" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
janda semakin di depan
Zea merasa lapar setelah menyelesaikan gaun Devina . Zea lalu memutuskan untuk keluar mencari makan . Sekalian juga untuk Karyawannya . Padahal kadang mereka membawa bekal makan sendiri . Karena memang mereka dari kalangan yang kurang mampu . Dan hanya lulus SMA
Tari dan juga teman-temannya mendaftar melalui jalur sekolah . Zea memang meminta dari sekolah desain . Dan Tari juga berniat untuk melanjutkan kuliah . Sembari bekerja di butik Zea . Dengan senang hati Zea membantu Tari dan juga yang lainnya . Asalkan pekerjaan yang Zea berikan tidak mengganggu kuliah mereka nantinya .
" Aku mau keluar sebentar . Dan juga mencari makan . Aku lapar " ucap Zea mengelus perutnya .
" Baik Kak " ucap Tari .
" Kalian mau sesuatu ?" tanya Zea .
" Tidak Kak . Kita sudah bawa bekal sendiri " ucap Tari .
" Baiklah . Istirahatlah bergantian " ucap Zea .
" Kamu ada apa Re ?" tanya Zea .
" Sepertinya tamu ku datang . Perutku rasanya mulas " ucap Rere .
" Kamu busa istirahat dulu " ucap Zea .
" Nanti saja kalau aku sudah tidak kuat " ucap Rere .
" Jangan pingsan ya Kak . Aku tidak akan mampu " ucap Tari .
" Hey ,, aku ini wanita kuat . Jangan meremehkan aku " ucap Rere memperlihatkan ototnya yang kurus .
Zea hanya geleng-geleng . Lalu meninggalkan mereka yang masih bergurau .
Zea segera menuju restoran terdekat . Zea menunggu makanan yang Zea pesan .
" Hebat ya kamu . Sekarang sudah menjadi Bos" ucap Ibu dari Billy .
Zea menghela nafasnya kasar . Sungguh Zea lelah dan malas sekali jika harus berdebat . Zea tidak menyahut ucapan mantan mertuanya itu . Zea tetap memainkan ponselnya .
" Jangan pura-pura tidak tahu . Dari hasil kerja keras anakku juga uang yang kamu buat untuk membuka butik " ucap Ibu Billy duduk di hadapan Zea
" Mau ibu apa ?" tanya Zea lembut .
" Aku mau uang hasil penjualan rumah itu di bagi dua . Aku tidak mau kamu dengan sesuka hati menikmati uang itu sendiri . Sedangkan anakku kesusahan . Belum lagi menyiapkan persalinan untuk istrinya " ucap Ibu Billy tanpa peduli perasaan Zea .
" Bu, untuk uang yang ibu minta . Ibu bisa tanyakan ke Billy sendiri . Kalau memang itu uang milik Billy . Aku pasti akan memberikannya . Dengan senang hati . Kalau ibu mau besok kita bertemu bertiga bersama Billy . Aku tidak mau ada hal yang masih di permasalahkan . Padahal aku sudah tidak lagi memiliki hubungan dengan Billy " ucap Zea berdiri dari duduknya .
" Selamat malam bu. Zea harus pergi lebih dulu " pamit Zea .
" Dasar wanita tidak tahu diri . Mandul saja belagu . Lihat saja nanti aku akan memamerkan cucuku di hadapan mu " cibir Ibu Billy .
Zea menghela nafasnya kasar . Ibu mertuanya itu selalu saja mencari masalah . Padahal Zea sudah menuruti ibu mertuanya untuk berpisah dari Billy . Tapi masih saja menyalahkan Zea .
" Selamat malam " sapa Niko .
" Pak Niko . Iya selamat malam " jawab Zea .
" Kamu mau kemana ?" tanya Niko.
" Saya mau le butik Pak " jawab Zea .
" Oh kalau gitu saya ikut . Saya mancari jas siapa tahu ada yang cocok" ucap Niko.
" Silahkan mampir Pak Niko . Saya duluan ya " ucap Zea .
" Baiklah . Saya ikuti kamu dari belakang " ucap Niko.
Zea hanya tersenyum . Zea sebenarnya tahu . Niko mendekatinya hanya karena persaingan . Niko ingin menghancurkan Arron melalui dirinya . Jadi Zea berusaha untuk tidak terlalu dekat dengan Niko .
