NovelToon NovelToon
SISTEM PERJALANAN WAKTU

SISTEM PERJALANAN WAKTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lancelot💸

Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.

"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.

Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.

Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.

"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.

Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENOLONG

Maaf ya! Telat update harusnya up tgl 9 tapi karena ada sedikit kendala jadinya malah up di tgl 10🙏🏻🙏🏻

...****************...

Pria tua dan beberapa pemuda dari Suku Bulan termasuk kedua pemuda yang ingin Sepeda tadipun melihat barang yang di keluarkan oleh Fugu dan William dari keranjang.

"Apakah yang di bungkus ini daging? Lalu yang di dalam kaleng ini apa juga di dalam bungkusan berwarna gelap ini?" Tanya salah satu di antaranya mewakili rasa penasaran mereka.

" Daging dalam bungkusan ini adalah daging mentah tahan selama seminggu sedangkan yang di kaleng ini daging yang sudah di olah. Kalian tinggal memakannya dan bisa menyimpannya selama lima bulan tanpa rusak asal belum terbuka." Jelas William pada mereka yang masih terbengong seperti orang bodoh.

"Lalu yang di dalam bungkusan berwarna gelap ini isinya adalah beras. Jika di masak bisa menjadi nasi atau bubur." Lanjut Fugu menjelaskan.

"Bubur? Bukankah itu adalah makanan yang hanya bisa di makan oleh Suku Matahari dan Suku Buni? Ini terlalu mewah, benarkah kita bisa memilikinya." Ucap pria tua itu tidak percaya dengan mata berkaca-kaca.

"Ya seperti itu. Tapi beras ini lebih nikmat dan sangat cerah tidak seperti milik mereka terlebih mereka memasak buburnya di campur dengan sayuran liar. Aku pernah mencobanya sedikit saat mereka ingin menukarnya dengan hasil buruan kami." Jelas Fugu bergidik ngeri membayangkan rasa itu.

"Aku jadi semakin penasaran dengan rasanya setelah mendengar ucapanmu. Kalau begitu aku akan menerimanya dan akan membaginya sama rata dengan orang-orang di Suku Bulan." Ucap pria tua itu.

Setelah selesai berbincang-bincang sedikit tentang cara memasak nasi, Lily dan lainnya pun melanjutkan untuk berkeliling.

[Misi Terpicu]

[Selamatkan seorang anak yang hampir mati karena tersedak kerang. Sisa waktu 1 menit sebelum anak itu kehabisan nafas]

Lily yang mendengar pemberitahuan dari Loly segera mengedarkan pandangannya.

"Willi, Fugu coba kalian perhatikan apakah ada anak terlihat kesakitan?" Ucap Lily membuat Willi dan Fugu merasa heran tapi tetap melakukan apa yang Lily katakan.

"Lily, sepertinya disana. Lihat banyak orang yang berkumpul di tempat itu." Ucap William.

Lily kemudian berlari kearah keramaian itu di ikuti keduanya. Saat sampai, Lily melihat seorang wanita menangis histeris sambil memangku anak kecil yang bibirnya sudah mulai membiru.

Tanpa basa-basi Lily langsung mendekat dan mengendong anak itu untuk mengeluarkan kerang yang tersangkut.

Wanita yang tadi menangis histeris seketika terkejut saat ada orang yang tiba-tiba mengambil anak di pangkuannya.

Ia kemudian berdiri dan melihat Lily mengguncang tubuh anak kecil itu.

"Apa yang kau lakukan? Hentikan!" Teriak wanita itu mendekati Lily tetapi di hentikan oleh William dan Fugu.

Orang-orang sekitar hanya menonton dan bergosip tanpa ada yang membantu.

Saat wanita itu menangis tersedu-sedu tiba-tiba dia di kagetkan dengan tangisan anak kecil.

Wanita itu mematung saat melihat anak yang tadi hampir mati di pangkuannya kini menangis dalam gendongan wanita cantik.

