Menjadi yang terkuat di dunianya tidak membuat Wang Peng merasa puas, setelah pertemuannya dengan pemuda misterius, Wang Peng menyadari bahwa dirinya sangat lemah. Wang Peng akhirnya memutuskan untuk menjelajah seluruh semesta demi mencapai kekuatan mutlak.
Kekuatan yang mampu melindungi semua orang yang disayangi dari bahaya yang mengancam, kekuatan yang mampu menguncang seluruh semesta dan membawanya menjadi yang terkuat.
Follow Ig Author(@catur_1iu)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon catur Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 34 Pelelangan Kota Changda (Lukisan Kuno)
Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu oleh para peserta pelelangan telah tiba, Gu Tiang berjalan masuk ke tengah arena dan mulai membuka acara pelelangan dengan ceramah yang begitu panjang serta menjelaskan peraturan peraturan yang harus dijalankan dalam acara pelelangan kali ini.
Diantara peraturan peraturan itu antara lain, siapapun yang menawar harga paling tinggi dalam pelelangan maka ia yang akan mendapatkan barang itu, tidak diperkenankan mengangkat senjata di tengah acara pelelangan untuk menekan pihak lain agar tidak memberi barang, dan yang terakhir dan yang paling penting tidak boleh ngutang.
"Baiklah Tuan dan Nyonya sekalian, tanpa basa basi mari kita menuju barang yang pertama dalam pelelangan kali ini" Ujar Gu Tiang, setelah mengatakan hal itu seorang wanita naik ke atas panggung dengan membawa nampan yang ditutup oleh kain merah.
Dari bentuknya Wang Peng menduga itu adalah sumber daya karena selain mengeluarkan bau khas dari obat juga terdapat beberapa helai daun yang keluar dari kain merah yang menutupinya.
Wanita itu lantas meletakkan barang yang akan dilelang di atas podium yang telah disediakan di atas panggung dan ketika kain merah yang menutupi barang itu dibuka,satu sumber daya menyerupai buah rambutan tetapi memiliki ukuran sebesar kepala manusia terpampang jelas di hadapan semua orang.
Sumber daya itu berwarna hijau cerah dengan inti yang berwarna putih pucat serta beberapa helai daun yang masih melekat pada sumber daya itu.
Semua orang yang melihat sumber daya itu tampak sangat terkejut, mereka tahu betul buah apa yang ada di hadapan mereka saat ini dan apa khasiatnya terhadap tubuh seorang kultivator jika digunakan.
Tetapi tidak dengan Wang Peng, Wang Peng hanya melihat benda itu sekilas kemudian mengalihkan pandangannya ke tempat lain, meskipun sumber daya yang ada di podium saat ini terbilang cukup langka tetapi tidak demikian bagi Wang Peng, ia memiliki lebih banyak sumber daya dengan kualitas yang bahkan lebih baik dari apa yang ditawarkan di pelelangan ini.
"Semuanya, untuk membuka acara pelelangan kali ini, kami menawarkan Buah Dunia Bawah, sumber daya ini mampu dibuat campuran sebagai bahan obat sekaligus digunakan langsung dalam pelatihan.."
"Harga dari Buah Dunia Bawah dibuka dengan 100 Low Spirit Stone dengan setiap kenaikan 10 Spirit Stone" Ujar Gu Tiang menawarkan harga dari Buah Dunia Bawah.
"120"
"150"
"200"
"300"
Harga dari buah Dunia Bawah terus melonjak naik hingga berhenti tepat di angka 300 Spirit Stone.
Meskipun bukan harga yang luar biasa, jumlah itu sudah cukup membuat setiap orang miskin meneteskan air liurnya, bagaimanapun jumlah itu sama dengan gaji penuh mereka selama satu bulan.
Untuk barang pertama yang ditawarkan, nampak semua orang yang duduk di ruangan VIP tidak ikut memberikan tawaran, mereka memiliki cukup banyak kekayaan dan untuk Buah Dunia Bawah, mungkin mereka tidak punya tetapi ada banyak sumber daya dengan kualitas lebih baik yang mereka miliki.
Barang kedua yang ditawarkan adalah sebuah lukisan kuno bertema pemandangan dengan aura kekuatan aneh di dalamnya, banyak orang yang menginginkan lukisan itu karena auranya tetapi tidak dengan Wang Peng.
Salah satu kemampuan gelang poros langit yang jarang diketahui adalah mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, atau bisa dikatakan dunia gaib.
