kaila pun mulai melajukan motornya menuju rumah Tante Sandra.

Saat berhenti dilampu merah, tanpa sengaja dia bersebelahan dengan mobil seseorang yang kaca mobilnya tertutup. Tapi Kaila tidak menyadarinya.

“Si perempuan murahan..” kata Mika, mencibir saat melihat Kaila duduk diatas motor sambil menggendong bayinya.

“Entah anak itu dari laki-laki mana. Segitu butuhnya uang untuk kuliah sampai harus menjual diri.” Masih saja Mika menghina Kaila. Dia sangat membenci Kaila setelah pesta kelulusan Hansel di hotel Richard’s setahun silam.

FLASHBACK ON..

Setahun yang lalu..

Selesai memasukkan obat di sebuah gelas berisi minuman soda. Mika tersenyum girang lalu segera memberikannya pada Hansel.

“Hansel ini minum dulu.. sepertinya agak lama acara sambutannya.” Sambil tersenyum semenarik mungkin kepada Hansel, Mika bersorak sorai kala Hansel menyambut gelas yang disodorkannya, apalagi ketika Hansel langsung meminumnya.

Malam itu, Mika menggunakan gaun malam berwarna navy berlengan panjang dengan belahan dada yang menunjukkan setengah dari masing-masing buah dadanya, serta panjang gaun yang sangat pendek hampir mepet ke bokongnya. Dan rambut panjangnya dikuncir kuda, agar leher jenjangnya terekspos sempurna. Demi menarik perhatian Hansel apapun akan dia lakukan.

“Yess.. Aku harus cepat cari kamar,” kata Mika di dalam hati. Dia telah merencanakan, bahwa malam ini dia akan mendapatkan malam indah bersama Hansel, karena dia telah mendapatkan sebuah informasi bahwa Hansel akan kembali ke Jerman esok harinya. Tentu dia tidak mau ditinggal begitu saja setelah susah payah mendekati Hansel dan bisa menyingkirkan Kaila.

“Hansel aku mau ke toilet sebentar, ya,” kata Mika. Hansel hanya mengangguk. Mika pun cepat keluar, namun bukannya ke toilet dia malah kebagian resepsionis untuk check in kamar. Setelah dapat kamar, dengan segera Mika menaiki lift dan masuk kedalam kamar yang dia pesan.

Dia pun menunggu..

10 menit..

20 menit..

1 jam…

“Apa reaksi obat itu memang selama ini? Kenapa Hansel belum meneleponku?” ujar Mika sembari menatap handphone di tangannya. Berharap Hansel segera mencarinya setelah mendapat reaksi dari obat perangsang yang diberikannya tadi.

Dia pun mencoba menelepon Hansel, tapi tidak diangkat. Segera dia keluar kamar dan turun, takutnya Hansel sedang kesulitan menemukan dirinya. Pede sekali seorang Mika.

Saat kembali ke aula, pandangannya beredar ke sekeliling, namun tidak menemukan keberadaan Hansel sama sekali. Beberapa orang yang menyapa tidak dia gubris, malah dia balas dengan melotot pada mereka. Pikirannya mendadak kalut, apakah Hansel benar-benar meninggalkannya.

Namun ditengah kepanikannya, ada seseorang yang memperhatikan dengan senyum merendahkan. Dia adalah Dika. Dika selalu ada dimanapun Hansel berada, karena selain menjadi sahabat Hansel, dia juga sebagai asisten pribadi yang membantu Hansel menjalankan perusahaan selama ini.

Dia selalu menyelidiki semua wanita yang berusaha mendekati Hansel. Dan wanita sejenis Mika sudah biasa dia temukan di sekeliling Hansel, kecuali jenis seperti Kaila. Bahkan Dika tidak menyangka masih ada gadis polos seperti Kaila yang masih bisa dia temukan.

“Ada apa denganmu?” tanya Dika, saat perlahan mendekati Mika. Mika langsung menatap Dika dengan ekspresi bertanya.

“Dimana Hansel?” tanya Mika, seperti nyonya yang menanyai bawahannya. Dika tertawa.

“Bukannya kamu pacarnya, kenapa malah bertanya padaku?” jawab Dika santai.

“Aku sudah mencarinya, seharusnya kami bersama malam ini.” kata Mika, kesal.

“Dia sudah berangkat ke Jerman,” sahut Dika cuek, sambil meminum air di gelas yang dia bawa.

“Apa? Seharusnya dia berangkat besok. Dan malam ini dia bersamaku.” Mika makin kesal.

“Kalau tidak percaya telpon saja sana.” Dika semakin membuat Mika merasa dipermainkan.

“Dan satu lagi, Hansel bahkan tidak perlu memberitahumu kapan dia akan pergi,” sambung Dika dengan penekanan, sedikit mendekat ke telinga Mika.

“Aku akan menelponnya, kamu jangan kurang ajar, Dika,” hardik Mika, masih seperti bersikap layaknya nyonya dan Dika bawahannya.

“Cih..” Dika langsung berbalik dan meninggalkan Mika ketempat awal saat dia tadi memperhatikan gadis itu.

Dari kejauhan, Dika kembali melihat ke arah Mika yang terlihat sedang berbicara di telepon. Apakah itu Hansel? pikir Dika.

“Cih.. buang-buang waktu sekali.” Dika masih melihat ke arah Mika.