"Lain kali jangan berikan makanan seperti ini jika tidak mengawasinya." Ucap Lily mendekat dan memberikan anak kecil itu pada wanita yang hanya diam mematung.

"Hei, apa kau sudah mendengarnya? Anakmu hampir mati karena kau tidak memperhatikan apa yang dia makan." Ucap Fugu sedikit mengeraskan suaranya lantaran emosi dengan orang tua seperti itu.

"Ah..ya.. Ini salahku karena terlalu sibuk. Terimakasih sudah menyelamatkan anakku, aku akan membalas kebaikan ini, kalian bisa datang ke Suku Matahari menerima hadiah." Ucap wanita itu yang ternyata dari Suku Matahari.

"Tidak perlu, kalau begitu kami pergi dulu" Jawab Lily dingin.

Mereka pun menjauh dari kerumunan hingga wanita itu menghela nafasnya.

"Bukankah mereka adalah Suku barbar? Tapi siapa wanita cantik itu? Dulu saat ke suku mereka aku tidak pernah melihatnya." Ucap seseorang mulai bergosip dan menjauh.

Wanita yang sedang memangku anaknya itu mendengar ucapan mereka lalu tersenyum.

"Jika kalian tidak datang, maka aku yang akan datang kesana membawa hadiah" Ucap wanita itu sambil mencium pipi anaknya berkali-kali.

...----------------...

Sore harinya, setelah mereka lelah berjalan-jalan merekapun mendirikan tenda untuk bermalam dan akan kembali ke Desa Lestari saat pagi buta.

Mereka semua membawa tenda yang pernah William pakai saat berada di goa. Setiap rumah mendapat dua tenda, jadi mereka yang datang ke pantai ini sudah membawa tenda masing-masing dari rumah.

[Misi selesai. Selamat mendapatkan 2000 poin.] Ucap Loly mengagetkan Lily.

"Loly, aku ingin beli sepeda listrik cukup 10 saja dulu, jika kurang nanti aku akan beli lagi." Ucap Lily melalui pikirannya.

[Pembelian 10 Sepeda Listrik berhasil. Sepeda sudah berada di inventori.]

"Lily, apa kau masih bangun? Ada Astri dan Nita mencarimu bersama dua pemuda Suku Bulan" Teriak William dari luar tenda.

"Hm cepat juga, Loly tolong sepedanya kamu pindahkan ke belakang tendaku saja ya"

[ Baik Lily.]

Setelah keluar dari tenda, lagi-lagi Lily mendengar kekaguman mereka melihat tenda-tenda yang di pasang warga Desa Lestari. Biasanya saat seperti ini mereka hanya akan tidur di bawah pohon yang di alasi dengan tikar jerami.

"Lily, aku kesini ingin mengambil sepeda dan sepatu seperti perkataanmu" Seru Nita mendekati Lily.

"Lalu berapa banyak anggota dalam keluarga kalian?" Tanya Lily melihat mereka semua.

"Keluarga? Kalau aku hidup bersama ayah dan ibuku" Jawab Nita.

"Aku memiliki seorang kakak laki-laki dan adik kembar perempuan, juga ada Ayah!" Lanjut Astri.

"Kalau kami hanya memiliki ibu saja." Ucap Pria dari Suku Bulan yang ternyata adalah saudara.

"Loly, tambahkan sepeda satu dan juga sepatu yang dapat menyesuaikan ukuran kaki untuk wanita enam dan pria lima, langsung pindahkan ke belakang tenda saja ya." Ucap Lily dalam hati.

[Baik Lily serahkan padaku.] Lilypun kemudian memproses pembelian itu termasuk sepatu yang memakan banyak poin. Di banding sepatu yang di pakai warga desa Lestari, dimana sepatu yang mereka pakai dari supermarket Lily bukan dari Loly.

"Kalau begitu tunggu sebentar." Ucap Lily lalu masuk kedalam tendanya dan menghilang.

Lily masuk ke dalam ruang dimensi dimana ada supermarketnya yang juga menjual banyak baju. Lily mengambil cukup banyak baju wanita, pria dan anak-anak lalu memasukkannya kedalam beberapa Tote Bag.