Arron mendapat kabar jika Niko mendekati Zea . Arron rasanya ingin sekali lari dari meeting saat itu juga .
" Suruh mereka untuk terus mengawasi Zea . Dari jauh . Terlebih si Niko itu " ucap Arron
" Bagaimana dengan perusahaan Niko . Apakah sudah mau bangkrut ?" tanya Arron yang tak sabar dengan sikap Niko .
" Mereka cukup baik dalam menangani masalah mereka. Menurut ku ini lawan yang cukup menantang " ucap Kevin .
" Aku juga suka . Tapi kita bikin mereka naik turun saja dulu stabilitas perusahaannya . Kalau sudah lengah kita lenyapkan " ucap Gilang .
" Mereka masih melawan kita ?" tanya Arron
" Masih . Tapi Dito hebat . Dia bisa mengatasinya . Meskipun di hajar habis-habisan " ucap Kevin .
" Aku akan membantumu " ucap Gilang seraya menepuk lengan Dito .
Dito hanya tersenyum .
" Tuan apa saya boleh bertanya ?" tanya Dito .
" Hemm " jawab Arron .
" Kapan saya bisa berlibur ? " tanya Dito .
Rere selalu merengek tidak ada waktu untuknya .
" Kekasih mu marah lagi ?" tanya Kevin .
Dito lalu mengangguk .
" Putuskan saja " ucap Gilang
" Apa kamu ini bodoh . Itu memang sifat perempuan . Itu artinya dia membutuhkan pasangannya . Kalau mereka tidak membutuhkan pasangannya lagi itu patut di pertanyakan " ucap Kevin .
" Makanya pacaran " ucap Arron .
" Aku tidak suka perempuan yang suka merengek seperti itu " ucap Gilang .
" aku sumpahin kamu dapat cewek yang seperti itu " ucap Kevin tersenyum jahat .
" Dih. Berasa jadi emak emak kalau gitu " ucap Gilang .
" Arron kemana ?" tanya Gilang .
" Tuan Arron pergi " ucap Dito .
" Kemana ?" ucap Kevin .
" Kapan ?" ucap Gilang bersamaan .
" Kalian sedari tadi ribut . Jadi tidak tahu Tuan Arron pergi " ucap Dito .
Arron mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi . Di dalam pikirannya hanya ada Zea dan Niko . Arron sangat tahu kelicikan Niko .
Sesampainya Arron di butik Zea . Zea dan Niko sedang mengobrol bersama Kikan dan Aruna .
Saat itu Aruna dan Kikan sedang menunggu Zea . Dan tak lama Zea datang bersama Niko .
Aruna dan Kikan layaknya bodyguard yang sedang mengamati Zea dan Niko . Apalagi Aruna yang sangat tidak suka dengan Niko . Aruna tahu jika Niko rekan Arron . Yang mencoba mengusik perusahaan Arron .
" Tampan tapi jahat " ucap Aruna .
" Mata mu minus sepertinya " ucap Kikan .
" Sedikit . Kalau di banding kakakku dia tidak ada apa-apanya " ucap Aruna .
" Kakak mu memang tampan " ucap Kikan seraya membayangkan wajah Arron . Namun Kikan tidak sengaja memang melihat Arron .
" Aku mimpi atau nyata " ucap Kikan .
Aruna mengikuti arah pandang Kikan . Aruna lalu memukul Kikan .
" Ck . Itu nyata . Ternyata mata kakak yang minus " ucap Aruna .
Arron sedang menatap Zea dari jauh . Zea duduk berhadapan dengan Niko sedangkan Aruna dan Kikan berada di belakang Zea
Setelah tahu Zea tidak hanya berdua dengan Niko . Arron memilih untuk pergi .
Tapi Arron lebih dulu mengirim pesan kepada Aruna .
" Kita tidak boleh pergi " ucap Aruna .
" Posesif " ucap Kikan .
Aruna menyetujui ucapan Kikan .
" Janda semakin di depan " ucap Aruna .
Kikan menyetujui ucapan Aruna . Mereka berdua bahkan kalah dengan Zea . Belum juga bercerai sudah ada pria tampan berkuda putih datang menunggu .