Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Serangan Putri Kirana hanya menghantam lantai kosong, Nyonya Alice sudah menghilang begitu saja tanpa jejak sihir sama sekali.
Putri Kirana tampak termenung sesaat, "jadi, Nyonya Alice selama ini berada di Kota Vealdera. Dia bahkan mengetahui diriku yang menyimpan rasa kepada Agares, apakah selama ini Nyonya Alice menyamar menjadi iblis terdekatku? Namun.... siapa?" Tanya putri kirana dalam hatinya dengan ekspresi penuh kebingungan.
Sementara Mamon tampak bernafas lega di bawah, "beruntung sekali Putri Kirana datang tepat waktu, jika tidak aku yakin sekali kita bertiga sudah tewas oleh sihir Throune Of Rune yang di ciptakan Nyonya Alice." Ucap Mamon bernafas lega.
Begitu pula dengan Gamigin, "kau benar Mamon, jika tidak ada putri Kirana kita bertiga sudah tewas! Saat Nyonya Alice mengeluarkan sihir Throune Of Rune kita bertiga tidak memiliki cukup energi sihir untuk membuat perisai sihir! Beruntung sekali Putri Kirana datang tepat waktu!"
Tuan Tua Pasla ikut menyahuti, "Anda memang benar benar keturunan sejati dari Tuan Valveor Putri Kirana, kemampuan sihir Elemen Es anda benar benar menakjubkan."
Mendapati pujian dari ketiga iblis hebat ini Putri Kirana terlihat sama sekali tidak memasang ekspresi bangga, dia diam, dengan bibir yang terkatup rapat.
Namun matanya menatap Pangeran Close dengan mata menyipit.
"Kirana, ayah benar benar berterimakasih. Karena kehadiranmu, Gamigin, Mamon dan Tuan Tua Pasla berhasil selamat dari Sihir Throune Of Rune yang di keluarkan Nyonya Alice." Ujar Raja Balve.
Putri Kirana tidak menjawab, tatapan matanya masih menatap tajam Pangeran Close dengan ekspresi penuh curiga.
Pangeran Close yang menyadari tatapan itu mengerutkan keningnya, "ada apa Kirana? Mengapa kamu menatap kakakmu sendiri seperti menatap musuhmu?" Tanya Pangeran Close bingung.
Putri Kirana tidak menjawab, ia berbalik dan terbang pergi begitu saja. Namun baru beberapa kepakan sayap Putri Kirana berhenti ketika mendengar ucapan Pangeran Close.
"Ada apa dengan dirimu Kirana? Kenapa sikapmu sekarang berubah menjadi sangat dingin kepadaku semenjak aku bertunangan dengan Margareth? Dan sejak kapan kamu mampu menguasai sihir Elemen Es sebaik itu? Apakah kamu baru saja menemukan guru baru?" Tanya Pangeran Close kepada Kirana.
Putri Kirana menoleh kebelakang tepatnya ke arah Pangeran Close, kemudian ia menjawab dengan nada suara datar dan ekspresi dingin, "bukan urusanmu...." jawabnya kemudian terbang pergi begitu saja.
Pangeran Close terlihat memasang ekspresi kaget melihat perubahan Putri Kirana, perlu di ketahui sebelum Pangeran Close bertunangan dengan Margareth, Putri Kirana adalah gadis iblis yang sangat manja baik kepada ayah, ibunya atau mungkin kakaknya.
Bahkan Putri Kirana kerap kali meminta Pangeran Close untuk mengajarinya cara menggunakan sihir.
Namun entah mengapa semenjak Pangeran Close bertunangan, tidak semenjak Pangeran Close mengenalkan Margareth ke keluarganya sikap Putri Kirana berubah seratus delapan puluh derajat.
Dia yang dahulu sangat manja kini berubah dingin, sedingin sihir es keahliannya sendiri.
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat sekali, di sebuah taman yang sangat indah tepatnya taman di belakang istana, tempat di mana Putri Kirana selalu menenangkan dirinya.
Ia duduk di tepian kolam, Tatapan matanya sayu menatap ikan ikan yang berenang di kolam berlalu lalang kesana kemari.
Kemudian menatap burung dengan bulu warna warni yang beterbangan kesana kemari.
Putri Kirana menarik nafas dalam dalam, kemudian ia hembuskan secara perlahan.