Kemampuan itu memungkinkan Wang Peng untuk merasakan sekaligus melihat roh maupun hantu yang mendiami suatu benda, karena alasan inilah Wang Peng tidak menawar untuk lukisan kuno itu.
Wang Peng bisa merasakan perasaan mencekam dan melihat sesosok wanita berambut panjang yang acak acakan dengan kuku tajam sekaligus taring yang tumbuh di kedua mulutnya diselimuti oleh aura kegelapan yang cukup pekat.
Hanya satu kata yang terlintas dibenak Wang Peng begitu melihat lukisan itu yaitu kutukan.
Setelah mengalami tawar menawar yang cukup sengit dengan banyak orang, lukisan itu akhirnya jatuh ke tangan salah satu tamu VIP yang ruangannya bersebelahan dengan ruangan VIP Wang Peng dengan harga 2.000 Spirit Stone.
"Lukisan itu sangat bagus, andai aku memiliki uang pasti aku akan berusaha mendapatkannya" Ujar Lang Chu menghela nafas panjang.
"Jangan pernah berharap memilikinya, meskipun lukisan itu sangat indah dan mengeluarkan aura yang sangat berbeda, tetapi jika kau ceroboh sedikit saja maka kau akan dalam bahaya" Ujar Wang Peng menjelaskan.
"Maksud senior?"
"Singkatnya, lukisan itu telah dikutuk sejak ribuan tahun yang lalu dan entah bagaimana pihak pelelangan mendapatkannya" Ujar Wang Peng.
"Maksud guru di dalam lukisan itu terdapat hantu?" Tanya Guan Ping.
"Kau bisa mengatakannya demikian, sepertinya makhluk itu telah disegel di dalam lukisan itu cukup lama dan takutnya segel itu tidak dapat menahannya lebih lama lagi" Ujar Wang Peng.
……..
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di ruang VIP dimana terdapat dua orang muda mudi serta seorang nenek tua tengah duduk menunggu lukisan yang mereka beli diantarkan.
Begitu lukisan itu tiba di dalam ruangan itu, mereka segera melunasi pembayaran dan mengamati lukisan itu dengan sangat teliti tanpa ada yang terlewat sedikitpun.
"Sungguh luar biasa, selain gambar pada lukisan ini sangat indah aura yang terpancar dari dalam lukisan juga sangat unik, lebih baik kita memeriksa apa yang ada di dalam lukisan ini" Ujar sang nenek lantas ia menyentuh lukisan yang ada di hadapannya, nenek itu kemudian mengalirkan sedikit qi ke dalam lukisan tetapi yang terjadi berikutnya membuat nenek itu melebarkan matanya tak percaya.
Buru buru ia menarik tangannya dari lukisan itu karena bukan sedikit tetapi hampir sepertiga qinya tersedot masuk ke dalam lukisan.
Ketika nenek itu menarik tangannya, seketika sebuah lingkaran beserta beberapa tulisan muncul di atas lukisan itu, bersamaan dengan itu sesosok mahluk merangkak keluar dari dalam lukisan membuat ketiganya mundur beberapa langkah ke belakang.
"KYAAAAAA" Teriak seorang wanita dari dalam ruangan VIP itu membuat semua orang yang ada di dalam pelelangan menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.
Mereka melihat apa yang tengah terjadi didalam ruang VIP yang sunyi itu karena setelah teriakan wanita barusan, tidak terdengar satupun suara dari dalam ruangan VIP.
"Apa yang terjadi?"
"Sepertinya aku mendengar suara dari ruang VIP itu"
Beberapa peserta lelang sibuk memperhatikan ruangan VIP asal dari suara teriakan tanpa mempedulikan Gu Tiang yang sedang menjelaskan barang yang tengah ia tawarkan.
"Kalian semua jangan khawatir, tim kami akan segera menuju ke ruangan VIP itu untuk melihat apa yang terjadi" Ujar Gu Tiang membuat semua orang kembali menatap ke arahnya.
Wang Peng membuka matanya lebar lebar, meskipun hanya sesaat ia dapat merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar dari ruangan VIP yang ada di sebelahnya, sebelum ruangan itu berubah menjadi sunyi.
Wang Peng juga telah menyebarkan kehendak spiritualnya dan menemukan tiga mayat yang tergeletak di atas tanah dengan tubuh yang kering menyisakan kulit dan tulangnya.
"Sebenarnya makhluk apa itu" Batin Wang Peng dengan keringat dingin membasahi pipinya.