"Ini untuk kalian. Nanti kalian atur saja pembagiannya di rumah kalian. Ayo ikut aku ke belakang!" Ajak Lily pada mereka setelah membagikan kantong belanjaan masing-masing empat.

"Sepeda ini milik kalian dan juga keluarga kalian. Dan yang di dalam kardus itu ada sepatu." Ucap Lily setelah mereka sampai di belakang tenda.

"Bbb...bahkan.. Kee.. keluarga kami juga dapat? Terima kasih Lily terimakasih." Ucap Astri lalu memeluk Lily begitu juga dengan Nita. Sedangkan kedua pria Suku Bulan hanya tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

"Lalu bagaimana kalian membawanya?" Tanya Lily pada mereka memecahkan suasana haru.

"Itu mudah, kami cukup meminta bantuan suku bintang untuk membawanya pulang dengan cara menaikinya. Bukankah akan sama-sama untung!" Ucap Nita cengengesan.

"Ya.. Kalian atur saja."

Setelah mereka membawa pulang semua yang di berikan Lily, lilypun tertidur di dalam ruang dimensinya setelah membuatkan makanan untuk Lulu dan dirinya.

Beberapa hari berlalu mereka sudah tiba kembali di Desa Lestari dan di sambut hangat oleh yang lainnya.

"Nak, bagaimana perjalanan kalian disana?" Tanya kepala desa.

"Aku sangat menikmatinya, terlebih aku mendapatkan batu berkilau lagi dari suku bintang." Ucap Lily tersenyum lalu menyempatkan berbincang-bincang.

"Ohya kepala desa, bagaimana jika semua halaman kosong di depan rumah mereka di tanami dengan bunga-bunga? Lalu aku juga akan memasang wahana di ujung rumah paling akhir agar kalian bisa bersenang senang. Ini juga bisa membantu kalian saat kalian kehabisan makanan." Ucap Lily melihat sekeliling desa Lestari.

"Apa hubungannya dengan makanan?" Tanya kepala desa yang di angguki yang lainnya.

"Begini, aku berencana membuat desa kita ini di datangi oleh orang-orang dari suku lain. Jadi kita harus membuat desa ini terlihat indah dan wangi karena bunga. Lalu aku akan memasang seluncuran untuk orang dewasa dan anak-anak, di sampingnya aku akan memasang kolam renang. Setiap orang yang masuk akan di kenakan biaya, mau itu makanan atau batu berkilau."

"Apa? Tapi bagaimana jika mereka ingin merebut desa kami?" Tanya Ibu Dino cemas.

"Bibi tidak perlu khawatir, aku akan menempatkan orang-orangku untuk menjaga desa ini dari orang yang berniat jahat."

"Kalau begitu aku lega. Tapi kenapa tiba-tiba kau membahas ini seperti akan pergi jauh saja! Lagipula batu berkilau itu untuk apa?" Tanya ibu Dino.

"Benar, aku akan kembali ke tempatku. Jadi untuk batu berkilau, kalian bisa memberinya pada orang-orangku dan akan di tukarkan dengan beras atau apapun yang kalian butuhkan di toko William." Jelas Lily membuat mereka terdiam.

"Jadi kau akan pergi ya? Ku pikir kau akan menetap disini" Ucap William sedih begitupun dengan yang lainnya. Bagaimanapun Lily adalah penyelamat mereka dan sudah tinggal cukup lama bersama-sama.

"Itu masih belum pasti. Lebih baik kalian pikirkan dulu apa kalian setuju desa kita ini di masuki orang lain dengan meminta biaya masuk?" Tanya Lily mengalihkan pembicaraan.

"Kami setuju" Jawab mereka semua bersemangat.

"Baiklah kalau begitu, taburkan benih bunga ini di halaman depan rumah kalian dan siram dengan air ini." Ucap Lily memberikan sekantong benih bunga yang berasal dari Loly dan sebotol air kehidupan dari ruang dimensi.

