NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Shela

Mengejar Cinta Shela

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Azra_21

Shela... Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan laki-laki yang belum ia kenal demi mendapatkan uang dari ibu laki-laki itu untuk biaya operasi adik satu satunya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akahkah dia mendapatkan cinta Zevan yang sama sekali tidak mencintainya atau dia harus pergi dan mengakhiri pernikahannya dengan Zevan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azra_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Siapa perempuan itu?

Perusahaan Wira Utama

Zevan terlihat sibuk dengan berkas dan dokumen yang menumpuk di meja kerjanya. Banyak berkas yang harus ditandatangani.

Tiba-tiba ponselnya berdering, tertera nama Viona dilayar. Zevan segera menggeser layar untuk mengangkat panggilan.

"Hallo Van!" Terdengar suara manja Viona dari seberang sana.

"Iya sayang, kenapa?" sahut Zevan

"Kamu sibuk ya?"

"Lumayan... Kangen ya?"

"Kangen banget... Kamu sibuk terus sampai gak ada waktu buat aku"

"Kan aku kerja, buat masa depan kita"

"Iya aku ngerti" dengan nada merajuk

"Jangan ngambek dong, besok kita ke mall kamu boleh belanja sepuasnya" rayu Zevan

"Beneran? Makasih ya sayang...muaaahhh"

(kok author mual ya) 😂

"Iya sayang, udah dulu ya aku mau lanjutin kerjaan biar cepat selesai".

"Oke deh, byeee"

"Byeee" sambung terputus

Dimas nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.

"Kenapa Lu senyum senyum gitu?" tanya Dimas keheranan melihat bos nya senyum senyum sendiri gak jelas. Yang ditanya acuh gak perduli.

"Van, Gue pernah liat Shela istrimu lagi di cafe sama cowok" ucap Dimas. Zevan langsung menatap Dimas seperti tertarik dengan informasi yang dia dengar.

"Kapan?" tanya Zevan.

"Udah agak lama sih, sekitar sebulan yang lalu"

Zevan mengingat-ingat sebulan yang lalu berarti saat Shela mulai kerja.

"Di caffe mana?"

"Embun Coffee shop. Kenapa cemburu?" selidik Dimas sambil memperhatikan gerak gerik Zevan yang seperti terbakar cemburu.

Zevan segera membuang kata cemburu dari pikirannya, tidak mungkin dia cemburu karena dia tidak mencintai Shela.

"Mana mungkin gue cemburu, tapi gue pernah ingetin dia supaya jangan macam-macam diluar sana karena selama setahun statusnya masih istriku"

"Shela gak boleh macam-macam, sementara Lu beraneka macam ragam sama Viona. Dia juga butuh bahu buat bersandar kalau sewaktu-waktu Lu ceraikan dia". Dimas memanasi Zevan. "Kalo gue lihat-lihat Shela emang cantik sih, gue juga mau kalo nanti Lu cerein dia ha..ha..ha..."

"Sialan Lu" Zevan memelototi Dimas. Sementara Dimas langsung kabur melihat reaksi Zevan.

☘️☘️☘️

Shela baru pulang dari kantor.

Duduk di sofa sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku setelah seharian bekerja. Dia berniat memasak untuk makan malamnya, beranjak dari sofa menuju dapur.

"Masak apa ya enaknya?" Lalu membuka kulkas melihat stok belanjaan. "Masak capcai aja deh, sama telur balado" gumam gumam sendiri.

Setelah satu jam bertempur di dapur, masak pun selesai dan meletakkan makanan di atas meja. Shela masuk ke kamar untuk membersihkan diri, setelah itu baru makan malam. Selesai mandi dan memakai piyama lengan pendek dia keluar dari kamar untuk makan malam. Shela terlonjak kaget melihat ada orang duduk di sofa, ternyata Zevan sudah pulang dari kantor. 'Tumben pulangnya cepet' batin Shela.