"Ya tuhan, aku memang iblis. Aku adalah salah satu keturunan iblis yang menolak sujud kepada manusia pertama yang di ciptakan engkau...
Namun kesalahan itu di lakukan oleh leluhur iblis, bukan diriku. Aku juga bukan iblis yang bertugas menyesatkan manusia, namun tetap saja aku adalah iblis makhluk yang di laknat dan di usir dari surga.
Walaupun begitu apakah aku tidak layak untuk hidup bebas? Layaknya burung burung yang bisa beterbangan kesana kemari tanpa kekangan siapapun, dan apakah aku tidak layak merasakan cinta? Layaknya para ikan yang bebas memilih pasangannya, Apakah aku tidak layak mendapatkan cinta sejatiku?" Tanya Putri Kirana dalam hatinya, tanpa Putri Kirana sadari air matanya menetes hingga akhirnya mendarat di permukaan air kolam.
"Agares, entah mengapa aku yakin sekali kamu masih hidup." Imbuh Putri Kirana dalam hatinya, dia menengadah menatap langit di atasnya.
***
"Hazing!" Agares yang sedang berbaring santai di atas rumput setelah memakan paha Oswald tiba tiba bersin dengan keras.
Agares kemudian duduk sembari mengusap usap hidungnya yang gatal setelah bersin.
"Agares, kamu tidak sedang flu namun mengapa kamu tiba tiba bersin? Menurut mitos di dunia manusia, kita akan bersin apabila ada seseorang yang membicarakan kita dari belakang." Ucap Amel yang tampak terbaring terlentang di atas tanah dengan perut yang menggelembung akibat kekenyangan.
"Entahlah aku tidak tahu, sepertinya tadi ada debu yang masuk ke dalam hidungku sehingga aku bersin. Lagian itu cuma mitos bukan? Dan ini dunia Abyss bukan dunia manusia." Jawab Agares.
Tiba tiba Amel bangkit dari tidurnya kemudian mendekati Agares dengan cara merangkak, Tatapan matanya tidak berpaling dari pipi kanan Agares.
Agares mengerutkan keningnya melihat hal itu.
Siapa sangka tangan kanan Amel terulur seperti hendak mengambil sesuatu di pipi Agares.
Secara refleks Agares memundurkan kepalanya, "Apa yang kamu mau lakukan kepadaku Amel? Aku tidak mau di cium olehmu!" Ucap Agares.
"Siapa juga yang mau mencium dirimu, bodoh!" Tangan Amel kembali terulur dan mengambil bulu mata Agares yang terjatuh dan menempel di pipi bagian kanan.
"Aku hanya mau mengambil ini." Ucap Amel sembari menunjukan bulu mata di tangannya.
"Rambut?"
"Bukan bodoh, ini adalah bulu mata! Bulu mata milikmu! Menurut mitos dalam dunia manusia apabila salah satu bulu mata kita terjatuh itu artinya ada yang sedang merindukan kita!"
Agares menghembuskan nafas kasar, "hufff.... lagi lagi mitos!" Ucap Agares.
"Tapi sepertinya mitos itu benar, karena kerap terjadi di dunia manusia. Aku pernah melihat keponakanku yang bulu matanya terjatuh saat sedang bermain pasir di pantai, dan ternyata ayahnya sedang merindukannya karena ayahnya merantau di luar pulau."
Agares menyipitkan matanya, "memangnya dari mana kamu mengetahui bahwa ayahnya sedang merindukan keponakanmu?" Tanya Agares
"Dari HP, HP adalah salah satu alat di dunia manusia yang bisa di gunakan untuk berkomunikasi jarak jauh, cara kerjanya mirip seperti teknik telepati. Melalui alat itu ayahnya mengatakan bahwa dia sedang rindu keponakanku atau anaknya, artinya mitos bulu mata jatuh itu memang nyata di dunia manusia. Kalau di dunia Abyss aku tidak mengetahuinya... mungkin saja akan berbeda karena ini dunia Abyss, bisa saja bulu matamu terjatuh karena dia merasa bosan di pinggiran kelopak matamu... haha..."
Agares tidak menjawab, dia justru termenung sembari menatap langit di atasnya, langit dunia Abyss langit yang sama seperti langit yang di tatap Kirana saat ini.
"Apakah ayah, ibu dan Renata sedang merindukanku? Atau.... Putri Kirana?" Batin Agares.