Malamnya, Lily membeli sebuah wahana dari toko sistem yang sudah berisi permandian untuk anak-anak dan dewasa, juga seluncuran dan banyak permainan lainnya.

Awalnya Lily ingin menggunakan poin itu untuk meningkatkan levelnya, tapi dia memilih mendahulukan kebutuhan Desa Lestari sebelum ia kembali ke dunianya.

Saat semua orang Desa Lestari sudah tidur, robot-robot dari Loly juga datang untuk membangun wahana permandian. Lily juga tidak tinggal diam, ia memanggil Lulu keluar untuk membantunya menyiram semua benih bunga yang warga desa tanam sore tadi menggunakan air kehidupan dari ruang dimensinya.

Dan tunas bunga pun tumbuh perlahan-lahan lalu membesar dan mengeluarkan banyak bunga yang masih belum mekar.

"Harum sekali, belum mekar saja sudah sewangi ini apalagi kalau sudah mekar di pagi hari. Memang apapun dari toko Loly semuanya ajaib" Ucap Lily melanjutkan siram menyiramnya bersama Lulu.

"Lulu, ayo kembali. Sepertinya sudah selesai, lebih baik kita kembali istirahat" Panggil Lily pada Lulu yang sedang asik mengamati robot-robot yang sedang bekerja.

"Huuff, padahal ini pertama kalinya aku keluar dari ruang dimensi." Ucapnya lesu dengan mulut mengerucut.

"Tenang saja, setelah aku kembali ke duniaku kau akan terus berada di luar sesukamu bahkan jika aku menjelajah dunia lain lagi" Bujuk Lily sedikit tertawa saat melihat ekspresi wajah Lulu.

"Janji ya! Kakak Lily tidak boleh mengingkarinya" Ucap Lulu memastikan yang di jawab anggukan oleh Lily, lalu merekapun menghilang dan masuk ke ruang dimensi untuk istirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa, Like, komen dan Follow ya!!!🤗🤗 Soalnya followers ku belum banyak hahaha🤣

1
cinnamon
luar biasa.....
Lala Kusumah
update nya kalau bisa double atau crazy up dong soalnya makin seruuuuuu 🙏🙏
Osie
cerita yg bagus..malah kurang banget krn hy 1 bab/CoolGuy/
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Osie
eh singkat sangat..baru mau melek baca udah habis/Sob//Sob//Sob/
Lala Kusumah
ok, semangat sehat ya 💪💪😍😍
Lala Kusumah
mantaaaaappp Lily 👍👍👍
Lala Kusumah
mantaaaaappp jiwa bisnis Lily meronta 😂🤭👍💪
Osie
lily ada rencana ketempatku gak
Osie
lily bener bener otak bisnis ya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/produk masa depan sih
Osie
eeh msh continue yaaa...moga msh ada lanjutannya..kereeenn alur ceritanya
..
Osie
poin lily bukannya sdh 3000an ya..kok jd 1.480
Osie: ooh ya ya ya/Grin//Grin//Grin/
Lancelot: Coba kakak baca episode sebelumnya. Level Lily di tingkatkan makanya poinnya terpotong😊😊😊
total 2 replies
Osie
lily aku kebagian kan sembakonya/CoolGuy//CoolGuy/
Osie
waah lily sdh jd horang kayah ini...kereeenn
Osie
lily menuju kedikjayaan..yuhuuu
Osie
aku mampuuurr..selalu suka dgn ceeita wanita tangguh..jago bela diri n gak gampang ditindas...so balas dendam yg cantik ya lily..jgn ksh ampun duo sampah itu
Lala Kusumah
horray menang 💃💃💃
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
selamat hari raya Iedul Adha, semoga kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan juga kesuksesan, aamiin yaa rabbal alamiin 🤲🤲🙏🙏😍😍
Lala Kusumah
wow aku juga pengen punya Loly juga lah 🙏🙏😂😂🤭🤭
Lancelot: Halu kak🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!