Shela pun duduk dimeja makan, dia ragu ingin menawari Zevan makan takut ditolak seperti kejadian di awal pernikahannya. Sedangkan Zevan masih terlihat sibuk dengan ponselnya.

"Kamu mau makan?" akhirnya keluar juga tawaran dari mulut Shela.

Zevan menoleh melihat Shela yang sedang mengambil nasi ke piringnya.

"Masak apa?"

"Capcai sama telur balado" Jawab Shela. Zevan berdiri dari sofa menuju meja makan.

"Kebetulan aku belum makan" Zevan langsung mengambil piring dan duduk dimeja makan. Setelah mengambil nasi beserta sayur dan lauk mereka makan malam bersama untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan menikah. Ada perasaan canggung diantara keduanya. "Enak" berkata dalam hati terlalu gengsi untuk memuji. Zevan ingin menanyakan perihal Shela di cafe bersama seorang laki-laki seperti yang dikatakan Dimas, tapi dia urungkan sebab tak ada alasan apapun baginya untuk mencampuri urusan pribadi Shela. Walaupun dia suami sah tapi ada kesepakatan yang sudah mereka sepakati bersama.

Shela selesai makan dan membawa piring bekas makan ke wastafel untuk dicuci.

Zevan pun berdiri dan menuju wastafel juga.

"Biar aku aja yang cuci piringnya" Shela mengambil piring kotor ditangan Zevan.

"Iya kan memang tugas istri mengurus pekerjaan rumah" Jawab Zevan sambil menyerahkan piring yang ia pegang. Shela sedikit aneh dengan kata istri yang disebut Zevan.

"Iya memang tugas istri membantu suami mengurus pekerjaan rumah. Tapi itu berlaku untuk orang yang sudah berumah tangga, sedangkan kita hanya main rumah rumahan" jawab Shela menekan kata rumah rumahan.

Seperti tertampar dengan kalimat Shela barusan.

"Sudah pintar bicara rupanya kamu sekarang. Apa karena laki-laki itu?" tanya Zevan to the poin.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, bukan kah benar adanya kalau kita hanya main rumah rumahan, dan laki-laki itu? Laki-laki mana yang kamu maksud?"

"Laki-laki yang bersamamu di cafe saat pertama kali kamu bekerja?" Jelas Zevan. Shela mulai paham siapa laki-laki yang dimaksud Zevan.

"Tidak ada hubungannya dengan Aldo, laki-laki yang kamu maksud tadi. Aku masih faham dan sangat faham atas statusku sebagai istrimu walaupun hanya istri bohongan" Setelah mengatakan itu Shela pergi meninggalkan Zevan dengan wajah memerah karena malu dengan kata-kata telak dari Shela.

"Sial!!!" umpatnya kesal dan tersinggung dengan ucapan Shela, yang secara tidak langsung mengatakan Zevan tidak faham akan statusnya sebagai suami karena masih menjalin hubungan dengan wanita lain.

Dikamar, Shela berfikir darimana Zevan bisa tau dia di cafe bersama Aldo. Belum menemukan jawaban tiba-tiba ponselnya berdering. Shela segera menggeser layar ponselnya setelah melihat Dinda yang menghubunginya.

"Iya Din, ada apa? Tumben telpon malam malam gini"

"Besok kan weekend, aku sama Tiara mau nonton. Kamu mau ikut gak?"

"Jam berapa?"

"Jam 11"

"Boleh deh, aku juga bosan dirumah terus. Tapi jemput aku ya? Pinta Shela

"Oke deh, ingat ya jam 11"

"Siap boss" jawab Shela sambil tertawa.

☘️☘️☘️

Sampai di parkiran mall, ketiga gadis itu turun dari mobil dengan semangat. Memasuki kawasan mall dengan senyum terkembang dibibir mereka sambil membahas film apa yang ingin mereka tonton.

