Farah seorang gadis yang Cantik, dengan rambut panjang bergelombang yang orang kira masih sendiri.
.
.
.
tetapi Farah memiliki rahasia yang hanya dirinya dan keluarga besar yang tahu.
rahasia yang di tutupnya dengan baik, tanpa tahu bahwa bagaimanapun bentuk Rahasia pada akhirnya akan terbuka sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Flashback On.
"selamat ya dek.. Atas gelas sarjana kebidanan nya.." ucap Dio sang Abang bersama istri dan putrinya menyambut sang adek dengan senyum bangga.
"makasih Abang.. Makasih mbak Ipar.. Makasih keponakan comel.." ucap Farah bahagia melihat Abang nya.
"selamat sayang.. Semoga ilmu bermanfaat dan tetap jadi kebanggaan ayah dan bunda." ucapan selamat dari orang tercintanya, membuat Farah tersenyum haru.
"makasih bunda dan ayah.. jangan lupa mobil adek ya.. Kan lulus 3.5 tahun, cumlaude, terus bisa profesi di dalam kota..." ucapan Farah seketika membuat ayahnya tersenyum kikuk.
"udah disiapin ayah dek.. Brio Sage hijau..." ucapan Abang Dio seketika membuat Farah memeluk sang ayah kembali.
.
.
"dek hari Ini mbak Tika mau nikah lohh.. Kita langsung kesana ya." ujar bunda Mutya, Bunda Farah.
"Mbak Tika anaknya Om Roni? nikah sama siapa bunda?" tanya Farah yang memang tak terlalu update dengan keluarga karena Farah sibuk dengan pendidikannya di luar kota.
"nikah sama temannya abangmu di kesatuan dek.. Perwira muda loh dek.. S2 nya diluar negeri.. Tapi bunda gak paham." jawab bunda Mutya.
Farah tak ingin bertanya lebih lanjut, Farah menikmati perjalanannya menuju ke rumah om Roni.
Sampai disana suasana sedikit berbeda.. Yang seharusnya suasana pernikahan damai tapi ini sedikit mencekam menurut Farah.
.
"ada apa yah?" ujar bunda Mutya.
"gak tahu Bun.." jawab Ayah Bayu.
ayah dan bunda turun dari mobil dan dilihat orang banyak.
"Bun ini bener rumah yang akan di gunakan untuk Akad kan?" bisik ayah Bayu.
"bener kok yah.. Tapi kok pada lihatin kita ya."
Tak hanya ayah dan bundanya, Dio dan istrinya juga Bingung sendiri.
"ini om Romi Sama yang lain dimana? Kok gak ada... Apa akadnya udah selesai.. Bukannya akadnya nanti malam ya." bingung Dio dalam hati.
.
"oh selamat besan.. Ini toh calon istrinya Rasya.. Ayu sekali " ucapan seorang ibu-ibu membuat Farah kikuk dan bingung.
Memang Farah menggunakan kebaya putih seragam dengan teman-temannya yang di wisuda.
"eh maaf buk.. Kayaknya salah deh." ujar Farah mencoba menolak opini yang dikeluarkan ibu tersebut
"jangan sungkan nduk ... Pak penghulu ini pengantinnya udah datang.." ucapan ibu tersebut seketika membuat satu ruangan kaget. Tak hanya itu bunda ,ayah dan Dio beseeta istrinya juga Bingung.
Farah langsung didudukan di sebelah seorang laki-laki yang entah siapa Farah pun tak tahu.
Tiba-tiba Farah di tanya nama dan nama ayahnya sebagai wali.
"mbak nya atas nama siapa kalau boleh tahu?" ucap seorang laki-laki berpeci
"Farah Arunika Putri Mawardi, Ayah saya namanya Bayu Pradana Mawardi." ucap Farah bingung ketika tiba-tiba orang tersebut bertanya tentang siapa namanya dan siapa nama ayahnya.
"bapak Bayu Mawardi apakah akan melakukan sendiri atau saya yang mewakili." ucapnya lagi.
"wakili bagaimana?" bingung ayah Farah.
"berarti saya wakili ya pak.. Waktu saya tidak lama pak.. Nunggu bapak dan keluarga lama sekali." tak ada yang menjelaskan situasi Yang terjadi.
Sampai.
"saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Muhammad Rasya Andika Pangestu binti bapak Heru Tri Pangestu dengan Farah Arunika Putri Mawardi binti Bayu Pradana Mawardi dengan mas kawin seperangkat alat sholat , dan uang sebesar dua puluh dua juta empat ratus dua ribu tiga rupiah serta mas antar 25 gram dan satu set perhiasan murni di bayar tunai."
"saya terima nikah dan kawinya Muhammad Rasya Andika Pangestu binti Heru Tri Pangestu dengan Farah Arunika Putri Mawardi binti Bayu Pradana Mawardi dengan mas kawin tersebut tunai."
" gimana para saksi Sah..."
"sah"
"sah."
.
.
Setelah akad tersebut Farah dan keluarga masih bingung dan linglung, bahkan saat Farah di rias untuk persiapan resepsi pedang pora juga masih tak menyangka dengan kejadian yang begitu cepat ini.
.
.
Mengingat kejadian tak masuk akal yang membuat mereka terdiam sampai sekarang.
Bahkan mereka masih mencari Om Roni yang hilang seperti ditelan bumi tanpa tahu kenapa dan apa yang terjadi sebenarnya
.
.