Tidak lama setelah selesai menelepon, Mika tampak mengambil gelas kosong di meja yang berada tepat di sampingnya, lalu tanpa aba-aba membantingnya ke lantai sampai pecah. Orang-orang yang berada dekat dengannya ada yang kaget ada juga mengatakan bahwa Mika mabuk saat melihat tingkahnya. Sedangkan orang-orang yang agak jauh tidak begitu mendengar suara gelas pecah karena suara musik sudah mulai kencang.

Dengan perasaan kalut dan marah Mika kembali ke kamar hotel yang dia pesan dan tidur sendirian disana sampai keesokan harinya..

FLASHBACK OFF..

Asik melamun, Mika terkejut mendengar suara klakson dari kendaraan di belakangnya, karena ternyata lampu lalu lintas sudah berubah hijau. Dia menoleh ke arah Kaila tadi, tapi Kaila sudah tidak ada. Dia pun melajukan mobilnya ke tujuan awalnya.

Kaila sudah mengantarkan baby Gavin untuk dititipkan kepada Tante Sandra. Setelahnya dia pun langsung menuju tempat kerjanya di perusahaan Sky Company. Selesai memarkirkan motor maticnya, dia segera menuju pintu masuk perusahaan. Ada security yang selalu setia menyapanya dengan ramah dan senyuman yang tidak pernah pudar.

Kaila, walaupun sudah melahirkan seorang anak tapi body-nya masih sama seperti masih perawan. Saat bekerja, dia selalu menggunakan kemeja putih lengan panjang dan rok span berwarna hitam dibawah lutut, juga sepatu kets berwarna hitam. Karena dia hanya karyawan magang jadi tidak diharuskan menggunakan sepatu pantofel. Lalu rambutnya di kepang satu agar rapi, karena setiap menggendong Gavin rambutnya akan selalu ditarik-tarik oleh anaknya yang tampan itu sehingga menjadi berantakan. Jangan tanyakan bagaimana riasannya, karena tentu saja Kaila tidak pernah berdandan kecuali hanya memakai bedak. Wajahnya benar-benar asli, begitupun warna merah muda di bibirnya yang sudah seperti itu adanya.

Saat masuk ke dalam ruangannya, suasana cukup ramai. Beberapa dekorasi baru dan tata letak sedikit berubah.

“Kaila tolong dong bikinin kita minum,” kata Mona, salah satu karyawan senior di ruangan itu, yang suka sekali menyuruh setiap ada karyawan magang disana.

“Iya mbak,” jawab Kaila mengiyakan, mau apalagi selain menurut. Nasib karyawan magang.

“Kaila aku ikut, mau buat minum juga,” sambung Nadia, saat Kaila sudah berbalik mau pergi ke arah pantry.

Di Dalam ruangan mereka, terdapat lima karyawan dan satu karyawan magang yaitu Kaila. Masing-masing divisi hanya boleh ada satu karyawan magang saja.

Nadia adalah salah satu karyawan di ruangan Kaila yang baik kepadanya. Dari mulai mengajarkan cara kerja disana dan bagaimana bersikap dengan masing-masing orang yang ada di ruangan mereka. Termasuk kepada Mona yang sok senior itu.

“Nadia, kamu mau minum apa biar aku buatkan,” tawar Kaila saat mereka sudah sampai di pantry.

“Aku cuma mau kopi dan aku bisa buat sendiri kok,” sahut Nadia sambil tersenyum. Kaila mengangguk.

“Tadi di ruangan kenapa suasananya berbeda? Apa tiap bulan memang harus ganti dekorasi?” tanya Kaila pada Nadia, sambil meracik minuman kopi untuk empat orang.

“Ooh, itu kita mau kedatangan CEO baru mulai besok. makanya harus beres-beres, takut kena nilai jelek, kan divisi kita juga yang dapat penilaian minus,” terang Nadia.

“Memangnya CEO sebelumnya kemana?” tanya Kaila lagi.

“Tuan Richard’s sudah lama pensiun disini karena harus mengurus perusahaan yang di Jerman juga dan menetap disana. Makanya jabatan CEO di alihkan ke tuan muda,” jelas Nadia.

Kaila hanya ber ooh ria, sambil menyelesaikan racikan kopinya, lalu mengajak Nadia kembali ke ruangan mereka. Setelah masuk keruangan, Kaila pun membagikan kopi ke masing-masing orang yang ada di dalam.

“Kaila, setelah ini tolong ya antarkan berkas-berkas ini ke atas, keruangan Presdir, tapi cukup kamu serahkan ke sekretaris nya saja di depan ruangan.” Mona mulai memerintah lagi.

“Iya mba,” jawab Kaila, seraya meraih berkas yang ditunjuk Mona.

“Lantai sepuluh ya,” kata Mona lagi. Kaila hanya mengangguk sambil tersenyum. Ya mau apalagi selain menurut. Dia bekerja kan memang untuk bekerja, walaupun dia belum sempat duduk sama sekali.

Karyawan yang lain di dalam sana hanya melirik kearah Kaila saat Mona mulai memerintahnya. Kecuali Nadia yang melirik sambil menghela napas.

Kaila pun langsung menuju ke arah lift dan memencet tombol angka sepuluh. Saat sampai dan pintu lift terbuka, Kaila langsung keluar dan berjalan kedepan. Tanpa melihat kiri dan kanan, sudah tampak satu ruangan dengan pintu yang menjulang tinggi dan ada tulisan president director room. Di sebelahnya terdapat meja panjang mirip meja resepsionis hotel. Ketika mendekat, Kaila pun mencoba menyapa wanita yang dia yakini adalah sekretaris yang tadi Mona maksud.

“Permisi,” kata Kaila. Wanita itu pun menoleh dan terkejut melihat Kaila. Kaila pun tak kalah kaget.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!