"Kita mau nonton film apa?" tanya Dinda pada kedua temannya

"Gimana kalau film horor aja?" sahut Tiara

"Gak mau ah serem, ntar malam takut tidur sendirian" Shela keceplosan. kedua temannya langsung menatap tajam pada Shela

"Tidur sendirian??? Dinda dan Tiara serempak

"Suami kamu kemana?" tanya Tiara

"Ada kok gak kemana-mana. Maksud aku takut kalau pas ditinggal keluar kota" Shela menjawab dengan gugup, sangat terlihat kalau dia menyembunyikan sesuatu dari temannya .

"Kamu gak nyembunyiin sesuatu dari kita kan shel?" Dinda mulai curiga dengan jawaban Shela.

"Iya, kamu juga gak pernah diantar atau dijemput saat berangkat dan pulang kerja. Rumah tangga kamu baik baik aja kan Shel?" Tiara menimpali

"Kok jadi bahas suami aku sih, udah yuk kita nonton aja" Shela mengalihkan kecurigaan temannya.

"Ya udah yuk, tapi kalau ada apa-apa jangan sungkan cerita sama kita. Kita pasti bantuin kamu kok, yakan Ra?

"Iya" Tiara mengangguk

"Makasih ya udah peduli sama aku, aku senang punya sahabat seperti kalian" Shela terharu dengan kepedulian teman-temannya.

Akhirnya mereka menaiki eskalator menuju lantai atas. Dinda memesan tiket, sedangkan Shela dan Tiara membeli cemilan dan minuman.

Selesai menonton mereka keluar dari gedung bioskop.

"Kita makan dulu yuk" Ajak Shela

"iya yuk, aku jadi laper gara-gara nangis pas nonton film tadi" Jawab Tiara. Mereka akhirnya nonton film drama romantis yang membuat penonton berlinang airmata. (wkwkwk)

"Emang nangis bikin laper?" sahut Dinda

"Iya dong nangis kan menguras energi" Akhirnya ketiga gadis itu tertawa dengan jawaban Tiara dan memasuki area food court mall tersebut.

Mereka memilih tempat makan yang menyediakan aneka olahan ayam.

Sambil menunggu makanan datang, Shela tidak sengaja melihat Zevan sedang berjalan dengan seorang perempuan melewati stand tempat Shela makan. Terlihat perempuan itu sedang bergelayut di lengan Zevan sambil bermanja-manja dan tertawa, terlihat sangat mesra diantara keduanya.

'Siapa perempuan itu?' batin Shela

Bersambung

1
The first child
Aku mampir kak, Semangat teruss🔥
𝓐𝓩𝓡𝓐: makasih 🥰
total 1 replies
Drezzlle
ikut
𝓐𝓩𝓡𝓐: ayok, Zevan yang bayarin 😂
total 1 replies
Dwalkii
lanjutt~
Dwalkii
aku mampir nih kak/Smile/semangat Nulisnya ya/Determined/
mampir juga kak di novelku, kita saling dukung😁
Aying
lanjut min seru ceritanya
iqbal nasution
abis cerai kawin lagi..
Hanisah Nisa
lanjut
Mar lina
Marlina
mampir
thor
iqbal nasution
viona
Drezzlle
suka kak ceritanya
𝓐𝓩𝓡𝓐: makasih 😊
total 1 replies
Drezzlle
emang kejam dia
Drezzlle
Udah di bikinin sarapan, nggak terimakasih. noh banyak yang pagi2 nggak dibikinin apa2 sama istrinya
Drezzlle
aku mampir nih kak
Drezzlle
hih, Zevan gitu amat
iqbal nasution
lanjut
Theodora
Pake nanya lagi😒
iqbal nasution
yes
Siska
lama² jadi pasangan somplak 🤣
iqbal nasution
semangat
Theodora
Gak adegan yg mesra bgt tapi aku senyum2 lihat Shela dan Zevan di chapter ini😆 penulisannya oke bgt ringan buat dibaca, cuma aku perhatiin beberapa kali tanda kutip dua ada yg ketinggalan pas bagian percakapannya.
𝓐𝓩𝓡𝓐: semangat 😘
Theodora: Wihh sama dong aku jg. Kita sama2 belajar kak😁
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!